KEPUTUSAN KETUA STMIK TRIGUNA DHARMA Nomor : 096/STMIK-TGD/KA/VII/2017 Tentang ETIKA CIVITAS AKADEMIKA DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STMIK TRIGUNA DHARMA

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PEDOMAN TATA KRAMA DOSEN STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

a. Membentuk citra dosen yang dapat dijadikan teladan bagi maha siswa yang akan memasuki lingkungan masyarakat modern dan profesional.

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen STMIK Prabumulih Nomor : 019/SK/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 3 Maret 2014

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KATA PENGANTAR LPM TGD

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

DITETAPKAN DI REULEUT- ACEH UTARA PADA TANGGAL 11 APRIL 2016 REKTOR, PROF. DR. APRIDAR, SE., M.Si NIP

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA No. 152a/H9/DT/2009. Tentang ETIKA AKADEMIK SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KODE ETIK DAN TATA TERTIB TENAGA KEPENDIDIKAN STIE-PRABUMULIH

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MALIKUSSALEH NOMOR 1527/UN45/DT/2016 TENTANG STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

BUKU KODE ETIK DOSEN

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK DOSEN, MAHASISWA DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 365/F/Unbrah/VII/2013 KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008. Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA NOMOR : HK / 1.02 / / 2014 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

PEMBUKAAN BAB I PENGERTIAN. Pasal 1. 2) Sekolah Tinggi adalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

Peraturan Rektor. Nomor : 01 Tahun Tentang. Peraturan Disiplin Mahasiswa

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

ATURAN ETIKA STIESIA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA

Tentang KODE ETIK MAHASISWA STIE YASA ANGGANA GARUT KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT,

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PEDOMAN ETIKA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN,

PANDUAN KODE ETIK PEGAWAI

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI MAHASISWA OLEH: TIM PENYUSUN

JENIS DAN BENTUK SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KODE ETIK DOSEN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

PANDUAN KODE ETIK DOSEN, MAHASISWA DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

SURAT KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT Nomor : 012 / STIE-YA.K/VIII/2009. Tentang

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

KODE ETIK GURU INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG ETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG NOMOR : Un.03.3/PP.01.1/784/2016 TENTANG KODE ETIK

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

No. Dok. : PD II/DI/004/AKBID YLPP KODE ETIK PEGAWAI AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO JL. K.H. WAHID HASYIM NO. 274 A PURWOKERTO

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

Transkripsi:

KEPUTUSAN KETUA STMIK TRIGUNA DHARMA Nomor : 096/STMIK-TGD/KA/VII/2017 Tentang ETIKA CIVITAS AKADEMIKA DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STMIK TRIGUNA DHARMA Menimbang : a. Bahwa kebebasan akademik dilandasi pada kepatuhan kepada nilai-nilai etika, moral, dan akhlak yang bersifat normatif dan wajib ditaati serta dilaksanakan oleh seluruh dosen dan mahasiswa sebagai insan akademik melalui pemahaman, penghayatan dan pengamalan; b. Bahwa untuk melaksanakan tugas dan kegiatan akademik di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dosen, dan mahasiswa sebagai insan akademik memiliki kewajiban dan dibatasi oleh larangan, disamping wajib memiliki integritas, dedikasi dan rasa tanggungjawab kepada almamater dan masyarakat akademik; c. Bahwa atas dasar pemikiran pada huruf a dan b di atas, perlu ditetapkan etika akademik sebagai acuan bagi dosen dan mahasiswa sebagai insan akademik di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 4. Permendiknas Nomor 85 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi; 5. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Memperhatikan : Keputusan Rapat Senat STMIK Triguna Dharma tanggal 30 Juni 2017 tentang persetujuan untuk mengatur Etika Akademik Civitas Akademika STMIK Triguna Dharma. MEMUTUSKAN MENETAPKAN : Pertama : Surat Keputusan Ketua STMIK Triguna Dharma tentang Etika Akademik Sivitas Akademika;

Kedua : Etika Akademik STMIK Triguna Dharma merupakan pedoman berperilaku bagi dosen, mahasiswa, peserta didik di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; Ketiga : Etika Akademik sebagaimana dimaksud dalam butir kedua diatas tercantum dalam Lampiran Keputusan ini; Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan/atau diperbaiki sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini. Ditetapkan di : Medan Pada Tanggal : 24 Juli 2017 Tembusan : 1. Ketua Yayasan Bina Keluarga Sejahtera 2. Wakil Ketua I, II dan III STMIK Triguna Dharma 3. Ketua Program Studi Sistem Informasi STMIK Triguna Dharma 4. Ketua Program Studi Sistem Komputer STMIK Triguna Dharma 5. Ketua Program Studi Manajemen Informatika STMIK Triguna Dharma 6. Ketua Program Studi Teknik Komputer STMIK Triguna Dharma Rudi Gunawan, SE, M.Si Ketua STMIK Triguna Dharma

LAMPIRAN 4 : KEPUTUSAN KETUA STMIK TRIGUNA DHARMA Nomor 096/STMIK-TGD/KA/VII/2017 Tanggal 24 Juli 2017 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STMIK TRIGUNA DHARMA BAB I KETENTUAN UMUM 1. Ketentuan Umum Kode Etik Tenaga Kependidikan yang dimaksud disini adalah: 1.1. Tenaga Kependidikan adalah seseorang yang berdasarkan penerimaan dengan tugas utama bekerja pada STMIK Triguna Dharma yang bersangkutan. 1.2. Tenaga Kependidikan dapat merupakan tenaga kependidikan tetap dan tidak tetap. 1.3. Tenaga Kependidikan tetap adalah tenaga kependidikan yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap yayasan. 1.4. Tenaga Kependidikan tidak tetap adalah seseorang yang diundang dan diangkat untuk menjadi tenaga kependidikan di STMIK Triguna Dharma dalam selama jangka waktu tertentu. 1.5. Tenaga Kependidikan STMIK Triguna Dharma berasal dari berbagai kultur dan latar belakang. 1.6. Perkumpulan STMIK Triguna Dharma berkewajiban menciptakan kultur menyelaraskan perbedaan yang ada di antara berbagai kultur yang oleh masing-masing individu sehingga menjadi kultur yang diterima di lingkungan STMIK Triguna Dharma, Untuk itulah perlu dibuat suatu Pedoman/Kode Etik Tenaga Kependidikan di Lingkungan STMIK Triguna Dharma. 2. Tujuan Pedoman/Kode Etik Tenaga Kependidikan Pedoman/Kode Etik Tenaga Kependidikan bertujuan untuk : 2.1. Membentuk citra tenaga kependidikan yang dapat dijadikan teladan bagi mahasiswa yang akan memasuki lingkungan masyarakat modern dan profesional. 2.2. Membentuk citra tenaga kependidikan sebagai figur yang dimiliki integritas intelektual dan terbuka terhadap semua perubahan. 2.3. Membentuk citra lingkungan sivitas akademik yang peduli terhadap lingkungan, kesehatan, dan teknologi informasi. 2.4. Membentuk citra profesional dalam penyelenggaraan manajemen pendidikan STMIK Triguna Dharma.

BAB II TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. Syarat-syarat Menjadi Tenaga Kependidikan Syarat-syarat untuk menjadi Tenaga Kependidikan STMIK Triguna Dharma 1.1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 1.2. Berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 1.3. Memiliki kualifikasi sebagai tenaga kependidikan; 1.4. Mempunyai moral dan intergritas yang tinggi; 1.5. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan Negara 2. Tugas Tenaga Kependidikan Secara Umum Secara umum tugas seorang tenaga kependidikan, yakni : 2.1. Melaksanakan kegiatan tugas pokok sesuai dengan wewenang jenjang Jabatannya. 2.2. Melaksanakan kegiatan tugas pokok sesuai dengan divisinya. 2.3. Menjaga nama baik STMIK Triguna Dharma. 3. Hak dan Kewajiban Tenaga Kependidikan 3.1. Hak Tenaga Kependidikan: 3.1.1. Melakukan kegiatan akademik sesuai dengan tugas pokok secara bebas dan bertanggungjawab dengan mengingat norma-norma kemanusiaan, martabat ilmuwan, fasilitas yang tersedia dan peraturan yang berlaku. 3.1.2. Menyumbang pemikiran pemikiran dan prestasi kerja sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 3.1.3. Memperoleh perlakuan yang adil sesuai dengan porsinya. 3.1.4. Memperoleh penghargaan untuk mendorong dan meningkatkan prestasi serta untuk memupuk loyalitas terhadap STMIK Triguna Dharma kepada warga atau unsur organisasi yang telah menunjukkan kesetiaan, prestasi, atau telah berjasa terhadap STMIK Triguna Dharma. 3.2. Kewajiban Tenaga Kependidikan: 3.2.1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta taat kepada Negara dan pemerintah Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, serta kewibawaan dan nama baik STMIK Triguna Dharma. Mengutamakan kepentingan STMIK Triguna Dharma dan masyarakat dari pada kepentingan pribadi atau golongan. 3.2.2. Berfikir, bersikap dan berprilaku sebagai anggota masyarakat, berbudi luhur, jujur, bersemangat, bertanggung jawab dan menghindari perbuatan tercela. 3.2.3. Bersikap terbuka dan menjunjung tinggi kejujuran serta menjalankan tugas profesi dengan sebaik-baiknya

3.2.4. Berdisiplin, bersikap rendah hati, peka, teliti, hati-hati, dan menghargai pendapat orang lain. 3.2.5. Memegang teguh rahasia negara dan rahasia jabatan serta tidak menyalahgunakan jabatan. 3.2.6. Menolak dan tidak menerima sesuatu pemberian yang nyata diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak langsung berhubungan secara tidak sah dengan profesinya. 3.2.7. Memperhatikan batas kewenangan dan bertanggung jawab dalam menggunakan kebebasan serta tidak melangkahi wewenang keahlian atau keahlian rekan sejawatnya. 3.2.8. Menghormati sesama tenaga kependidikan dan berusaha meluruskan perbuatan tercela dari rekan sejawat. 3.2.9. Bersikap dan bertindak adil terhadap sesame tenaga kependidikan. 3.2.10. Menjaga/memelihara kehormatan dan kesehatan dirinya. 3.2.11. Mengikuti, mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi sesuai dengan jabatannya. 3.2.12. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di STMIK Triguna Dharma. BAB III TATA KRAMA PERGAULAN DAN TANGGUNG JAWAB 1. UMUM Tata krama pergaulan di dalam lingkungan kampus STMIK Triguna Dharma didasarkan atas azas kekeluargaan serta menjunjung tinggi keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan pandangan hidup Pancasila. Keluarga Besar STMIK Triguna Dharma mempunyai tanggung jawab untuk menjaga nama baik almamater serta menyadari bahwa Perguruan tinggi harus benarbenar merupakan masyarakat ilmiah yang akan berkembang terus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga terwujud suasana yang kondusif demi terselenggaranya proses belajar mengajar secara luas. 1. Pelanggaran Tata Krama di Kampus Pelanggaran oleh tenaga kependidikan dapat berbentuk : 1.1. Bersikap dan bertindak yang dapat merongrong, menjatuhkan nama baik almamater/keluarga Besar Kampus STMIK Triguna Dharma dalam menjalankan tugas dan jabatan. 1.2. Merongrong kewibawaan pejabat di lingkungan STMIK Triguna Dharma dalam menjalankan tugas dan jabatan. 1.3. Bertindak menyalahgunakan dan melampaui wewenang yang ada padanya. 1.4. Bertindak sewenang-wenang dan tidal adil baik terhadap bawahannya maupun sesama pejabat.

1.5. Membocorkan rahasia jabatan dan atau rahasia Negara. 1.6. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun di dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan pribadi atau golongan. 1.7. Melawan dan menolak tugas dari atasan. 1.8. Menghalangi, mempersulit penyelenggaran kegiatan akademik dan non akademik yang telah ditetapkan STMIK Triguna Dharma. 1.9. Mencampuri urusan administrasi pendidikan dan lain-lain tanpa wewenang sah dari STMIK Triguna Dharma. 1.10. Melakukan pengotoran/pengerusakan, berbuat curang serta memalsukan surat/dokumen yang sah seperti nilai, ijazah maupun sertifat dan dokumen lain. 1.11. Melakukan tindakan kesusilaan baik dalam sikap, perkataan, tulisan maupun gambar. 1.12. Menyalahgunakan nama, tanda STMIK Triguna Dharma 1.13. Menggunakan secara tidak sah ruangan, bangunan, maupun sarana lain milik STMIK Triguna Dharma tanpa izin. 1.14. Memeras, berjudi, membawa, menyalahgunakan obat-obat terlarang di lingkungan Kampus STMIK Triguna Dharma. 1.15. Menyebarkan tulisan-tulisan dan faham-faham yang terlarang oleh Pemerintah. 1.16. Mengadu domba dan menghasut antar civitas akademika STMIK Triguna Dharma 1.17. Dan lain-lain yang dilarang oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 2. Sanksi Terhadap Tenaga Kependidikan Terkait Pelanggaran Tatakrama di Kampus: Dalam proses peningkatan pelayanan, sanksi yang dikenakan kepada tenaga kependidikan serta seluruh staff dan karyawan yang melanggar aturan telah disosialisasikan sebelumnya. Dan penetapan sanksi yang diberlakukan telah disepakati bersama, sehingga mendorong subjek yang dikenai sanksi bisa memper tanggungjawabkan perbuatannya yang tidak produktif (bahkan cendrung merugikan) bisa dijalani dengan ikhlas. Setiap tenaga kependidikan STMIK Triguna Dharma yang melanggar kode etik, disiplin, tata tertib, dan peraturan yang berlaku dikenai sanksi. Sanksi yang dikenakan kepada tenaga kependidikan dapat berupa: 2.1. Teguran Lisan 2.2. Teguran Tertulis 2.3. Peringatan Keras 2.4. Penundaan Kenaikan Gaji Berkala 2.5. Penundaan Kenaikan Pangkat 2.6. Penundaan Pangkat 2.7. Pembebasan Tugas 2.8. Pemberhentian 3. Penghargaan Terhadap Tenaga Kependidikan Terkait Kinerja Dalam proses penataan pelayanan agar menjadi efektif dan efisien serta menyenangkan, maka Institusi selalu dengan tegas memperhatikan dan menata sistem penghargaan dan sanksi. Hal ini harus diimplementasikan sampai level bawah institusi. Dengan begitu, diharapkan kualitas pelayanan meningkat dan semakin bermutu. Penghargaan yang diberikan pun harus secara adil dan bijak. Jika tidak, penghargaan malah menimbulkan rasa

cemburu dan persaingan yang tidak sehat serta memicu rasa sombong bagi pegawai yang memperolehnya. Oleh karena itu, prinsip keadilan sangat dibutuhkan dalam pemberian penghargaan. Ada beberapa jenis penghargaan yang diberikan STMIK TRIGUNA DHARMA kepada tenaga kependidikan: 3.1. Penghargaan Individu 3.1.1. Pemilihan Tenaga Kependidikan Terbaik 3.1.2. Beasiswa Subsidi Pendidikan (Sarjana dan Pasca Sarjana) 3.2. Penghargaan Secara Kolektif 3.2.1. Pemberian Bonus Akhir Tahun 3.2.2. Tour & Family Gathering 4. Proses Penetapan Pemberian Penghargaan 4.1. Penilaian Penghargaan yang diberikan Secara Individu 4.1.1. Penilaian Secara Kualitatif Penilaian ini dilakukan langsung oleh mahasiswa dengan cara mengisi angket yang diberikan institusi berisikan tentang bagaimana interaktif tenaga kependidikan selama proses perkuliahan. 4.1.2. Penilaian Secara Kuantitatif. Penilaian ini dilakukan oleh unit terkait dengan berdasarkan data-data yang ada (terekam) pada unit tersebut yang berisikan tentang kinerja tenaga kependidikan. 4.2. Penilaian Penghargaan yang diberikan Secara Kolektif 4.2.1. Penilaian Secara Kualitatif Penilaian ini dilakukan oleh Pihak Manajemen (Pengurus) Institusi yang meliputi pencapaian program-program yang telah ditetapkan bersama serta perkembangan/kemajuan yang terjadi. 4.2.2. Penilaian Secara Kuantitatif Penilaian ini dilakukan oleh Pihak Manajemen (Pengurus) Institusi dengan didasarkan pada data-data dari semua unit yang terkait, terutama data dari unit keuangan. 5. Lembaga Kode Etik Tenaga Kependidikan yang melakukan pelanggaran sebagaimana tercantum diatas akan diproses oleh Lembaga Kode Etik STMIK Triguna Dharma. 6. Ketentuan Tambahan Tenaga Kependidikan STMIK Triguna Dharma yang melakukan pelanggaran seperti tersebut pada pasal diatas diberikan hak untuk membela diri dihadapan Ketua, baik lisan maupun tertulis sebelum Ketua memberikan keputusan akhir.

BAB IV PENUTUP Tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan segala sesuatunya akan diubah bila ternyata di kemudian hari terdapat kesalahan.