PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 BURAN KECAMATAN TASIKMADU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : Nana Widyasari 1 Sarafuddin 2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA materi gaya dengan menerapkan model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 22 siswa. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan nilai hasil belajar kondisi awal, siklius I dan siklus II. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil tindakan siklus I diperoleh ketuntasan belajar sebesar 59,09% dengan nilai rata-rata 68,18 dan hasil tindakan siklus II diperoleh ketuntasan belajar sebesar 81,81% dengan nilai rata-rata 76,59. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dimabil kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV. Kata Kunci : Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD), Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam. ABSTRACT The aim of this research is to know the improvement of learning achievement division on Naturan science about Style by implementing STAD learning model at the fourth grade students of SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu in 2016/2017 academic year. This research was conducted in SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu. Subject of this research was students in class IV with the total number of students were 22 students. This research was a Classroom Action Research (CAR) wich was conducted in 2 cycles. Every cycles consisted of 4 steps, they were planing, acting, observing, and reflecting. Technique of data analysis was comparative descriptive by comparing the value of learning achievement at pre condition, cycle I, cycle II. Technique of collecting data was observation, test, documentation, and interview. Based on the result of 1
action in cycle I. It could be obtained that the mastery learning was about 59,09% with the mean score 68,18. In cycle II, it was obtained the mastery learnng about 81,80% with the mean score was 76,59. Based on this research, it could be concluded that the implementation of Student Achievement Division (STAD) Learning model can imptove learning acievemen on Natural Science at the fourth grade students. Keywords: Studen Team Acievement Division (STAD) learning model, Learning Acievement, Natural Science I. PENDAHULUAN Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa merupakan indikator pencapaian keberhasilan dalam proses belajar mengajar di kelas dan hasil belajar ini merupakan alat ukur untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Model-model pembelajaran yang dipilih oleh guru seharusnya dapat mendorong siswa untuk belajar dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh siswa Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 2 Desember 2017 dengan guru kelas IV SD Negeri 01 Buran Kecamata Tasikmadu diperoleh informasi bahwa masih kurangnya pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi gaya. Hasil belajar mata pelajaran IPA materi gaya yang dicapai siswa pada saat ini belum optimal dan kurang memuaskan atau belum memenuhi nilai KKM. Hal ini dikarenakan pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran, siswa malu bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan belajar, dan guru juga kesulitan untuk menemukan model pembelajaran yang tepat dan bervariasi. Masalah yang ada pada siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA materi gaya, peneliti bersama guru kelas IV mengidentifikasi bahwa nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya masih rendah. Rendahnya nilai hasil belajar selama ini dikarenakan pembelajaran berjalan secara monoton dan kurang adanya variasi model, strategi, maupun media pembelajaran yang digunkan guru. Seorang guru yang 2
mengajar kelas IV SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu menghadapi masalah rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini terlihat dari datar nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya, dari jumlah seluruh siswa kelas IV adalah 22 siswa hanya 7 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (70), sedangkan yang mendapatkan nilai di bawah KKM ada 15 siswa. Jadi, dari jumlah seluruh siswa hanya 31,81% yang mendapatkan nilai di atas KKM dan 68,18% siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mengkaji hasil penelitian-penelitian yang relevan, di antaranya hasil penelitian Gusniar (2012), yang menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division STAD dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS. Berdasarkan analisis tes hasil belajar Siklus I dan siklus II Dengan perolehan ketuntasan siswa 19 siswa menjadi 24 siswa dari 26 siswa dengan Hasil observasi aktivitas guru 82,81% menjadi 96,87%, Hasil Observasi aktivitas siswa 85,94% menjadi 93,74, Presentasi ketuntasan klasikal 73,09% menjadi 92,30%, Presentasi daya serap Klasikal 32,54% menjadi 84,85% dengan nilai rata-rata perolehan 72,54 menjadi 84,85. Dengan kategori perkembangan sangat baik. Penelitian lain, Ariharno A dkk (2011), hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta partisipasi atau interaksi dalam kerja kelompok dengan baik. Hal ini ditunjukan dengan persentase ketuntasan klasikal siklus I sebesar 78,57%, yang mengalami peningkatan pada siklus II dengan persentase ketuntasan klasikal 97,61%. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti akan berkolaborasi dengan guru untuk menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Alasan pemilihan model pembelajaran 3
II. STAD selain karena penelitian-penelitian yang relevan tersebut juga kerena model pembelajaran ini menekankan pada aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk saling membantu dan menguasai materi pelajaran, serta siswa dapat saling bertukar pikiran sehingga dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif dan mandiri di dalam kelas dengan dibentuk kelompok-kelompok diskusi yang sederhana. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dan didukung beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Untuk meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu Tahun Pelajaran 2016/2017 METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Perencanaan (planning), kegiatan ini yaitu membuat instrumen penelitian, lembar observasi dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Aksi atau tindakan (acting), pelaksanaan model pembelajaran STAD pada pembelajaran IPA akan dilakukan dalam beberapa siklus, siklus penelitian ini akan berhenti jika penelitian sudah mencapai indikator kinerja yaitu nilai hasil belajar siswa sudah mencapai KKM yaitu 70 atau sebesar 75% dari jumlah seluruh siswa. Observasi (observing), mengamati proses pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Refleksi (Reflecting), mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada saat pembelajaran baik pada siswa, suasana kelas maupun guru. Ada beberapa teknik pengumumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Observasi, tes dan Wawancara. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Triangulasi. Triangulasi yang 4
digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi metode yaitu dimana peneliti membandingkan temuan data yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode tertentu. Validitas konstrak (Construct Validity) untuk menguji validitas kostrak, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. (Sugiyono, 2015: 177). Validitas isi untuk mengetahui validitas butir soal uraian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil antar siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus. (Sarwiji Suwandi, 2009: 61). Teknik analisis data pada penelitian ini, peneliti membandingkan nilai hasil belajar siswa kondisi awal dengan nilai hasil belajar pada siklus I dan siklus II. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAAN Hasil Penelitian Kondisi Awal Tuntas 7 siswa Tidak Tuntas 15 siswa Gambar 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Pra siklus 5
Berdasarkan hasil observasi dan gambar 4 diagram ketuntasan hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu Tahun Pelajaran 2016/2017 menujukan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA masih rendah. oleh karena itu, peneliti berdiskusi dengan guru kelas, akan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan model pembelajaran STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA Siklus I Pretes Tuntas 36,36 % Postes Tuntas 59,09% Gambar 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Pretes dan Postes Siklus I Berdasarkan gambar 7 hasil ketuntasan belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu menununjukkan bahwa, terjadi peningkatan ketuntasan dari sebelum tindakan atau pretes dan sesudah tindakan atau postes yaitu dari ketuntasan sebesar 36,36% meningkat menjadi 59,09% setelah postes atau dilakukan tindakan. 6
Siklus II Pretes Tuntas 45,45% Postes Tuntas 81,81% Gambar 10. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Pretes dan Postes Siklus II Berdasarkan gambar 10 hasil ketuntasan belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu menununjukkan bahwa, terjadi peningkatan ketuntasan dari sebelum tindakan atau pretes dan sesudah tindakan atau postes yaitu dari ketuntasan sebesar 45,45% meningkat menjadi 81,81% setelah postes atau dilakukan tindakan. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Tuntas Tidak Tuntas Gambar 11. Diagram Perbandingan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II 7
Berdasarkan tabel 10 dan gambar 11 dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran IPA meningkat dari sebelum dilakukan tindakan sampai dilakukan tindakan siklus II yaitu ketuntasan pra siklus sebesar 31,81% (7 siswa), tidak tuntas sebesar 68,18% (15 siswa) dengan nilai rata-rata 61,36. Ketuntasan siklus I sebesar 59,09% (13 siswa), tidak tuntas sebesar 40,90% (9 siswa) dengan nilai rata-rata 68,18 dan ketuntasan siklus II sebesar 81,81% (18 siswa), tidak tuntas sebesar 18,18% (4 siswa) dengan nilai rata-rata 76,59. Dari data-data tersebut penelitian yang dilakukan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu dengan menggunakan model pembelajaran STAD telah berhasil. Setelah membandingkan nilai pra siklus, siklus I dan siklus II juga melalui observasi maka tujuan yang diharapkan tercapai. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, dengan menggunakan model pemmbelajaran STAD pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Hal ini dibuktikan pada hasil observasi kegiatan guru, hasil observasi kegiatan siswa dan nilai hasil belajar siswa yang meningkat.hasil observasi siklus I pada kegiatan guru dan siswa menunjukkan bahwa guru belum secara maksimal menggunakan waktu karena waktu yang digunakan dalam pembelajaran masih kurang, hal ini terjadi karena guru masih beradaptasi dengan model pembelajaran yang digunakan. Siswa masih terlihat kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan masih terdapat beberapa siswa ramai dalam kegitan pembelajaran, hal ini mengakibatkan proses pembelajaran kurang lancar. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa presentase ketuntasan siswa sebesar 59,09% (13 siswa tunta.s) dengan nilai rata-rata 68,18. Hasil observasi pada siklus II pada kegiatan guru menunjukkan bahwa guru sudah mulai terbiasa dalam menggunakan model 8
pembelajaran dan dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan tepat, waktu yang digunakan dalam pembelajaran tidak kurang. Hasil observasi pada kegiatan siswa menunjukkan bahwa siswa terlihat antusias saat mengikuti pembelajaran dan meningkatnya nilai hasil belajar siswa dengan presentase ketuntasan nilai hasil belajar sebesar 81,81% (18 siswa tuntas) dengan nilai rata-rata sebesar 76,59. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Buran Kecamatan Tasikmadu telah berhasil. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar yaitu ketuntasn siklus I sebesar 59,09% dengan nilai rata-rata 68,18 dan ketuntasan siklus II sebesar 81,81% dengan nilai rata-rata 76,59. Data tersebut menunjukkan bahwa indikator penelitian ini yaitu sebesar 75% telah tercapai. 9
DAFTAR PUSTAKA Daryanto, 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media. Nana Sudjana, 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya., 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Nar Heryanto dkk, 2013. Statistika Pendidikan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Sarwiji Suwandi, 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta. Suharsimi Arikunto, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara., 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantutatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 10