Analisa Efisiensi dan Rancang Generator Permanent Magnet 12 Slot 8 Pole Menggunakan Software Magnet 7.5

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial 1 Fasa Untuk Mengakomodir Kecepatan Putar RPM

Perancangan Generator Magnet Permanen dengan Arah Fluks Aksial untuk Aplikasi Pembangkit Listrik

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

Perancangan Generator 100 Watt Menggunakan Software Elektromagnetik Infolityca

Generator Magnet Permanen Sebagai Pembangkit Listrik Putaran Rendah

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PEMAKAIAN SUPERKONDUKTOR PADA GENERATOR ARUS BOLAK- BALIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN DENGAN MOTOR DC SEBAGAI PRIME MOVER

Aspek Rancangan Generator Magnet Permanen Fluks Radial Kecepatan Rendah

UNIVERSITAS INDONESIA STUDI JARAK ANTAR ROTOR MAGNET PERMANEN PADA GENERATOR SINKRON MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL TANPA INTI STATOR SKRIPSI

GENERATOR LISTRIK MAGNET PERMANEN TIPE AKSIAL FLUKS PUTARAN RENDAH DAN UJI PERFORMA

PEMBUATAN DAN UJI KELISTRIKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

Pembuatan Alternator Axial Flux Coreless Dengan Menggunakan Magnet Permanen

RANCANG BANGUN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL TIGA FASE BERDAYA KECIL

PEMODELAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN 1kW BERBANTUAN SIMULINK MATLAB

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

Rancang Bangun Generator Sinkron 1 Fasa Magnet Permanen Kecepatan Rendah 750 RPM

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

PERANCANGAN MOTOR LISTRIK BLDC 10 KW UNTUK SEPEDA MOTOR LISTRIK

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA GENERATOR 3 PHASA TIPE MAGNET PERMANEN DENGAN PENGGERAK MULA TURBIN ANGIN PROPELLER 3 BLADE UNTUK PLTB

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN ATAU BAYU (PLTB)

GENERATOR SINKRON Gambar 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Transformator (trafo)

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA SPLIT-PHASE

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

Politeknik Negeri Sriwijaya

Leontius Dwi Mesantono 1, Fransisco Danang Wijaya 2, Muhammad Isnaeni B.S. 3. Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

RANCANG BANGUN GENERATOR SINKRON AXIAL FLUX PERMANENT MAGNET 1500 WATT. Abdul Fajar

Mesin Arus Bolak Balik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. commit to user

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial Putaran Rendah

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang vibration vibration unbalance air gap

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

1. BAB I PENDAHULUAN

Gambar 2.1 Pola garis-garis gaya magnet

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN RPM RENDAH DENGAN MEMANFAATKAN MOTOR KIPAS

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pembangkitan Listrik Melalui Proses Kimia. dapat menghasilkan listrik DC. Proses kimia pembangkitan listrik (discharging)

Vol 9 No. 2 Oktober 2014

STUDI DESAIN KUMPARAN STATOR PADA GENERATOR SINKRON MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL TANPA INTI STATOR

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

Analisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

DESAIN DAN UJI KINERJA GENERATOR AC FLUKS RADIAL MENGGUNAKAN 12 BUAH MAGNET PERMANEN TIPE NEODYMIUM (NdFeB) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

1 BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan konsumsi energi tidak diimbangi dengan

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

Politeknik Negeri Sriwijaya

Transkripsi:

Analisa Efisiensi dan Rancang Generator Permanent Magnet 12 Slot 8 Pole Menggunakan Software Magnet 7.5 Indrawan Arifianto,Muhamad Rangga HS Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Indonesia Penulis untuk Korespondensi/E-mail: indrawanarifianto1997@gmail.com Abstract Generator (disebut juga alternator) adalah suatu alat atau mesin yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator sinkron magnet permanen / Permanent Magnet Synchronous Generator (PMSG) merupakan salah satu komponen utama Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Bayu) (PLTB) Pada paper ini akan dilakukan perancangan PMSG dengan menggunakan software MagNet Infolytica Trial Edition. Rancangan yang akan dibuat dengan menggunakan kombinasi 12 slot 8 pole (12S8P), rancangan dimodelkan dan dismulasikan pada software MagNet Infolytica Trial Edition. Hasil simulasi kemudian dianalisa dengan skenario berikut yaitu simulasi tanpa beban, variasi beban dan simulasi uji variasi RPM. Generator dengan simulasi uji tanpa beban menghasilkan tegangan antar fasa sebesar 89,46 volt. Analisa kemudian dilakukan dengan melihat grafik dari besaran tegangan, daya input dan daya keluaran pada generator. Generator memiliki efisiensi terendah 78 % dan tertinggi 100%. Dengan meningkatnya kecepatan putar menghasilkan tegangan keluaran yang semakin besar, namun memberikan kerapatan fluks yang tetap. Kata Kunci : PLTB, MagNet Infolytica, PMSG, Generator, 12S8P. 1. Pendahuluan Kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan kondisi sumber daya alam yang semakin menipis, membuat para peneliti untuk dapat menghasilkan energi terbarukan yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar, misalnya air, gelombang laut, radiasi matahari, panas bumi, angin dan lainnya. Energi angin adalah salah satu energi yang dapat dikembangkan di Indonesia. Kecepatan angina di Indonesia yang selalu berubah ubah bukan berarti tidak memiliki kesempatan untuk dikemabangkan.[4] Generator adalah salah satu bagian utama dari pembangkit listrik tenaga angin yang dapat dikembangkan. Jenis Permannent Magnet Synchronous Genrator(PMSG) adalah salah satu jenis generator yang memiliki tingkat efisiensi tinggi karena tidak ada rugi-rugi eksitasi yang dihasilkan sehingga banyak digunakan pada pembangkit listrik tenaga angina.[3] Pengembangan generator pastinya perlu menggunakan sebuah software aplikasi yang akan memudahkan perancangan generator dengan mensimulasikan terlebih dahulu, kemudian menganalisa dari hasil yang akan didapatkan. Sehingga rancangan generator bisa dilihat sesuai dengan keinginan tanpa harus membuatnya terlebih dahulu. Salah satu software untuk merancang generator adalah software MagNet Infolytica. Software ini mampu untuk membuat dan mengeluarkan hasil dari rancangan generator yang akan dibuat. Paper ini akan membahas rancangan generator menggunakan software MagNet infolytica dan kemudian menganlisa dari hasil simulasinya. 2. Landasan Teori 2.1. Permanent Magnet Synchronous Generator (PMSG) Generator sinkron magnet permanen (PMSG) adalah generator yang medan eksitasinya dihasilkan oleh magnet permanen bukan kumparan sehingga fluks magnetik dihasilkan oleh medan magnet permanen. Generator ini memiliki keunggunlan yang signifikan, menarik minat para peneliti dan biasanya digunakan dalam aplikasi wind turbine. [3] Generator sinkron magnet permanen merupakan mesin listrik berputar dengan 3-fase stator klasik yang seperti generator induksi pada umumnya. Magnet permanen bisa terpasang pada permukaan ataupun tertanam pada rotornya. 2.2. Material Medan Magnet Sifat-sifat bahan permanen magnet akan mempengaruhi secara langsung kinerja dari generator dan pengetahuan yang tepat diperlukan untuk dapat memilih bahan yang tepat. 43

Dalam beberapa tahun terakhir bahan magnet seperti Nikel Aluminium dan paduan Cobalt (Alnico), Strosium Ferit atau Barrium Ferrite (Ferit), Samarium Cobalt (Generasi pertama magnet rareearth) (SmCo) dan Neodymium Iron-Boron (Generas i kedua). NdFeB adalah magnet rare-earth yang paling umum digunakan pada generator sekarang ini. Karakteristik dari bahan yang umum digunakan pada magnet permanen dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1: Karakteristik dari bahan permanen magnet pada suhu 20 C [3] 2.3. Persamaan Daya Keluaran dan Torsi Generator Besarnya kerapatan fluks magnet celah udara B g berpengaruh langsung pada besarnya EMF yang dibangkitkan. Untuk daya output dan torsi yang dihasilkan, dapat diselesaikan dengan persamaan [12] : = P P out in x100 0 (3.6) Dimana : E ph =Tegangan fasa (volt) f = Frekuensi (Hz) n c = Jumlah lilitan per coil k w = Faktor lilitan = Fluks magnet (Webber) N s = Jumlah slot N ph = Jumlah fasa n = Putaran (rpm) p = Jumlah kutub magnet η = Efisiensi P in = Daya input (watt) P out = Daya output (watt) ω = Kecepatan sudut (rad/sec) K e = Konstanta EMF K t = Konstanta Torsi I = Arus (ampere) T = Torsi (Nm) 2.4. Software MagNet 7.5 Infolytica MagNet Infolytica merupakan software yang digunakan sejak 1978 sebagai pemodelan perangkat elektromagnetik di komputer. Software MagNet Infolytica menyediakan laboratorium virtual yang dapat digunakan untuk membuat model serta menemukan sendiri bahan material yang digunakan sebagai bahan inti besi, bahan magnetik maupun bahan lilitan. 0 1. Torsi generator (T) 2. n. 60 Vdc Ke = = (3.1) T Kt. I dimana Kt = Ke (3.2) = (3.3) 2. Daya generator (P) Besarnya Daya (P) pada PMSG dapat dihitung dengan rumus [12] : P in = T. P out = V. I (3.4) (3.5) 3. Efisiensi generator (η). Gambar 2:. Tampilan menu utama software MagNet Infolytica. Gambar 2 adalah gambar tampilan software Magnet Infolytica. MagNet Infolytica dirancang sebagai perangkat lunak pemodelan dua dimensi dan tiga dimensi besarta pemecahan masalah elektromagnetik. Peralatan-peralatan yang dapat disimulasikan pada software MagNet Infolytica dapat berupa motor atau generator, solenoida, loudspeakers, transformator, atau beberapa peralatan yang menggunakan belitan atau magnet permanen. 44

3. Metodologi Penelitian Berikut adlah diagram alir pembuatan generator dengan menggunakan Software Magnet Berikut adalah Diagram alir kegiatan Penelitian kami : Mulai Mengumpulkan Data Membuat Circuit Gambar 3: (a) Diagram alir kegiatan dan (b) Diagram alir pembuatan Generator 4. Hasil dan pembahasan Berikut adalah Hasil dan pembahasan dari Simulas i yang telah dilakukan : 1.1. Hasil simulasi generator magnet permanen 12 slot 8 pole full model dengan variasi kecepatan dan tanpa beban Inisialisasi Solving dan Simulasi Desain dan Menggambar Pengaturan pada software MagNet Melihat hasil gelombang Menghitung nilai Output dan Menganalisa Pengaturan mesh,motion (a) Mulai Tinjauan Pustaka Selesai Gambar 4: Aliran fluks dengan kecepatan 500 RPM tanpa beban. Dari Gambar 4 di atas adalah gambaran aliran fluks menunjukkan bahwa semakin berwarna merah maka semakin besar kerapatan fluksnya kemudian diperoleh nilai flux linkage dilanjutkan dengan mencari nilai tegangan fasa lalu tegangan antar fasa yang ditampilkan dalam gambar 5 dan dan torsi pada Gambar 6 Desain Model Memilih Spesifikasi Material Konfigurasi Software pengujian dan simulasi Menghitung nilai Output dan Menganalisa Gambar 5: Grafik Tegangan Antar Fasa dari Hasil Simulasi Kesimpulan Selesai (b) 45

besar nilai putar maka akan semakin tinggi juga nilai daya tegangan dan jika dilihat dari beban maka semakin besar beban maka nilai inputan pun semakin Tinggi Gambar 6: Grafik Torsi dari Hasil Simulasi 500RPM Pada gambr 5 di atas dapat dilihat bahwa tegangan yang dihasilkan oleh generator merupakan gelombang sinusoidal dan diubah ke sebuah gelombang tegangan DC rata-rata dan gambar 6 yang menunjukkan nilai torsi pada kecepatan 500 rpm. Dari nilai rata-rata tersebut dapat dihitung nilai konstanta Ke 0.0101 V/rpm dan dengan torsi sebesar 0.727 Nm didapatkan nilai daya sebesar 0.372 KW. Berikut adalah nilai tegangan output dari percobaan dengan variasi kecepatan yang ditampilkan dalam table 1: Tabel 1 Data Tegangan rata-rata dari Hasil Simulasi Variasi Kecepatan Speed (RPM) V-DC Rata-rata (V) 300 53.68 400 71.58 500 89.48 600 107.18 Dari tabel 4.4 dari hasil simulasi dengan variasi kecepatan, perbandingan masing-masing nilai tegangan memperlihatkan bahwa kecepatan berpengaruh terhadap nilai tegangan yang dihasilkan. Pengaruh kecepatan adalah semakin tinggi kecepatan, maka semakin besar nilai tegangan yang dihasilkan. 1.2. Hasil simulasi variasi beban R dan kecepatan Berikut adalah hasil dari simulasi dengan perubahan variasai parameter beban dan kecepatan putar: nilai Gambar 4.11 Grafik hasil nilai Arus (A) dengan variasi beban R dan Kecepatan besar nilai putar maka akan semakin tinggi juga nilai Arus dan jika dilihat dari beban maka semakin besar beban maka nilai aruapun semakin Tinggi Gambar 4.12 Grafik hasil nilai Torsi (V) dengan variasi beban R dan Kecepatan besar nilai putar maka akan semakin tinggi juga nilai Torsi dan jika dilihat dari beban maka semakin besar beban maka nilai Torsi pun semakin tinggi. Gambar 4.10 Grafik hasil nilai Tegangan (V) dengan variasi beban R dan Kecepatan Gambar 4.13. Grafik nilai daya Masukkan(watt) 46

besar nilai putar maka anakan semakin tinggi juga nilai daya inputan dan jika dilihat dari beban maka semakin besar beban maka daya inputan pun semakin rendah. Gambar 4.14. Grafik nilai daya keluaran (watt) besar nilai putar maka anakan semakin tinggi juga nilai daya Keluaran dan jika dilihat dari beban maka semakin besar beban maka daya keluaran pun semakin rendah. Dengan membandingkan nilai daya input dan daya masukan bisa didapatkan nilai efisiensi dari generator tersebut dan Hasilnya sebagai berikut : References [1] Tim Penulis Lentera Bumi Nusantara. 2017. Profil Lentera Bumi Nusantara. Tasikmalaya Jawa Barat. [2] Tim Penulis Lentera Angin Nusantara. 2014. Pengenalan Teknologi Pemanfaatan Tenaga Angin. Tasikmalaya Jawa Barat. [3] Azka, M., 2013. Analisa Perancangan dan Simulasi Generator Sinkron Magnet Permanen Dengan Rotor Berlubang. [4] Pramono, B.W., Warindi, Hidayat, A., 2015. Perancangan Mini Generator Turbin Angin 200 W Untuk Energi Angin Kecepatan Rendah. [5] Satya B, G., 2017. Tutorial Analisa Efisiensi Generator Permanent Magnet 12S8P Dengan Simulasi Transient Pada Softwere Magnet. [6] Strous, I.T.D., 2010. Design of a Permanent Magnet Radial Flux Concentrated Coil Generator for a Range Extender Application. [7] Chapman, Stephen J. 2012. Electric Machinery Fundamentals-5 th Edition. McGraw-Hill. New York Gambar 4.15. Grafik nilai Efiensi (%) Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk nilai efisiensi tertinggi ada pada putaran 300 rpm dan dari grafik tersebut menunjukkan bahawa besaran nilai dari generator di atas 80 % 2. Kesimpulan Berdasarkan hasil simulasi di atas dapat disimpulkan bahwa generator tanpa beban memiliki nilai tegangan 89.46 V. Variasi beban dan kecepatan pada generator akan mempengaruhi nilai output dari tegangan, arus dan daya keluaran generator. Semakin tinggi kecepatan dan beban maka akan semakin tinggi juga nilai arus, tegangan dan torsinya dan berbanding lurus dengan nilai beban. Nilai efisiensi didapatkan dari pemabgian antara daya output dengan nilai daya input dikali 100 persen yang mendapatkan nilai di atas 80 % yang artinya nilai yang cukup tinggi. 47