HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MELAKSANAKAN KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS TALANG BANJAR KOTA JAMBI TAHUN Dewi Riastawaty 1, Febi 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG ABSTRAK ABSTRACT

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

PENGARUHI UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

PENGARUH GRAVIDA, PEKERJAAN, DUKUNGAN SUAMI, DUKUNGAN BIDAN/TENAGA KESEHATAN TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KELAS IBU HAMIL DI DESA KERTAK HANYAR II WILAYAH PUSKESMAS KERTAK HANYAR KABUPATEN BANJAR TAHUN

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

DETERMINAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN PERSALINAN PADA KELAS IBU HAMIL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DALAM PELAKSANAAN STANDAR ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

DETERMINAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN PERSALINAN PADA KELAS IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) KUNJUNGAN 1 KUNJUNGAN 4 (K1 K4) PADA IBU HAMIL DI RSUD KOTA KENDARI TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMASKABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA TENAGA KESEHATAN DI DESA LOLU KECAMATAN BIROMARU KABUPATEN SIGI. Abd.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

HUBUNGAN PERSEPSI KOMPENSASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENOLONG PERSALINAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNG MAKMUR TAHUN

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEMANFAATAN BUKU KIA OLEH IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

ABSTRAK: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IBU HAMIL DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS 2 MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA IBU HAMIL DENGAN PENCEGAHAN RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PONED OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 KOTA BANJAR

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

PROMOSI KESEHATAN DENGAN BUKU KIA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN ANTE NATAL CARE DI PUSKESMAS CEPER KLATEN TAHUN 2011

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

MENGANALISIS PERBEDAAN KEPATUHAN IBU MEMBAWA BUKU KIA SERTA KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KIA

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di seluruh dunia, diperkirakan ibu meninggal karena komplikasi

PENGETAHUAN IBU TENTANG MATERI PERAWATAN MASA NIFAS DALAM BUKU KIA DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN NIFAS

Jurnal Ilmiah Permata Medika

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL TM III DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No 2, Oktober 2018 ISSN 2599-1841 HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MELAKSANAKAN KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS TALANG BANJAR KOTA JAMBI TAHUN 2017 Dewi Riastawaty 1, Febi 2 1 Staf Pengajar Universitas Adiwangsa Jambi 2 Mahasiswa Kebidanan Unaja ABSTRACT Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia from 1991 to 2007 was a very slow decline, from 2007-2012 an increase in MMR from 228 per 100.000 live births to 359 live births based on the latest Indonesian Demographic Health Survey (2012). The class of pregnant women is a means to leart together about health for pregnant women, in the from of face-to-face in groups and aimed to increase knowledge and skill of mothers on pregnancy, childbirth, postpartum care and newborn care, myths, infectious diseases and birth certificates. Based on the data of pregnant women at Puskesmas Talang Banjar in 2017, it is only 9 pregnant women who follow the class of pregnant women. This research applied a discriptive analytic approach in order to know the relationship of motivation and family support in the implementation of pregnant mothers class at Puskesmas Talang Banjar year 2017. The sampel in this study was taken in total sampling with 84 pregnant women. The data were collected by using questionaires and research data analyzed descriptively by using statistical of Chi-Square. The result of this research of 84 pregnant mothers found that 36 pregnant mother who follow the class is 41,7%, which did not follow as many as 49 that is 58,3% an in relation to poor family support in carrying class of pregnant mother that is 65,5% and with good support is 34,5%. The relationship of motivation with less good support in implementing pregnant mother class is 63,1% and good 36,9%. It is expected that paramedic and pregnant women should be able to improve the classroom of pregnant women s class to improve the quality of public health. Key words : Classes Of Pregnant Women, Motivation, Family Support. PENDAHULUAN Pada tahun 2007 ketika AKI Indonesia mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKI Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 112 per peningkatan AKI dari 228 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 359 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan Vietnam sama-sama mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014:85). Dari tahun 2007-2012 terjadi 30

kelahiran hidup berdasarkan Survey Demografi terbaru (SDKI) tahun 2012. MDGs 2015 yaitu menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dari tahun 1991 sampai tahun 2007 terjadi penurunan yang sangat lambat, dari tahun 2007-2012 terjadi peningkatan AKI dari 228 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 359 kelahiran hidup berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) terbaru tahun 2012. Dalam target Sustainable Development Goals (SDGs) ingin memperoleh hasil yang maksimal dalam SDGs dalam 1,5 dekade ke depan. Target yang telah ditentukan oleh SDGs mengenai kematian ibu adalah penurunan AKI sampai tinggal 70 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2016). Penyebab lansung kematian ibu adalah kurang lebih 90% disebabkan oleh seputar persalinan dan kematian tersebut terjadi kartena komplikasi. Sedangkan sebab tidak langsung antara lain dilatar belakangi oleh sosial ekonomi, pendidikan, kedudukan dan peranan wanita, sosial budaya, dan transportasi yang dapat digambarkan dengan istilah tiga teralamat yakni terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencepai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pertolongan Dalam target di fasilitas kesehatan dan empat terlalu yakni terlalu muda mempunyai anak (<20 tahun), terlalu banyak melahirkan (> 3 anak), terlalu rapat jarak melahirkan (<2 tahun) dan terlalu tua untuk mempunyai anak (>35 tahun) (Prasetyono, 2010). Upaya kesehatan ibu dan anak merupakan upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat bidan kesehatan ibu dan anak (KIA) masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan (Purwoastuti, 2015). Kelas ibu merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan buku KIA di masyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suami, dan keluarga agar memahami buku KIA melalui metode kegiatan belajar bersama dalam kelas yang difasilitasi oleh petugas kesehatan untuk mempersiapkan ibu hamil menghadapi persalinan yang aman dan nyaman. Beberapa kegiatan seperti senam ibu hamil, latihan pernafasan pada persalinan dan cara menyusui bayi juga diberikan minat ibu-ibu hamil agar datang untuk mengikuti kelas ibu hamil tersebut (Depkes RI, 2011). 31

Dengan adanya kelas ibu hamil hasil diharapkan adanya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil) dengan ibu hamil, ibu hamil dengan bidan/tenaga kesehatan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos atau kepercayaan atau ada istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran. Selain itu juga diharapkan ibu hamil dapat memahami kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan meliputi tanda-tanda persalinan, perawatan nifas, seta KB pasca persalinan (Kemenkes RI, 2016). Berdasarkan survey awal yang di lakukan peneliti terhadap 10 orang ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Berdasarkan latar belakang dan fenomena tersebut di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai hubungan motivasi dan dukungan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptik analitik dengan pendekatan Talang Banjar terdapat 3 ibu hamil yang aktif melakukan kelas ibu hamil ( dalam 1 bulan sekali ), 3 ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil tetapi tidak rutin (tidak selalu hadir pada saat jadwal kelas ibu hamil/kadang-kadang) dan 4 ibu hamil tidak melakukan kelas ibu hamil, dari 4 ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu hamil terdapat 2 Ibu hamil tidak bisa hadir pada saat jadwal kelas ibu hamil dikarenakan ibu tidak dapat meninggalkan pekerjaannya kerena ibu tidak mendapat cuti hamil dari tempat kerja sedangkan 2 ibu lainnya yang tidak mengikuti kelas ibu hamil tidak ada keluarga yang dapat mengantarkan ataupun mengikuti kelas ibu hamil tersebut ibu hamil dikarenakan keluarga sibuk dengan pekerjaan masing masing. keluarga dalam melaksanakan kelas ibu hamil di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi Tahun 2017. METODE PENELITIAN cross sectional dengan seluruh Populasi yaitu sebanyak 84 orang. 32

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi dan Dukungan keluarga dengan kelas ibu hamil di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi Tahun2017 No Variabel Jumlah (n) Persentase(%) 1 Motivasi a. Kurang Baik b. Baik 53 31 63,1 26,9 Total 84 100 2 Dukungan Keluarga a. Kurang Baik 55 65,5 b. Baik 29 34,5 Total 84 100 3 Kelas Ibu Hamil a. Tidak Mengikuti 49 58,3 b. Mengikuti 35 41,7 Total 84 100 Berdasarkan tabel 1 di atas dari 84 kurang baik 53 responden (63,1%) dan responden terdapat gambaran kelas ibu hamil, responden yang tidak mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 49 responden yaitu 58,3% dan responden yang mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 35 yaitu 41,7 %. Motivasi ibu hamil yang yang memiliki motivasi Baik 31 responden (36,9%). Dukungan Keluarga yang Kurang Baik terhadap kelas ibu hamil 55 responden dan yang memiliki Dukungan Keluarga Baik sebanyak 29 responden (34,5%). Tabel 4. Hubungan Motivasi dan Dukungan Keluarga ibu hamil dalam melaksanakan kelas di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi Tahun 2017 Kelas ibu hamil Motivasi Total P Value Kurang Baik % Baik % Total % Tidak mengikuti 39 79,5 10 20,5 49 100 Mengikuti 14 40 21 60 35 100 0,001 Total 53 63,0 31 36,9 84 100 Kelas ibu hamil Dukungan Keluarga Total P Value Kurang baik % Baik % Total % Tidak Mengikuti 40 81,6, 9 18,3 49 100 Mengikuti 15 42,9 20 57,1 35 100 Total 55 64,4 29 34,6 84 100 0,001 33

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa, 39 responden (79,5%) tidak mengikuti kelas ibu hamil memiliki motivasi kurang baik, selanjutnya sebanyak 10 responden (20,5%) dengan tidak mengikuti kelas ibu hamil memiliki motivasi baik. Sebanyak 14 responden (40%) dengan mengikuti kelas ibu hamil memiliki motivasi kurang baik, selanjutnya sebanyak 21 responden (60%) dengan mengikuti kelas ibu hamil memiliki motivasi baik dan melaksanakan kelas ibu hamil dengan baik. Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p-value,001 (p<0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan motivasi ibu hamil dengan kelas ibu hamil di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi. Dari tabel hubungan dukungan keluarga ibu hamil dengan kelas ibu hamil dari 84 responden sebanyak 40 responden (81,6%) yang tidak mengikuti kelas ibu hamil memiliki dukungan keluarga kurang baik, sebanyak 9 responden (18,3%) yang tidak mengikuti kelas ibu hamil memiliki dukungan keluarga dengan baik. Kemudian sebanyak 15 responden (42,9%) yang mengikuti kelas ibu hamil memiliki dukungan keluarga kurang baik, selanjutnya sebanyak 20 responden (57,1%) yang mengikuti kelas ibu hamil memiliki dukungan keluarga dengan baik. Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p-value,001 (p<0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga ibu hamil dengan kelas ibu hamil di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi. Penelitian yang telah dilakukan sejalan dengan penelitian Uswatun Chasanah (2013) dengan judul Gambaran Motivasi Ibu Dalam Melaksanakan Kelas Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kulon Prugo Yogyakarta dengan hasil penelitian motivasi baik 16 orang (50%) serta motivasi kurang baik 21 orang (61,9%). Dari penjelasan diatas responden mengikuti kelas ibu hamil, disebabkan responden pada umumnya tahu tetapi belum memahami dengan baik tentang kelas ibu hamil. Hal ini dikarenakan kesadaran dan minat yang masih rendah untuk mencari tambahan informasi untuk meningkatkan motivasinya, disamping itu juga dapat dikarenakan sudah pernah diberikan penyuluhan kesehatan oleh responden tersebut mengenai kelas ibu hamil tetapi responden lupa atau tidak ingat dengan informasi yang pernah didapat. Selain itu diharapkan responden untuk aktif mencari informasi tentang kelas ibu hamil agar menambah pemahaman dan motivasi responden yang baik. Jika hanya pasif saja, maka akan berdampak kurang baik pada tingkat motivasi mereka. Bagi responden yang 34

telah mempunyai motivasi yang baik, harus selalu dipertahankan dan diingat materi-materi yang telah diberikan sebelumnya, agar mereka mengetahui pentingnya mengikuti kelas ibu hamil. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi responden tentang kelas ibu hamil oleh puskesmas adalah dilakukannya penyuluhan tentang kesehatan kepada responden mengenai kelas ibu hamil secara terus menerus, menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar responden dapat memahami dengan baik dan juga dengan cara memberikan leaflet, brosur, dan kegiatan promotif lainnya seperti melakukan diskusi bersama responden. Penelitian yang telah dilakukan sejalan dengan penelitian WW Astuti (2016) dengan gambaran motivasi dan dukungan keluarga dalam melaksanakan kelas ibu hamil di wilayah kerja puskesmas candiroto kabupaten temanggung dengan hasil penelitian dukungan keluarga kurang baik yaitu 32 orang (62,7) dan dukungan keluarga baik yaitu 19 orang (37,3). Hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besar responden mendapat dukungan keluarga kurang baik. Terdapat beberapa responden yang menyatakan dukungan keluarga kurang baik namun responden tersebut mengikuti kelas ibu hamil karena responden tersebut telah memiliki pengetahuan dan motivasi yang baik tentang kelas ibu hamil sehingga mereka tidak bergantung pada dukungan keluarga dalam mengikuti kelas ibu hamil sementara responden yang menyatakan dukungan keluarga baik namun responden tersebut tidak mengikuti kelas ibu hamil dikarenakan dorongan dari diri responden itu sendiri rendah, tidak ingin tahu lebih jauh tentang pelaksanaan kelas ibu hamil yang baik. Sangat dibutuhkan dukungan keluarga yang optimal dalam memberikan Informasi kesehatan untuk mengurangi angka penyebaran penyakit, kesakitan dan kematian. Kurangnya informasi mengenai kesehatan akan membuat masyarakat rentan terhadap bahaya penyakit. KESIMPULAN Dari hasil penelitan yang dilakukan pada 84 responden Di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi Tahun 2017 maka di dapat kesimpulan sebagai berikut Sebanyak 49 responden (58,3%) yang tidak mengikuti kelas ibu hamil dan sebanyak 35 responden (41,7%) yang mengikuti kelas ibu hamil. Sebanyak 53 responden (63,1%) memiliki motivasi kurang baik dan sebanyak 31 responden (36,9%) memiliki motivasi baik dalam melaksanakan kelas ibu hamil. Sebanyak 55 responden (65,5%) memiliki dukungan keluarga kurang baik, dan sebanyak 29 35

responden (34,,5%) memiliki dukungan keluarga baik dalam melaksanakan kelas ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan ada hubungan motivasi ibu hamil dalam melaksanakan kelas ibu hamil di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi. Berdasarkan hasil penelitiian menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga ibu hamil dalam melaksanakan kelas ibu hamil di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, 2011. Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Penerbit kementerian kesehatan RI Hidayat, Aziz 2012. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Penerbit Salemba Medika. Jakarta Kemenkes RI, 2016. Profil kesehatan Indonesia Prasetyono, 2010. Kehamilan, persalinan dan nifas. Penerbit Nuha Medika Yogyakarta : vii+224 Purwoastuti, 2015. Ilmu kesehatan masyarakat dalam kebidanan. Penerbit Pustaka Baru Press Yogyakarta Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia 2012 36