BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia. Dengan adanya. untuk berkomunikasi dengan siapa saja.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini, media massa tidak akan mungkin berdiri statis di tengah-tengah, media

BAB VI KESIMPULAN. Pertama, poligami direpresentasikan oleh majalah Sabili, Syir ah dan NooR dengan

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Seperti diketahui bahwa setiap produsen, baik itu yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melihat isi media saat ini, baik media cetak maupun non cetak, sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat menarik perhatian orang banyak, bahkan membuat banyak orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

ALASAN PEMILIHAN JURUSAN PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN 2012)

Ibu Rumah Tangga Melawan Televisi: Berbagi Pengalaman untuk Literasi Media

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Di dalam suatu pernikahan, selain sebagai seorang istri, perempuan juga berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. medium yang lain seperti menyebarkan hiburan, menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama,

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang. Satu tantangan yang muncul dalam usia remaja ialah munculnya

BAB I PENDAHULUAN. system komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan-iklan yang muncul pada media elektronik seperti melalui televisi semuanya memiliki persamaan yaitu ingin

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya. Cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan. Diantara berbagai bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

Sesi 8: Pemberitaan tentang Masalah Gender

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Untuk menarik minat konsumen, perusahaan melakukan publik presentasi produk ke khalayak. Frequency Percent Valid Percent

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak fenomena mengenai perilaku konsumen yang dapat kita lihat

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan manusia bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

BAB V KESIMPULAN. pedesaan yang sesungguhnya berwajah perempuan dari kelas buruh. Bagian

BAB VI KESIMPULAN. instrumentnya meraih legitimasi-legitimasi, namun juga menelisik kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan periklanan di dalam masyarakat dewasa ini sudah

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

Ahyad. Fakultas Komunikasi Universitas Gunadarma Kata Kunci: wacana kritis, iklan, makna

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman ilmu komunikasi dan teknologi dalam

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau salah satu jenis kesenian sebagai hasil karya manusia, seringkali

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

BAB V KESIMPULAN Identitas Nasional dalam Imajinasi Kurikulum kurikulum Konstruksi tersebut melakukan the making process dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. upaya dari anggota organisasi untuk meningkatkan suatu jabatan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan zaman telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Begitupula pada dunia teknologi dan informasi, perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia sampai dengan saat ini berkembang dengan pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi dan Komunikasi maka komunikasipun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia. Dengan adanya perkembangan tersebut, perkembangan media juga mengalami peningkatan yang sangat pesat. Sehingga dengan media yang bermacammacam itulah manusia semakin mudah dalam mengakses informasi dan menjadikan dunia seperti tidak memiliki batasan jarak, dan waktu lagi untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Media massa dapat dengan mudah kita dapatkan, baik cetak maupun elektronik. Perkembangan ini juga memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, karena kemudian masyarakat up to date dengan informasi yang sedang berkembang, dengan cepat, murah dan mudah. Namun perkembangan ini tidak selamanya membawa dampak positif. Karena dengan mudahnya mengakses informasi itulah, kemudian dapat 1

disalahgunakan oleh beberapa pihak. Contohnya media komunikasi televisi (elektronik). Perkembangan televisi sangat cepat, dimulai dari saluran yang semakin beragam, sampai bentuk dan jenis televisi yang semakin modern dan samakin canggih. Menimbulkan dampak positif dan negatif juga. Sebagi insan yang berakal sudah sepatutnya kita memberikan filter pada diri kita masing-masing untuk dapat menyaring berbagai nilainilai yang ada dalam acara televisi. Dengan cara menyerap informasi yang baik dan berguna bagi kehidupan kita, dan sebaliknya, membuang segala informasi yang tidak berguna. Kehadiran televisi di dunia telah membawa dampak yang besar bagi umat manusia. Televisi membawa berbagai kandungan informasi, pesan-pesan yang dalam kecepatan tinggi menyebar ke seluruh pelosok dunia. Menjadi berbagai alat bagi berbagai kelompok untuk menyampaikan berbagai pesan untuk bermacam kalangan masyarakat. Dalam kehidupan kita sekarang, televisi telah membawa dampak yang sangat besar buat manusia. Hal ini membuat orang bisa secara langsung mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa membutuhkan waktu yang lama. Di sinilah peranan televisi demikian penting dan dibutuhkan oleh manusia. Dan menjadikan daya tarik menonton pada masyarakat demikian meningkat semakin tinggi. Iklan adalah salah satu produk dari media massa, dan menjadi urat nadi kehidupan dari televisi (swasta). Saluran yang banyak dimanfaatkan terutama oleh media massa, baik cetak maupun elektronik. Tanpa adanya 2

iklan, maka televisi tidak akan bisa mempertahankan eksistensinya. Sebagian tayangan iklan tidak semata-mata bertujuan menawarkan dan mempengaruhi para (calon) konsumen untuk membeli produk-produk barang atau jasa, melainkan juga ikut menanamkan nilai-nilai dan keyakinan tertentu yang secara laten atau semu tersirat di dalamnya. Iklan kemudian akan menjadi satu bagian kebudayaan populer yang memproduksi dan merepresentasikan nilai, keyakinan, dan bahkan ideologi. Iklan selalu menyesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya dalam masyarakat yang akan dituju. Dalam catatan Graeme Burton (2007:40), barang-barang yang diiklankan di televisi akan memperoleh nilai kultural (abunavis.wordpress.com, 2008). Pemirsa televisi dan iklan Indonesia, mayoritas orang Jawa, mengingat jumlah orang Jawa di negeri ini yang begitu banyak. Menurut Shoemaker, isi media (termasuk iklan) cenderung menampilkan budaya dominan, budaya orang-orang Jawa. Sehingga nilai-nilai yang ada di dalam budaya Jawa itulah secara otomatis turut mempengaruhi dunia periklanan di Indonesia. Dalam budaya ini, kondisi sosial masyarakatnya selalu menempatkan sosok pria sebagai sosok primer dan wanita sebagai sosok sekunder (secound sex). Sehingga tidak jarang nilai-nilai seperti itu kita temukan dalam iklan-iklan televisi di Indonesia. Dalam budaya Jawa terdapat unsur-unsur yang menempatkan perempuan dalam dunia. Perempuan dididik untuk menjadi perempuan yang baik di ranah domestik dan harus memenuhi banyak syarat. Dalam 3

hal kerumahtanggaan peran perempuan sangat penting. Perempuan mempunyai bidang luas untuk bergerak di lingkungan ini. Perempuan mengendalikan semua keuangan keluarga, namuan secara formal penghormatan diberikan kepada laki-laki (sang suami), serta dalam hal-hal yang besar suami lebih dominan. Hal inilah yang menjadikan perempuan berada dalam kedudukan ter-sub-ordinasi terhadap laki-laki. Di kehidupan sehari-hari, perempuan banyak digunakan dalam iklan. Keterlibatan perempuan dalam iklan dipercayai bahwa perempuan luas dipercaya mampu menguatkan pesan iklan (Rendra Widyatama & Siswanta, 1997). Penggunaan perempuan dalam iklan setidaknya dapat menambah daya tarik khalayak untuk menikmati pesan iklan. Perempuan adalah bumbu sebuah iklan. Perempuan telah menjadi komoditas tersendiri (Rendra Widyatama & Siswanta, 1997; 1998; 2001; Rendra Widyatama 2002, 2004). Sekalipun perempuan banyak digambarkan dalam iklan, tetapi penggambaran tersebut cenderung hanya sebagai obyek seks dan subordinatif, atau dalam istilah lain disebut bias gender. Intinya perempuan selalu digambarkan dalam stereotipe tradisional yang cenderung merendahkan posisi perempuan di hadapan laki-laki. Isu yang hingga saat ini tidak ada matinya untuk dibicarakan yakni tentang penggambaran sosok perempuan di dalam iklan yang masih saja selalu menempatkan perempuan-perempuan dalam gambaran yang kurang positif. Dan bisa kita simpulkan, bahwa bias gender masih amat mendominasi periklanan di Indonesia. 4

Menurut Rendra, ada 3 hal yang memperlihatkan bias gender dalam periklanan Indonesia yaitu karakter yang diperlihatkan, wilayah peran, dan hubungan yang diperlihatkan antara laki-laki dan perempuan. Secara lebih spesifik, reresentasi bias gender dalam aspek karakter yang diperlihatkan tersebut meliputi aspek fisik dan psikologis. Secara fisik, perempuan lebih direpresentasikan atas kecantikan tubuh, sedangkan lakilaki direpresentasikan dalam aspek kekuatan fisik. Dan kecantikan tubuh tersebut meliputi kecantikan wajah dan keindahan tubuh. Dalam aspek psikologis, bias gender permpuan cenderung direpresentasikan lebih emosional, sementara laki-laki digambarkan dalam sosok yang lebih rasional. Bias gender juga direpresentasikan dalam aspek pekerjaan dan tempat pekerjaan dilakukan. Laki-laki selau direpresentasikan berkiprah di wilayah publik mencari nafkah, sementara perempuan di sektor domestik antara lain sumur, dapur, kasur meliputi menyuci, menyetrika, membersihkan dan mengatur rumah, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan masakan, merawat, membimbing, megasuh menjaga, dan melindungi anak mulai dari dalam kandungan hingga beranjak besar; dan seorang perempuan (ibu) akan selalu ada di dalam setiap keadaan seorang anak dan keluarga. Pada konteks tersebut, figur perempuan lebih bermakna sebagai objek tanda, bukan subyek tanda. Karena, representasi keseluruhannya cendrung bermakna eksploitatif, deskriminatif, dan subordinatif. 5

Diantara banyak iklan yang mendomestifikasikan seorang perempuan ada beberapa iklan yang menarik untuk diteliti yang juga berkaitan dengan pendomestifikasian perempuan dalam iklan yaitu diantaranya Mama Suka, Mama Lemon, dan BuKrim. Ketiga iklan ini dipilih karena branding produk yang mengambil istilah perempuan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis semiotik dengan tujuan ingin mengetahui gambaran seorang perempuan seperti apakah yang ada dalam iklan-iklan di Indonesia. Pemirsa televisi tidak akan mengartikan iklan tersebut sama. Oleh sebab itu pentingnya hal ini untuk menjadikan analisis semiotik sebagai sarana untuk menganalisis sebuah tanda yang terselubung dari iklan itu. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti melihat ada yang menarik dan perlu diteliti dari beberapa iklan televisi, maka penelitian ini diberi judul : DOMESTIFIKASI PEREMPUAN dalam IKLAN TELEVISI (Studi semiotik pada Iklan Mama Lemon, Mama Suka, dan Bukrim ). 6

B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, gambaran perempuan seperti apakah yang ada dalam iklan MamaSuka, Mama Lemon, BuKrim? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran tentang perempuan dalam iklan MamaSuka, Mama Lemon, BuKrim. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Menambah wacana baru tentang studi analisis semiotik khususnya dalam iklan audio visual dalam prespektif komunikasi massa yang konsen terhadap kegenderan dalam dunia periklanan Indonesia. Dapat bermanfaat bagi perkembangan dan pendalaman studi komunikasi, khususnya bagi peminat kajian komunikasi yang menekuni bidang audio visual, sehingga dapat menjadi refrensi bagi penelitian serupa di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis Dapat memberikan masukan kepada dunia periklanan untuk lebih memperhatikan nilai-nilai yang akan di gunakan dalam membuat suatu 7

iklan, dan tidak merubah nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat. 3. Manfaat Kritik Sosial Memberikan peringatan kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dan lebih kritis dalam mengidentifikasi teks-teks yang ada pada suatu iklan, sehingga masyarakat tidak dengan begitu saja percaya dan menyerap nilai-nilai yang di sajikan dalam iklan. 8