BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pada industri di Indonesia yang semakin ketat memberikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri, namun juga luar negeri. Perusahaan harus memproduksi barang / jasa

BAB I PENDAHULUAN. usaha perusahaan (Soemarso 2004:34). Laporan keuangan digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB I. Pendahuluan. yang dihasilkan perusahaan jasa ini lebih bersifat intangible atau tidak terlihat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam bisnis menjadikan setiap perusahaan dalam negeri

BAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

MUHAMMAD ARDIANSYAH /FE/EA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM), apakah di perusahaan ini prinsip-prinsip

BAB V PENUTUP. perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam perdagangan global ini diperlukan suatu produk yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha dewasa ini ditandai dengan kemajuan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ada untuk tetap dapat bertahan agar dapat bersaing dengan

ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGHARGAAN, DAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Alexandros dkk (2005) dalam penelitiannya mengenai implementasi metodologi

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

BABl PENDAHULUAN. Sektor perbankan memiliki peranan yang sangat penting, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, pemberlakuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik (BPS), 2010, Statistik Industri Besar dan Sedang Kota Semarang 2009, BPS, Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada khususnya di Indonesia dihadapkan pada situasi persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sangat bergantung pada kinerja manajemen yaitu, perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kesatuan sosial yang dibuat secara sadar, dengan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang sehat. perusahaan yang dimana aktivitas manajemen sangat berperan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menguraikan pengertian Teknologi Informasi, Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Farah Esa B

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan di bidang ilmu teknologi

BAB II URAIAN TEORITIS. Total quality management secara harafiah berasal dari kata total yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. potensi diri agar menjadi pribadi yang berkualitas sehingga tercipta umat yang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dilihat dengan banyaknya berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi persaingan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

BAB I PENDAHULUAN. dapat melihat dan menggunakan peluang yang ada serta dapat mengidentifikasi

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...

Tata Yustia Putra

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang dalam bisnis. Indonesia yang merupakan negara berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada era informasi dan globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pada industri di Indonesia yang semakin ketat memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap setiap perusahaan yang ada. Agar memperoleh pelanggan setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensinya dalam menjalankan pekerjaannya (Lastanto, 2010). Agar dapat bertahan dalam lingkungan globalisasi diharapkan kepada perusahaan menciptakan value bagi konsumen dalam bentuk produk dan jasa serta pelayanan yang berkualitas (Octavia, 2009). Salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bertujuan untuk mencari laba dan meningkatkan pelayanan jasa adalah PT. Pos Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1995 menyatakan ; Kantor Pos merupakan sebuah badan milik (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas. Kantor Pos ini tempat yang dibuat pemerintah Indonesia untuk memudahkan masyarakat Indonesia sebagai sarana komunikasi seperti mengirimkan surat dan mengirim paket pada jarak jauh maupun dekat. Maksud kutipan dari atas menyatakan bahwa, agar dapat melayani dengan baik diperlukan tenaga yang mempunyai kompetensi dan dapat diandalkan. Bagi perusahaan asset yang tak ternilai dan berperan besar terhadap pertumbuhan bisnis adalah Sumber Daya Manusia (SDM). SDM berperan sebagai 1

2 penentu perkembangan bisnis sekaligus kunci pelaksanaan visi dan misi sebuah perusahaan. Kinerja pegawai merupakan aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia seperti yang diungkapkan oleh Sedarmayanti (2001) bahwa kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah karyawan telah melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan atau perpaduan dari hasil kerja. Meningkatkan kualitas kinerja adalah salah satu upaya mempertahankan eksistensi dalam persaingan kerja. Candrama, (2011) juga mengungkapkan bahwa karyawan merupakan unsur yang paling dominan dan strategis dalam melakukan aktivitas-aktivitas sumber daya manusia untuk mencapai tujuan perusahaan. Sehingga dalam suatu organisasi aktivitas-aktivitas ini perlu untuk direncanakan dan dikelola secara efektif dan efisien. Ternyata jika dilihat dari fakta tabel 1.1 kinerja karyawan PT. Pos mengalami masalah yaitu tingginya tingkat ketidakhadiran karyawan yang dapat ditunjukan dibawah ini. Tabel 1.1 Jumlah Karyawan dan Absensi Karyawan pada bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. POS Indonesia Asia Afrika Bandung Pada Tahun 2012 No Nama Karyawan Bulan Juni Juli Agustus 1. Bambang 10 hari 1 hari 0 hari 2. Suharson 13 hari 5 hari 3 hari 3. Nizdam 6 hari 9 hari 2 hari 4. Mujito 8 hari 15 hari 8 hari 5. Ning Mar 21 hari 22 hari 18 hari 6. Deden 26 hari 23 hari 22 hari 7. Aprillia 18 hari 25 hari 25 hari 8. Amas 25 hari 21 hari 20 hari 9. Yanto 26 hari 23 hari 21 hari 10. Lilyana 3 hari 0 hari 0 hari Sumber : Bagian Pelayanan Sumber Daya Manusia PT. POS Indonesia Asia Afrika Bandung.

3 Berikut ini merupakan penjelasan data absensi SDM pada PT. Pos Indonesia yang dapat dilihat melalui data grafik ketidakhadiran pegawai SDM selama tiga bulan terakhir yaitu pada bulan juni-agustus 2012 yang berada dibawah ini : Gambar 1.1 Grafik Absensi Karyawan Bulan Juni 2012 ABSENSI 2012 BULAN JUNI BULAN JULI BULAN AGUSTUS 13 10 5 1 3 0 15 9 6 8 8 2 26 2122 23 22 18 18 25 25 25 26 21 20 23 21 3 0 0 Sumber : Hasil Rekapitulasi Ketidakhadiran Pegawai, Bagian Pelayanan Sumber Daya Manusia PT. Pos Indonesia Asia Afrika Bandung. Berdasarkan hasil wawancara dengan Staf SDM (Pa Mujito) pada tanggal 14 september 2012 banyaknya karyawan pada bulan juni-agustus 2012 yang tidak hadir di sebabkan oleh banyaknya karyawan yang cuti pada saat hari kerja, tidak mengabsen karena telat saat bekerja, dan disebabkan fasilitas fingerprint (absen sidik jari). Tiptono dan Diana (1996) mengungkapkan penyebabkan kesalahan yang sering dilakukan oleh perusahaan yaitu sistem yang diterapkan kurang efektif,

4 fasilitas yang kurang memadai sehingga memberikan dampak buruk terhadap kinerja, tidak melibatkan semua karyawan untuk membentuk tim kerja, sering mengharapkan yang terlalu berlebihan terhadap tujuan yang diinginkan dan tidak realistis. Lemahnya kinerja karyawan PT. Pos Indonesia dapat terjadi karena dalam penerapan Total Quality Management (TQM), para karyawan tersebut tidak semua diikutsertakan. Sehingga para karyawan kurang bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Menurut Nasution (2005) TQM merupakan suatu proses pendekatan yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan sistem secara terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. Tjiptono dan Diana (2001) mengemukakan bahwa TQM dikembangkan sebagai perbaikan kinerja melalui kualitas pada seluruh aspek organisasi. Perilaku disfungsional bisa terjadi apabila karyawan menunjukan kinerja yang tidak baik secara sadar dari yang ditetapkan oleh perusahaan agar mengurangi kemungkinan penentuan tingkatan kinerja yang ditetapkan lebih tinggi. Sehingga manajer merasa gagal dalam mencapai sasaran yang ditetapkan dalam TQM. Dalam situasi ini, seseorang dapat kehilangan minat kerja, mengurangi standar prestasi individu, hilang rasa percaya diri dan sebagainya (Octavia, 2009). Penelitian yang dilakukan Narsa dan Yuniawati (2003) menunjukan bahwa TQM mampu meningkatkan terhadap kinerja manajerial. Apabila penerapan TQM ini telah dilaksanakan dengan baik maka semakin baik kinerjanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfitriana, Grahita Chandrarin, Hanif

5 Ismail (2005) yang menyatakan adanya hubungan positif antara TQM dengan kinerja manajerial. Menurut Khim dan Larry (1998) dalam Supratiningrum (2003) mengemukakan TQM adalah suatu filosofi yang menekankan pada proses pemanufakturan dengan mengeliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas, mengembangkan keterampilan dan mengurangi biaya produksi. Selain itu Tresna (1995) dalam Supratiningrum (2003) mengemukakan bahwa TQM merupakan suatu prinsip dasar bagi suatu organisasi yang ingin secara terus menerus melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam operasi pelayanan kepada konsumen untuk usaha jasa. Tjiptono dan Diana (2001:10) mengemukakan bahwa : Dasar pemikiran perlunya TQM sangatlah sederhana yakni bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan kualitas terbaik diperlikan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, dan lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan TQM. Menurut Mardiyah (2005) TQM akan semakin kuat pengaruhnya jika seorang manajer mampu mengukur kinerja karyawan untuk mengambil keputusan tentang promosi dan gaji sesuai dengan hasil dan tanggungjawab karyawan tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari perilaku disfungsional dalam mencapai tujuan perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih (2000) dalam

6 Mardiyah (2005) menemukan adanya hubungan yang positif antara TQM dengan sistem pengukuran kinerja, karena dalam penerapan TQM dibutuhkan dukungan dari pengukuran kinerja dari seorang manajer yang mengikutsertakan bawahannya. Mulyadi (1993) mengemukakan bahwa sistem pengukuran kinerja merupakan sebuah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personalnya, berdasarkan sarana, standar serta kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila sistem pengukuran kinerja dilakukan dengan baik artinya seorang karyawan dapat mengelola hubungan dengan karyawan lain di lingkungannya, dengan kata lain pengukuran kinerja sudah dilakukan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Syarat bagi ukuran yang baik, antara lain berkaitan dengan tujuan organisasi, seimbang antara jangka panjang dan jangka pendek, mencerminkan aktivitas kunci manajemen, memberi efek pada tindakan karyawan, mudah dipahami oleh karyawan, dipergunakan sebagai dasar evaluasi kinerja dan penentuan balas jasa, rasional, objektif, dan dapat diukur, serta dipergunakan secara konsisten dan teratur (Wibowo, 2011). Nurjanah (2008) mengemukakan keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya akan sangat tergantung pada para pimpinannya. Apabila pimpinannya mampu melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut akan dapat mencapai sasarannya. Sebab itu organisasi membutuhkan pemimpin yang dapat mengarahkan para bawahannya agar tercapainya tujuan organisasi.

7 Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Supratiningrum dan Zulaikha (2003), yang menguji kembali apakah variable sistem pengukuran kinerja dapat memoderasi hubungan antara TQM dan kinerja karyawan. Responden penelitian ini adalah para karyawan PT. Pos Indonesia Asia Afrika Bandung, yang saat ini sedang menghadapi persaingan yang besar dengan munculnya perusahaanperusahaan lain seperti PT. Pos Indonesia. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian untuk menemukan bukti kasus tentang Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Karyawan dengan Sistem Pengukuran Kinerja sebagai Variabel Moderating Pada PT. Pos Indonesia Asia Afrika Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah yang diteliti ini, dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara Total Quality Management (TQM) dan kinerja karyawan pada PT. Pos Indonesia? 2. Apakah ada hubungan positif antara apakah sistem pengukuran kinerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Pos Indonesia? 3. Apakah sistem pengukuran kinerja dapat menjadi moderasi hubungan Total Quality Management (TQM) dan kinerja karyawan PT. Pos Indonesia?

8 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data maupun informasi yang relevan dengan masalah yang diidentifikasikan, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana pada Universitas Widyatama. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan bukti empiris tentang : 1. Pengaruh positif dan signifikan antara Total Quality Management (TQM) dan kinerja karyawan pada PT. Pos Indonesia. 2. Pengaruh positif dan signifikan antara sistem pengukuran kinerja dan kinerja karyawan PT. Pos Indonesia. 3. Sistem pengukuran kinerja dapat menjadi moderasi hubungan antara Total Quality Management (TQM) dan kinerja karyawan PT. Pos Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Penulis berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut : 1. Bagi penulis Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan ilmu akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan Total Quality Management (TQM). Skripsi ini juga merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian tingkat sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Widyatama, Bandung.

9 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bergunabagi perusahaan dalam perbaikan dan pengembangan perusahaan, juga memotivasi perusahaan untuk meningkatkan jasa yang diberikan kepada konsumen. 3. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat dalam hal untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan. Penelitian ini juga dapat berguna sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang berminat meneliti lebih lanjut mengenai bidang ini dan sebagai bahan di perpustakaan. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dalam penyusunan skripsi ini dilakukan pada PT. Pos Indonesia Asia Afrika Bandung, yang berlokasi di Jl. Asia Afrika No. 49 Bandung penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012 sampai dengan selesai.