BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tumor adalah proses yang berjalan secara tidak normal, sel yang usang atau rusak tidak lansung mati, tetapi justru membangun sel tambahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh dan membentuk suatu benjolan. Kanker payudara adalah kanker yang terjadi pada payudara karena adanya pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel kelenjar dan salurannya. Diperkir hanya 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopouse sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor jauh sebelum terjadinya perubahan yang terjadi pada payudara (Nisman, 2011). Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara carsinoma mammae yang di defenisikan sebagai sumber penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma menurut WHO (World Health Organization) penyakit ini merupakan kanker paling yang umum diderita kaum wanita, kaum pria juga dapat terserang kanker payudara walaupun kemungkinan lebih kecil yaitu dari 1 diantara 1000 rujukan (Emiriana, 2012). Kemudian dibeberapa negara Eropa barat, angka kejadian tertinggi di Swiss 73,5/100.000, untuk Asia masih berkisar antara 10-20/100.000 pada daerah tertentu yaitu di jepang 17,6 / 100.00, Kuwait 72,2 / 100.000 dan Cina 9,5 / 100.000 yang menarik angka ini akan berubah bila populasi dari daerah insiden rendah melakukan migrasi ke daerah insiden lebih tinggi (Purwoastuti, 2008). The American Cancer Society (2008) memperkirakan setiap tahunnya sekitar 178.000 wanita Amerika dan 2000 pria Amerika akan di diagnosis terkena kanker payudara. Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian wanita usia 40-55 tahun, serta penyebab terbesar kedua kematian wanita setelah kanker paru (Atmaningtyas, 2009). 1
Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker kedua paling banyak diderita kaum wanita setelah kanker mulut rahim/leher rahim. Kanker payudara umumnya menyerang wanita yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Namun demikian, wanita muda pun bisa terserang kanker ini (Mardiana, 2004). Dipekirakan angka kejadiannya di Indonesia adalah 12 / 100.000 perempuan, lebih dari 80% kasus di temukan berada pada stadium lanjut, sehingga upaya pengobatan mencapai kesembuhan sulit dilakukan oleh karena itu perlu pemahaman tentang upaya pencegahan, diagnosis dini, pengobatan kuratif maupun relatif serta upaya rehabilitasi yang baik, agar pelayanan pada penderita dapat dilakukan secara optimal (Utama, 2010). Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda (Gusmaya, 2011). Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), sehingga mampu menekan angka kejadian kematian sebesar 25-30%. Semua wanita diatas usia 20 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan dan segera periksa dini ke dokter bila di temukan benjolan. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), sangat penting di anjurkan kepada masyarakat karena hampir 86% benjolan dipayudara di temukan oleh penderita itu sendiri (Saryono, 2009). 2
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi kematian karena kanker tersebut. Keuntungan dari deteksi dini bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita kanker payudara selain itu pemeriksaan payudara sendiri adalah metode termurah, termudah, tercepat, dan paling sederhana yang dapat mendeteksi secara dini kanker payudara (Nisman, 2011). Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arini pada remaja puteri di MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang, dengan data yang diperoleh yaitu sebanyak 53% responden yang berpengetahuan kurang tentang melakukan SADARI dan 68,7% responden yang memiliki sikap sedang tentang SADARI. Berdasarkan latar belakang diatas bahwa fibroadenoma mammae pertanda dini adanya tumor payudara pada usia sekitar 20 tahun sehingga penulis tertarik melakukan penelitian tentang Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam Dalam Upaya Pendeteksian Dini Tumor Payudara (Periksa Payudara Sendiri). B. Indentifikasi Masalah 1. Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian wanita usia 40-55 tahun di Amerika. Di Indonesia diperkirakan angka kejadiannya adalah 12/100.000 perempuan, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium lanjut. 2. Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. 3. kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), sehingga mampu menekan angka kejadian kematian sebesar 25-30%. 3
4. Remaja puteri di MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang, sebanyak 53% responden yang berpengetahuan kurang tentang melakukan SADARI dan 68,7% responden yang memiliki sikap sedang tentang SADARI. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah Sejauh Mana Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam Dalam Upaya Pendeteksian Dini Tumor Payudara (Periksa Payudara Sendiri)? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap mahasiswi tingkat III akademi kebidanan medistra lubuk pakam dalam upaya pendeteksian dini tumor payudara (Periksa Payudara Sendiri). 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswi tingkat III akademi kebidanan medistra lubuk pakam dalam upaya pendeteksian dini tumor payudara (Periksa Payudara Sendiri). b. Untuk mengetahui sikap mahasiswi tingkat III akademi kebidanan medistra lubuk pakam dalam upaya pendeteksian dini tumor payudara (Periksa Payudara Sendiri). E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Responden Agar mahasiswi tingkat III akademi kebidanan medistra lubuk pakam lebih mengetahui dan mengerti tentang pendeteksian dini tumor payudara (Periksa Payudara Sendiri) dan melakukannya. 4
2. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian dapat menjadi bahan masukkan bagi mahasiswa dan menambah referensi di perpustakaan Universitas Sumatra Utara. 3. Bagi Tenaga kesehatan Sebagai bahan masukan bagi para petugas kesehatan yang terkait agar lebih meningkatkan pelayanan terhadap pendektesian dini dan promosi kesehatan tentang pelaksanaan pendeteksian dini tumor payudara (Periksa Payudara Sendiri). 5