Anggrek pot Bagian 1: Dendrobium hibrida

dokumen-dokumen yang mirip
SNI 4482:2013 Standar Nasional Indonesia Durian ICS Badan Standardisasi Nasional

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

Bibit induk (parent stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 1: Ayam ras tipe pedaging

Bibit niaga (final stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 2: Ayam ras tipe petelur

Bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii )

Kulit masohi SNI 7941:2013

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

Bambu lamina penggunaan umum

Semen portland komposit

Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Air demineral SNI 6241:2015

Susu segar-bagian 1: Sapi

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk

Kayu bundar Bagian 2: Pengukuran dan tabel isi

Biji kakao AMANDEMEN 1

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 2 : Benih

Atmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 2: Benih

Bibit sapi perah holstein indonesia

Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan

Gaharu SNI 7631:2011. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )

Bibit sapi potong - Bagian 3 : Aceh

Air mineral SNI 3553:2015

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng

Tuna dalam kemasan kaleng

Semen beku Bagian 3 : Kambing dan domba

Spesifikasi blok pemandu pada jalur pejalan kaki

Analisis kadar abu contoh batubara

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 3: Benih

Cara uji daktilitas aspal

Kayu bundar jenis jati Bagian 3: Pengukuran dan tabel isi

SNI 4230:2009. Standar Nasional Indonesia. Pepaya

Bibit kerbau Bagian 3 : Sumbawa

Bibit sapi potong Bagian 1: Brahman Indonesia

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)

Bibit sapi potong Bagian 6: Pesisir

Terasi udang SNI 2716:2016

Embrio ternak - Bagian 1: Sapi

Rambu evakuasi tsunami

Bibit sapi potong - Bagian 2: Madura

Baja tulangan beton SNI 2052:2014

Spesifikasi aspal emulsi kationik

Air mineral alami SNI 6242:2015

Bibit babi Bagian 4 : Hampshire

Cara uji sifat tahan lekang batu

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kelas penetrasi

Tata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Udara ambien Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR)

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

Minyak terpentin SNI 7633:2011

SNI 3165:2009. Standar Nasional Indonesia. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Pertanian.

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

SNI 7273:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas koran. Badan Standardisasi Nasional ICS

Produksi bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 1: Metode lepas dasar

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 1: Induk

Semen cair babi SNI 8034: Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di dan tidak untuk di

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

Pupuk kalium klorida

Cara uji geser langsung batu

Alat pemadam kebakaran hutan-pompa punggung (backpack pump)- Unjuk kerja

Bibit sapi potong Bagian 7 : Sumba Ongole

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

Spesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah, dan bahu jalan

Tata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A

Kayu lapis - Klasifikasi. Plywood - Classification

SNI 0123:2008. Standar Nasional Indonesia. Karton dupleks. Badan Standardisasi Nasional ICS

Cara uji berat jenis aspal keras

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar

Cara uji kelarutan aspal

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat

Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 m (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian (ASTM C , IDT)

Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap

Baja tulangan beton hasil canai panas Ulang

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

Pengemasan benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) pada sarana angkutan udara

Bibit sapi potong - Bagian 4 : Bali

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

Sosis ikan SNI 7755:2013

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Cara uji penetrasi aspal

SNI Standar Nasional Indonesia

Perhitungan debit andalan sungai dengan kurva durasi debit

Tata cara analisis dan evaluasi data uji pemompaan dengan metode Papadopulos Cooper

Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Anggrek pot Bagian 1: Dendrobium hibrida ICS 65.020.01 Badan Standardisasi Nasional

BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Spesifikasi... 2 5 Klasifikasi... 3 6 Persyaratan mutu... 3 8 Metode pengambilan contoh... 5 9 Metode uji... 5 10 Pengemasan... 6 11 Pengemasan untuk pengiriman... 6 12 Penandaan dan pelabelan... 6 Bibliografi... 7 BSN 2014 i

Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) ini disusun berdasarkan usulan dari pemangku kepentingan karena adanya diversifikasi produk anggrek pot Indonesia agar dapat diterima di pasar domestik maupun internasional. Standar ini dirumuskan oleh Komite Teknis (KT) 65-03 Pertanian dan telah dibahas dalam rapat-rapat teknis. Perumusan terakhir dilakukan dalam rapat konsensus di Bogor pada tanggal 12 November 2013 yang dihadiri oleh anggota Komite Teknis dan pemangku kepentingan lainnya. Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 17 Februari 2014 sampai dengan 17 April 2014 dengan hasil akhir RASNI. BSN 2014 ii

Pendahuluan Anggrek pot Dendrobium hibrida merupakan salah satu komoditas anggrek yang dikenal dengan keindahan dan keelokan bunganya. Jenis anggrek ini memiliki permintaan pasar yang tinggi dan relatif stabil dengan nilai ekonomis, sehingga berpotensi untuk dikembangkan baik di pasar domestik maupun internasional. Anggrek pot Dendrobium hibrida dikembangkan sebagai tanaman pot dan bunga potong. Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap produk yang berkualitas, maka diperlukan SNI Anggrek pot Dendrobium hibrida sebagai pedoman untuk mendapatkan produk yang sesuai standar. Oleh karena itu, perlu disusun suatu standar yang dapat memenuhi permintaan konsumen baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri dan diterima secara luas oleh konsumen. BSN 2014 iii

1 Ruang lingkup Anggrek pot Bagian 1: Dendrobium hibrida Standar ini menetapkan ketentuan mengenai spesifikasi, klasifikasi, persyaratan mutu, toleransi, pengambilan contoh, metode uji, pengemasan, penandaan dan pelabelan pada anggrek Dendrobium hibrida dalam pot. 2 Acuan normatif Acuan normatif tidak bertanggal berlaku edisi terakhir (termasuk revisi dan atau amandemennya) SNI 0428, Pengambilan contoh padatan. 3 Istilah dan definisi Untuk tujuan penggunaan dalam dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini digunakan. 3.1 anggrek pot tanaman anggrek hidup yang ditanam dalam wadah antara lain berupa pot, papan pakis dan batok/sabut kelapa 3.2 anggrek seedling benih hasil perbanyakan generatif atau vegetatif yang ditanam di dalam pot individu atau komunal 3.3 anggrek remaja tanaman anggrek yang sudah mencapai ukuran medium namun belum pernah berbunga 3.4 anggrek dewasa tanaman anggrek yang mencapai ukuran maksimum dan sudah berbunga atau pernah berbunga 3.5 pengkelasan mutu penggolongan berdasarkan mutu dengan mempertimbangkan toleransi yang ditentukan 3.6 Dendrobium tipe turunan Spatulata kelompok jenis Dendrobium hibrida yang didominasi oleh seksi (section) Spatulata sebagai tetuanya. Umumnya bunga berbentuk tanduk, keriting dan atau intermediet BSN 2014 1 dari 7

3.7 Dendrobium tipe turunan phalaenopsis/striaenopsis kelompok jenis Dendrobium hibrida yang didominasi oleh seksi (section) Phalaenanthe sebagai tetuanya. Umumnya bunga berbentuk bulat 3.8 Dendrobium tipe turunan compacta kelompok jenis Dendrobium hibrida dari berbagai macam seksi (section) yang berukuran kecil (mini) 3.9 Dendrobium tipe softcane kelompok jenis Dendrobium hibrida yang didominasi oleh seksi (section) Dendrobium atau Formosae 3.10 tangkai rangkaian bunga yang terdiri dari sejumlah kuntum bunga 3.11 pseudobulb/umbi semu bagian dari organ vegetatif anggrek yang berfungsi menyimpan air dan cadangan makanan 3.12 pseudobulb aktif pseudobulb yang masih memiliki mata tunas dan zat hijau daun 3.13 umur tanaman waktu pertumbuhan tanaman yang dihitung dan dicatat sejak keluar dari botol kultur perbanyakan tanaman 3.14 tinggi tanaman jarak antara pangkal sampai ujung pseudobulb 4 Spesifikasi 4.1 Berdasarkan umur, anggrek Dendrobium hibrida terdiri dari 3 (tiga) kategori, yaitu : - Anggrek seedling, - Anggrek remaja, - Anggrek dewasa. 4.2 Anggrek Dendrobium hibrida dewasa terdiri dari 4 (empat) tipe, yaitu : - Tipe turunan Spatulata - Tipe turunan Phalaenopsis/Striaenopsis - Tipe Compacta - Tipe Softcane BSN 2014 2 dari 7

5 Klasifikasi Anggrek Dendrobium hibrida seedling dan remaja mempunyai 1 (satu) kelas mutu, sedangkan anggrek Dendrobium hibrida dewasa terbagi atas 4 (empat) kelas mutu, yaitu : - Mutu super, - Mutu 1, - Mutu 2, - Mutu 3. 6 Persyaratan mutu 6.1 Persyaratan umum Anggrek pot Dendrobium hibirida, minimum harus memenuhi : - Wadah yang digunakan memiliki aerasi dan drainase yang baik, - Media tanam yang digunakan bersih dan bersifat porous, - Pertumbuhan vegetatif tanaman relatif seragam sesuai jenis hibridanya, - Bebas dari kerusakan fisik pada tanaman, - Kondisi tanaman sehat dan pseudobulb kokoh, - Bebas organisme pengganggu tanaman (OPT). 6.2 Persyaratan khusus 6.2.1 Anggrek pot Dendrobium hibrida seedling dan remaja Persyaratan khusus anggrek pot Dendrobium hibrida seedling dan remaja sesuai dengan Tabel 1. Tabel 1 - Persyaratan mutu anggrek Dendrobium hibrida seedling dan remaja Parameter Satuan Anggrek seedling Anggrek remaja Individu Komunal Umur tanaman bulan 1-6 1-3 7-14 Tinggi tanaman cm 5-10 <5 >10-15 Jumlah pseudobulb aktif minimum buah 2 2 3 CATATAN Persyaratan mutu anggrek pot Dendrobium untuk anggrek seedling dan remaja berlaku untuk seluruh tipe 6.2.2 Anggrek pot Dendrobium hibrida tipe turunan Spatulata Persyaratan khusus anggrek pot Dendrobium hibrida tipe turunan Spatulata sesuai dengan Tabel 2. BSN 2014 3 dari 7

Tabel 2 - Persyaratan mutu anggrek Dendrobium hibrida tipe turunan Spatulata Parameter Satuan Kelas mutu Super I II III Umur tanaman bulan >24 18-24 18-24 15 - <18 Tinggi tanaman cm >100 75-100 50 - <75 30 - <50 Jumlah pseudobulb aktif minimum buah 7 4 4 3 6.2.3 Anggrek pot Dendrobium hibrida tipe turunan Phalaenopsis/Striaenopsis Persyaratan khusus anggrek pot Dendrobium hibrida tipe turunan Phalaenopsis/Striaenopsis ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3 - Persyaratan mutu anggrek pot Dendrobium hibrida tipe turunan Phalaenopsis/ Striaenopsis Parameter Satuan Kelas mutu Super I II III Umur tanaman bulan >18 15-18 15-18 15-18 Tinggi tanaman cm 60 40 - <60 30 - <40 30 - <40 Jumlah pseudobulb aktif minimum buah 5 3 3 2 6.2.4 Anggrek pot Dendrobium hibrida tipe turunan Compacta Persyaratan khusus anggrek pot Dendrobium hibrida tipe turunan Compacta sesuai dengan Tabel 4. Tabel 4 - Persyaratan mutu anggrek pot Dendrobium hibrida tipe turunan Compacta Parameter Satuan Kelas mutu Super I II III Umur tanaman bulan 20 12-18 12-18 12-18 Tinggi tanaman cm 15 15-25 15-25 25-30 Jumlah pseudobulb aktif minimum buah 6 5 4 3 6.2.5 Anggrek pot Dendrobium hibrida tipe turunan Softcane Persyaratan khusus anggrek pot Dendrobium hibrida tipe turunan Softcane sesuai dengan Tabel 5. BSN 2014 4 dari 7

Tabel 5 - Persyaratan mutu anggrek pot Dendrobium hibrida tipe Softcane Parameter Satuan Kelas mutu Super I II III Umur tanaman bulan >36 30-36 30-36 24 - <30 Tinggi tanaman cm 40 30-40 < 30 < 30 Jumlah pseudobulb aktif minimum buah 3 3 2 1 Jumlah tangkai tangkai 6 4-5 2-3 2-3 per pseudobulb 7 Ketentuan mengenai toleransi Toleransi mutu dari semua kelas, maksimum 5 % dari persyaratan minimum. 8 Metode pengambilan contoh Pengambilan contoh sesuai dengan SNI 0428 dan dilakukan sebelum proses pengemasan. Tanaman anggrek Dendrobium hibrida yang diambil untuk dianalisa adalah sebanyak akar pangkat dua. Contoh diambil oleh petugas pengambil contoh yang kompeten. 9 Metode uji 9.1 Pengujian persyaratan umum 9.1.1 Pengujian untuk seluruh persyaratan umum dilakukan secara visual di lokasi pengemasan dan dilakukan oleh petugas yang kompeten. 9.1.2 Tanaman anggrek yang tidak sesuai dengan persyaratan umum dipisahkan dan dihitung persentasenya sebagai batas maksimum toleransi. 9.2 Penentuan umur tanaman Penentuan umur tanaman dilakukan dengan cara menghitung jumlah pseudobulb total (aktif dan tidak aktif). Cara menentukan umur tanaman anggrek pot Dendrobium hibrida dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 - Penentuan umur tanaman anggrek pot Dendrobium hibrida Tipe anggrek Dendrobium Jumlah pseudobulb total (buah) Umur (bulan) Turunan Spatulata <5 15 - <18 5-7 18-24 >7 >24 Turunan Phalaenopsis 4 15-18 5-6 >18 BSN 2014 5 dari 7

Tabel 6 (lanjutan) Tipe anggrek Dendrobium Jumlah pseudobulb total (buah) Umur (bulan) Compacta >7 20 5-6 12-18 Softcane >6 >36 5 30-36 3-4 24 - <30 9.3 Penentuan tinggi tanaman Penentuan tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur jarak antara pangkal sampai ujung pseudobulb. 9.4 Penentuan jumlah pseudobulb Penentuan jumlah pseudobulb dilakukan dengan cara menghitung jumlah pseudobulb yang aktif (masih memiliki mata tunas dan zat hijau daun). 9.5 Penentuan jumlah tangkai per pseudobulb Penentuan jumlah tangkai per pseudobulb dilakukan dengan cara menghitung banyaknya tangkai dalam satu pseudobulb. 10 Pengemasan Tanaman anggrek harus dalam kondisi tidak basah sebelum dibungkus. Kertas pembungkus yang digunakan dapat menyerap air, tidak mudah robek dan tidak terlalu tebal. 11 Pengemasan untuk pengiriman Tangkai bunga dibungkus dengan kertas pembungkus, agar bunga tidak rusak. Tanaman disusun dengan menyesuaikan panjang dan volume kemasan/tempat angkut, yang mempunyai aerasi yang baik dan terlindung dari cahaya matahari. 12 Penandaan dan pelabelan Pelabelan sekurang-kurangnya mencantumkan informasi tentang : - Nama dagang dan atau nama silangan; - Nama dan alamat perusahaan produsen asal; - Kelas mutu; - Jumlah tanaman. BSN 2014 6 dari 7

Bibliografi AOS Judging Committee 2002. Handbook on Judging and Exhibition 11th Ed., American Orchid Society, Florida, Unites States. Elliott, John, 2003. Orchid Hybrids of Singapore 1893-2003. Orchid Society of South East Asia, Singapore Lavarack, B., Harris, W., & Stocker, G., 2006. Dendrobium and its Relatives, Simon and Schuster. NYC, United States. BSN 2014 7 dari 7