BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DANREKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kepuasan kerja, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok dan sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian sebagaimana disajikan dalam Bab IV, penulis mengambil kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. fisik dan motivasi terhadap kepuasan kerja, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan sebagian besar tenaga kerja manusia, namun masih banyak. sepenuhnya otomatis tersebut yaitu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB V PENUTUP Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan disegala bidang, agar tetap menjadi pelaku pasar dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan. yang menyandang persyaratan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam organisasi, para manajer menghabiskan hampir 80 persen

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurul Hakimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

NAMA :ANDI SUBANDRIYO NIM. :Q

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INDO MITRA PRATAMA

sekolah, maka semakin baik pula kinerjanya.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. artinya dapat dengan mudah berubah atau menyesuaikan diri dan dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Daerah pada abad ke-21 harus seiring dengan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data dan pengujian hipotesis, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan

VI. SIMPULAN DAN SARAN. adalah sub variabel inisiatif individu, dengan indikator-indikatornya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Selfi Yugastiyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. adalah asset suatu organisasi karena tanpa adanya sumber daya manusia maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

Presented by : M Anang Firmansyah KOMITMEN KARYAWAN

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. setiap pekerjaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan mengerahkan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pegawai untuk

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dianalisis dengan teori ilmiah serta perhitungan statistika yang relevan dapat. Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan IPA

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pelatihan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor Pos Regional

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) saat ini berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DANREKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang peneliti paparkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kinerja mengajar guru sudah sesuai dengan Peraturan tentang Guru dan Dosen mengenai hak dan kewajibannya sebagai pendidik. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian pada beberapaa dimensinya, seperti pelaksanaan pembelajaran (kegiatan pendahuluan), pelaksanaan pembelajaran (kegiatan inti) dan pelaksanaan pembelajaran (kegiatan penutup) berada kategori tinggi yang menunjukan rata-rata nilai dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah telah melakukan proses mengajar dengan tahapan dan prosedur yang benar. Kompensasi yang diterima guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Ngamprah juga termasuk kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kompensasi selain gaji yang diterima guru sudah bisa menjamin kehidupan yang layak dan dapat memenuhi kebutuhankebutuhan guru. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian pada dimensi kompensasi financial (financial compensation) dan kompensasi non financial (non-financial compensation) berada pada kategori tinggi. Adapun motivasi Kerja guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah juga termasuk dalam kategori baik. Hal ini terlihat dalam hasil penelitian dari dimensi motivasi kerja yang menunjukan nilai dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi yang meliputi faktor motivasional dan faktor pemeliharaan telah diterapkan dengan baik di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah dan 176

177 diterima baik oleh guru, sehingga menimbulkan tingkat motivasi kerja guru yang baik Kepemimpinan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Ngamprah termasuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukan dengan hasil dimensi kepemimpinan dalam penelitian menunjukan kategori tinggi. Hal ini dikarenakan seluruh fungsi kepemimpinan telah difahami dan diterapkan dengan baik oleh Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngmprah. Pada hasil pengolahan data, kepemimpinan kepala sekolah menunjukan pengaruh yang kuat terhadap kompensasi guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah serta memiliki pengaruh yang signifikan. Faktor yang menyebabkan kuatnya pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kompensasi guru yaitu dikarenakan kepala sekolah di Kecamatan Ngamprah telah memahami dan menerapkan fungsi kepemimpinan Kepala Sekolah, yaitu dengan mengelola dan memonitoring sistem kompensasi pegawai sesuai dengan kontribusi yang ditunjukan oleh guru. Pada hasil pengolahan data, kepemimpinan kepala sekolah menunjukan pengaruh yang cukup kuat terhadap motivasi kerja guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah dengan pengaruh yang signifikan. Kuatnya pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap motivasi kerja guru tersebut dipengaruhi oleh sikap Kepala Sekolah Sebagai pemimpin yang menerapkan fungsi kepemimpinannya sebagai motivator, yang selalu memberikan motivasi kepada guru sehingga motivasi kerja guru semakin meningkat. Pada hasil penelitian menunjukan skor yang cukup kuat untuk kompensasi guru terhadap kinerja mengajar guru, artinya bahwa kompensasi cukup kuat mengacu kepada beberapa aspek dan berpengaruh pada kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah dengan pengaruh yang signifikan. Kuatnya pengaruh tersebut dikarenakan

178 karena sistem kompensasi yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah sesuai dengan kebutuhan dan kontribusi yang ditunjukan guru kepada sekolah, sehingga menimbulkan kepuasan guru dan berdampak pada peningkatan kinerja mengajar guru tersebut. Pada hasil penelitian menunjukan skor yang cukup kuat untuk motivasi kerja guru terhadap kinerja mengajar guru, artinya bahwa motivasi kerja guru cukup kuat mengacu kepada beberapa aspek dimensi motivasi kerja guru dan berpengaruh pada kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah dengan pengaruh yang signifikan. Kuatnya pengaruh tersebut dikarenakan faktor motivasional dan faktor pemeliharaan motivasi telah diterapkan dengan baik di lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Ngamprah, sehingga menyebabkan motivasi kerja guru meningkat dan berdampak kepada kinerja mengajar guru tersebut. Pada hasil penelitian menunjukan skor yang cukup kuat untuk kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru, artinya bahwa kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh yang kuat terhadap perubahan kinerja mengajar guru, baik secara langsung, maupun berpengaruh secara tidak langsung melalui kompensasi guru dan motivasi kerja guru dengan pengaruh yang signifikan. Kuatnya pengaruh tersebut dikarenakan seluruh fungsi kepemimpinan Kepala Sekolah telah diterapkan dengan baik, sehingga menimbulkan kepuasan kerja guru, meningkatnya motivasi kerja guru dan berdampak pada peningkatan kinerja mengajarnya. B. Implikasi Ada beberapa implikasi yang akan dibahas di sini, yaitu (a) kepemimpinan Kepala Sekolah (b) kompensasi guru dan (c) motivasi kerja guru. a. Kepemimpinan Kepala Sekolah Penelitian ini mengungkapkan bahwa kepemimpinan Kepala Sekolah memberikan pengaruh terhadap kinerja mengajar guru baik secara

179 langsung, maupun secara tidak langsung melalui variabel perantara kompensasi guru dan motivasi kerja guru. Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kinerja mengajar guru membawa implikasi bahwa dengan adanya pemahaman kepala sekolah terhadap fungsi kepemimpinan Kepala Sekolah dan fungsi kepemimpinan kepala sekolah tersebut diterapkan secara baik dan benar pada proses kegiatan mengajar di sekolah, maka akan memberikan pengaruh yang baik untuk peningkatan pemberian kompensasi guru. Guru yang diberikan kompensasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan sesuai dengan aktualisasi prestasi kerja yang ditunjukan guru tersebut dalam kegiatan mengajar, maka akan menyebabkan peningkatan motivasi kerja guru dalam mengajar dan dampak akhirnya akan menyebabkan meningkatnya kinerja mengajar guru tersebut. b. Kompensasi guru Penelitian ini mengungkapkan bahwa pemberian kompensasi guru yang sesuai dengan kebutuhan dan prestasi kerja guru memberikan pengaruh terhadap kinerja mengajar guru. Pengaruh kompensasi guru terhadap kinerja mengajar guru membawa implikasi bahwa dengan pemberian kompensasi guru yang tepat sesuai dengan kebutuhan guru dan juga prestasi kerja yang ditunjukan guru dalam artian seluruh prestasi yang ditunjukan oleh guru akan diberikan kompensasi oleh Kepala Sekolah baik dalam bentuk penghargaan, pujian, serta dalam bentuk pemberian insentif tambahan di luar gaji, maka akan menimbulkan kepuasan pada diri guru yang akan berdampak pada peningkatan dari kinerja mengajar guru tersebut. c. Motivasi Kerja Guru Penelitian ini mengungkapkan bahwa motivasi kerja guru memberikan pengaruh terhadap kinerja mengajar guru. Pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja mengajar guru membawa implikasi bahwa dengan penerapan faktor-faktor motivasi dalam kegiatan mengajar di sekolah, baik faktor motivasional seperti pemberian kesempatan untuk berprestasi dan pengembangan karir kepada guru maupun faktor

180 pemeliharaan seperti pemeliharaan hubungan yang baik antara guru dengan atasan dan juga hubungan guru dengan rekan kerja, maka akan menimbulkan kondisi kerja yang menyenangkan bagi guru, dan akan berdampak pada peningkatan motivasi kerja guru yang akhirnya akan membantu peningkatan kinerja mengajar guru menjadi semakin baik. C. Rekomendasi Kinerja mengajar guru merupakan hal terpenting yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Kinerja mengajar guru tersebut dapat dipengaruhi oleh kemampuan seorang pemimpin dalam menerapkan fungsi kepemimpinannya pada saat memimpin sekolahnya, sehingga fungsi kepemimpinan Kepala Sekolah harus selalu dilakukan dengan baik sehingga dapat menciptakan kinerja mengajar guru yang baik. Salah satu cara yang bisa dilakukan seorang Kepala Sekolah untuk meningkatkan kinerja mengajar guru yaitu dengan cara memberikan motivasi kerja kepada guru. Motivasi kerja adalah dorongan yang diberikan kepada seorang guru agar bisa meningkatkan kinerjanya sesuai dengan yang diharapkan sekolah. Adapun bentuk motivasi kerja yang dapat diberikan kepada guru yaitu berupa pemberian kompensasi guru yang mencukupi kebutuhan guru tersebut dan juga sesuai dengan prestasi kerja yang ditunjukan oleh guru tersebut. Kompensasi yang diterima guru merupakan hasil dari kontribusi yang diberikan guru kepada sekolah. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat penulis kemukakan beberapa rekomendasi diantaranya : 1. Pada variabel kinerja mengajar guru menunjukan adanya indikator yang dikategorikan perlu ditingkatkan, yaitu dalam menyajikan materi pelajaran secara sistematis pada tahapan kegiatan pembukaan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pembukaan pembelajaran pada tahapan penyajian materi pelajaran secara sistematis adalah tahapan yang sangat penting, karena dalam tahapan ini adalah tahapan awal seorang guru menginformasikan materi apa yang harus difahami siswa

181 dan menjelaskan tujuan pembelajaran pada siswa sehingga siswa mengerti apa yang harus mereka fahami dalam pembelajaran. Pada tahapan ini adalah tahapan yang harus dilakukan secara sistematis, sehingga siswa memahami apa yang harus dilakukan pada tahapan selanjutnya, dan jika pada tahapan ini guru kurang berhasil, maka akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa pada tahap kegiatan inti. Adapun yang bisa guru lakukan yaitu dengan cara menyusun perencanaan pembelajaran sebelum mengajar, sehingga pada saat mengajar guru mempunyai pedoman untuk melakukan aktivitas pembelajaran. Pada tahapan ini juga, diharapkan guru menyusun materi pembelajaran dimulai dari materi yang mudah difahami siswa dan dilanjutkan dengan penyampaian materi yang lebih sulit lagi. Misalnya guru memulai dengan penyampaian pengertian materi yang akan diajarkan, pemberian contoh - contoh sampai penyampaian materi yang lebih spesifik lagi, seperti penyampaian pengaplikasian materi dalam kehidupan. Dengan tahapan penyajian materi yang sistematis tersebut, maka siswa akan mudah memahami apa yang disampaikan guru, sehingga akan berpengaruh pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi pada kegiatan pembelajaran tahap selanjutnya. 2. Pada variabel motivasi kerja guru ada temuan penelitian menunjukan bahwa indikator dari faktor motivasi kerja guru yang berkaitan dengan hubungan dengan rekan kerja, kondisi kerja yang menyenangkan dan kesempatan untuk berprestasi berada pada kategori paling rendah dibandingkan dengan indikator yang lainnya pada variabel ini. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya peran kepala sekolah dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan di sekolah dan menjalin komunikasi dengan guru. Hal ini sangat penting untuk ditingkatkan, karena kondisi kerja yang menyenangkan, komunikasi kerja yang baik bisa menumbuhkan semangat kerja guru sehingga akan menciptakan kinerja mengajar guru yang baik pula. Hal yang bisa dilakukan untuk

182 meningkatkan indikator tersebut yaitu dengan cara adanya penerapan peran yang baik dari seorang pemimpin, dalam hal ini yaitu peran Kepala Sekolah pada saat melaksanakan kepemimpinannya di sekolah. Kepala sekolah harus bisa mengupayakan untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan bawahannya dan berupaya menciptakan hubungan kerja antar guru semakin baik sehingga menimbulkan kondisi kerja yang menyenangkan bagi guru. Untuk mengupayakan hubungan yang baik dengan bawahannya, komunikasi kerja yang baik antara guru dengan guru, bisa dilakukan kepala sekolah dengan melakukan pertemuan, musyawarah dan rapat kerja dengan guru dalam membicarakan permasalahan kerja yang dihadapi selama mengajar, serta mencari pemecahan permasalahannya bersama sama dengan guru secara demokratis. Selain itu kepala sekolah juga bisa melakukan monitoring dan supervisi kegiatan mengajar guru, sehingga kepala sekolah mengetahui tingkat kinerja guru dan permasalahan yang dihadapi guru pada saat mengajar. Dengan hal seperti itu, maka akan terjalin hubungan dan komunikasi yang baik antara kepala sekolah dan guru, sehingga menimbulkan motivasi kerja yang semakin baik pada guru dan berdampak pada kinerja mengajar guru tersebut. Kepala memberikan kesempatan untuk berprestasi kepada seluruh guru, misalnya dengan mengikutsertakan semua guru dalam pelatihan secara bergilir, sehingga guru merasa diperhatikan oleh kepala sekolah, sehingga semangat kerjanya akan semakin meningkat. 3. Pada variabel kompensasi guru, ada temuan penelitian menunjukan bahwa kelayakan kompensai yang diterima yang berkaitan dengan insentif guru berada pada kategori paling rendah dibandingkan dengan indikator yang lainnya pada variabel kompensasi guru. Pemberian insentif yang layak dan sesuai dengan prestasi dan kontribusi yang ditunjukan oleh guru di sekolah merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Pemberian insentif yang

183 sesuai bagi guru bukan hanya sebagai balas jasa yang diberikan sekolah terhadap guru saja, akan tetapi dapat meningkatkan motivasi guru dalam menjalankan tugas yang diberikan sekolah kepadanya dan juga akan meningkatkan kinerja mengajar mereka. Pemberian insentif yang layak adalah suatu bentuk penghargaan yang diberikan sekolah kepada guru atas kinerja dan kontribusi yang telah ditunjukannya, sehingga secara tidak langsung guru tersebut merasa dihargai prestasi dan kontribusinya dan akan menumbuhkan semangat kerja guru untuk meningkatkan kinerjanya. Tahapan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan indikator ini yaitu dengan meningkatkan peran serta kepala sekolah sebagai seorang pemimpin yang memiliki fungsi sebagai manajer. Sebagai seorang manajer, Kepala sekolah diharapkan bisa mengelola berapa besar kompensasi yang harus diberikan kepada guru dilihat dari prestasi dan kontribusi yang ditunjukan masing-masing guru. Kepala sekolah juga harus menentukan jenis kompensasi apa yang sesuai untuk diberikan kepada guru tersebut, apakah dalam bentuk penambahan insentif di luar gaji pokok, ataupun dalam bentuk penghargaan dan pujian terhadap prestasi kerja yang ditunjukan oleh guru tersebut. Dengan prosedur seperti itu, maka tingkat kompensasi guru semakin baik, karena kompensasi yang diterima oleh guru akan sesuai dengan kebutuhan guru dan juga kontribusi yang diberikan guru terhadap sekolah, sehingga guru tersebut akan merasa puas dan dihargai kontribusi dan prestasi kerjanya, sehingga akan meningkatkan motivasi kerja guru dan berdampak pada peningkatan kinerja mengajarnya. 4. Pada Variabel kepemimpinan kepala sekolah ditemukan dimensi kepamimpinan yang masih rendah, yaitu dimensi peran kepala sekolah sebagai educator pada indikator peran kepala sekolah dalam memberikan pembinaan kepada siswa. Pembinaan siswa di sekolah merupakan indikator yang penting dalam menciptakan prestasi sekolah yang baik. Peran serta kepala sekolah dalam membina siswa, dapat

184 membantu peran guru dalam membina siswa, sehingga perilaku siswa akan semakin baik dan guru semakin fokus terhadap tugasnya dan secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja guru tersebut, Hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan indikator ini yaitu, kepala sekolah harus memahami fungsi dan perannya sebagai pemimpin dan melakukan monitoring tidak hanya pada permasalahan guru saja, tetapi juga ikut memonitoring perkembangan siswa dan permasalahan yang terjadi pada siswa pada saat kegiatan pembelajaran di sekolah. Salah satu upaya yang bisa dilakukan Kepala Sekolah yaitu dengan melakukan pembinaan langsung kepada siswa seperti menindak siswa yang kesiangan datang sekolah, memberi perhatian dan solusi kepada siswa yang kurang baik pemahaman belajarnya. Dengan upaya seperti itu, maka peran kepala sekolah sebagai educator akan semakin meningkat dan berpengaruh pada prestasi siswa, motivasi kerja guru dan juga peningkatan kinerja mengajar guru. 5. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang pengaruh Kepemimpinan kepala sekolah, kompensai guru, motivasi kerja guru terhadap kinerja mengajar guru hendaknya mengkaji kembali secara mendalam mengenai permasalah keempat variabel teresebut. Kemudian hendaknya peneliti untuk meneliti faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan kinerja mengajar guru, serta dapat menambah manfaat, wawasan dan pengetahuan penulis dalam memahami disiplin ilmu administrasi pendidikan.