BAB I PENDAHULUAN. yang handal karena untuk dapat bertahan hidup. Pihak manajemen

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

BAB I PENDAHULUAN. anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Mardiasmo,

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk melaksanakan strategi organisasi, oleh sebab itu anggaran harus

BAB I PENDAHULUAN. yang dibiayai dari uang publik. Melalui anggaran, akan diketahui

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan organisasi. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen

BAB I PENDAHULUAN UKDW. waktu yang akan datang dapat diukur (Handoko, 1997). berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

Rina Ismawati B

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis makin berkembang dan persaingan antar perusahaan

INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK

Pratama Ilham Safitrie B

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

BABI PENDAHULUAN. Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar dapat bersaing, koperasi harus melaksanakan fungsi-fungsi dalam manajemen,

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis, pemilik dan manajemen perusahaan harus menentukan orang-orang

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan perusahaan yang lemah akan mengalami kemunduran dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

PENGARUH KARAKTERISTIK ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survey Pemerintah Daerah Se Eks Karisidenan Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

PENGARUH HUBUNGAN PERUBAHAN STRATEGIK, PENGGUNAAN ANGGARAN DAN GAYA MANAJEMEN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

BAB I PENDAHULUAN. Suatu rencana mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang akan dilakukan untuk

MAYA PURNASARI B

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perusahaan profit oriented maupun non-profit

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB 1 PENDAHULUAN. adil dan makmur, yang merata secara material dan spritual berdasarkan

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PERAN ANGGARAN DALAM PENGUKURAN DAN PENILAIAN KINERJA PRESTASI MANAJER Studi Kasus Pada CV. ISTANA JAYA ALUMINIUM SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha bersaing dengan ketat. Bagi perusahaan, hal itu merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. disfungisional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Indriantoro dan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung tertutup mulai dari perencanaan hingga tahap penetapan tujuan awal, hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TEGUH SETYA NUGROHO B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan dalam jangka pendek yang dinyatakan dalam unit

BAB I PENDAHULUAN. (2004), Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. dan sering diteliti dalam literatur akuntansi dan bisnis. Dalam akuntansi,

BAB I PENDAHULUAN. bertambah kegiatannya dan semakin kompleks pula masalah yang dihadapi oleh

PENGARUH KOORDINASI DAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN TERHADAP KUALITAS PRODUK PADA CV. PERMATA 7 WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

PENGARUH UMPAN BALIK ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang cepat membawa dampak persaingan

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget)

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat menimbulkan menurunnya motivasi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pertumbuhan yang pesat tersebut mengakibatkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Perkreditan Rakyat berbeda dengan bank umum lainnya

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis menjelang era perdagangan bebas, suatu organisasi diharapkan memiliki suatu manajemen perusahaan yang handal karena untuk dapat bertahan hidup. Pihak manajemen perusahaan dituntut untuk dapat melakukan perencanaan dan pengendalian dengan baik dan efektif terhadap sumber daya dan operasinya. Perusahaan pada dasarnya merupakan organisasi dari sumber-sumber ekonomi lainnnya untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sistem pengendalian manajemen yang memberikan jaminan melalui para manajer bahwa organisasi tersebut telah melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien (Anthony dan Govindarajan,1998). Sistem pengendalian manajemen di desain untuk mengatur mengatur aktivitas anggota organisasi (pekerja) agar sesuai dengan yang diiinginkan oleh organisasi. Proses pengendalian manajemen meletakkan manusia sebagai aktornya, artinya ada proses mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan organisasi. Sistem anggaran (budgeting) merupakan salah satu alat manajemen yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen suatu organisasi. Anggaran yang akan disusun untuk memenuhi sasaran ini akan melibatkan seluruh tingkatan manajeman yang ada di dalam suatu perusahaan (Muljono,1996). Anggaran akan memudahkan tugas manajemen dalam 1

mengelola perusahaan kearah pencapaian tujuannya, terutama untuk mencapai keuntungan yang lebih tinggi dengan mengkoordinasi rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi dan menghindari pemborosan dana dan waktu (Supriyono, 1998). Dalam pengukuran kinerja anggaran tidak dapat hanya mengandalkan pada ukuran keuangan saja, dikatakan demikian karena ukuran keuangan dianggap belum memenuhi syarat untuk memastikan bahwa strategi manajemen akan dapat dilaksanakan dengan sukses. Solusinya adalah untuk mengukur dan mengevaluasi manajer unit bisnis menggunakan berbagai ukuran, baik keuangan maupun nonkeuangan. Ukuran-ukuran non keuangan yang mendukung implementasi strategi disebut sebagai faktor kunci keberhasilan atau indikator kunci kinerja. Perusahaan menggunakan ukuran keuangan dan non keuangan di masa lalu. Tetapi, mereka cenderung untuk menggunakan ukuran nonkeuangan di tingkat yang lebih rendah dalam organisasi untuk pengendalian tugas dan penilaian keuangan ditingkat yang lebih tinggi untuk pengendalian manajemen. Adalah penting bagi eksekutif senior untuk tidak hanya menelusuri ukuran-ukuram keuangan saja, yang mengindikasikan hasil dari keputusan di masa lalu, tetapi juga penilaian nonkeuangan, yang merupakan indikator penentu kinerja masa datang. Selain itu, karyawan ditingkat yang lebih rendah perlu memahami dampak keuangan dari keputusan operasi mereka (Anthony dan Govindarajan, 1998). Anggaran mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia (Siegel, 1989),

terutama bagi orang yang langsung terlibat dalam penyusunan anggaran. Ketika bawahan memberikan perkiraan bias kepada atasan, timbul senjangan anggaran (budgetary slack). Perkiraan yang bias ini dapat mengurangi efektivitas anggaran di dalam perencanaan dan pengendalian organisasi (Waller, 1988). Para manajer bawah (manajer pusat pertanggungjawaban) seringkali memiliki informasi yang lebih baik mengenai level anggaran yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan aktivitas-aktivitas unit organisasinya daripada atasannya (manajer puncak). Oleh karena itu para bawahan akan berusaha untuk memberikan informasi tersebut kedalam usulan anggarannya untuk menjamin bahwa mereka memperoleh sumber-sumber yang mencukupi untuk melaksanakan aktivitas-aktivitasnya. Penilaian bawahan oleh atasan dianggap banyak orang sebagai bagian pokok dari pekerjaan eksekutif. Suatu proses penilaian sistematik dan periodik dianggap lebih unggul dari pada evaluasi sambil lalu, intituitif, serampangan, dan sewaktu-waktu, yang akan selalu terjadi tanpa adanya perencanaan sebelumnya. Pemeliharaan hubungan dengan para karyawan memerlukan komunikasi yang efektif. Dikatakan demikian karena melalui komunikasi berbagai hal yang menyangkut kehidupan organisasi disampaikan oleh satu pihak kepihak lain. Gaya kepemimpinan yang demokratis tak lain berarti lebih memahami orang atau pekerja sebagai manusia, memberi pekerja tingkat kebebasan yang tinggi dalam lingkungan kerja dalam usaha mencapai tujuan dengan cara persuasi dan pengertian, bukannya dengan pengawasan yang ketat dan pemberian

perintah-perintah. Untuk sampai pada proses kepemimpinan yang sehat, manajer harus menjalin komunikasi yang sesungguhnya dengan bawahannya dan tidak hanya berupa laporan rutin saja. Diakui bahwa dalam era reformasi, batas hitam dan putih semakin tipis, oleh karena perilaku pemegang kekuasaan menggunakan segala macam cara untuk membenarkan kebijakannya. Keadilan prosedural menjadi penting karena prosedur mampu mengontrol dan menghindarkan semaksimal mungkin penyalahgunaan. Keadilan tidak diserahkan pada keutamaan manajer, tetapi dipercayakan kepada prosedur yang memungkinkan terbentuknya sistem yang baik, sehingga keadilan dengan sendirinya menjadi distributif, komunikatif dan keadilan sosial bisa dijamin. Melalui keadilan prosedural, sistem yang baik dapat ditegakkan dan dapat menghindarkan pembusukan kekuasaan maupun penyimpangan perilaku manajer. Pengambilan keputusan yang tepat juga diseimbangkan dengan pembuatan prosedur yang adil. Penerapan prosedur yang adil ini dapat meningkatkan kepuasan kerja. Sumber kepuasan dan ketidakpuasan dapat berasal dari seperangkat keinginan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk persepsi kerja. Motivasi dilakukannya penelitian ini adalah seberapa besar keterlibatan dan pengaruh seorang karyawan tingkat manajer dalam kegiatan manajerial. Prinsip partisipasi adalah bila orang berperan serta dalam proses pemecahan masalah dan mengembangkan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak, mereka mendapatkan perasaan bahwa itu keputusan

bersama. Jadi prinsip partisipasi diasosiasikan dengan pembuatan sebuah keputusan. Karyawan akan lebih siap menerima gagasan-gagasan baru dan metode, kerja baru apabila mereka diberi kesempatan untuk berperan serta dalam pengambilan keputusan tentang suatu perubahan dan berperan serta dalam memutuskan implementasi perubahan itu. Sebuah tantangan bagi manajer adalah untuk mendorong kelompok karyawan bekerja sebagai sebuah tim, bukan sejumlah individu yang hanya mementingkan pekerjaannya sendiri. Salah satu tantangan penelitian perilaku sumber daya manusia adalah menciptakan sumbangan pemikiran dan membantu para manajer untuk membina suasana kelompoknya dengan memberi analisis-anakisis yang tepat waktu, rinci, dan praktis mengenai sikap, kepentingan, dan saran-saran kreatif dari karyawan. Hasil-hasil penelitian sebelumnya yang menguji hubungan antara partisipasi penganggaran dengan tekanan kerja dan kepuasan kerja menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Regio dalam Farida (1990) lebih memusatkan perhatian pada kepuasan kerja yang dibentuk oleh perilaku organisasi atasan dan keadilan prosedural. Farida yang menggunakan sampel penelitian perusahaan-perusahaan di BEK menemukan bahwa manajer yang memberikan evaluasi dengan menggunakan data anggaran menemukan bahwa tingkat tekanan kerja yang lebih tinggi daripada manajer dapat meningkatkan kontribusi manajer terhadap efektivitas anggaran.

Setianingsih (1998) yang meneliti pengaruh dukungan manajemen puncak dan keadilan prosedural terhadap hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajer. Penelitian ini membuktikan bahwa dukungan manajemen puncak dan keadilan prosedural meningkatkan hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajer. Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis mengambil judul skripsi PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KEPUASAN KERJA. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah keadilan prosedural berpengaruh terhadap kepuasan kerja? 2. Apakah interaksi antara partisipasi pengganggaran dan keadilan prosedural berpengaruh terhadap kepuasan kerja. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Pengaruh keadilan prosedural terhadap kepuasan kerja 2. Pengaruh interaksi antara partisipasi pengganggaran dan keadilan prosedural terhadap kepuasan kerja.

D. Manfaat penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi pihak manajemen perusahaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan petimbangan dalam penentuan penilaian kinerja dan untuk menekan pengaruhnya terhadap psikologis dan kepuasan kerja manajer dan bawahan. 2. Bagi penulis, untuk memperdalam pengetahuan penulis mengenai evaluasi kinerja anggaran dan keadilan prosedural. 3. Dapat memberikan kontribusi terhadap akademisi, dosen, dan mahasiswa sebagai tambahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis. E. Sistematika Penulisan Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori dalam penelitian, yaitu mengenai anggaran, keadilan prosedural, kepuasan kerja, kajian penelitian terdahulu, dan perumusan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN Bab berisi tentang populasi, sampel dan teknik sampling, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi dan pengukuran variabel, metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Berisi tentang analisis data yang diuraikan dalam pengumpulan dan tabulasi data, deskripsi data serta analisis data terdiri dari pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KEPUASAN KERJA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : ROHAJENG AYU RACHMAWATI B 200 020 211 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2006