BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

STUDI KERENTANAN SEISMIK TANAH TERHADAP FREKUENSI ALAMI BANGUNAN DI KOTA PALU BERDASARKAN ANALISIS DATA MIKROTREMOR

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Tektonik Indonesia (Bock, dkk., 2003)

BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Area Penelitian IV.2. Tahap Pengolahan IV.3. Ketersediaan Data IV.4.

TUGAS AKHIR (SG ) ANALISA STABILITAS LERENG BERDASARKAN MIKROZONASI DI KECAMATAN BUMI AJI,BATU- MALANG

BAB I PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, serta lempeng mikro yakni lempeng

PELAYANAN INFORMASI SEISMOLOGI TEKNIK BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN. Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Hindia-Australia yang lazim

OUTLINE PENELITIAN PENDAHULUAN. Tinjauan Pustaka METODOLOGI PEMBAHASAN KESIMPULAN PENUTUP

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan hal sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Penentuan Pergeseran Tanah Kota Palu Menggunakan Data Mikrotremor. Determination Of Ground Shear Strain In Palu City Using Mikrotremor Data

BAB III METODE PENELITIAN. Konsep dasar fenomena amplifikasi gelombang seismik oleh adanya

ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPABUMI DI KOTA BENGKULU

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan...

KARAKTERISTIK SEISMIK KAWASAN KULONPROGO BAGIAN UTARA (THE SEISMIC CHARACTERISTICS OF NORTHERN PART OF KULONPROGO)

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008

Imam A. Sadisun Pusat Mitigasi Bencana - Institut Teknologi Bandung (PMB ITB) KK Geologi Terapan - Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian - ITB

Unnes Physics Journal

Unnes Physics Journal

Jurnal Gradien Vol. 11 No. 2 Juli 2015:

PEMETAAN TINGKAT RESIKO GEMPABUMI BERDASARKAN DATA MIKROTREMOR DI KOTAMADYA DENPASAR, BALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Tinjauan Teori Perambatan Gelombang Seismik. Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempa bumi dan struktur dalam bumi

III. TEORI DASAR. A. Tinjauan Teori Perambatan Gelombang Seismik. akumulasi stress (tekanan) dan pelepasan strain (regangan). Ketika gempa terjadi,

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR...

Analisis Mikrotremor Kawasan Palu Barat Berdasarkan Metode Horizontal To Vertical Spectral Ratio (HVSR) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMETAAN PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM DAN INTENSITAS GEMPABUMI DI KAWASAN JALUR SESAR SUNGAI OYO YOGYAKARTA

Analisis Indeks Kerentanan Tanah di Wilayah Kota Padang (Studi Kasus Kecamatan Padang Barat dan Kuranji)

OLEH : REZA AGUS P. HARAHAP ( ) LAILY ENDAH FATMAWATI ( )

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Judul Penelitian. I.2. Latar Belakang

ANALISIS GSS (GROUND SHEAR STRAIN) DENGAN METODE HVSR MENGGUNAKAN DATA MIKROSEISMIK PADA JALUR SESAROPAK

Timur dan kedalaman 48 kilometer. Berdasarkan peta isoseismal yang

Peraturan Gempa Indonesia SNI

RESEARCH ARTICLE. Randi Adzin Murdiantoro 1*, Sismanto 1 dan Marjiyono 2

DAFTAR ISI. Sambutan Rektor Institut Teknologi Bandung i. Prakata- Majelis Guru Besar Institut Teknologi Bandung iii. Sambutan-Dewan Editorial v

PEMETAAN PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM DAN INTENSITAS GEMPABUMI KECAMATAN ARJOSARI PACITAN JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG HOTEL IBIS PADANG MENGGUNAKAN FLAT SLAB BERDASARKAN SNI

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia termasuk dalam daerah rawan bencana gempabumi

MIKROZONASI INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN ANALISIS MIKROTREMOR DI KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kerusakan Hotel Ambacang akibat gempa di Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/09/2009), (Sumber : wikipedia.org).

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh faktor eksternal (gempa, angin, tsunami, kekakuan tanah, dll)

Analisis Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan Tingkat Kerentanan Seismik Daerah Ratu Agung Kota Bengkulu

!"#$%&!'()'*+$()$(&,(#%-".#,/($0&#$,(#&1!2,#3&

Kondisi Kestabilan dan Konsistensi Rencana Evakuasi (Evacuation Plan) Pendekatan Geografi

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA DELISERDANG SUMATRA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Analisis Dinamik Struktur dan Teknik Gempa

Evaluasi Kinerja Struktur Jembatan akibat Beban Gempa dengan Analisis Riwayat Waktu

PEMETAAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK KOTA PADANG SUMATERA BARAT DAN KORELASINYA DENGAN TITIK KERUSAKAN GEMPABUMI 30 SEPTEMBER 2009

STUDI PENGEMBANGAN PETA ZONA GEMPA UNTUK WILAYAH PULAU KALIMANTAN, NUSA TENGGARA, MALUKU, SULAWESI DAN IRIAN JAYA (INDONESIA BAGIAN TIMUR)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan analisis non-linier yang sederhana namun dapat

POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gempa bumi merupakan getaran yang bersifat alamiah yang terjadi pada lokasi tertentu

Analisis Peak Ground Acceleration (PGA) dan Intensitas Gempabumi berdasarkan Data Gempabumi Terasa Tahun di Kabupaten Bantul Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Metode mikrozonasi dengan melakukan polarisasi rasio H/V pertama kali

IDENTIFIKASI PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM (PGA) DAN ERENTANAN TANAH MENGGUNAKAN METODE MIKROTREMOR I JALUR SESAR KENDENG

IDENTIFIKASI KEGAGALAN, ALTERNATIF PERBAIKAN DAN PERKUATAN PADA STRUKTUR GEDUNG POLTEKES SITEBA PADANG ABSTRAK

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN. Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) merupakan metode yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Peta Seismisitas Indonesia (Irsyam et al., 2010 dalam Daryono, 2011))

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemetaan Karakteristik Dinamik Tanah Panti

BAB 1 PENDAHULUAN. gempa yang mengguncang di beberapa bagian wilayah Indonesia. Hal ini

Analisis Mikrotremor untuk Evaluasi Kekuatan Bangunan Studi Kasus Gedung Perpustakaan ITS

SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI BPBD KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB VI PERBANDINGAN DESAIN. perhitungan volume struktur utama bangunan..

ANALISA KEGAGALAN STRUKTUR DAN RETROFITTING BANGUNAN MASJID RAYA ANDALAS PADANG PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER Fauzan 1 ABSTRAK

KAJIAN KERENTANAN GEMPABUMI PADA SEKOLAH DAN PASAR DI DKI JAKARTA MENGGUNAKAN METODE KAJI CEPAT

BAB VI PEMBAHASAN. Komparasi Simpangan Antar Lantai arah x

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sebagai salah satu kota yang berkembang dengan pesat di dunia

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

RESPONS STRUKTUR BANGUNAN BERDASARKAN SPEKTRA GEMPA INDONESIA UNTUK IBUKOTA PROVINSI DI PULAU SUMATERA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Kerangka Pikir Studi...

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix INTISARI... ix ABSTRACT... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 5 1.3 Batasan Masalah... 6 1.4 Pertanyaan Penelitian... 6 1.5 Tujuan Penelitian... 6 1.6 Manfaat Penelitian... 7 1.7 Lokasi Penelitian... 7 1.8 Keaslian Penelitian... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka... 11 2.2 Landasan Teori... 13 2.2.1 Gempabumi... 13 2.2.2 Mikrotremor... 15 2.2.3 Respon Bangunan Terhadap Gempabumi... 16 2.2.4 Percepatan Getaran Tanah Maksimum (PGA)... 17 2.2.5 Pemetaan Indeks Kerentanan Seismik (Kg)... 18 2.2.6 Kecepatan Rambat (V S30 )... 20 2.2.7 Kondisi Geologi... 21 iv

2.2.8 Hipotesis... 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengambilan Sampel... 26 3.2 Alat dan Bahan... 28 3.2.1 Alat yang digunakan... 28 3.2.2 Bahan... 30 3.3 Prosedur Kerja Penelitian... 31 3.3.1 Pemilihan Lokasi Pengukuran... 31 3.3.2 Akuisisi Data... 31 3.3.3 Pengolahan Data mikrotremor dengan software geopsy... 32 3.3.4 Menghitung kesesuai nilai frekuensi alami bangunan dengan SNI 03-1726-2012... 33 3.3.5 Membuat peta bahaya gempabumi berdasarkan United States Geological Survey (USGS)... 34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian... 35 4.1.1 Penggunaan Lahan... 35 4.2 Hasil Pengukuran... 41 4.2.1 Pengukuran di Tanah (ground) dan Bangunan... 41 4.3 Pembahasan... 46 4.3.1 Hubungan antara Frekuensi Alami Tanah (ground) dengan Sebaran Ketebalah Sedimen... 46 4.3.2 Peak Ground Acceleration (PGA)... 53 4.3.3 Kecepatan Rambat (V S30 )... 56 4.3.4 Amplifikasi... 59 4.3.5 Variasi Indeks Kerentanan Seismik... 63 4.4 Analisis... 65 4.4.1 Hubungan Antara Kesesuaian Frekuensi Tanah Dengan Frekuensi Bangunan dan SNI Bangunan Tahan Gempa... 65 4.4.2 Hubungan Antara Kerawanan Fisik Wilayah Akibat Gempabumi Terhadap Rencana Tata Ruang Kota Palu... 74 v

4.5 Upaya Mitigasi Pengurangan Risiko Gempabumi... 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 84 5.2 Saran... 85 DAFTAR PUSTAKA... 87 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Distribusi titik-titik epicenter di sepanjang jalur sesar Palu- Koro... 4 Gambar 1.2 Peta rupa bumi Indonesia lembar Palu dan titik-titik lokasi pengukuran 8 Gambar 2.1 Hubungan antara indeks kerentanan seismik dengan rasio kerusakan rumah... 19 Gambar 2.2 Hubungan antara indeks kerentanan seismik dengan ketebalan sedimen.. 20 Gambar 2.3 Peta Geologi.. 24 Gambar 3.1 Perangkat alat Accelerometer GPL-6A3P 29 Gambar 3.2 Perangkat laptop untuk menyimpan data dan mengoperasikan alat Accelerometer GPL-6A3P. 30 Gambar 3.3 Diagram alir penelitian. 34 Gambar 4.1 Persentase penggunaan lahan tahun 2010 38 Gambar 4.2 Peta penggunaan lahan. 39 Gambar 4.3 Peta fasilitas umum... 40 Gambar 4.4 Tampilan sinyal (a.) Lantai 3 gedung Hotel Santika dengan sedikit gangguan (noise), sedangkan (b.) Lantai 2 gedung Bandara Mutiara dengan banyak gangguan (noise).. 44 Gambar 4.5 Tampilan sinyal (a.) Lantai 3 gedung Hotel Santika dengan sedikit gangguan (noise) setelah di filter, sedangkan (b.) Lantai 2 gedung bandara Mutiara dengan banyak gangguan Gambar 4.6 (noise) setelah di filter.. 45 Tampilan hasil analisis HVSR pada lantai 3 bangunan Hotel Santika... 46 Gambar 4.7 Peta frekuensi tanah.. 50 Gambar 4.8 Peta ketebalan sedimen... 51 Gambar 4.9 Tampilan 3D ketebalan sedimen... 52 Gambar 4.10 Peta percepatan getaran tanah maksimum (PGA). 54 Gambar 4.11 Peta kecepatan (Vs30) dan geologi... 57 Gambar 4.12 Peta Amplifikasi 59 Gambar 4.13 Hubungan antara indeks kerentanan seismik (Kg) dan ketebalan sedimen (H)... 62 Gambar 4.14 Peta indeks kerentanan seismik. 63 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Tampak pada gambar yang lingkari terdapat keretakan pada struktur kolom utama, gambar diambil dari dalam bangunan pada lantai 4.. 72 Tampak pada gambar yang dilingkari besi kolom keluar dan tidak terbungkus beton, gambar diambil dari belakang bangunan mall 72 Gambar 4.17 Tampak pada gambar yang lingkari tulangan besinya tidak vii

terbungkus beton dengan sempurna dan terletak pada struktur kolom utama, gambar diambil dari dalam bangunan pada lantai 3 73 Gambar 4.18 Peta bahaya gempabumi... 75 Gambar 4.19 Peta kerentanan fasilitas umum 76 Gambar 4.20 (A). Sirene Peringatan dini gempabumi dan tsunami (B). Ruang pemantauan di BPBD Kota Palu 80 Gambar 4.21 Denah jalur evakuasi di SDN 3 Palu 82 viii

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Matriks penelitian-penelitian sebelumnya... 8 Tabel 3.1 Daftar sampel bangunan fasilitas umum yang dikur 25 Tabel 3.2 Beberapa persyaratan teknis survei mikrotremor dilapangan... 26 Tabel 4.1 Jumlah dan kepadan penduduk Kota Palu per kecamatan.... 38 Tabel 4.2 Luasan penggunaan lahan.... 38 Tabel 4.3 Jumlah saran prasarana penggunaan lahan 39 Tabel 4.4 Data Pengukuran Frekuensi Alami tanah, gedung, dan amplifikasi. 45 Tabel 4.5 Potensi resonansi bangunan fasilitas umum. 69 Tabel 4.6 Perbandingan waktu getar alami bangunan dengan ketentuan 72 SNI Tabel 4.7 Matriks potensi kerusakan bangunan fasilitas umum.. 75 Tabel 4.8 Kerentanan umum di Kota Palu... 79 Tabel 4.9 Kerentanan khusus di Kota Palu... 81 ix