dokumen-dokumen yang mirip
BAB II CUCI TANGAN PAKAI SABUN UNTUK CEGAH PENYAKIT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan. kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan. membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia

LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

KOMPENSATORIS ANAK AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.

LAMPIRAN 1 : DELVA ADRE MEI PUSPITASARI NIM : PLAN OF ACTION (SEPTEMBER 2016 JULI 2017) Februar Oktober. No. Kegiatan Penelitian Septem

CIRI-CIRI ANAK PRA SEKOLAH

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

LINDUNGILAH KELUARGA ANDA DARI PENULARAN BATUK DAN FLU DENGAN ETIKA BATUK YANG BAIK DAN BENAR

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Untuk menjamin makanan aman

SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

BAB 2. Tinjauan Teori. yang menyebabkan infeksi didapat dari orang lain (pasien, tenaga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Nurhayati, 2014

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam upaya menjaga kesehatan tubuh, memelihara kebersihan tangan

PERMOHONAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Kepada Yth: Bapak/Ibu / Saudara(i) Responden di SDN Sungai Bahadangan Kecamatan Banjang Kabupaten HSU.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL IV PALU. Siti Gamar H.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNA DAKSA SEDANG (SDLB D1)

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

MASA KANAK-KANAK AWAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK USIA DINI. By : Eva Imania Eliasa,M.Pd

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

BAB II TINJAUAN TEORI

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial Dan Kepatuhan Perawat

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Masa Anak Usia Sekolah Dasar. atau 10 tahun sampai umur 12 atau 13 tahun (Yusuf, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Sehat dalam keperawatan anak adalah keadaan kesejahteraan yang optimal

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mengapa disebut sebagai flu babi?

SATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR

BAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul

7 Langkah Cara Mencuci Tangan Yang Benar Menurut WHO

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

PERANAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

Prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

II. KAJIAN PUSTAKA. kehidupan selanjutnya. Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PELATIHAN Pengertian pelatihan menurut Andrew F. Sikula mendefinisikan pelatihan sebagai berikut: Training is a short term educational process utilizing systematic and organized procedure by which non managerial personal learn tecnical knowledge and skill for a definite purpose 10. Pelatihan adalah sesuatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga peserta dapat belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu. Pelatihan meliputi serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan. Dalam melaksanakan pelatihan perlu di perhatikan beberapa hal antara lain : Materi atau isi pelatihan, Metode pelatihan, Pelatih (instruktur/trainer), Peserta pelatihan, Sarana pelatihan, dan Evaluasi pelatihan 11. B. CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) 1. Pengertian Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Cuci tangan adalah salah satu bentuk kebersihan diri yang paling penting. Selain itu mencuci tangan juga dapat diartikan menggosok dengan menggunakan sabun seluruh kulit permukaan tangan secara bersamaan dengan kuat dan ringkas yang kemudian dibilas dibawah air yang mengalir 12.

2. Pentingnya Mencuci Tangan Memakai Sabun Kebiasaan mencuci tangan dengan air saja tidak cukup untuk melindungi seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan. Mencuci tangan pakai sabun terbukti efektif dalam membunuh kuman yang menempel di tangan. Gerakan nasional cuci tangan pakai sabun dilakukan sebagai bagian dari kebijakan Pemerintah untuk pengendalian risiko penyakit yang berhubungan dengan lingkungan seperti diare dan penyakit kecacingan 13. Kebiasaan mencuci tangan dapat mencegah kontaminasi kuman. Bukan hanya sekedar mencuci tangan saja, melainkan juga menggunakan sabun dan dilakukan di bawah air yang mengalir. Sabun bisa mengurangi atau melemahkan kuman yang ada di tangan. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk membersihkan tangan dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan. Mencuci tangan yang baik membutuhkan beberapa peralatan berikut: sabun antiseptic, air bersih dan handuk atau lap tangan bersih. Untuk hasil yang maksimal disarankan mencuci tangan selama 20-30 detik 14. 3. Bahaya Jika Tidak Mencuci Tangan Mencuci tangan menggunakan sabun sangat bermanfaat bagi kesehatan, disamping manfaat secara kesehatan yang telah terbukti, banyak orang tidak melakukannya sesering yang seharusnya, bahkan setelah ke kamar mandi. Tidak mencuci tangan memakai sabun dapat menginfeksi diri sendiri terhadap kuman dengan menyentuh mata, hidung atau mulut. Dan kita juga dapat menyebarkan kuman ke orang lain dengan menyentuh mereka atau dengan menyentuh permukaan yang mereka sentuh juga seperti handel pintu.

Penyakit infeksi umumnya menyebar melalui kontak tangan ke tangan termasuk demam biasa (common cold), flu dan beberapa kelainan system pencernaan seperti diare. Kebersihan tangan yang kurang juga menyebabkan penyakit terkait makanan seperti infeksi Salmonella dan E.coli. Beberapa mengalami gejala yang mengganggu seperti mual, muntah, diare 13. 4. Cara Mencuci Tangan dengan Benar Mencuci tangan dengan air dan sabun dengan langkah-langkah sebagai berikut 14 : 1). Rata sabun dengan menggosokkan pada kedua telapak tangan. Gambar 2.1 Meratakan sabun pada kedua telapak tangan 2). Gosok punggung tangan dan sela-sela jari, lakukan pada kedua tangan. Gambar 2.2 Menggosok punggung tangan

3). Gosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan. Gambar 2.3 Menggosok kedua telapak tangan 4). Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling mengunci. Gambar 2.4 Menggosok jari kedua tangan 5). Gosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan juga pada tangan satunya. Gambar 2.5 Menggosok ibu jari dan memutarkan

6). Usapkan ujung kuku tangan kanan diputar di telapak tangan kiri, lakukan juga pada tangan satunya kemudian bilas. Gambar 2.6 Mengusapkan ujung kuku 7). Setelah selesai mencuci tangan keringkan menggunakan handuk kertas atau pengering udara. Gambar 2.7 Mengeringkan kedua telapak tangan 5. Sabun Sabun adalah pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara basa Natrium atau Kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani (SNI 1994). Komponen utama pembuatan sabun terdiri dari asam lemak rantai C12 C18 dan garam sodium atau potassium. Asam lemak yang berikatan dengan garam sodium (NaOH) dikenal dengan nama hard soaps, sedangkan asam lemak yang berikatan dengan garam potassium (KOH) dikenal dengan nama soft soap..

Sabun dapat dibuat dengan dua cara yaitu proses saponifikasi dan proses netralisasi minyak. Pada proses saponifikasi minyak akan diperoleh produk sampingan yaitu gliserol, sedangkan sabun yang diperoleh dengan proses netralisasi tidak menghasilkan gliserol. Proses saponifikasi terjadi karena reaksi antara trigliserida dengan alkali, sedangkan proses netralisasi terjadi karena reaksi antara asam lemak dengan alkali 15. 6. Penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan CTPS Penyakit yang dapat di cegah dengan melakukan cuci tangan pakai sabun antara lain 16 : a. Diare, penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk anak-anak balita. b. Infeksi Saluran Pernapasan adalah penyebab kematian utama untuk anak-anak balita. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi saluran pernapasan ini dengan dua langkah: dengan melepaskan patogen-patogen pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan dan dengan menghilangkan patogen (kuman penyakit) lainnya (terutama virus entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun gelaja penyakit pernapasan dan yang lainnya. c. Infeksi Cacing, Infeksi Mata dan Penyakit Kulit. Penelitian juga telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran pernapasan, penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit kulit; infeksi mata seperti trakoma, dan kecacingan khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi saluran pernapasan ini dengan dua langkah: dengan melepaskan patogenpatogen pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan, dan dengan menghilangkan patogen (kuman penyakit) lainnya (terutama virus entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun juga gejala penyakit pernapasan dan penyakit lainnya.

7. KETRAMPILAN Ketrampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kecakapan untuk melaksanakan tugas, ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan urat syaraf yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmani. Meskipun bersifat motoric, namun ketrampilan perlu dikoordinasikan antar gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. Ketrampilan diartikan sebagai kemampuan melakukan pola tingkah laku yang tersusun secara komplek. Meskipun bersifat jasmani tetapi untuk mempraktekan ketrampilan tertentu seserorang harus mempunyai pengetahuan yang baik dan spesifik 4. Oleh sebab itu, peningkatan ketrampilan siswa pra sekolah dalam melakukan cuci tangan pakai sabun sangatlah penting sebagai perlindungan diri dari berbagai penyakit. 8. SISWA PRA SEKOLAH Anak usia pra sekolah, yaitu anak yang berusia 3 sampai 5 tahun. Pada masa ini terjadi pertumbuhan biologis, kognitif, psikososial dan spiritual serta mengalami banyak perubahan fisik dan mental 4. Anak usia pra sekolah biasanya mengikuti program pra sekolah misalnya kelompok bermain dan Taman Kanak-Kanak 18. Anak usia pra sekolah memainkan peranan penting mengenai citra tubuhnya. Mereka mengenali perbedaan warna kulit, bentuk tubuh dan ras. Mereka menyadari makna kata cantik, ataupun jelek. Anak mulai membandingkan postur tubuh dengan teman sebaya dan bisa membandingkan apakah mereka tinggi, pendek, kecil atau besar, anak yang memiliki citra tubuh tidak sempurna akan merasa malu 19. Tugas perkembangan anak usia pra sekolah yaitu anak mampu memakai pakaianya sendiri, naik turun tangga, memasang manik-manik besar, membuka kancing depan dan samping, memanjat dan melompat, bermain lompat tali dengan cukup baik, melempar bola dengan cukup baik, menggunting gambar sederhana, mengikat tali sepatu, memukul

kepala paku dengan palu, dapat menulis namanya sendiri dan orang lain, bermain bersama teman sebaya, mampu menggunakan garpu dan pisau 4. Perkembangan perilaku sosialisasi pada anak usia pra sekolah yaitu, anak selalu memandang orang tua sebagai figur yang terpenting, bersifat posesif : ingin maunya sendiri, mampu bekerjasama dengan teman sebaya dan orang dewasa sehingga dalam melakukan kebiasaan sehari-hari anak selalu menirukan kebiasaan orang tua dan model peran dewasa lainnya. Sementara perkembangan moral anak usia pra sekolah yaitu, anak melihat aturan sebagai sesuatu yang kaku dan tidak fleksibel, konsekuensi negatif dilihat sebagai hukuman terhadap perilaku yang tidak sesuai dan anak selalu melihat orang tua sebagai otoritas tertinggi untuk menetapkan benar dan salah sehingga anak mulai mendalami proses pengertian benar dan keliru 18. Ciri-Ciri Anak Usia Pra Sekolah Ciri-ciri anak pra sekolah meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak 18. 1. Ciri Fisik Penampilan atau gerak-gerik anak pra sekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. a. Anak dengan pra sekolah umumnya sangat aktif, mereka telah memiliki penguasaan(kontrol) terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan-kegiatan yang dilakukan sendiri. Berikan kesempatan kepada anak untuk lari, memanjat dan melompat. Usahakan kegiatan-kegiatan tersebut sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan anak dan selalu dibawah pengawasan. b. Walaupun anak laki-laki lebih besar, namun anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak lelaki apabila dia tidak terampil. Jauhkan dari sikap membandingkan lelaki-perempuan, juga dalam kompetensi ketrampilan.

2. Ciri Sosial Anak pra sekolah mudah bersosialisasi dengan orang disekitarnya. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat yang cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. 3. Ciri Emosional Sahabat yang biasa dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang menjadi sahabat yang terdiri dari jenis kelamin yang berbeda-beda. 4. Ciri Kognitif Anak pra sekolah umumnya sudah terampil berbahasa, sebagian besar dari mereka senang berbicara, khususnya pada kelompoknya. Sebaliknya anak diberi kesempatan untuk menjadi pendengar yang baik.

C. CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) Faktor Ekstern pada siswa pra sekolah - Peran Orang tua - Ketrampilan Guru - Sarana dan prasarana - Lingkungan dan suasana Faktor Intern pada siswa pra sekolah - Motivasi - Kognitif - Intelektual - Sosial - Emosional - Fisik Pelatihan CTPS dengan baik dan benar pada siswa pra sekolah Ketrampilan CTPS dengan baik dan benar pada siswa pra sekolah Bagan 2.1 Kerangka Teori D. KERANGKA KONSEP Pelatihan CTPS Pada Siswa TK Ketrampilan CTPS pada siswa TK -. Suasana belajar -. Sumber daya -. Kondisi lingkungan Bagan 2.2 Kerangka Konsep

E. HIPOTESA Berdasarkan kerangka konsep diatas dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis yaitu ada pengaruh pelatihan CTPS terhadap ketrampilan siswa dalam CTPS.