II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Sifat Botani spesies dari 900 genera. Dendrobium menduduki peringkat kedua terbesar

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek

TINJAUAN PUSTAKA. adalah salah satu genus Anggrek terbesar yang terdapat pada dunia ini.

I. PENDAHULUAN. penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. Paramita Cahyaningrum Kuswandi FMIPA UNY 2012

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

I. PENDAHULUAN. Bunga anggrek memiliki pesona yang menarik penggemar baik di Indonesia

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) Klasifikasi Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

III. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman berbunga indah ini

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

I. PENDAHULUAN. diminati orang (Widiastoety dkk, 2010). Tingginya minat akan bunga anggrek

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI PUPUK DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF FASE SEEDLING ANGGREK PHALAENOPSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar dari famili

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

bio.unsoed.ac.id 2. Bibit seragam pertumbuhannya 2. Daun bibit panjang 4-5 cm lebar 0,5-{,75 cm

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae,

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Dendrobium adalah salah satu kelompok terbesar kedua di antara genus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Tanaman okra merupakan tanaman terna tahunan dengan batang yang tegak.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

BAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. karena penampilan bunga anggrek yang sangat menarik baik dari segi warna maupun. oleh masyarakat dan relatif mudah dibudidayakan.

BAB II LANDASAN TEORI

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

TUGAS KULIAH PAPER TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Teknologi Pembibitan Anggrek melalui Kultur Jaringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek tanah merupakan salah satu tumbuhan dari famili Orchidaceae yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

I. PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia tanaman hias Aglaonema dikenal dengan nama Sri. Rejeki. Aglaonema termasuk salah satu tanaman favorit untuk penghias

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel pertumbuhan yang diamati pada eksplan anggrek Vanda tricolor

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sifat Botani Anggrek Dendrobium merupakan anggota keluarga anggrek dengan total 20.000 spesies dari 900 genera. Dendrobium menduduki peringkat kedua terbesar dengan jumlah 1.500 spesies. Berdasarkan tempat tumbuhnya, Dendrobium termasuk ke dalam golongan anggrek epifit. Anggrek epifit adalah anggrek yang tumbuh menumpang pada tanaman lain tanpa merugikan tanaman yang ditumpanginya (Iswanto, 2001 b ). Klasifikasi anggrek Dendrobium adalah: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Subfamili Suku Subsuku Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Orchidales : Orchidaceae : Epidendroideae : Epidendreae : Dendrobiinae : Dendrobium (Widiastoety, dkk., 2010). Akar anggrek epifit umunya lunak dan mudah patah. Ujungnya meruncing, licin dan sedikit lengket. Di bawah lapisan ini terdapat lapisan yang 6

7 mengandung klorofil. Pada saat akar ini menyentuh batang yang keras, maka akar ini mudah melekat. Pada jenis yang monopodial, terdapat banyak akar aerial yaitu akar yang keluar dari batang di atas. Akar aerial yang masih aktif ujungnya berwarna hijau, hijau keputihan atau kuning kecoklatan, licin dan mengkilat (Gunawan, 2002). Menurut Sandra (2005), tipe pertumbuhan anggrek ada dua, yaitu simpodial (berumpun) dan monopodial (memanjang keatas). Yang termasuk anggrek simpodial antara lain Dendrobium, Cattleya, dan Oncidium. Sementara itu, yang termasuk anggrek monopodial adalah Vanda dan Phalaenopsis. Kedua tipe pertumbuhan ini tidak mempengaruhi pembungaan lebih bergantung pada jenis anggrek, kecepatan penyesuaian pada aktivitas tanaman, dan bentuk fisik tanaman. Anggrek Dendrobium yang tumbuh secara simpodial berbunga saat semua batang telah dewasa dan cadangan makanan yang tersedia memadai untuk membentuk bunga. Pada saat berbunga seluruh cadangan makanan dan hasil fotosintesis dikerahkan untuk pertumbuhan bunga. Bila cadangan makanan dan hasil fotosintesis kurang, pertumbuhan bunga tidak optimal, bunga berukuran kecil, dan keriput. Pada kondisi seperti ini tanaman perlu mendapatkan tambahan gizi, yaitu larutan gula sebagai sumber energi, vitamin B1 untuk membesarkan ukuran bunga, minyak ikan untuk memenuhi kebutuhan senyawa kompleks, KNO 3 untuk menguatkan tangkai, serta disiram dengan air yang cukup. Dendrobium memiliki akar lekat dan akar udara. Fungsi akar lekat digunakan sebagai penahan tanaman atau tempat menempelkan tanaman pada media tanam. Akar udara berfungsi untuk kelangsungan hidup tanaman yang

8 berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena dapat menyerap unsur hara. Akar anggrek yang sehat berwarna putih dan tebal serta pada bagian ujung akarnya berwarna hijau cerah (Sutiyoso, 2003). B. Syarat Tumbuh Menurut Darmono (2003), Anggrek Dendrobium merupakan anggrek yang banyak ditanam orang karena mudah dirawat, mudah tumbuh, dan mudah berbunga. Tanaman anggrek Dendrobium berdasarkan tempat tumbuhnya termasuk sebagai anggrek epifit, membutuhkan naungan dari teriknya cahaya matahari. Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan berkisar antara 55-65 %. Anggrek Dendrobium umumnya membutuhkan suhu siang antara 27 o - 30 o C pada suhu malam 21 o -24 o C, dan dengan sirkulasi udara yang baik atau adanya hembusan angin sepoi-sepoi. Bila suhu udara meningkat sangat tinggi, lakukan penyemprotan atau penyiraman air di sekitar tempat penanaman. Kelembaban udara yang dibutuhkan juga relatif tinggi, yaitu antara 60-80 %. Untuk menjaga kelembaban agar tetap tinggi, bila suhu udara meningkat tinggi, sebaiknya lokasi disekitar tempat pertanaman anggrek tersebut disiram air atau melakukan penyemprotan berkabut (mist) (Widiastoety, 2006). Menurut Direktorat Budidaya Tanaman Hias (2008), tempat penanaman anggrek harus memiliki aliran udara bebas atau sirkulasi udara baik. Jika sirkulasi udara tidak ada atau kurang lancar, anggrek mudah terserang penyakit. Begitu pula sebaliknya, jika sirkulasi udara terlalu kencang, akan menyebabkan anggrek mengalami kekeringan (dehidrasi), dan akibatnya tanaman menjadi kurus dan

9 daunnya lemas. Fungsi paranet selain mencegah masuknya hama, juga untuk mengurangi percikan air hujan yang mengenai tanaman barisan paling pinggir. C. Media Tumbuh Pot yang digunakan untuk pot individu mempunyai diameter 4-6 cm. Keadaan yang demikian ini memungkinkan bibit anggrek untuk tumbuh pada media yang lebih keras hingga nantinya kuat menopang tubuh bibit anggrek. Apabila bibit anggrek sudah mulai besar, sedangkan medianya masih tetap sabut kelapa atau moss, maka bibit anggrek tidak akan dapat tumbuh dengan kuat dan tegak karena akar-akarnya tidak dapat berpegangan (melekat) dengan kuat. Oleh karena itu para pengusaha anggrek menggunakan berbagai macam media yang sesuai dengan sifat anggrek serta keadaan lingkungan tempat tinggal, misalnya daerah lembab atau panas, banyak hujan atau tidak, banyak angin atau tidak dan lain sebagainya (Agri Bio Tech, 2011). Media tanam yang baik bagi pertumbuhan anggrek memiliki kriteria antara lain: tidak mudah lapuk, tidak mudah menjadi sumber penyakit, aerasi baik, mampu mengikat air dan unsur hara dengan baik, mudah didapat dan harga relative murah (Andalasari, dkk., 2014). Media tumbuh yang baik bagi anggrek (famili Orchidaceae) harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain tidak lekas melapuk dan terdekomposisi, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi dan draenase yang baik, mampu mengikat air dan zat-zat hara secara optimal, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar, dibutuhkan ph media 5-6, ramah

10 lingkungan serta mudah didapat dan relatif murah harganya. Media tumbuh tanaman anggrek yang umum digunakan adalah arang, pakis, moss, potongan kayu, potongan bata atau genting, serutan kayu, kulit pinus dan serabut kelapa (Ginting, 2008 dalam Andalasari, dkk., 2014). Menurut Sandra (2005) yang menyatakan bahwa pada usia semai harus menggunakan media yang mempunyai kemampuan mengikat air yang cukup baik. Namun, dibandingkan dengan media moss, kemampuan media arang sekam dalam mengikat air masih kalah. Media arang tidak mudah lapuk dan tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri, tetapi miskin unsur hara dan harganya relatif mahal (Iswanto, 2001 a ). Arang kayu memiliki beberapa kelebihan diantaranya mudah menyerap air, tidak mudah ditumbuhi cendawan, murah dan mudah didapat, dapat bertahan hingga dua tahun, tetapi miskin unsur hara (Supari, 1999 dalam Andalasari, dkk., 2014). Media tanam ini ada yang diimpor dari New Zealand dan ada juga yang lokal. Media tanam ini memiliki kemampuan menyimpan air yang sangat besar dan mengandung zat hara organik yang diperlukan untuk pertumbuhan anggrek. Penggunaan media tanam moss harus benar agar air yang disimpan tidak kelebihan karena dapat menyebabkan resiko busuk akar. Pertama-tama media tanam ini direndam didalam air bersih selama 1-2 jam, volume moss akan bertambah besar, kemudian moss harus diperas kuat-kuat lalu dimasukan dengan volume padat kedalam pot yang telah dipersiapkan (Mulyadi, dkk., 2015).

11 D. Intensitas Cahaya Jenis anggrek tertentu menyukai sinar matahari secara langsung, sebagian lagi justru tumbuh subur di bawah naungan. Anggrek tanah umumnya menyukai sinar matahari secara langsung, berbeda dengan anggrek epifit yang tahan pada naungan. Besarnya intensitas sinar matahari yang diperlukan oleh setiap jenis anggrek pun berbeda-beda. Untuk memenuhi kebutuhan intensitas sinar matahari yang optimal, diatur dengan paranet atau rumah kaca. Ketebalan paranet disesuaikan dengan kebutuhan setiap tanaman terhadap intensitas cahaya matahari (Sandra, 2005). Intensitas cahaya adalah kekuatan atau kemampuan cahaya yang diterima oleh tanaman. Jika intensitas cahaya matahari rendah, proses fotosintesis yang berjalan juga rendah. Akibatnya, hasil proses fotosintesis akan habis terurai karena adanya proses respirasi. Dampaknya, pertumbuhan tanaman terhambat, tubuh tanaman akan berwarna hijau tua, jaringannya menjadi lunak, dan proses pembentukan bunga juga terhambat atau tertunda. Jika intensitas cahaya matahari tinggi, sebagian atau seluruh jaringan tanaman akan mengalami kerusakan. Gejala yang ditimbulkan adalah warna daun berubah menjadi kuning karena terbakar. Akibatnya, daun tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Setelah 1-2 hari, seluruh jaringan daun mati. Untuk menghindari terjadinya gejala terbakar pada daun anggrek, tanaman anggrek dapat diberi peneduh atau naungan (Iswanto, 2005). Dendrobium tidak dapat menerima intensitas penuh. Cahaya penuh akan menghanguskan daun dan pseudobulb tanaman. Apabila dibiarkan terus-menerus

12 akan mengakibatkan kematian tanaman. Dendrobium dapat menerima 50-65 % dari cahaya matari langsung. Pengaturan banyaknya sinar ini dapat dilakukan dengan mengatur jarak potongan bambu atau kerapatan paranet yang dipakai. Lebih rapat bambu atau net maka lebih sedikit cahaya yang diterima (Gunawan, 2002). Hasil penelitian tanaman anggrek, tanaman yang mendapat intensitas cahaya 65 %, menghasilkan daun terlebar, dan pembentukan tunas terbaik dibandingkan tanaman yang mendapat perlakuan intensitas cahaya 70 % dan 75% (Widiastoety dan Bahar, 1995 dalam Widiastuti, dkk., 2004). E. Pupuk Daun Secara garis besarnya pemupukan pada tanaman anggrek dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pupuk tidak langsung merupakan pupuk yang diberikan ke dalam tanah atau media. Pemupukan langsung merupakan pemupukan melalui seluruh bagian tanaman di atas permukaan tanah terutama daun. Pupuk yang di berikan biasanya berupa larutan dengan konsentrasi rendah (Ginting, 1990). Pada fase pertumbuhan vegetatif perlu diberikan pupuk dengan kandungan N yang tinggi, karena unsur tersebut merupakan bahan utama untuk menyusun protein yang dibutuhkan dalam pembelahan sel (Sandra, 2001). Pada tanaman anggrek muda pemberian pupuk dengan kandungan N tinggi akan memberikan pertumbuhan yang lebih baik dan cepat, karena nitrogen adalah bahan utama penyusun asam amino, protein, asam nukleat, berbagai enzim dan sebagai zat penghijau daun (Andalasari, dkk., 2014).

13 Anggrek Dendrobium merupakan tanaman epifit, sehingga penyerapan hara melalui akar sangat terbatas. Penyerapan hara dapat ditingkatkan dengan cara memberikan pupuk melalui daun (Sessler, 1978 dalam Ginting, dkk., 2001). Hal ini didukung oleh pernyataan Noble (dalam Widiastoety, dkk., 2010) bahwa penyerapan hara pada tanaman anggrek sebagian besar terjadi melalui daun. Dengan fiksasi CO 2 yang mengikuti lintasan Crassulacean Acid Metabolism (CAM), anggrek memiliki laju pertumbuhan yang sangat lambat (Morrison, 1991 dalam Ginting, dkk., 2001). Hal ini membutuhkan strategi pemupukan secara tepat agar penerapannya memberi pengaruh nyata terhadap percepatan pertumbuhan. Penyemprotan anggrek sianjurkan dilakukan pada sore hari karena anggrek termasuk dalam golongan CAM (metabolisme asam crasulace), sifat stomata membuka pada malam hari dan menutup pada siang hari. Mekanisme CAM dalam mengikat karbondioksida pada malam hari ketika stomata membuka, kesempatan ini pula digunakan agar air dan unsur hara dapat masuk ke dalam stomata. Dengan demikian tumbuhan CAM dapat berfotosintesis tanpa kehilangan sejumlah besar air karena transpirasi stomata. Penyemprotan anggrek diberikan baik melalui daun maupun ke media tanam, karena anggrek termasuk tanaman epiphyt yang utamanya menempel pada media tanam. Selain itu media tanam yang digunakan merupakan media tanam yang miskin unsur hara (Andalasari, dkk., 2014). Penyerapan haranya berjalan lebih cepat dibandingkan pupuk yang diberikan lewat akar. Akibatnya, tanaman akan lebih cepat menumbuhkan tunas dan tanah tidak rusak. Oleh karena itu, pemupukan lewat daun dipandang lebih

14 berhasil dibandingkan pemupukan lewat akar. Disamping itu, adanya unsur kalium yang banyak terkandung dalam media tumbuh, seperti pada sabut kelapa dapat mempengaruhi sistem enzim pada proses fotosintesis dan translokasi karbohidrat serta mengatur membuka dan menutupnya stomata (Gunawan, 2004 dalam Limarni, dkk., 2008). Pemupukan dilakukan satu kali perminggu, waktu yang baik untuk menyemprotkan pupuk adalah antara pukul 07.00-09.00 atau pukul 15.00-17.00. Pasalnya pada jam-jam tersebut hanya sedikit terjadi penguapan sehingga bahan makanan dapat lebih banyak diserap oleh daun (Iswanto, 2001 a ). Apabila Pemupukan dilakukan setiap hari maka pupuk diencerkan tujuh kali. Contoh pupuk daun Growmore untuk seedling dosis perminggu menjadi 1 g/7 liter air. Formulasi pupuk dilengkapi unsur hara makro dan mikro yaitu pupuk anorganik yang diperlukan untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek (Setiawan dan Setiawan, 2003). Pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek seperti tanaman yang lain sangat membutuhkan unsur hara. Unsur hara dapat diperoleh tanaman dari media tanam dan pemberian pupuk. Pemberian pupuk pada tanaman anggrek dapat diberikan pada media dan melalui penyemprotan. Pada penelitian ini menggunakan pupuk daun Growmore dengan kandungan NPK seimbang, yaitu 32:10:10. Growmore memiliki bentuk kristal yang mudah larut dalam air yang digunakan untuk pertumbuhan vegetatif tanaman. Pupuk tersebut mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan oleh anggrek pada pertumbuhan tahap remaja.

15 F. Vitamin B1 Tidak hanya manusia saja yang membutuhkan vitamin sebagai pelengkap nutrisi, anggrek ternyata juga membutuhkan vitamin untuk mempercepat pertumbuhannya, sebagimana manusia meskipun hanya vitamin tetapi juga ada dosisinya, demikian juga dengan anggrek, agar dapat tumbuh dengan optimal diperlukan vitamin yang tepat dosisnya. Vitamin B1 termasuk suatu zat yang meskipun dalam jumlah sedikit mampu memacu pertumbuhan, pada anggrek vitamin B1 diharapkan mampu mempercepat perlambatan pertumbuhan anggrek. Dosis yang tepat untuk memacu pertumbuhan vegetatif anggrek yaitu 70 ppm selama 4 bulan diberikan 2 minggu sekali. Berdasarkan penelitian pada dosis tersebut vitamin B1 mampu merangsang aktifitas hormon yang terdapat dalam jaringan tanaman dan mendorong pembelahan dan pembesaran sel membentuk sel-sel baru sehingga mempengaruhi pertanbahan tinggi tanaman, luas daun, jumlah tunas daun dan bobot tanaman (Redaksi Trubus, 1994). Pada tahap aklimatisasi planlet membutuhkan Vitamin B1 karena dapat mengurangi shock pada tanaman setelah pemindahan media dan memacu pertumbuhan akar tanaman anggrek yang baru dikeluarkan dari botol kultur jaringan (Purnami, 2014). G. Hipotesis Diduga dengan pengaruh intensitas cahaya di bawah naungan dengan paranet (55 %) dan pemberian pupuk daun Growmore dengan konsentrasi 1,5 g/liter air akan memberikan pertumbuhan terbaik pada bibit anggrek Dendrobium.