HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VAKSINASI HPV DENGAN SIKAP DALAM PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI SMA NEGERI I DENPASAR TAHUN 2018

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan (Manuaba, 2008).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung risiko dan berdampak negatif bagi dirinya seperti terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yaitu serviks atau leher

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

Tingkat Pengetahuan Kanker Serviks dan Pengetahuan Cara Pencegahan Kanker Serviks di Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. serviks. Setiap 1 menit muncul 1 kasus baru dan setiap 2 menit meninggal 1 orang

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

Upaya Mencegah Kanker Leher Rahim Melalui Deteksi Dini dengan Pemeriksaan Inspekulo Visual Asam Asetat (IVA) B. TUJUAN

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

ABSTRAK. Nanik Widiawaty

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan abnormal dan tidak terkendali dari sel-sel tubuh sebagai tanda

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA-SISWI SMA NEGERI X DENGAN SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP INFFEKSI MENULAR SEKSUAL

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU USIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

Feriana Tejawati 1, Ismarwati 2, Anjarwati 3 ABSTRACT

PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dalam program melalui upaya promotif, preventif, kuratif maupun

PERILAKU PENCEGAHAN KANKER SERVIKS PADA MAHASISWI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker leher rahim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU-IBU TERHADAP PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL BOGOR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

Kata Kunci : umur, paritas,usia menikah,stadium kanker serviks Daftar Pustaka : 15 buku

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VAKSINASI HPV DENGAN SIKAP DALAM PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI SMA NEGERI I DENPASAR TAHUN 2018 Oleh : Ni Wayan Noviani Kadek Sintya Dewi Akademi Kebidanan Kartini Bali Email : novyfast@yahoo.com sintyadewikd97@gmail.com Abstract : The Correlation Of Female Adolescence s Knowledge About HPV Vaccination With Attitude In Prevention Of Cervix Cancer.This research has purpose to find out the Correlation of Female Adolescence Knowledge about HPV (Human Papilloma Virus) Vaccinatiion with Attitude in Prevention of Cervix Cancer carried out at SMA Negeri 1 denpasar on the date of 6 th january 2018 during one day. Research type used in this research is analytic by using cross sectional approach that is by collecting variable of every object that is done only once. This research uses the probability sampling method by probability sampling technique. Sample in this research are the female students of Grade XI at SMA Negeri 1 Denpasar for 71 respondents. Research result shows that it is obtained that mostly which is for 42 respondents (59.2%) have good knowledge and mostly for 56 respondents (78.9%) have good attitude or positive. Therefore, there is significant correlation with strong correlation rate between the female adolescence s knowledge about HPV vaccination and attitude in cervix cancer prevention. The correlation coefficient value is 0.644 with probability p = 0.001<0.05. Abstrak : Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Vaksinasi HPV Dengan Sikap Dalam Pencegahan Kanker Serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan Sikap dalam Pencegahan Kanker Serviks yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Denpasar pada tanggal 6 Januari 2018 selama satu hari. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectionalyaitu pengumpulan variabel setiap objek dilakukan satu kali saja. Penelitian ini menggunakan metode probability samplingdengan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Denpasar sejumlah 71 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan sebagian besar yaitu sebanyak 42 responden (59,2%) memiliki pengetahuan baik dan sebagian besar sebanyak 56 responden (78,9%) memiliki sikap baik atau positif. Sehingga ada hubungan signifikan dengan tingkat korelasi kuat antara pengetahuan remaja putri tentang vaksinasi HPV dengan sikap dalam pencegahan kanker serviks. Nilai koefisien korelasinya sebesar 0,644 dengan nilai probabilitasnya sebesar p = 0,001<0,05. Kata Kunci:Pengetahuan, Remaja Putri, Vaksinasi HPV, Sikap, Kanker Serviks 59

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama didunia. Penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker payudara (18,4%) menempati urutan pertama, disusul kanker serviks (10,3%), kanker hati dan saluran empedu intrahepatik (8,2%), leukemia (7,3%) dan Limfoma non Hodgkin (6,5%). Kanker serviks adalah jenis keganasan nomor duapada wanita setelah kanker payudara (Depkes RI, 2012). Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang terjadi pada bagian mulut rahim atau sering disebut kanker leher rahim yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus(HPV) tipe 16 dan 18. Infeksi HPV yang sering menyerang kaum perempuan umumnya berusia di atas 30 tahun, namun tidak menutup kemungkinan usia dibawah 30 tahun juga dapat terserang dan kadang tidak disadari kaum perempuan. Penyebabnya adalah karena kurangnya pengetahuan tentang gejala, deteksi dini, proses terjadinya infeksi dan pengobatannya. Ditambah lagi dengan faktor kebersihan lingkungan, pola hidup bersih dan sehat serta lingkungan sosial yang menjadi pemicu kegiatan dan perilaku seks beresiko di luar nikah (Adi D.Tilong, 2012). Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan, di negara berkembang saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia yang menyerang usia produktif. Diperkirakan dijumpai kanker serviks baru sebanyak 500.000 orang di seluruh dunia dan sebagian besar terjadi di negara berkembang.infeksi HPV mempunyai prevalensi yang tinggi pada kelompok usia muda, sementara kanker serviks baru timbul pada usia tiga puluh tahunan atau lebih (Sarwono, 2011). Menurut Depkes RI (2016) menyatakan, di Indonesia kanker serviks juga merupakan kanker kedua terbanyak yang menyerang wanita usia 15-44 tahun. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kejadian kanker serviks terbanyak ke empat se-asia Tenggara. Populasi wanita berusia diatas 15 tahun di Indonesia sebanyak 89,07 juta jiwa yang merupakan populasi berisiko tinggi terkena kanker serviks. Data WHO (Information Center on HPV and Cervical Cancer) menyatakan bahwa 2 dari 10.000 wanita di Indonesia menderita kanker serviks dan diperkirakan 26 wanita meninggal setiap harinya karena kanker serviks (Depkes RI, 2016). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2011, penderita kanker serviks di Bali sebanyak 416 orang, 34 diantaranya berakhir dengan kematian. Kasus kanker serviks di Bali menduduki peringkat kedelapan untuk kasus rawat inap di rumah sakit (RS) maupun puskesmas dengan jumlah total 212 pasien sedangkan peringkat ketujuh untuk kasus rawat jalan dengan jumlah total 204 pasien (Dinkes Provinsi Bali, 2011). Tahun 2014 untuk provinsi Bali tercatat sebanyak 160 kasus baru kanker serviks dan 140 diantaranya berakhir dengan kematian (Dinkes Provinsi Bali, 2014). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun 2012 tercatat sebanyak 20 orang yang terkena kanker serviks, tahun 2013 sebanyak 14 orang dan pada tahun 2014 sebanyak 47 orang, kanker serviks ini setiap tahunnya meningkat dan paling sering menyerang wanita dengan umur yang paling muda 37 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2013, 26% perempuan sudah melakukan vaksinasi, tetapi masih banyak yang belum melakukan vaksinasi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Persatuan Obstetri dan Ginekologi (POGI)RSUP Sanglah Denpasar tahun 2011-2012, terdapat 396 siswi yang melakukan vaksinasi HPV dari seluruh SMA dan SMK di Kota Denpasar. Vaksinasi HPV pada siswi SMA dan SMK sejak tahun 2013-2015 sebanyak 8.077 siswi (Dwi, 2015). Infeksi virus HPV dapat menyerang siapa saja, mulai dari perempuan berusia 20 60

tahun sampai perempuan yang tidak lagi dalam usia produktif. Risiko tinggi pada perempuan mulai umur 20 tahun tersebut menandakan bahwa perempuan usia remaja dan telah mengalami menstruasi harus mulai memperhatikan kesehatan reproduksinya. Program pencegahan kanker serviks menggunakan vaksinasi HPV seharusnya sudah diperoleh dan diketahui remaja perempuan dalam proses pendidikan baik di lingkungan sekolah maupun kampus serta melalui media cetak maupun elektronik. Secara umum, remaja perempuan mulai peduli dengan kesehatan reproduksi ketika memasuki kelompok usia remaja akhir, karena dalam usia tersebut remaja perempuan mulai mempertimbangkan persiapan menuju proses bereproduksi dimana kesehatan alat reproduksi sangat penting untuk diperhatikan. Dengan mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi khususnya kanker serviks maupun vaksinasi HPV sebagai tindakan preventif, serta adanya hambatan-hambatan dalam melakukan vaksinasi, maka perlu dipahami bagaimana sikap remaja perempuan sekarang terhadap pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV, apakah hambatan yang ada tersebut mempengaruhi sikap remaja perempuan dalam melakukan vaksinasi HPV (Rasjidi, 2009). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Denpasar dengan metode wawancara pada bulan Agustus tahun 2017, didapatkan dari 25 orang siswi yang diwawancarai tentang vaksinasi HPV terdapat 14 orang diantaranya mengatakan belum pernah mendengar tentang vaksinasi HPV dan kegunaannya untuk pencegahan kanker serviks, tujuh orang diantaranya mengatakan hanya pernah mendengar informasi tentang vaksinasi HPV melalui internet atau media sosial serta dari keluarganya yang bekerja di bidang kesehatan tetapi tidak mengetahui secara keseluruhan tentang kegunaan vaksin tersebut, sedangkan hanya empat orang siswi yang mengatakan sudah mengetahui tentang vaksinasi HPV dan kegunaannya untuk pencegahan kanker serviks melalui media cetak seperti buku-buku kesehatan, penyuluhan dan tenaga kesehatan serta sebelumnya sudah pernah dilakukan penyuntikan vaksin HPV pada saat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan Sikap Dalam Pencegahan Kanker Serviks di SMA Negeri 1 Denpasar Tahun 2018. METODE Jenis penelitian ini adalah analitik dengan cara pendekatancross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA Negeri 1 Denpasar yang berjumlah 244 orang dengan jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 71 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.data primer dalam penelitian ini yaitu diukur dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder diperoleh dari buku register.teknik analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan uji korelasi Rank Spearman s. 61

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Vaksinasi HPV dalam Pencegahan Kanker Serviks No Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Baik 42 59.2 2 Cukup 23 32.4 3 Kurang 6 8.5 Total 71 100 Sumber: Data Primer Penelitian bulan Januari Tahun 2018 Berdasarkan tabel 1 total 71 responden (100%), didapatkan sebagian besar yaitu sebanyak 42 responden (59,2%) dengan pengetahuan baik, hampir setengahnya yaitu sebanyak 23 responden (32,4%) dengan pengetahuan cukup dan sebagian kecil yaitu sebanyak enam responden (8,5%) dengan pengetahuan kurang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Berlian Rachmani, dkk., (2012) tentang hubungan pengetahuan dengan sikap remaja perempuan terhadap pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV, dengan sampel penelitian adalah mahasiswi berlatar belakang kesehatan dari empat universitas di Kota Semarang. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari 85 responden (100%) yang diteliti mayoritas remaja perempuan memiliki pengetahuan yang baik tentang kanker serviks dan vaksin HPV yaitu dengan persentase sebesar 87,1%. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sikap Responden dalam Pencegahan Kanker Serviks Frekuensi (f) Persentase (%) No Sikap 1 Baik 56 78.9 2 Cukup 12 16.9 3 Kurang 3 4.2 Total 71 100 Sumber: Data Primer Penelitian bulan Januari Tahun 2018 Berdasarkan tabel 2 total 71 responden (100%), didapatkan sebagian besar yaitu sebanyak 56 responden (78,9%) dengan sikap baik, hampir setengahnya yaitu sebanyak 12 responden (16,9%) dengan sikap cukup dan sebagian kecil yaitu sebanyak tiga responden (4,2%) dengan sikap kurang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Berlian Rachmani, dkk., (2012) tentang hubungan pengetahuan dengan sikap remaja perempuan terhadap pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV, dengan sampel penelitian adalah mahasiswi berlatar belakang kesehatan dari empat universitas di Kota Semarang. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari 85 responden (100%) yang diteliti, didapat sebagian besar sebanyak 92,9% remaja perempuan memiliki sikap mendukung pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV. 62

Tabel 3 Tabel Silang Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Vaksinasi HPV dengan Sikap dalam Pencegahan Kanker Serviks Berdasarkan tabel 3, tabel silang di atas diperoleh data bahwa dari enam responden (100%) yang memiliki pengetahuan kurang terdapat tiga responden (100%) yang memiliki sikap kurang, satu responden (8,3%) memiliki sikap cukup dan dua responden (3,6%) memiliki sikap baik. Dari 23 responden (100%) yang memiliki pengetahuan cukup terdapat nol responden (0,0%) yang memiliki sikap kurang, 11 responden (91,7%) memiliki sikap cukup dan 12 responden (21,4%) memiliki sikap baik. Dari 42 responden (100%) yang memiliki pengetahuan baik terdapat nol responden (0,0%) yang memiliki sikap kurang, nol responden (0,0%) memiliki sikap cukup dan 42 responden (75,0%) memiliki sikap baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Berlian Rachmani, dkk., (2012) menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan sikap remaja perempuan terhadap pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV yaitu dengan persentase DAFTAR RUJUKAN Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2011). Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2011. Denpasar: Dinas Kesehatan Provinsi Bali pengetahuan sebesar 87,1 % dan persentase sikap sebesar 92,9 %. Hasil uji korelasi Rank Spearman s melalui komputerisasi SPSS pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh koefisien korelasi r spr sebesar 0,644 yang kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi yang mana dengan r spr sebesar 0,644 berarti ada hubungan korelasi dengan kategori kuat. Nilai probabilitasnya sebesar p = 0.000<0.05 sehingga ada hubungan yang signifikan dengan tingkat korelasi kuat antara pengetahuan remaja putri tentang vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan sikap dalam pencegahan kanker serviks. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 71 responden mengenai Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan Sikap dalam Pencegahan Kanker Serviks di SMA Negeri 1 Denpasar Tahun 2018 dapat disimpulkan sebagai berikut: Pengetahuan remaja putri tentang vaksinasi HPV didapatkan sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan baik. Sikap dalam pencegahan kanker serviks sebagian besar memiliki sikap baik atau positif. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja putri tentang vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan sikap dalam pencegahan kanker serviks di SMA Negeri 1 Denpasar tahun 2018 yang termasuk dalam interval koefisien korelasi kuat. POGI. (2011) Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Denpasar: Seminar Lokakarya POGI Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: 63

PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Rasjidi, I. Epidemiologi Kanker Serviks. Indonesia Jurnal of Cancer Juli- September 2009. Vol.III, No.3: 103-8. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto; 2009 Tilong, Adi S. 2012. Bebas Dari Ancaman Kanker Serviks. Flash Book: Yogyakarta 64