BAB I PENDAHULUAN. negara dengan negara lain atas dasar kesepakatan bersama dan atas prinsip sukarela,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. global, tidak terkecuali Indonesia ikut merasakan dampak tersebut. Pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

Kondisi Paritas Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Dibandingkan dengan negara-negara maju, Indonesia sangatlah tertinggal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ekspor. Ekspor merupakan barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

: Determinan Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. pada indeks harga saham di Indonesia. Pasar modal disuatu negara digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang diukur oleh pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penulisan. Berikut ini akan diuraikan tentang hal-hal tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pinjaman luar negeri merupakan sesuatu yang wajar untuk negaranegara

I. PENDAHULUAN. mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Permodalan tersebut salah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menjadikan perdagangan internasional salah satu kegiatan penting dalam perekonomian. Perdagangan internasional merupakan kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain atas dasar kesepakatan bersama dan atas prinsip sukarela, tanpa paksaan dari pihak-pihak manapun. Pengertian penduduk disini bisa berarti warga negara, perusahaan, dan bisa juga lembaga atau pemerintah. Perdagangan internasional dibagi menjadi dua kategori, yaitu perdagangan barang dan perdagangan jasa. Kegiatan perdagangan internasional dilakukan bertujuan untuk meningkatkan standar hidup negara tersebut (Schumacher, 2013). Terbukanya perdagangan internasional akan menguntungkan negara yang bersangkutan secara keseluruhan karena keuntungan yang didapat melebihi kerugiannya (Mankiw, 2006:221). Kegiatan perdagangan internasional yang menguntungkan yaitu ekspor. Ekspor merupakan salah satu bagian penting dalam perdagangan internasional. Negara yang melakukan kegiatan ekspor sangat mungkin mendapatkan banyak manfaat di antaranya dapat memperluas pasar domestik yang telah ada dengan memperoleh pasar di luar negeri, mendorong kelancaran arus perdagangan dalam negeri serta memberikan multiplier effect terhadap kegiatan ekonomi lainnya, dan mengatasi masalah kelebihan produksi dalam negeri sehingga industri domestik tetap melakukan produksi dengan optimal (Pambudi, 2011).

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Peningkatan ekspor terus menerus namun tidak di imbangi memperluas pasar domestik perlu di waspadai, karena apabila ekonomi global mengalami guncangan, maka tentu akan berdampak buruk terhadap kegiatan ekonomi di dalam negeri. Ditinjau dari sisi teoritis ekspor memiliki peran penting dalam rumus perhitungan makro perekonomian (Mankiw, 2009). Berdasarkan penjelasan tersebut, ekspor merupakan hal yang sangat penting untuk diteliti. Grafik 1.1 Perkembangan Ekspor Indonesia Tahun 2000-2017 (dalam Milyar Rupiah) Ekspor ( Milyar rupiah ) Pada grafik dapat dilihat bahwa di Indonesia pada setiap tahunnya keadaan ekspor berfluktuasi, yaitu mengalami penurunan sepanjang tahun 2000 sampai 20003. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan melemahnya permintaan negara dagang (BAPPENAS, 2013). Tren positif kembali terjadi yang ditandai dengan peningkatan nilai ekspor sepanjang tahun 2004 sampai tahun 2008. Adapun nilai ekspor pada periuode tersebut masing-masing sebesar 646,438.28, 835,234.68, 921,425.20, 1,043,158.35 dan 1,326,295.81(milliard rupiah). Peningkatan didukung oleh perekonomian dunia yang secara berangsur-angsur meningkat dan didorong oleh kombinasi pelaksanaan kebijakan moneter yang terpat,

pemberian stimulus oleh negara-negara maju dan negara-negara emerging market, serta meningkatnya investasi seiring dengan membaiknya kepercayaan masyarakat dan dunia usaha internasional (BAPPENAS, 2013), sedangkan pada tahun 2009 nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,211,049.21 milliar rupiah. Menurut Kementrian Perdagangan Indonesia (2009), penurunan perdagangan luar negeri Indonesia erat kaitannyadengan krisis ekonomi yang melanda negara-negara tujuan ekspor Indonesia. Pada tahun 2010 dan 2011 nilai ekspor meningkat yaitu 1,433,254.30 dan 1,786,596.36 milliar rupiah, sedangkan pada tahun 2012 sampai tahun 2017 nilai ekspor berfluktuatif. Dengan berfluktuasinya ekspor Indonesia, hal ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Terutama dalam keadaan menurunnya ekspor Indonesia. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengapa pada tahun-tahun tertentu ekspor Indonesia mengalami penurunan atau peningkatan?, sedangkan yang menjadi tujuan dan harapan disetiap negara termasuk Indonesia adalah ekspor mengalami peningkatan setiap tahunnya. Fluktuasinya ekspor diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun eksternal. Seperti faktor ekonomi antara lain inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, pendapatan nasional dan posisi neraca pembayaran internasional, investasi sedangkan faktor non ekonomi antara lain ketahanan nasional, politik, sosial budaya dan keamanan (Atmadja, 2002). Selanjutnya Menurut Mankiw (2006:231) faktor-faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap ekspor adalah selera konsumen, harga, nilai tukar (kurs), pendapatan konsumen dan kebijakan pemerintah terhadap ekspor.

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Secara teoritis nilai ekspor dipengaruhi oleh inflasi dan memiliki hubungan negatif. Inflasi merupakan kecendrungan kenaikan secara umum dan terus menerus. Jika inflasi meningkat maka harga barang di dalam negeri terus mengalami kenaikan. Naiknya inflasi menyebabkan biaya produksi barang ekspor akan semakin tinggi. Hal ini tentunya akan menyebabkan ekspor menjadi turun karena untuk memproduksi barang komoditi ekspor diperlukan biaya yang tinggi. Grafik 1.2 Hubungan Ekspor Indonesia dan Tingkat Inflasi Indonesia Tahun 2000-2017 25 20 15 10 5 0 Ekspor ( Milyar rupiah ) Inflasi ( %) Pada grafik terlihat bahwa pada saat tingkat inflasi tinggi berada diatas 15% nilai ekspor Indonesia rendah berada di atas 500 miliyar rupiah, sebaliknya pada saat tinggkat inflasi berada di bawah 10% nilai ekspor Indonesia meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat inflasi di Indonesia dapat mempengaruhi terhadap ekspor Indonesia. Secara teoritis Investasi juga memiliki pengaruh positif pada ekspor. Investasi adalah modal yang diperoleh dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) yang digunakan untuk membeli barang-barang modal

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 dan peralatan produksi dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih efektif dan efisien di masa mendatang (Sukirno, 2000:366). Investasi akan mempengaruhi penawaran modal karena secara tidak langsung akan meningkatkan industrialisasi. Akibatnya jumlah barang yang diproduksi akan meningkat sehingga jumlah barang ekspor dan nilai ekspor juga akan meningkat (Hidayat, dkk. 2011). Melalui teori tersebut, dapat diketahui dengan meningkatnya investasi dan bertambahnya kemampuan produksi suatu negara maka akan meningkatkan ekspor barang dan jasa. Grafik 1.3 Hubungan Ekspor Indonesia dan Investasi Indonesia Tahun 2000-2017 350,00 300,00 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 Ekspor ( Milyar rupiah ) Investasi ( Milyar rupiah) Pada grafik dapat dilihat bahwa setiap kenaikan investasi di Indonesia akan diikuti oleh kenaikan ekspor Indonesia. Hal ini dikarenakan setiap peningkatan investasi akan meningkatkan pertambahan barang modal sehingga kapasitas produksi di Indonesia akan bertambah. Jadi setiap perubahan nilai investasi dapat mempengaruhi ekspor Indonesia.

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Secara teoritis, nilai ekspor dapat dipengaruhi oleh kurs riil dan memiliki hubungan yang positif. Perubahan kurs riil mempengaruhi transaksi ekspor, karena perubahan tersebut mencerminkan harga barang dan jasa domestik relatif terhadap barang dan jasa luar negeri. Jika kurs riil depresiasi, secara relatif produk dalam negeri menjadi lebih murah, setiap unit output luar negeri dapat membeli lebih banyak output domestik. Konsumen luar negeri akan menanggapi pergeseran harga ini dengan meningkatkan permintaan terhadap barang domestik (Nopirin, 2000). Selain nilai tukar (kurs), faktor lain yang mempengaruhi nilai ekspor, yaitu tingkat pendapatan negara dapat dinyatakan dalam Produk Domestik Bruto (PDB) (Mutia Ratna, 2015). Grafik 1.4 Hubungan Ekspor Indonesia dan Kurs Tahun 2000-2017 16,00 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 Ekspor ( Milyar rupiah ) Kurs ( Rp ) Pada grafik terlihat bahwa pada saat nilai tukar atau kurs tinggi (apresiasi) tingkat ekspor Indonesia mengalami penurunan yaitu 500 miliyar, namun pada saat nilai kurs rendah (depresiasi) tingkat ekspor Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap perubahan nilai kurs Indonesia akan mempengaruhi nilai ekspor Indonesia. Secara teoritis, nilai ekspor dapat dipengaruhi oleh PDB riil negara tujuan ekspor dan memiliki hubungan yang positif. PDB riil sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pendapatan suatu negara. PDB riil suatu negara mencerminkan pendapatan, pendapatan suatu negara akan mendorong konsumen luar negeri untuk meningkatkan belanjanya atas semua barang, termasuk impor dari luar negeri atau menjadi permintaan ekspor dari negara asal (Krugman, 2003). Kenaikan pendapatan nasional (PDB) akan meningkatkan daya beli (purchasing power) masyarakat untuk melakukan impor disatu sisi, disisi lain kenaikan pendapatan nasional juga akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk melakukan proses produksi yang pada akhirnya bisa untuk diekspor ke negara lain. Grafik 1.5 Hubungan Ekspor Indonesia dan Produk Domestik Bruto (PDB) Tahun 2000-2017 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 4,000,00 3, 3,000,00 Ekspor ( Milyar rupiah ) Produk Domestik Bruto ( Milyar rupiah )

Pada grafik terlihat bahwa produk domestik bruto (PDB) mengalami peningkatan dan di ikuti oleh peningkatan ekspor. Hal ini menunjukakkan bahwa peningkatan produk domestik bruto (PDB) juga akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk melakukan proses produksi yang pada akhirnya bisa untuk diekspor ke negara lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk domestic bruto dapat mempengaruhi ekspor di Indonesia. Dari permasalahan dan teori diatas maka penulis tetarik untuk mengkaji lebih dalam faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan nilai ekspor Indonesia. Lebih lanjutnya, penelitian ini akan berfokus dengan judul ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN PDB TERHADAP EKSPOR INDONESIA TAHUN 2000-2017. 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang dan judul penelitian, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap ekspor Indonesia tahun 2000-2017? 2. Bagaimana pengaruh investasi terhadap ekspor Indonesia tahun 2000-2017? 3. Bagaiman Pengaruh kurs dollar Amerika Serikat terhadap ekspor Indonesia tahun 2000-2017? 4. Bagaimana pengaruh PDB terhadap ekspor Indonesia tahun 2000-2017?

1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap ekspor Indonesia tahun 2000-2017. 2. Untuk mengetahui pengaruh investasi terhadap ekspor Indonesia tahun 2000-2017. 3. Untuk mengetahui pengaruh kurs dollar Amerika Serikat terhadap ekspor Indonesia tahun 2000-2017. 4. Untuk mengetahui pengaruh PDB terhadap ekspor Indonesia tahun 2000-2017. 1.4. Manfaat Penelitian berikut: Manfaat yang diharapkan dpat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai 1. Bagi akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan tentang pengaruh inflasi, investasi, kurs dollar Amerika Serikat dan PDB terhadap ekspor di Indonesia. 2. Bagi masyarakat, mahasiswa, maupun peneliti selanjutnya yang tertarik dengan topic terkait, dapat di jadikan sebagai rujukan serta tambahan informasi. 3. Bagi peneliti, sebagai media untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang pengaruh inflasi, investasi, kurs dollar Amerika Serikat dan PDB terhadap ekspor di Indonesia.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan dapat dilakukan secara terarah dan lebih fokus atas masalah yang diteliti, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian, yaitu penelitian ini menganalisih pengaruh inflasi, investasi, kurs dollar Amerika Serikat, dan PDB terhadap ekspor imdonesia pada tahun 2000-2017. 1.6. Sistematika Penelitian Sistematika Penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas ini, yaitu sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini merupakan bagian dari pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang yang mendasari pemilihan masalah dalam penelitian ini, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, ruang lingkup dan sistematika penulisan dari masing-masing bab yang merupakan uraian singkat dari isi penelitian. BAB II TINJAUAN LITERATUR Bab ini berisi tentang teori-teori dan penelitian terdahulu yang melandasi penelitian ini, kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis yang terkait dengan produksi.

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, dan definisi operasional, jenis serta sumber data, metode pengumpulan serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Bab ini menjabarkan tentang gambaran umum dan perkembangan variabel-variabel penelitian di Indonesia. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini dikemukakan temuan empiris dari hasil regresi dan pembahasannya serta menjelaskan implikasi kebijakan untuk penelitian ini. BAB VII PENUTUP