BAB VI ASPEK KEUANGAN. neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha :

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1. Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Aktiva Tetap No Keterangan Biaya 1 Peralatan produksi Rp Meja makan kecil 8 unit

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

Bab 5 Penganggaran Modal

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB VI. ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional perusahaan Matra: No. Komponen Investasi Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI ASPEK KEUANGAN. TABEL 8. Daftar Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Jenis Fungsi Kebutuhan Khusus

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

IV. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menurut Mulyadi, R.A. Supriyono (2001, h.284) merupakan pengkaitan

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

VIII. ANALISIS FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu manajer dalam mengelola sebuah perusahaan. Informasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.

Transkripsi:

BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam jangka waktu lima tahun. Dalam bagia Ini, peneliti akan mengungkapkan hasil dari pengolahan data yang berhubungan dengan keuangan. 6.1. Kebutuhan Dana Suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi permintaan barang atau jasa yang sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksi, maka sudah dapat dipastikan usaha bisnis tersebut akan terancam gagal karena dana yang tidak mencukupi. https://mdk16.wordpress.com Pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan anatara cara pemenuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing seperti aktiva yang akan dibiayai, dan cara pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang semua kebutuhan sebagai satu kesatuan atau satu kelompok. Berikut penulis memberikan penjelasan perhitungan untuk dan yang diperlukan. 96

BAB VI ASPEK KEUANGAN 97 Tabel 6.1 Kebutuhan Dana KETERANGAN JUMLAH HARGA(Rp) TOTAL(Rp) TabelKebutuhan Dana AktivaTetap Printer 3 d PL (Rapid Prototyping) 1 32.000.000 32.000.000 Cetakan Injeksi Plastik 18 2.050.000 36.900.000 Cetakan Sepatu 18 400.000 7.200.000 Mesin Jahit Kulit 3 4.750.000 14.250.000 Mesin Jahit Obras Kulit 2 4.850.000 9.700.000 Mesin jahit biasa 1 3.650.000 3.650.000 Mesin obras biasa 1 3.750.000 3.750.000 Mesin border elektrik 2 5.400.000 10.800.000 Mesin Press sepatupanas 2 6.500.000 13.000.000 Mesin Embossing kulittekan 1 3.500.000 3.500.000 Laptop 1 6.500.000 6.500.000 Printer 1 3.750.000 3.750.000 Tabel Kebutuhan Dana AktivaLancar untuk Tahun Pertama Kas 20.000.000 Persediaan Sol 1 10 96.000 960.000 Persediaan Sol 2 10 108.000 1.080.000 Persediaan Sol 3 10 120.000 1.200.000 Persediaan Sol 4 10 160.000 1.600.000 Persediaan bahan pembantu (aksesoris) 10 25.000 250.000 TOTAL KEBUTUHAN DANA 170.090.000 Sumber data diolah berdasarkan analisis harga yang telah ditentukan dari rata-rata harga barang sejenis yang didapat oleh penulis yang didapatkan dari 3

BAB VI ASPEK KEUANGAN 98 website yaitu www.id.alibaba.com, www.lazada.co.id, dan www.mesinjahitku.com. Umur Ekonomis : 5 tahun Pengeluaran dana untuk karyawan

BAB VI ASPEK KEUANGAN 99 Tabel 6.2 Pengeluaran Dana Untuk Karyawan Nama Jabatan Jumlah Take Home Total Tahunan Tunjangan(Rp) Jamsostek(Rp) TotalBulanan(Rp) Pay(Rp) (+THR) (Rp) Owner 1 2.500.000 100.000 125.000 2.725.000 35.425.000 Manajer 1 2.000.000 75.000 100.000 2.175.000 28.275.000 Staff AdministrasidanKeuangan 1 1.500.000 50.000 75.000 1.625.000 21.125.000 Staff Marketing 1 1.500.000 0 75.000 1.575.000 20.475.000 Pengrajin 3 1.500.000 0 75.000 4.725.000 61.425.000 Desain 1 1.500.000 100.000 75000 1.675.000 21.775.000 Total Gaji 188.500.000

BAB VI ASPEK KEUANGAN 100 Pengeluaran Untuk Lain-lain Peneliti melakukan perhitungan lain-lain sebagai berikut: Cost Overhead Produksi yang terdiri dari penggunaan listrik, air, dan gas sebesar Rp. 6.000.000 per tahun. Biaya penyusutan aktiva tetap secara garis lurus selama 5 tahun dari peralatan yang dibeli yaitu Rp145.000.000 = 5 tahun = Rp29.000.000. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun. Mengenai store yang akan dibuka yang diuraikan di bab 3 bahwa store yang dibuka akan dijadikan sebagai tempat display setelah melihat kinerja 2 tahun. Biaya Marketing (pulsa, telepon, internet) sebanyak Rp30.000.000 per tahun. Perbaikan toko pada tahun ke-2 diperkirakan sebesarrp5.000.000 karena di awal pendirian toko masih banyak yang harus diperbaiki, sementara di tahun-tahun selanjutnya biaya perbaikan toko hanya Rp1.500.000 per tahun (dari tahun ke-3 sampai tahun ke-5) Perkiraan sewa toko untuk butik sebesarrp. 45.000.000 per tahun. 6.2. Proyeksi Neraca Neraca atau laporan posisi keuangan terdiri dari total aktiva serta total kewajiban dan ekuitas. Total aktiva terdiri dari aktiva tetap dan aktiva lancar berupa kas. Di sisi pasiva perusahaan hanya ada modal karena perusahaan membiayai seluruh kebutuhan modal nya dari modal pemilik dan tidak mengandalkan utang. Sementara itu, aktiva lancar yang pada awalnya dimiliki oleh perusahaan hanyalah

BAB VI ASPEK KEUANGAN 101 berupa kas. Tabel 6.3 Proyeksi Neraca dan Sumber Dana Aktiva Pasiva Aktiva tetap (rincian nya ada di Tabel 6.1) Rp145.000.000 Modal awal Rp170.090.000 Aktiva Lancar Rp25.090.000 (rincian nya ada di Tabel 6.1) Total aktiva Rp170.090.000 Total pasiva Rp170.090.000 6.3 Proyeksi Laporan Laba-Rugi Perusahaan Proyeksi laporan laba-rugi berikut ini merupakan hasil perhitungan laba/rugi perusahaan untuk tahun 1 sampai 5 Perinciannya sudah dilampirkan pada tabeltabel sebelumnya. Untuk beban operasional, mengalami kenaikan sebesar 5% per tahun.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 102 Tabel 6.4 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 2018 2020 (dalamrp) Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Penjualan 160.382.128,25 568.050.827,08 1.364.439.816,66 2.457.251.301,53 4.203.195.405,42 Harga Pokok Penjualan (114.558.663) (405.750.591) (974.599.868,6) (1.755.179.501) (3.002.282.432) Laba Kotor 45.823.465,2 162.300.236 389.839.947,4 702.071.800 1.200.912.973 Beban Gaji (188.500.000) (195.097.500) (201.925.913) (208.993.320) (216.308.086) Beban overhead (6.000.000) (6.210.000) (6.427.350) (6.652.307) (6.085.138) Beban marketing (30.000.000) (31.050.000) (32.136.750) (33.261.536) (34.425.690) Beban sewatoko 0 (45.000.000) (45.000.000) (45.000.000) (45.000.000) Beban perbaikantoko 0 (5.000.000) (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) Beban Depresiasi (29.000.000) (29.000.000) (29.000.000) (29.000.000) (29.000.000) Laba sebelum pajak (207.676.534,8) (149.057.264) 73.849.934,4 407.664.637 868.594.059 Beban pajak 0 0 =1% x 1.364.439.816,66 =(13.644.398) =1% x 2.457.251.301,53 = (24.572.513) =1% x 4.203.195.405,42 = (42.031.954) Laba setelah pajak (207.676.534,8) (149.057.264) 60.205.554 383.092.124 826.562.104,9 Sumber : Data Perusahaan

BAB VI ASPEK KEUANGAN 103 Keterangan: 1. Gross profit margin adalah 40% sehingga rumus untuk mencari HPP adalah = 100% : 140% x Penjualan 2. Ketika perusahaan mengalami kerugian, maka perusahaan tidak perlu membayar pajak. 3. Tarif pajak adalah 1% dari penjualan karena penjualan perusahaan tidak melebihi Rp4,8 M per tahun. 4. Beban gaji, beban overhead, dan beban marketing mengalami kenaikan sebanyak 3,5% per tahun mengikuti laju inflasi di Indonesia per tahun 2017 pada saat rencana bisnis dibuat. 5. Beban sewa toko tidak mengalami kenaikan karena telah dibuat kesepakatan kontrak dari awal. 6. Beban depresiasi juga tidak mengalami kenaikan karena depresiasi menggunakan metode garis luru ssehingga depresiasi tiap tahun adala hsama. 6.4 Proyeksi Arus Kas Analisis arus kas (cash flow) adalah laporan yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambahnya atau berkurangnya uang kas selama satu periode. Pengeluaran uang kas suatu perusahaan dapat bertambah terus, misalnya untuk pengeluaran pembelian bahan mentah, pembayaran gaji, upah, honor, dan lain sebagainya. Akan tetapi ada juga aliran uang kas yang sifatnya tidakterusmenerus (Cash outflow), Contohnyauntukpembayaranpajakpendapatan, angsuranhutang,

BAB VI ASPEK KEUANGAN 104 dividen, bungadan lain sebagainya. Dengan perkataan lainnya, setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas (Cash flow) yaitu : a. Aliran uang kas neto (net outflow of cash) Net outflow of cash adalah dana yang diperlukan untuk investasi baru. b. Aliran uang kas masuk neto tahunan (net annual inflow of cash) Net annual inflow of cash adalah sebagai hasil dari investasi. Apabila dana perusahaan tinggi, berarti akan memberi gambaran tingkat likuiditas yang tinggi pula, tetapi akan memberikan suatu gambaran rendahnya Cash flow dan menggambarkan perusahaan kurang efektif di dalam menggunakan uang kas. Agar uang kas jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka dana dalam kas perlu direncanakan dan dikendalikan, baik penerimaannya maupun pengeluarannya.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 105 Berikut merupakan proyeksi arus kas selama 5 tahun: Tabel 6.5 Proyeksi Arus Kas Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Penjualan 160.382.128,25 568.050.827,08 1.364.439.816,66 2.457.251.301,53 4.203.195.405,42 Harga Pokok Penjualan (114.558.663) (405.750.591) (974.599.868,6) (1.755.179.501) (3.002.282.432) Laba Kotor 45.823.465,2 162.300.236 389.839.947,4 702.071.800 1.200.912.973 Beban Gaji (188.500.000) (195.097.500) (201.925.913) (208.993.320) (216.308.086) Beban overhead (6.000.000) (6.210.000) (6.427.350) (6.652.307) (6.085.138) Beban marketing (30.000.000) (31.050.000) (32.136.750) (33.261.536) (34.425.690) Beban sewa toko 0 (45.000.000) (45.000.000) (45.000.000) (45.000.000) Beban perbaikan toko 0 (5.000.000) (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) Beban Depresiasi (29.000.000) (29.000.000) (29.000.000) (29.000.000) (29.000.000) Laba sebelum pajak (207.676.534,8) (149.057.264) 73.849.934,4 407.664.637 868.594.059 Beban pajak 0 0 =1% x 1.364.439.816,66 =(13.644.398) =1% x 2.457.251.301,53 = (24.572.513) =1% x 4.203.195.405,42 = (42.031.954) Laba setelah pajak (207.676.534,8) (149.057.264) 60.205.554 383.092.124 826.562.104,9 Beban depresiasi 29.000.000 29.000.000 29.000.000 29.000.000 29.000.000 Laba tunai tahunan (178.676.535) (120.057.264) 89.205.554 412.092.124 855.562.105

BAB VI ASPEK KEUANGAN 106 6.5 Penilaian kelayakan investasi 6.5.1 Net Present Value (NPV) Net present value (NPV) adalah :metode penilaian usulan investasi yang sama dengan nilai sekarang dari arus kas dimasa depan yang didiskontokan menggunakan biaya modal. Metode NPV di pandang sebagai pengukur profitabilitas suatu proyek karena metode ini memfokuskan pada kontribusi proyek terhadap kemakmuran pemegang saham. Perhitungan NPV (dengan discount factor sebesar 6,50% mengikuti suku bunga Bank Indonesia per Januari 2017) Tabel 6.6 NPV (Net Present Value) Tahun ArusKas Discount Factor 6.5% 0 (170.090.000) (170.090.000) 1 (178.676.535) 0.938967136 (167.771.394) 2 (120.057.264) 0.881659283 (99.389.297) 3 89.205.554 0.827849092 73.848.737 4 412.092.124 0.77732309 320.328.723 5 855.562.105 0.729880836 624.458.384 NPV Rp581.385.153 Sumber : Data Perusahaan Menurut metode NPV, persyaratan suatu bisnis layak untuk diterima adalah jika NPV > 0 dan dalam perhitungan yang terdapat dalam tabel 6.8 menunjukkan bahwa nilai NPV > 0 yaitu sebesar Rp581.385.153 sehingga proyek perusahaan ini layak untuk diterima.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 107 6.5.2 Profitability Index(PI) PI (Profitability Index) adalah: Rasio biaya manfaat dari suatu proyek dimana PI menghitung rasio dari nilai sekarang arus kas bersih dimasa mendatang dengan arus kas keluar awalnya. Profitability Index = Total Present Value Initial Investment = Rp581.385.153 170.090.000 = 3,42 Menurut metode Profitability Index, PI untuk suatu proyek yang layak diterima adalah > 1. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, PI dari perusahaan ini adalah 3,42 jadi usaha ini layak untuk dijalankan karena PI > 1 yaitu sebesar 3,42. 6.5.3 Payback Period Payback period menunjukkan dalam berapa lama perusahaan akan memperoleh pengembalian atas modal awal yang diinvestasikan untuk membeli aktiva tetap. Tabel 6.7 Payback Period Tahun ArusKas 0 (170.090.000) (170.090.000) 1 (178.676.535) (348.766.535) s2 (120.057.264) (568.823.799) 3 89.205.554 (379.618.245) 4 412.092.124 32.473.879 5 855.562.105 888.035.984 Sumber: Data Perusahaan Jangka waktu yang disyaratkan adalah 5 tahun.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 108 Payback period = 5 tahun lebih Kesimpulannya adalah proyek perusahaan ini layak untuk dijalankan karena jangka waktu pengembaliannya lebih singkat dari yang disyaratkanya itu hanya 5 tahun lebih.