BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian sebagaimana disajikan dalam Bab IV, penulis mengambil kesimpulan

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

RUBRIK KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SD/SMP/SMA/SMK. Nama SD/SMP/SMA/SMK Alamat Sekolah. Kabupaten/Kota. Nama Kepala Sekolah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka hasil studi

BAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hipotesis yang diajukan pada Bab I dan berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1) Pengaruh Motivasi Guru terhadap Sikap Kerja Guru Kejuruan di Sekolah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. BAB IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi tentang kepemimpinan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah Terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anisa Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan. Pendapat tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PROVINSI BANTEN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus

Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Ekonomi Unila

2014 PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH D AN PENGARUHNYA TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU D I SMK SMIP YPPT BAND UNG

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh data empirik

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

PEMBERDAYAAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI TERHADAP KINERJA PADA PT. AQUA TIRTA INVESTAMA DI KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh berbagai fakta empirik dari kepemimpinan otentik, budaya sekolah, penerimaan teknologi informasi dan komunikasi dan efektivitas manajemen sekolah pada SMK Negeri Terakreditasi di Jawa Barat sebagai berikut: Efektifitas manajemen sekolah pada SMK Negeri Terakreditasi di Jawa Barat termasuk pada kategori cukup. Secara umum efektivitas manajemen sekolah pada SMK dapat dilihat dari kepemimpinan kepala sekolah yang profesional, tujuan sekolah yang dinyatakan secara jelas dan spesifik, pelaksanaan kepemimpinan pendidikan yang kuat oleh kepala sekolah, ekspektasi guru dan tenaga kependidikan yang tinggi, kerjasama kemitraan antara sekolah, orang tua dan masyarakat, iklim positif dan kondusif siswa untuk belajar, kemajuan siswa sering dimonitor, menekankan kepada keberhasilan siswa dalam mencapai keterampilan komitmen yang tinggi dari SDM sekolah terhadap program pendidikan dan kualitas layanan. Hasil perhitungan skor dimensi tujuan sekolah yang dinyatakan secara jelas dan spesifik merupakan dimensi yang paling besar capaian skornya dalam variabel efektivitas manajemen sekolah, sedangkan dimensi iklim positif merupakan dimensi paling rendah skornya dalam variabel efektivitas manajemen sekolah. Kepemimpinan otentik pada SMK Negeri Terakreditasi di Jawa Barat berada pada kategori cukup tinggi. Kepemimpinan otentik kepala sekolah dapat dilihat dari sikap memiliki visi dan tujuan, disiplin diri yang tinggi, berbasis nilai, pemberdayaan kepemimpinan, kesadaran diri dalam keterampilan kepemimpinan, dan membangun jejaring. Hasil perhitungan capaian skor masing-masing dimensi, menunjukkan bahwa dimensi pemrosesan objektif merupakan dimensi yang capaian skornya paling tinggi dalam variabel kepemimpinan otentik, sedangkan dimensi hubungan dengan orang lain merupakan dimensi yang capaian skornya paling rendah dalam variabel kepemimpinan otentik. 1

Budaya sekolah pada SMK Negeri Terakreditasi di Jawa Barat secara umum berada pada kategori cukup tinggi. Budaya sekolah pada SMK Negeri Terakreditasi di Jawa Barat telah menunjukkan adanya keyakinan, norma-norma, berbasis nilai, asumsi-asumsi, ritual, seremonial, symbol, sejarah, inovasi dan pengambilan resiko, memperlihatkan kecermatan, orientasi hasil, orientasi orang serta keagresifan yang kompetitif dan tingkat stabilitas sekolah. Hasil perhitungan capaian skor masing-masing menunjukkan bahwa dimensi keyakinan merupakan dimensi yang capaian skornya paling tinggi dalam variabel budaya sekolah, sedangkan keagresifan merupakan dimensi yang capaian skornya paling rendah dalam variabel budaya sekolah. Penerimaan teknologi informasi dan komunikasi yang diterapkan pada SMK Negeri Terakreditasi di Jawa Barat berada pada skor cukup tinggi. Penerimaan TIK dapat dilihat dari adanya persepsi kegunaan, adanya persepsi kemudahan dalam penggunaan, adanya sikap penggunaan, adanya kecenderungan penggunaan, serta kondisi nyata penggunaan. Dimensi penggunaan TIK yang sesungguhnya merupakan dimensi yang paling tinggi capaian skornya dalam variabel penerimaan TIK, sedangkan dimensi sikap penggunaan merupakan dimensi yang capaian skornya paling rendah dalam variabel penerimaan TIK. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa baik secara simultan maupun secara mandiri ketiga variabel bebas (kepemimpinan otentik, budaya sekolah, penerimaan TIK) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel terikat (efektivitas manajemen sekolah). Kepemimpinan otentik, budaya sekolah dan penerimaan TIK secara simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektifitas manajemen sekolah pada SMK Negeri terakreditasi di Jawa Barat. Dengan demikian apabila kepemimpinan otentik, budaya sekolah dan warga sekolah menerima TIK dalam bekerjanya, secara konsisten akan berpengaruh positif terhadap efektifitas manajemen sekolah. Kepemimpinan otentik dan budaya sekolah berpengaruh secara simultan berpengaruh positif dan signifikan, dengan kontribusi kedua variabel tersebut terhadap efektivitas manajemen sekolah dalam kategori sedang. 2

Kepemimpinan otentik dan penerimaan TIK berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas manajemen sekolah. Nilai hubungan antara Kepemimpinan otentik dan penerimaan TIK berada pada tingkat sedang. Sedangkan besar pengaruh antar variabel dinyatakan oleh koefisien determinasi berada pada posisi rendah. Budaya sekolah dan penerimaan TIK berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas manajemen sekolah. Nilai hubungan budaya sekolah dan penerimaan TIK dengan variabel efektifitas manajemen sekolah berada pada tingkat kuat, sedangkan besarnya pengaruh antar variabel berada pada posisi sedang. Kepemimpinan otentik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektifitas manajemen sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Terakreditasi di Jawa Barat. Sedangkan besarnya kontribusi kepemimpinan otentik secara langsung terhadap efektivitas manajemen sekolah adalah sebesar 29,27 %. Budaya sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektifitas manajemen sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Terakreditasi di Jawa Barat. Besarnya kontribusi budaya sekolah secara langsung terhadap efektivitas manajemen sekolah sebesar 2,13 %. Penerimaan TIK berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas manajemen sekolah dengan besarnya kontribusi penerimaan TIK secara langsung terhadap efektivitas manajemen sekolah sebesar 3,35 %. B. Implikasi Variabel kepemimpinan otentik, budaya sekolah dan penerimaan TIK baik secara mandiri maupun bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas manajemen sekolah pada SMK Negeri terakreditasi di Jawa Barat, hal ini mengandung implikasi sebagai berikut: Terakreditasi di Jawa Barat ketiga variabel bebas tersebut harus saling memperkuat satu sama lain. Kepemimpinan otentik yang dimiliki oleh kepala 3

sekolah harus dikembangkan dan diperkuat dengan dukungan budaya sekolah yang kuat. Sedangkan budaya yang kuat dapat dibentuk dengan meningkatkan komunikasi antar warga sekolah baik secara tatap muka maupun dengan jejaring sosial dengan memanfaatkan inovasi yang diadopsi oleh sekolah seperti halnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam manajemen sekolah. Peran teknologi informasi dan komunikasi adalah untuk berbagi informasi yang didasarkan pada data sekolah yang dapat diakses secara kontinu. Manajemen sekolah yang efektif akan dapat lebih ditingkatkan jika berbantuan atau memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Kepemimpinan otentik kepala sekolah menjadi kunci keberhasilan dalam penerimaan TIK yang digunakan di sekolahnya. Apapun canggihnya teknologi kalau tidak diterima, maka teknologi tersebut tidak akan bermanfaat. Penerimaan TIK merupakan faktor psikologis yang membutuhkan dorongan pihak lain agar persepsi seseorang terhadap kebermanfaatan teknologi tersebut untuk kepetingan dirinya dan organisasi dapat diterima dengan sukarela. Karena faktor psikologi maka unsur budaya juga berperan membentuk persepsi seseorang yang pada akhirnya akan memutuskan untuk menerima teknologi sebagai bagian dalam menjalankan tugasnya. Ketiga variabel ini jika saling memperkuat akan menyebabkan meningkatnya efektivitas manajemen sekolah yang berdampak pada meningkatnya kualitas pendidikan. Terakreditasi di Jawa Barat, kepemimpinan otentik yang dimiliki oleh kepala sekolah harus dikembangkan dan diperkuat. Efektivitas manajemen sekolah dapat terwujud dengan adanya kepemimpinan otentik kepala sekolah. Artinya kepala sekolah yang benar-benar menjalankan program-program sekolah secara komprehensif dan kontinu serta terlibat langsung dalam segala aktivitas pengembangan sekolah. Fungsi pemimpin dalam manajemen sekolah adalah merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki sekolah dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan. Tujuan sekolah yang dicita-citakan tidak datang dengan sendirinya, melainkan dicapai dengan melalui proses panjang yang telebih dahulu direncanakan dengan baik, dilaksanakan, 4

kemudian dalam prosesnya dilakukan evaluasi. Proses yang panjang juga melibatkan sumber daya manusia, sehingga pimpinan sekolah harus memiliki kemampuan yang dapat mempengaruhi mereka agar dapat bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan. Kepemimpinan otentik dibutuhkan oleh SMK Negeri Terakreditasi di Jawa Barat, karena dengan kepemimpinan otentik oleh kepala sekolah bekerja dengan mengutamakan kesadaran diri yang tinggi yang mengakui kelemahan dan kelebihan baik yang dimiliki oleh dirinya mapupun oleh orang lain. Terakreditasi di Jawa Barat, sekolah harus memiliki budaya sekolah yang kuat yang didukung oleh warga sekolah. Budaya sekolah adalah bagian terpenting dalam akuntabilitas dan keberhasilan sekolah. Oleh karena itu, perlu ditegakkan budaya sekolah yang produktif serta menanamkan nilai-nilai, norma baik sosial maupun norma keagamaan dalam belajar. Demikian halnya dengan budaya sekolah dapat berimplikasi terhadap efektivitas manajemen sekolah yang akhirnya akan meningkatkan kualitas mutu sekolah. Tanpa budaya yang mendukung dan mengakui pentingnya tujuan sekolah yang telah ditetapkan, maka perubahan dan perbaikan tidak akan terjadi. Melalui budaya sekolah, warga sekolah dapat berkolaborasi dalam bekerja dan membangun profeionalisme sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Terakreditasi di Jawa Barat, maka warga sekolah harus mau menerima inovasi. Penerimaan TIK dimaksudkan adalah proses adopsi teknologi yang pada akhirnya seseorang tersebut dengan sungguh-sungguh menggunakan TIK dalam bekerjanya. Pemanfaatan TIK oleh warga sekolah untuk mendukung manajemen sekolah akan mempermudah warga sekolah memberi layanan yang dibutuhkan oleh stakeholder. Pemanfaatan teknologi seperti TIK dalam manajemen sekolah akan memastikan efisiensi manajemen dan organisasi sekolah. Manajemen sekolah memerlukan ketepatan dalam merencanakan, mengarahkan, pengawasan dan pengendalian sumber daya yang termasuk keuangan, penyimpanan dokumen sekolah, arus informasi, dan lainnya. Tanpa menggunakan bantuan teknologi 5

seperti TIK akan memerlukan waktu yang lama dan tenaga kerja yang banyak yang pada akhirnya dapat memerlukan banyak biaya. TIK dapat meningkatkan manajemen sekolah dalam hal membantu kepala sekolah dalam pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi operasional sekolah. C. Rekomendasi Hasil penilitian menunjukkan bahwa pengaruh ketiga variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan kepada efektivitas manajemen sekolah, namun jika ditinjau dari sumbangan masing-masing variabel bebas kepada variabel terikat tergolong rendah. Disampaing itu terdapat beberapa dimensi yang memperoleh skor rendah dibanding dengan dimensi lainnya, diantaranya dimensi komitmen dalam efektifitas manajemen sekolah, dimensi vision dalam kepemimpinan otentik, dimensi keagresifan yang kompetitif dalam budaya sekolah dan dimensi sikap penggunaan dalam penerimaan TIK. Berdasarkan hal tersebut ada beberapa rekomendasi yang disampaikan peneliti, diantaranya: Dalam rangka meningkatkan komitmen warga sekolah dalam melaksanakan tugas, perlu adanya dukungan dan saling kerjasama antara sesama warga sekolah, artinya baik guru dan tenaga kependidikan, baik siswa maupun seluruh masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan sekolah lebih responsif dalam member dukungan. Selain itu, ketepatan waktu serta sikap profesionalisme menjadi sangat penting ketika sekolah memutuskan untuk memberikan pelayanan terbaik baik para pelanggannya. Untuk itu, menjadi komitmen utama para warga sekolah dalam menjalankan tugas adalah kesadaran diri dalam mewujudkan sekolah berkualitas serta unggul. Guna meningkatkan perwujudan visi sebagai wujud kepemimpinan yang otentik, perlu kiranya kepala sekolah mensosialisasikan visi bersama terhadap seluruh warga sekolah dengan membangun hubungan yang erat antara pemimpin dengan yang dipimpin. Artinya hubungan yang dibina tidak hanya sebagai hubungan kerja, tetapi menyentuh sisi pribadi namun tetap proporsional. Selain itu meningkatkan disiplin diri yang diwujudkan secara konsisten sebagai manisfestasi nilai positif harus dilaksanakan sebagai figur kepala sekolah sehingga selain 6

meningkatkan sisi kharismatik kepala sekolah. Dengan demikian visi yang dimiliki oleh kepala sekolah akan dengan mudah dipahami serta diwujudkan oleh seluruh warga sekolah. Guna meningkatkan keagresifan yang kompetitif sekolah dalam menciptakan budaya sekolah yang kondusif, perlu kiranya sekolah memberlakukan penghargaan bagi yang berprestasi serta punishmen bagi yang tidak menjalankan tugas dengan baik. Selain itu mengingatkan tentang isi dan konsekwensi dari tata tertib yang dipasang disekolah dalam beberapa kesempatan tentu akan meningkatkan kondusifitas budaya sekolah. Dengan demikian ritme persaingan akan meningkat terutama dalam mengejar prestasi. Dalam meningkatkan sikap penggunaan dalam penerimaan TIK perlu kiranya sekolah mengadakan sosialisasi serta praktik langsung mengenai TIK. Dalam sosialisasi yang diutamakan adalah pengenalan TIK yang mudah dipelajari, dapat dikontrol, jelas & dapat dipahami, mudah untuk menjadi terampil/mahir serta mudah digunakan. 7