Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol II Juni No

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS X TKJ SMK NASIONAL MAKASSAR

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUEPADA MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN STRATEGI DELIVERY

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh YUSPA MAY LINDA ASMAUL KHAIR A.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Menggunakan Lembar Kerja Berstruktur Di SMP Negeri 1 Pallangga Gowa

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD JURNAL. Oleh DIAN GUSTAM PRATAMA A.SUDIRMAN ASMAUL KHAIR

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

I. PENDAHULUAN. JPF Volume 2 Nomor 2 ISSN: ABSTRAK

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Oktavia Nardiani Sapir Sugeng Hadi Utomo. Keywords: Method Time Token Arends (TPA), Ability inquiry, Learning Outcomes

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH KELAS V SDN 1 BANGGA

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 SUNGAI BEREMAS PASAMAN BARAT

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.A SD KARTIKA 1-10 PADANG DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DELIKAN (DENGAR-LIHAT-KERJAKAN)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

Oleh Erniza Gazali Guru SD Negeri 018 Rambah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Rustam Effendi dan Hendra

Joyful Learning Journal

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU MELALUI METODE EKSPERIMEN KELAS V SDN BABADAN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SMK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol III Januari No

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV/B SDN 10 PARIT BATU, KABUPATEN PASAMAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.


PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

Keywords: learning result, calculation, skilled process approach, dice PENDAHULUAN

Transkripsi:

www.unismuh.ac.id Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol Juni No. 2 17 PPKn http://journal.unismuh.ac.id/index.php/jed Peningkatan Hasil Belajar PKn melalui Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) pada murid kelas V A D Negeri amata Kabupaten Gowa. Muhajir FKP Universitas Muhammadiyah Makassar muhajir@unismuh.ac.id 2) Abstract. Problems in this research is the low learning outcomes of Civics to fourth graders A tate Elementary chool amata Gowa District. This type of research is a classroom action research (Classroom Action Research) consisting of two cycles where each cycle is held 4 times a meeting. The research procedure includes planning, action implementation, observation and reflection. ubjects in this study were students of class V A tate Element amata Gowa District as many as 38 people. The results showed that in the first fully completed cycle of 38 students only 23 students or 61% who fulfilled the Minimum Exhaustiveness Criteria (KKM). n the second cycle of 38 students there are students or 89% have met the KKM and have been classically fulfilled the average value obtained by 78.94 or are in high category. The results showed that the average of student learning outcomes in cycle is 7.52 and in cycle increased to 78.94. Keywords: Learning Outcomes, Value Clarification Technique (VCT) Abstrak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar PKn pada murid kelas V A D Negeri amata Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus dilaksanakan 4 kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. ubjek dalam penelitian ini adalah murid kelas V A D Negeri amata Kabupaten Gowa sebanyak 38 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama yang tuntas secara individual dari 38 murid hanya 23 murid atau 61% yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada siklus dari 38 murid terdapat murid atau 89% telah memenuhi KKM dan secara klasikal sudah terpenuhi yaitu nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 78,94 atau berada dalam kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar murid pada siklus yaitu 7,52 dan pada siklus meningkat menjadi 78,94. Kata Kunci: Hasil Belajar, Value Clarification Technique (VCT) Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-21 4 p-2339-21 4

PENDAHULUAN Dewasa ini yang menjadi pembicaraan hangat dalam masalah mutu pendidikan adalah hasil belajar. Menyadari hal tersebut, maka pemerintah bersama ahli pendidikan berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (13:7) bahwa pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar dan dengan belajar diharapkan manusia berubah menjadi lebih baik khususnya dalam perbuatannya. Upaya pembaruan pendidikan telah banyak dilakukan oleh pemerintah di antaranya melalui seminar, lokakarya dan pelatihan-pelatihan dalam hal pemantapan materi pelajaran serta metode pembelajarannya. Berdasarkan UU Pendidikan Nasional /3 bahwa upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar merupakan salah satu faktor penentu dalam meningkatkan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia ndonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk menciptakan manusia ndonesia yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu program pendidikan di lingkungan persekolahan dihadapkan pada tantangan untuk mempersiapkan manusia ndonesia seutuhnya yang mampu berkiprah dalam kehidupan masyarakat modern. Pendidikan Kewarganegaraan disatu pihak, memiliki keunggulan dalam hal yang berkaitan dengan pembinaan sumber daya manusia di bidang nilai, moral dan sikap serta pengetahuan, kemampuan, dan kecakapan dasar murid yang berpijak pada elemen-elemen penting kehidupan nyata serta pada kehidupan sosial kemasyarakatan individu pada umumnya. Tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk menciptakan manusia ndonesia yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia. Pemerintah bersama ahli pendidikan melakukan upaya-upaya untuk mencapai tujuan dari pendidikan nasional tersebut. alah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah menerapkan pendidikan gratis yang bertujuan agar semua rakyat ndonesia bisa merasakan bangku sekolah minimal D sampai MP secara gratis (tanpa dipungut biaya), sehingga tidak ada lagi rakyat ndonesia yang putus sekolah dan buta huruf. Dengan adanya pendidikan gratis, maka program pemerintah yang terdahulu yaitu program Wajib Belajar 9 Tahun bisa terlaksana secara efektif dan efesien. Berpedoman pada tujuan pendidikan dasar sekolah dasar yang menekankan pada pemberian bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah, tampak bahwa proses pembelajaran yang mesti dikembangkan oleh guru hendaknya mengacu pada pengembangan potensi peserta didik secara optimal. ebagaimana diutarakan Hamalik (12:182) cara mengajar yang bervariasi akan menimbulkan situasi belajar yang menantang dan menyenangkan. Berdasarkan hasil pengamatan awal pada murid kelas V.A di DN amata Kabupaten Gowa, dengan jumlah murid 38 orang. 18 orang laki-laki, dan orang perempuan. Nilai murid pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih rendah, yang dilihat dari hasil ulangan harian murid. mendapatkan nilai 8 sebanyak 5 orang, nilai 75 sebanyak 4 orang, nilai 7 sebanyak 3 orang, nilai 65 sebanyak 4 orang, nilai sebanyak 13 orang, nilai 55 sebanyak 3 orang, nilai sebanyak 3 orang, nilai 45 sebanyak 1 orang, nilai sebanyak 1 orang, dan nilai sebanyak 1 orang. Jadi, nilai rata-rata murid yaitu 63 atau masih belum mencapai nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 7. Adapun jumlah murid yang memperoleh nilai dari KKM sebanyak 12 orang, dan jumlah murid yang memperoleh nilai < dari KKM sebanyak 26 orang. Adapun solusi untuk murid yang nilainya belum mencapai standar KKM, dengan cara memberikan pengayaan kepada murid murid tersebut setelah jam pulang sekolah. Rendahnya ketuntasan KKM terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang terjadi pada murid kelas VA D Negeri amata Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-21 5 p-2339-21 5

melahirkan opini dan anggapan dikalangan murid bahwa Pendidikan Kewarganegaraan itu merupakan mata pelajaran yang membosankan dan kurang menantang belajar. ni disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru secara monoton menggunakan model pembelajaran klasikal seperti guru mencatat di papan tulis dan murid menyalin apa yang dicatat oleh gurunya, guru berbicara sedang murid hanya mendengarkan tanpa ada proses timbal balik antara guru dan murid. Hal ini membuat murid menjadi sangat pasif dan kurang tertarik untuk belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bahkan banyak murid yang tidak memahami apa yang telah di jelaskan dan ketika muridpun berhasil memahami materi yang diajarkan namun ternyata hal itu tidak berlangsung lama karena setelah jam pelajaran selesai maka pemahaman mereka pun lenyap sebab pemahaman murid lebih bersifat hafalan dan kurang berarti. METODE PENELTAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengkaji peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui penerapan pada murid kelas V A DN amata Kabupaten Gowa. Arikunto (dalam uyadi, 12:49) menjelaskan secara umum bahwa terdapat 4 langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Lokasi penelitian adalah di DN amata Kabupaten Gowa. ubjek dalam penelitian ini adalah murid kelas V A DN amata Kabupaten Gowa. Dengan jumlah murid 38 orang, terdiri dari laki-laki 18 orang dan perempuan orang. Factor yang diteliti adalah (1) Faktor Proses: Dengan melihat hal-hal yang terjadi selama berlangsungnya pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Termasuk kehadiran murid, sikap, keaktifan murid, bekerja sama dengan temannya, dan kedisiplinan dalam menyelesaikan tugas yang dapat dilihat melalui pedoman observasi murid. (2) Faktor Hasil: Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang dapat dilihat melalui tes pada setiap akhir siklus. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. etiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Adapun Teknik nstrumen Penelitian adalah (1) Tes: berupa butir-butir soal untuk memperoleh data tentang hasil belajar murid (2) Observasi: berupa format penelitian untuk merekam kehadiran dan keaktifan murid dalam proses pembelajaran. (3) Dokumentasi: untuk mengetahui nama murid, guru, dan arsip-arsip lain yang berhubungan dengan penelitian seperti sarana dan prasarana DN amata. (4) Wawancara: berupa tanya jawab yang dilakukan kepada murid untuk mengetahui pendapat murid tentang penerapan pembelajaran Value Clarification Technique (VCT). Adapun teknik pengumpulan data yaitu (1) Data tentang hasil belajar diambil dengan memberikan tes hasil belajar kepada murid pada setiap akhir siklus. (2) Data mengenai aktifitas murid diperoleh dengan mengisi lembar observasi pada saat pemberian tindakan. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Untuk teknik analisis kuantitatif digunakan statistik deskriptif, yaitu peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui pada murid kelas V A DN amata. Kemudian untuk teknik analisis kualitatif digunakan teknik kategorisasi. Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori skor penguasaan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah teknik kategorisasi tandar berdasarkan Tetapan Departemen Pendidikan Nasional (2) yaitu: Tabel 1 Kategorisasi Hasil Belajar NLA KUANTTATF - - 54 55-64 65-84 85 - KATEGOR angat Rendah Rendah edang Tinggi angat Tinggi umber: Departemen Pendidikan Nasional Untuk memberikan gambaran tentang keberhasilan hasil penelitian ini, maka penulis menetapkan indikator keberhasilan hasil penelitian, sebagai berikut (1) Dalam penelitian ini diterapkan ketuntasan belajar secara individual, dengan kriteria ketuntasan minimal 7. (2) ecara klasikal Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-21 6 p-2339-21 6

dinyatakan tuntas apabila nilai murid yang sudah tuntasmencapai 85% dari jumlah keseluruhan murid atau 32 orang dari 38 murid. Rumus = 85 x jumlah murid keseluruhan PEMBAHAAN 1. Data Hasil Penelitian iklus Hasil Observasi Murid Pada tahap observasi siklus tercatat sikap yang terjadi pada setiap murid terhadap pelajaran PKn. Hasil observasi aktivitas belajar murid pada siklus ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 2 Hasil Perbandingan Pengamatan Aktivitas Murid iklus Pertemuan,, dan Pertemuan V N o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Komponen Yang Diamati hadir saat pembelajaran. memperhatikan pembahasan materi. bertanya pada saat proses pembelajaran. aktif bekerja sama dengan temannya. mengerjakan soal membutuhkan bimbingan. melakukan kegiatan lain baik dalam proses pemberian materi maupun disaat mengerjakan tugas Pertemuan V V 25 4 27 6 33 8 9 E V A L U A 84,4 74,3 17,7 23 28 29 28 % 28 32 79,6 18 16 14 14 K L U,7 15 71 15 14 13 37,5 umber : Diolah dari hasil observasi aktivitas murid siklus Dari tabel 2 di atas diperoleh bahwa dari 38 murid kelas V A D Negeri amata Kabupaten Gowa, frekuensi kehadiran murid tergolong tinggi yaitu 84,4%. memperhatikan pembahasan materi yaitu 74,3%, yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah dijelaskan mencapai 17,7%, murid yang aktif bekerja sama dengan temannya 71%, murid yang mengerjakan soal latihan mencapai 79,6%, murid yang membutukan bimbingan,7%, dan murid yang melakukan kegiatan lain yang tidak relevan dengan pembelajaran sebanyak 37,5%. Berikut diagram dari tabel diatas. 9 8 7 84.4 33 25 74.3 27 4 8 9 6 pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3 pertemuan 4 persentase % 17.7 29 28 28 23 Diagram 1 Hasil Pengamatan Aktivitas Murid iklus Hasil Tes Belajar Murid Data hasil belajar PKn murid pada akhir siklus, diperoleh melalui pemberian tes pada akhir siklus. Data skor hasil belajar PKn murid pada tes siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Murid Pada iklus kor Kategori Frekuensi % 85- angat Tinggi 5 13,1 65-84 Tinggi 18 47,3 55-64 edang 12,5-54 Rendah 3 7,8 - angat Rendah Rata-Rata 7,52 Nilai Tertinggi Nilai Terendah KKM 7 Deskripsi distribusi frekuensi hasil evaluasi murid pada siklus dapat digambarkan ke dalam diagram batang sebagai berikut: 71 28 79.6 32.7 18 15 37.5 161414 151413 Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-21 7 p-2339-21 7

45 25 15 Diagram 2 Hasil Ketuntasan Belajar iklus Diagram diatas menunjukkan bahwa ratarata hasil ketuntasan belajar murid pada siklus memperoleh nilai rata-rata 7,52. Pada siklus nilai terendah, nilai tertinggi, dan nilai rata-rata 7,52. edangkan tingkat ketuntasan belajar murid pada siklus adalah sebagai berikut: Tabel 4 Ketuntasan murid pada siklus NO Kategori Jumlah Persentase(%) 1 Tuntas 23 61% 2 Tidak Tuntas 15 39% Deskripsi perbandingan hasil ketuntasan belajar murid pada siklus dapat digambarkan ke dalam diagram batang sebagai berikut: 7 5 3 7.8 12.5 18 47.3 Diagram 3 Ketuntasan Murid Pada iklus Diagram diatas menunjukkan bahwa murid yang tuntas dalam pembelajaran sebanyak 23 murid atau 61% dan yang belum tuntas sebanyak 15 murid atau 39% yang berarti masih dibawah nilai ketuntasan secara klasikal yang harus dicapai yaitu 5 13.1 - -54 55-64 65-84 85-23 61 Tuntas 15 39 Tidak Tuntas Jumlah Frekuensi Persentase (%) Persentase (%) 85% atau 32 murid dari 38 murid. Oleh karena itu, perlu diadakan tindakan pada siklus. 2. Data Hasil Penelitian iklus Hasil Observasi Murid Pada siklus hasil pengamatan aktivitas murid digunakan pada lembar observasi untuk mencatat kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi aktivitas murid pada siklus dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 5 Hasil Perbandingan Pengamatan Aktivitas Murid iklus Pertemuan,, dan Pertemuan V N o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Komponen Yang Diamati hadir saat pembelajaran. memperhatikan pembahasan materi. bertanya pada saat proses pembelajaran. aktif bekerja sama dengan temannya. mengerjakan soal membutuhkan bimbingan. melakukan kegiatan lain baik dalam proses pemberian materi pembelajaran maupun disaat mengerjakan tugas. Pertemuan V V % 33 28 8 7 36 9 37 12 E V A L U A 92,7 83,5 23,6 85,5 32 36 9,1 12 11 9 7 K L U 25,6 1 8 5 22,3 umber : Diolah dari hasil observasi aktivitas murid siklus Dari tabel 5 di atas diperoleh bahwa dari 38 murid kelas V A D Negeri amata Kabupaten Gowa, frekuensi kehadiran murid tergolong tinggi yaitu 92,7%. memperhatikan pembahasan materi yaitu 83,5%, yang mengajukan Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-21 8 p-2339-21 8

pertanyaan mengenai materi yang telah dijelaskan mencapai 23,6%, murid yang aktif bekerja sama dengan temannya mencapai 85,5% murid yang mengerjakan soal latihan rata-rata mencapai 9,1 %, murid yang membutukan bimbingan 25,6%, dan murid yang melakukan kegiatan lain yang tidak relevan dengan pembelajaran mencapai 22,3%. Berikut diagram dari tabel diatas. 9 8 7 92.7 83.5 85.5 9.1 Tabel 6 Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Murid Pada iklus kor Kategori Frekuensi (%) 85- angat Tinggi 13,2 65-84 Tinggi 21 55,2 55-64 edang 3 7,8-54 Rendah 1 2,6 - angat Rendah Rata-Rata 78,94 Nilai Tertinggi Nilai Terendah KKM 7 Deskripsi perbandingan hasil ketuntasan belajar murid pada siklus dapat digambarkan ke dalam diagram batang sebagai berikut: 55.2 3637 33 28 36 32 23.6 25.6 22.3.2 8 7 12 9 12119 11 7 8 5 pertemuan 1 pertemuan 2 21 13 7.8 2.6 3 1 - -54 55-64 65-84 85- Frekuensi Persentase (%) pertemuan 3 pertemuan 4 persentase % Diagram 4 Hasil Pengamatan Aktivitas Murid iklus Hasil Tes Belajar Murid Pembelajaran ini diikuti oleh 38 murid. Pada siklus pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) yang diterapkan sudah sempurna, hal tersebut berdampak pada kemampuan murid melaksanakan kegiatan yang berakibat terhadap meningkatnya hasil belajar murid pada perolehan skor hasil tes evaluasi. Berikut distribusi frekuensi hasil evaluasi murid pada siklus Diagram 5 Hasil Ketuntasan Belajar iklus Diagram diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata hasil dari rata-rata siklus 7,52 menjadi rata-rata 78,94. Pada siklus nilai terendah, nilai tertinggi, dan nilai rata-rata 78,94. Deskripsi hasil ketuntasan belajar murid pada siklus dapat digambarkan ke dalam tabel sebagai berikut: Tabel 7 Ketuntasan murid pada siklus NO Kategori Jumlah Persentase(%) 1 Tuntas 89 2 Tidak Tuntas 4 11 Deskripsi perbandingan hasil ketuntasan belajar murid pada siklus dapat digambarkan ke dalam diagram batang sebagai berikut: Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-21 9 p-2339-21 9

9 8 7 89 Tuntas Diagram 6 Ketuntasan Murid Pada iklus Diagram diatas menunjukkan bahwa murid yang tuntas dalam pembelajaran sebanyak murid atau 89% dan yang belum tuntas sebanyak 4 murid atau 11% yang berarti telah mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu 85% atau 32 murid. Analisis iklus dan Dalam pembahasan ini akan diuraikan hasil belajar murid kelas V A D Negeri amata Kabupaten Gowa melalui pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) dengan menggunakan metode diskusi dari analisis kualitatif dan kuantitatif disimpulkan bahwa kemampuan memahami suatu nilai moral yang terkandung dalam pelajaran PKn melalui pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) dapat memberikan suatu perubahan yang mendasar pada sikap dan motivasi belajar murid. Adapun yang dianalisis pada penelitian ini adalah aktivitas murid dan hasil belajar murid. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai hasil belajar murid kelas V pada siklus bila dirata-ratakan maka nilai yang diperoleh adalah 7,52. Jika mengacu kepada nilai ketuntasan belajar maka banyaknya yang dalam kategori tuntas adalah 23 orang murid, sedangkan sisanya yang berjumlah 15 orang murid berada dalam kategori tidak tuntas. Meninjau kembali indikator keberhasilan dalam penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa penelitian untuk siklus ini belum berhasil, karena itu penelitian ini selanjutnya diteruskan ke siklus dengan meninjau kembali (merefleksi) apa-apa 4 11 Tidak Tuntas Jumlah Persentase (%) yang harus dibenahi, diperbaiki dan ditingkatkan untuk masuk ke siklus agar nantinya hasil belajar murid bisa lebih meningkat. Hasil dari analisis deskriptif siklus memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar PKn. Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya skor perolehan murid setelah diadakan tes evaluasi dimana skor nilai rata-rata kelas untuk siklus ini mengalami peningkatan yaitu 78,94. Mengacu pada nilai ini ketuntasan belajar murid maka dapat dilihat bahwa banyaknya murid yang mengalami ketuntasan belajar pada siklus ini adalah orang murid yang jika dipersentasekan sebesar 89% sedangkan jumlah murid yang masih berada dalam kategori tidak tuntas adalah 4 orang murid yang jika dipersentasekan sebesar 11%. Berbagai upaya yang telah dilakukan termasuk diantaranya adalah dengan melakukan pendekatan personal, mencoba menanyakan dimana ketidakmampuan mereka dalam belajar PKn, termasuk juga dengan memberikan berbagai bentuk motivasi akan tetapi hasil yang diperlihatkan belum juga optimal. Kembali melihat indikator keberhasilan maka dapat dikatakan penelitian ini berhasil terbukti dimana dari jumlah keseluruhan murid yang ada di kelas V A D Negeri amata Kabupaten Gowa terdapat 89% atau murid yang berada dalam kategori hasil belajarnya tuntas. Adanya peningkatan hasil belajar disebabkan oleh adanya kegiatan yang akan memacu semangat murid untuk menyumbangkan nilai yang lebih tinggi. Penelitian ini selain menganalisis hasil belajar murid juga menganalisis aktivitas murid. Berdasarkan data pengamatan aktivitas murid selama proses belajar mengajar berlangsung terdapat beberapa komponen aktivitas yang mengalami peningkatan namun sejalan dengan itu terdapat pula beberapa aktivitas yang mengalami penurunan. Peningkatan dan penurunan aktivitas murid selama pengamatan yaitu murid yang hadir pada saat proses belajar mengajar pada siklus 84,8% meningkat pada siklus menjadi 92,7%, murid yang memperhatikan pembahasan materi dari 74,3% meningkat pada siklus menjadi 83,5%, murid yang bertanya dari 17,7% meningkat pada siklus Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-21 1 p-2339-21 1

menjadi 23,6%, murid yang aktif bekerja sama dengan teman kelompoknya dari 71% meningkat pada siklus menjadi 85,5% dan murid yang mengerjakan soal latihan 79,6% meningkat pada siklus menjadi 9,1%. edangkan murid yang membutuhkan bimbingan pada saat proses pembelajaran pada siklus mengalami penurunan dari,7% menjadi 25,6% pada siklus dan murid yang melakukan kegiatan lain baik dalam proses pemberian materi pembelajaran maupun disaat mengerjakan tugas (main-main, keluar masuk kelas, ribut, mengerjakan pekerjaan lain dan sebagainya) mengalami penurunan pada siklus dari 37,5% menjadi 22,3% pada siklus. Hasil belajar sangat menentukan kehidupan murid kedepannya, maka dari itu penelitian ini ingin melihat bagaimana aktivitas murid dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Usaha peningkatan aktivitas dan hasil belajar murid sangatlah tidak mudah apalagi kemampuan murid yang berbeda-beda dalam memahami materi pelajaran PKn. elain itu penggunaan pembelajaran yang kurang tepat dapat menurunkan motivasi dan minat belajar murid sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai secara optimal. Piaget yang dikenal sebagai konstruktivisme pertama (Dahar, 1989:159) menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran. edangkan, akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru. Menurut Waslima (dalam usanto 13:13) mengatakan Bahwa semakin tinggi kemampuan belajar murid, maka semakin tinggi pula hasil belajar murid. Menurut udjana (199:22) mengatakan bahwa kemampuan yang dimiliki murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. ejalan dengan pernyataan Anni (4:4) mengatakan bahwa merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar. Dengan kata lain hasil belajar akan meningkat sejalan dengan meningkatnya aktivitas yang dilaksanakan dalam pembelajaran. Aktivitas belajar diperlihatkan oleh adanya perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Hasil belajar yaitu prestasi atau kemampuan baru yang didapat dari proses aktivitas yang dilakukan individu dalam menghasilkan perubahan perilaku yang baru. Kemampuan baru yang didapat individu tersebut dapat berupa informasi, keterampilan dan sikap. Berdasarkan hasil pengamatan sikap murid di kelas selama kegiatan belajar melalui pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) ternyata mampu mengubah sikap belajar murid dan dapat meningkatkan aktivitas belajar murid. Meningkatnya proses belajar mengajar berdampak pada meningkatnya pemahaman murid terhadap materi pelajaran PKn yang diajarkan yang diikuti dengan meningkatnya hasil belajar murid. etelah melalui tes tertulis diperoleh bukti bahwa rata-rata ketuntasan belajar murid secara klasikal meningkat dari 7,52 menjadi 78,94. Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan di atas, diperoleh data bahwa mengalami peningkatan hasil belajar PKn pada murid kelas V A D Negeri amata Kabupaten Gowa. KEMPULAN Berdasarkan hasil analisis pembahasan pada kegiatan penelitian belajar PKn dengan pada murid kelas V A D Negeri amata Kabupaten Gowa, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa indikator yang telah ditentukan sebelumnya dapat tercapai dengan baik. Aktivitas murid melalui pada murid kelas V A D Negeri amata Kabupaten Gowa menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dengan meningkatnya kehadiran murid, murid yang memperhatikan pembahasan materi, murid yang bertanya, murid yang aktif bekerja sama dengan temannya dan murid yang mengerjakan soal latihan. edangkan murid yang membutuhkan bimbingan dan murid yang melakukan kegiatan lain yang tidak relevan dengan pembelajaran mengalami penurunan. Pada siklus dari nilai ratarata kelas memperoleh nilai 7,52 dengan persentase ketuntasan 61% atau 23 murid Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-21 111 p-2339-21 111

mengalami peningkatan pada siklus rata-rata kelas memperoleh nilai 78,94 dengan persentase ketuntasan 89% atau murid dengan nilai tertinggi dan nilai terendah diperoleh 1 murid. Dari data diatas menunjukkan prestasi belajar murid mengalami peningkatan sebesar 28%. DAFTAR PUTAKA [1] Abdurrahman, Mulyono. (12). Anak Berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta [2] Dimyati dan Mudjiono. (13). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta [3] Hamalik, Oemar. (12). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: inar Baru Algesindo [4] Kaelan. (11). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma. [5] Kunandar. (12). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas ebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada [6] Ruminiati. (7). Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. [7] Rusman. (13). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja grafindo Persada [8] uprijono, Agus. (13). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar [9] usanto, Ahmad. (13). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana [] uyadi. (12). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press [11] Taniredja, Tukiran., Efi Mifta Faridli & ri Harmianto. (13). Model-Model Pembelajaran novatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta [12] Uno, B., Hamzah., Lamatenggo & atria M.A Koni. (1)2. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi Aksara Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-21 112 p-2339-21 112