BAB III METODE PENELITIAN. budaya organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. variable dioperasionalkan dengan memakai instrument. Tehnik pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitan merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara-cara berfikir dan buat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. antara seorang individu dan organisasinya yang menspesifikkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kasus (case study),

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukuran skalanya. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2014) yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

Transkripsi:

50 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel budaya organisasi dan Organizational Citizenship Behavior. Variabel bebas (x) Variabel terikat (y) : Iklim Organisasi : Organizational Citizenship Behavior 2. Definisi Operasional a. Iklim organisasi Iklim organisasi merupakan tingkat persepsi atau cara pandang karyawan terhadap situasi dan kondisi di organisasinya baik secara langsung atau tidak langsung yang dapat mempengaruhi perilaku karyawan, yang diukur menggunakan skala iklim organisasi berdasarkan aspek atau aspek yang meliputi struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan, dukungan dan komitmen. Iklim organisasi meliputi persepsi tentang posisi dirinya sebagai karyawan dalam perusahaan, kondisi kerja yang dialamu karyawan dalam perusahaan, kemandirian dalam menyelesaikan pekerjaan, perasaan diakui setelah melakukan pekerjaan, hubungan dengan rekan

51 kerja yang lain, serta pemahaman karyawan mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. b. Organizational Citizenship Behavior Organizational Citizenship Behavior merupakan tingkat kontribusi karyawan melebihi peran yang seharusnya dalam perusahaan. Tingkat ini diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang meliputi Altruism (membantu karyawan lain tanpa ada paksaan), Civic Virtue (menunjukkan partisipasi sukarela dan dukungan terhadap fungsi-fungsi organisasi), Conscinetiousness (kinerja dari prasyarat yang melebihi standar), Courtesy (perilaku meringankan problem yang dihadapi oleh karyawan lain), dan Sportmanship (pantangan membuat isu yang merusak meskipun merasa jengkel). B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan penduduk atau individu yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Populasi dalam penelitian kali ini adalah karyawan PT PLN (Persero) Sidoarjo yang berjumlah 136 karyawan.

52 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama. Apabila responden dalam populasi lebih dari 100 maka sampel yang diambil 10%-15% atau 25%-30%, sebaliknya jika responden populasi kurang dari 100, maka semua responden dalam populasi diambil sebagai sampel sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi (Arikunto, 2003). Karena populasi yang lebih dari 100 maka dari itu peneliti mengambil sampel 30% dari populasi karyawan di PT PLN (Persero) Sidoarjo, yakni berjumlah 48 karyawan. 3. Teknik Sampling Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik penarikan non probability sampling design yaitu menggunakan purposive sampling. Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2010) yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan untuk menjadi sampel sebagai berikut: (1) Karyawan aktif PT PLN (Persero) Sidoarjo yang tidak mengambil cuti. (2) Minimal sudah bekerja enam bulan, karena karyawan setidaknya telah mengenal dan merasakan iklim organisasi di PT PLN (Persero) Sidoarjo, serta setidaknya sudah cukup timbul perilaku Organizational Citizenship Behavior.

53 C. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2011) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Penelitian ini pengumpulan data menggunakan instrumen skala psikologi. Pengembangan instrumen melalui : 1. Devinisi operasional yang memunculkan aspek dan indikator. 2. Blue print Sedangkan skala yang digunakan adalah skala Likert, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa peryataan atau pertanyaan. Jawaban setiap aitem instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative (Sugiono, 2011). Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan favorabel dan unfavorabel dengan enam alternatif jawaban yang terdiri dari Pada kedua variabel memiliki enam kriteria jawaban yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), AS (Agak Setuju), ATS (Agak Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Peneliti menggunakan enam alternatif jawaban karena peneliti ingin menghilangkan pilihan tengah atau netral. Karena ke khawatiran peneliti kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempatkan pilihannya di

54 kategori tengah, sehingga perbedaan diantara responden menjadi kurang informatif. Dengan kata lain dikhawatirkan respon yang diperoleh tidak cukup bervariasi. Selain itu peneliti bermaksud agar responden dapat menentukan sikap atas kecenderungan pilihannya dan tidak menempatkannya pada pilihan tengah atau netral. Bobot nilai untuk setiap penyataan yag mendukung (favorabel) bergerak dari enam sampai satu, dimana pilihan Pada kedua variabel memiliki enam kriteria jawaban yaitu SS (Sangat Setuju) diberi nilai 6, S (Setuju) diberi nilai 5, AS (Agak Setuju) diberi nilai 4, ATS (Agak Tidak Setuju) diberi nilai 3, TS (Tidak Setuju) diberi nilai 2, STS (Sangat Tidak Setuju) diberi nilai 1. Sedangkan bobot nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat tidak mendukung (unfavorabel) bergerak dari satu sampai dengan enam dengan pilihan SS (Sangat Setuju) diberi nilai 1, S (Setuju) diberi nilai 2, AS (Agak Setuju) diberi nilai 3, ATS (Agak Tidak Setuju) diberi nilai 4, TS (Tidak Setuju) diberi nilai 5, STS (Sangat Tidak Setuju) diberi nilai 6. 1. Skala Organizational Citizenship Behavior Alat pengukuran Organizational Citizenship Behavior ini menggunakan skala yang terdiri dari 50 aitem, masing-masing terdiri dari 31 aitem favorabel dan 19 aitem unfavorabel. Skala disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Organ (1988) yaitu terdiri dari Altruism (membantu karyawan lain tanpa ada paksaan), Civic Virtue (menunjukkan partisipasi sukarela dan dukungan terhadap fungsi-fungsi organisasi), Conscinetiousness (kinerja dari prasyarat yang melebihi standar), Courtesy

55 (perilaku meringankan problem yang dihadapi oleh karyawan lain), dan Sportmanship (pantangan membuat isu yang merusak meskipun merasa jengkel). Tabel 1 Blue Print Organizational Citizenship Behavior Variabel Aspek Indikator Aitem Favorable Unfavorable Total Presentase Menggantikan rekan kerja yang tidak masuk atau 1 5 2 4% istirahat Membantu orang lain yang pekerjaannya 8, 22 18 3 6% overload Membantu proses orientasi karyawan baru 15, 27, 31 29 4 8% meskipun tidak diminta Meluangkan Organizational Citizenship Altruism waktu untuk membatu orang Behavior lain berkaitan dengan 28 1 2% permasalahanpermasalahan pekerjaan Menjadi volunteer utuk mengerjakan 44, 45 23 3 6% sesuatu tanpa diminta Membantu orang lain di luar departemen ketika mereka memiliki 37 1 2%

56 Civic Virtue Conscinetiousness permasalahan Membantu pelanggan dan para tamu jika membutuhkan bantuan 38 24 2 4% Memberikan perhatian terhadap fungsifungsi yang 2 6 2 4% membantu image organisasi Memberikan perhatian terhadap pertemuanpertemuan 9, 34 41 3 6% yang dianggap penting Membantu mengatur kebersamaan 16 42 2 4% secara departemental Tiba lebih awal sehingga siap bekarja pada 3 48 2 4% saat jadwal kerja dimulai Tepat waktu setiap hari tidak peduli pada 10 11 2 4% musim ataupun lalu lintas, dsb Berbicara seperlunya dalam 19 2 4% percakapan di telepon Tidak 25, 43 46 2 4%

57 menghabiskan waktu untuk pembicaraan diluar pekerjaan Segera datang jika dibutuhkan 39 30 2 4% Tidak mengambil kelebihan waktu meskipun 40 50 2 4% memiliki hari yang melelahkan Mengikuti perubahan dan perkembangan 4 47 2 4% dalam organisasi Membaca dan mengikuti Courtesy pengumuman 13 12 2 4% organisasi Membuat pertimbangan dalam menilai apa yang terbaik untuk organisasi 20 1 2% Tidak mencaricari kesalahan 7, 32 17, 49 3 6% dalam organisasi Tidak mengeluh tentang segala 21, 26 35 3 6% Sportmanship sesuatu Tidak membesarbesarkan masalah diluar proporsinya 14, 33 36 3 6% Total 31 19 50 100%

58 2. Skala Organizational Citizenship Behavior Alat pengukuran Iklim Organisasi ini menggunakan skala yang terdiri dari 45 aitem, masing-masing terdiri dari 29 aitem favorabel dan 16 aitem unfavorabel. Skala disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Stringer (1968) yaitu terdiri dari struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan, dukungan dan komitmen. Tabel 2 Blue Print Iklim Organisasi Variabel Aspek Indikator Aitem Favorable Unfavorable Total Presentase Mengetahui secara jelas posisi atau jabatannya dalam 1 1 2,2% perusahaan Mengetahui tugas dan peranannya Struktur dalam perusahaan 17, 28, 34 21 4 8,9% sesuai dengan jabatannya Iklim Organisasi Mengetahui tanggung jawab pekerjaan yang diemban dalam perusahaan 26 18 2 4,4% Merasa bangga jika melakukan pekerjaannya dengan baik 2 24 2 4,4% Merasa perlu untuk Standar terus meningkatkan 10, 35 15, 27 4 8,9% kinerja dalam perusahaan Mengetahui kondisi para rekan kerja 25, 40 2 4,4%

59 Tanggungjawab Pengakuan Dukungan yang dialami dalam perusahaan Memiliki perasaan bertanggung jawab akan tugas-tugas yang diberikan Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan Memiliki perasaan mampu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Memiliki perasaan mampu untuk mengambil keputusannya sendiri Adanya perasaan dihargai setelah melakukan pekerjaan Perasaan karyawan yang diberi imbalan atas pekerjaan yang telah dilakukan Merasa diakui atas pekerjaan yang dilakukan Merasa percaya dengan kemampuan yang dimiliki oleh rekan kerja Perasaan untuk memberikan dukungan sesama rekan kerja Merasa memiliki hubungan yang baik 4 1 2,2% 11 1 2,2% 23 39 2 4,4% 41 12, 36 3 6,7% 5, 43 42 3 6,7% 12, 31 2 4,4% 20 9 2 4,4% 7, 29 44 3 6,7% 14, 32 45 3 6,7% 22 6 2 4,4%

60 Komitmen sesama rekan kerja Mengetahui tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan Merasa bangga akan perusahaan yang ditempati Memiliki perasaan berkomitmen pada organisasi 8 30 2 4,4% 16, 38 33 3 6,7% 19, 37 3 3 6,7% Total 29 16 45 100%

61 D. Valditas dan Reliabilitas 1. Validitas Alat ukur Organizational Citizenship Behavior dan Iklim Organisasi diuji validitasnya dengan menggunakan Software SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16. Validitas menyatakan derajat kesesuaian antara kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dengan kondisi di lapangan. Penilaian kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari nilai corrected item-total correlation masing-masing butir pernyataan (Azwar, 2005). Biasanya digunakan batasan corrected item-total correlation 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan, aitem yang memiliki corrected item-total correlation kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah. Validitas suatu instrumen dapat dilihat dari SPSS 16.00 for windows dengan korelasi product moment. a. Validitas aitem Organizational Citizenship Behavior Tabel 3 Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha Keterangan Aitem01 -.225 0,30 Tidak Baik Aitem02 -.275 0,30 Tidak Baik Aitem03.245 0,30 Tidak Baik Aitem04.359 0,30 Baik Aitem05.356 0,30 Baik Aitem06.468 0,30 Baik Aitem07.058 0,30 Tidak Baik

62 Aitem08.288 0,30 Tidak Baik Aitem09.457 0,30 Baik Aitem10.189 0,30 Tidak Baik Aitem11.543 0,30 Baik Aitem12.678 0,30 Baik Aitem13.299 0,30 Tidak Baik Aitem14 -.037 0,30 Tidak Baik Aitem15.149 0,30 Tidak Baik Aitem16.360 0,30 Baik Aitem17.514 0,30 Baik Aitem18.054 0,30 Tidak Baik Aitem19.193 0,30 Tidak Baik Aitem20.291 0,30 Tidak Baik Aitem21.226 0,30 Tidak Baik Aitem22.136 0,30 Tidak Baik Aitem23.709 0,30 Baik Aitem24.469 0,30 Baik Aitem25 -.324 0,30 Tidak Baik Aitem26.000 0,30 Tidak Baik Aitem27.481 0,30 Baik Aitem28.301 0,30 Baik Aitem29.795 0,30 Baik Aitem30.329 0,30 Baik Aitem31 -.152 0,30 Tidak Baik Aitem32.413 0,30 Baik Aitem33.443 0,30 Baik Aitem34 -.076 0,30 Tidak Baik Aitem35.468 0,30 Baik Aitem36.679 0,30 Baik Aitem37 -.162 0,30 Tidak Baik Aitem38.613 0,30 Baik Aitem39.150 0,30 Tidak Baik Aitem40.321 0,30 Baik Aitem41.033 0,30 Tidak Baik Aitem42.524 0,30 Baik Aitem43.467 0,30 Baik Aitem44.085 0,30 Tidak Baik Aitem45.061 0,30 Tidak Baik

63 Aitem46.136 0,30 Tidak Baik Aitem47.261 0,30 Tidak Baik Aitem48.537 0,30 Baik Aitem49.559 0,30 Baik Aitem50.643 0,30 Baik Dari hasil uji validitas 50 aitem skala Organizational Citizenship Behavior terdapat 25 aitem yang baik yaitu aitem nomor 4, 5, 6, 9, 11, 12, 16, 17, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 35, 36, 38, 40, 42, 43, 48, 49, 50. Sedangkan aitem yang dianggap tidak baik terdapat 25 aitem yakni aitem nomor 1, 2, 3, 7, 8, 10, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 31, 34, 37, 39, 41, 44, 45, 46, 47. Dengan taraf signifikansi sebesar 5%. b. Validitas aitem Iklim Organisasi Tabel 4 Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha Keterangan Aitem01.133 0,30 Tidak Baik Aitem02.179 0,30 Tidak Baik Aitem03.156 0,30 Tidak Baik Aitem04.356 0,30 Baik Aitem05.402 0,30 Baik Aitem06.331 0,30 Baik Aitem07.103 0,30 Tidak Baik Aitem08.610 0,30 Baik Aitem09.182 0,30 Tidak Baik Aitem10.518 0,30 Baik Aitem11.380 0,30 Baik Aitem12.383 0,30 Baik Aitem13 -.166 0,30 Tidak Baik

64 Aitem14.329 0,30 Baik Aitem15.735 0,30 Baik Aitem16.504 0,30 Baik Aitem17.485 0,30 Baik Aitem18.550 0,30 Baik Aitem19.030 0,30 Tidak Baik Aitem20.170 0,30 Tidak Baik Aitem21.779 0,30 Baik Aitem22.508 0,30 Baik Aitem23.365 0,30 Baik Aitem24.687 0,30 Baik Aitem25 -.067 0,30 Tidak Baik Aitem26.276 0,30 Tidak Baik Aitem27.272 0,30 Tidak Baik Aitem28.250 0,30 Tidak Baik Aitem29.492 0,30 Baik Aitem30.464 0,30 Baik Aitem31.200 0,30 Tidak Baik Aitem32.199 0,30 Tidak Baik Aitem33.519 0,30 Baik Aitem34.104 0,30 Tidak Baik Aitem35.372 0,30 Baik Aitem36.374 0,30 Baik Aitem37.438 0,30 Baik Aitem38.449 0,30 Baik Aitem39.648 0,30 Baik Aitem40 -.122 0,30 Tidak Baik Aitem41 -.070 0,30 Tidak Baik Aitem42.031 0,30 Tidak Baik Aitem43 -.165 0,30 Tidak Baik Aitem44.595 0,30 Baik Aitem45.356 0,30 Baik Dari hasil uji validitas 45 aitem skala Iklim Organisasi terdapat 26 aitem yang baik yaitu aitem nomor 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 24, 29, 30, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 44, 45. Sedangkan

65 aitem yang dianggap tidak baik terdapat 19 aitem yakni aitem nomor 1, 2, 3, 7, 9, 13, 19, 20, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 34, 40, 41, 42, 43. Dengan taraf signifikansi sebesar 5%. 2. Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsisten) skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau di ukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Dalam artian yang paling luas reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan skor perolehan itu mencerminkan perbedaan-perbedaan atribut yang sebenarnya. Reliabilitas berasal dari kata Reliability yang memiliki nama lain keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi dan kestabilan. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya atau disebut sebagai reliable (Azwar, 2008). Reliabilitas dilakukan dengan konsistensi internal yaitu menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan tujuan mengukur penyimpangan skor yang terjadi karena faktor waktu pengukuran atau faktor perbedaan subyek pada waktu pengukuran yang sama (Azwar, 2008). Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.00. Menurut Sekaran dalam Hardaningtyas (2005) pada umumnya koefisien Cronbach s Alpha < 0,6 dapat dikatakan tingkat reliabilitasnya

66 kurang baik, sedangkan koefisien Cronbach s Alpha > 0,7 0,8 tingkat reliabilitasnya dapat diterima, dan akan sangat baik jika > 0,8. Berdasarkan nilai koefisien Cronbach s Alpha variabel Organizational Citizenship Behavior diperoleh Cronbach s Alpha sebesar 0,838 > 0,80, maka instrumen Organizational Citizenship Behavior tersebut reliabel. Artinya semua aitem tersebut masih reliabel sebagai instrumen pengumpulan data. Kemudian untuk variabel Iklim Organisasi diperoleh Cronbach s Alpha sebesar 0,842 > 0,80 maka instrumen Iklim Organisasi tersebut reliabel. Artinya semua aitem tersebut masih reliabel sebagai instrumen pengumpulan data. E. Analisis Data Untuk menguji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan analisis korelasi Product Moment yang mana ini merupakan suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Korelasi tersebut bisa secara korelasional dan bisa juga secara kausal. Jika korelasi tersebut tidak menunjukkan sebab akibat, maka korelasi tersebut dikatakan korelasional, artinya sifat hubungan variabel satu dengan variabel lainnya tidak jelas mana variabel sebab dan mana variabel akibat. Sebaliknya jika kolerasi tersebut menunjukkan sifat sebab akibat, maka kolerasinya dikatakan kausal, artinya variabel yang satu merupakan sebab, dan variabel lainnya merupakan akibat.

67 Salah satu analisis korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi Pearson atau Product Moment Correlation. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi apabila menggunakan teknik korelasi product moment, yaitu: 1. Data kedua variabel berbentuk data kuantitatif (interval dan rasio) 2. Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal Terdapat dua rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi, yaitu sebagai berikut: Berkaitan dengan besaran harga koefisien korelasi, harga korelasi berkisar dari 0 (tidak ada korelasi sama sekali) sampai dengan 1 (korelasi sempurna). Semakin tinggi harga koefisien korelasinya berarti semakin kuat korelasinya, dan sebaliknya. Tanda pada harga koefisien korelasi juga berpengaruh pada penafsiran terhadap hasil analisis korelasi, yaitu penjelasannya sebagai berikut: 1. Tanda positif (+) pada harga koefisien korelasi menunjukkan adanya arah hubungan yang searah, artinya hubungan kedua variabel (x dan y) adalah berbanding lurus. Semakin tinggi x akan diikuti dengan semakin tinggi pula y, dan sebaliknya. 2. Tanda negatif (-) pada harga koefisien menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan, artinya hubungan kedua variabel (x dan y) adalah berbanding terbalik. Semakin tinggi x akan diikuti dengan semakin tinggi pula y, dan sebaliknya.

68 Uji korelasi Product Moment dipilih dalam penelitian dengan pertimbangan bahwa kedua variabel penelitian merupakan data berbentuk kuantitatif (interval dan rasio) dan juga penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara dua variabel dengan bantuan Program SPSS For Windows versi 16.00 (Muhid, 2012).