1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir semua pangan, kecuali pangan steril dapat menjadi tempat hidup dan berkembang biak mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut dapat berupa mikroflora alami bahan pangan atau organisme yang berasal dari luar pangan yang masuk ketika bahan pangan dipanen/disembelih, diolah, disimpan, dan didistribusikan (Sopandi dan Wardah, 2014:20). Kelompok mikroorganisme yang terdapat dalam pangan terdiri atas bakteri, khamir, kapang, dan virus (Sopandi dan Wardah, 2014:15). Mikroorganisme dapat hidup dan berkembang biak di dalam berbagai jenis pangan, karena di dalamnya terdapat bahan-bahan organik dan anorganik yang dibutuhkan untuk kehidupan mikroorganisme. Pada kondisi tertentu, populasi mikroorganisme di dalam bahan makanan dapat meningkat sehingga dapat menyebabkan kerusakan pangan, keracunan pangan, dan sarana penularan beberapa penyakit perut menular (Mirawati et al., 2013:48). Salah satu contoh jenis pangan tersebut adalah bumbu giling, bumbu masakan siap pakai yang banyak digunakan masyarakat karena sangat mudah dan praktis. Bumbu giling biasanya banyak ditemukan di pasar tradisional (Yusmita, 2017:122). Pasar Besar Malang merupakan pusat perdagangan dan belanja terbesar yang memiliki aktivitas yang cukup padat dan sibuk setiap harinya. Bumbu giling produk home industry yang dipasarkan di Pasar Besar Malang kebanyakan dijual disamping penjual daging. Sedangkan bumbu giling kemasan
2 banyak dijual oleh pedagang sayur, pedagang daging, dan pedagang sembako. Kondisi pasar terlihat cukup lembab, sanitasi kurang baik, dan kondisi antar kios pedagang satu dengan yang lain sangatlah berdekatan dan bercampur. Bahkan ada beberapa pedagang yang berjualan di sekeliling luar pasar yang berbatasan langsung dengan tempat parkir kendaraan. Rempah-rempah yang merupakan bahan dasar bumbu giling dapat terpapar kontaminasi mikroorganisme selama pertumbuhan, panen, pengolahan, dan pengiriman kepasaran. Sejumlah besar bakteri aerob berspora ditemukan dan bakteri tersebut merupakan penyebab pembusukan yang potensial atau aktivitasnya dapat mendukung hilangnya kualitas makanan (Trihendrokesowo et al., 1989:142). Suatu rempah yang telah diolah jika positif terdapat coliform maka positif juga terhadap Eschericia coli dan penyimpanan yang tidak sehat dapat menjadikannya positif Salmonella dan Shigella (Trihendrokesowo et al., 1989:136). Bakteri micrococci, enterococci, khamir, dan beberapa patogen seperti Salmonella spp., Staphylococcus aureus, dan B. aureus ditemukan dalam bumbu atau kodimen (Sopandi dan Wardah, 2014:66). Pada tahun 2003 ditemukan 18 kasus keracunan makanan dan 83,3% disebabkan karena adanya kontaminasi bakteri patogen, sedangkan pada tahun 2004 dan 2005 terdapat 64 kasus keracunan makanan dimana 40% disebabkan oleh bakteri (Mirawati et al., 2013:48). Beberapa jenis mikroorganisme dapat berperan positif, tetapi beberapa jenis juga dapat menyebabakan kerusakan pangan dan menimbulkan permasalahan kesehatan. Permasalahan kesehatan tersebut dapat berupa penyakit bawaan pangan seperti intoksikasi patogenik
3 Escherichia coli, salmonelosis oleh Salmonella sp., dan shigellosis oleh genus Shigella. Berdasarkan beberapa hal tersebut, maka sangatlah perlu untuk melakukan analisis mikrobiologi pada berbagai bumbu giling lain untuk mengetahui mutu bumbu giling. Analisis mikrobiologi pada bumbu giling tersebut merupakan objek dan permasalahan biologi yang menarik untuk dipelajari serta dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi. Secara garis besar, biologi yang merupakan bagian dari pembelajaran sains memiliki tiga komponen yaitu: (1) sikap ilmiah, (2) proses ilmiah; dan (3) produk ilmiah (Suryaningsih, 2017:50). Kegiatan analisis mikrobiologi pada berbagai bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang merupakan sebuah proses ilmiah yang mengembangkan keterampilan proses sains sekaligus sikap ilmiah untuk menemukan sendiri konsep-konsep sebagai produk sains ilmiah. Menurut Nopitasari, et al. (2012:101) belajar biologi harus melibatkan peserta didik pada pengalaman langsung yang memuat keterampilan proses sains, sehingga hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi. Adapun materi yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian ini adalah Monera pada mata pelajaran biologi SMA Kelas X pada Kompetensi Dasar 3.5 dan 4.5. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana hasil analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. pada berbagai bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang?
4 2. Apakah bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang layak dikonsumsi dan sudah memenuhi syarat mutu keamanan pangan berdasarkan PerKa BPOM RI Nomor 16 tahun 2016? 3. Bagaimana pemanfaatan hasil penelitian analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. pada berbagai bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang sebagai sumber belajar biologi Kelas X SMA untuk materi Monera? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka masalah dapat diberikan tujuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan hasil analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. pada berbagai bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang. 2. Menganalisis syarat mutu keamanan pangan bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang berdasarkan PerKa BPOM RI Nomor 16 tahun 2016. 3. Menunjukkan pemanfaatan hasil penelitian analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. pada berbagai bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang sebagai sumber belajar biologi Kelas X SMA untuk materi Monera.
5 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Secara Teoritik Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi ilmiah bagi peneliti yang lainnya atau menjadi dasar bagi peneliti lain yang berkenaan untuk melakukan penelitian tentang analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. pada berbagai bumbu giling. 2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini akan memberikan wawasan terhadap peneliti tentang jumlah total bakteri dan beberapa jenis bakteri patogenik pada berbagai bumbu giling. Peneliti juga ingin memperkaya pemahaman tentang metode-metode penelitian bidang mikrobiologi dan pemanfaatan hasil penelitian sebagai sumber belajar. b. Bagi Instansi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi materi Monera di SMA Kelas X untuk memaksimalkan suatu proses pembelajaran. Hal tersebut dapat membantu pendidik dalam mengajar dan dapat memberikan pengalaman belajar yang memuat keterampilan proses sains pada peserta didik. c. Bagi Masyarakat Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca dan masyarakat tentang berbagai mikroorganisme berbahaya seperti bakteri patogenik yang
6 terdapat pada bumbu giling akibat proses produksi, distribusi, dan penyimpanan yang kurang tepat yang dapat menyebabkan berbagai cemaran mikroorganisme penyakit. 1.5 Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Subjek dalam penelitian ini adalah bumbu giling yang di jual di Pasar Besar Kota Malang. Sampel bumbu giling yang digunakan adalah keseluruhan bumbu giling home industry di Pasar Besar Kota Malang. 2. Objek dalam penelitian ini adalah total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. Penghitungan total bakteri menggunakan metode total plate count (TPC), pemeriksaan Salmonella dan Shigella menggunakan media selektif Salmonella Shigella Agar (SSA), dan Escherichia coli menggunakan media selektif Eosin Methylene Blue Agar (EMBA). 3. Metode mikrobiologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Secara kuantitatif (enumerasi) menggunakan total plate count (TPC) dan (2) Secara kualitatif (enrichment) dengan isolasi dan identifikasi mikroba menggunakan media selektif tertentu. 4. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. dalam bumbu giling. 5. Produk hasil penelitian adalah pemanfaatan hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi materi Monera di SMA Kelas X.
7 1.6 Definisi Istilah 1. Analisis Mikrobiologi merupakan kegiatan menganalisa secara tidak langsung maupun langsung dengan menggunakan metode pengujian mikrobiologi baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kegiatan tersebut yaitu pengujian laboratorium untuk mengisolasi dan mengidentifikasi (enrichment) cemaran mikroorganisme yang mungkin ada pada sampel dan penghitungan jumlah koloni (enumerasi) untuk beberapa jenis mikroorganisme (Sudian, 2008:4). 2. Total Plate Count (TPC) disebut juga angka lempeng total (ALT) adalah jumlah mikroorganisme aerob mesofilik per gram atau per mililiter contoh yang ditentukan melalui metode standart (BSN, 2009:2). 3. Enrichment (Pengkayaan) adalah metode yang dilakukuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri. Metode ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap pengkayaan (enrichment), tahap isolasi pada media selektif, tahap identifikasi dengan reaksi biokimia tertentu, bahkan bisa dilanjutkan dengan analisa immunologi dan DNA bakteri (Sudian, 2008:5) 4. Bumbu Giling adalah bumbu yang terbuat dari campuran berbagai rempah dalam keadaan segar yang telah dihaluskan (Hambali et al, 2005 dalam Yusmita, 2017:122). 5. Sumber Belajar Biologi adalah segala sesuatu, baik benda maupun gejalanya, yang dapat digunakan untuk memperoleh pengalaman dalam rangka pemecah permasalahan biologi (Suhardi, 1988:2).