IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

IV. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi


III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

KARYA ILMIAH MAHASISWA AGRIBISNIS

IV. METODE PENELITIAN

VII ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KERAGAAN PASAR

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN Konsep Pendapatan dan Biaya Usahatani. keuntungan yang diperoleh dengan mengurangi biaya yang dikeluarkan selama

A. WAKTU DAN TEMPAT B. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung khususnya di PTPN VII UU

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di subdistrito Ainaro Vila dan Suco Nugufu, distrito

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal

ANALISIS TATANIAGA BUNGA KRISAN DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR

Jurnal NeO-Bis Volume 8, No. 2, Desember 2014 DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BELIMBING DEWA DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK JAWA BARAT OLEH : SARI NALURITA A

ANALISIS KERAGAAN PASAR PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN IKAN GURAMI (Oshpronemus Gouramy) DI KELURAHAN DUREN MEKAR DAN DUREN SERIBU DEPOK JAWA BARAT

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi opersional ini mencakup pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian.

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TALAS (Kasus di Desa Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh SRI WIDIYANTI A

EFISIENSI PEMASARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI DESA KANDANGSEMANGKON KECAMATAN PACIRAN, KABUPATEN LAMONGAN, PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS TATANIAGA BUAH NAGA ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DI KABUPATEN BANYUWANGI

ANALISIS TATANIAGA BERAS DI KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang terletak di Jalan Taman Cut Mutiah nomor 11, Menteng, Jakarta Pusat

ANALISIS TATANIAGA BERAS

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI (Suatu Kasus di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Pada dasarnya tataniaga memiliki pengertian yang sama dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IX ANALISIS PEMASARAN PEPAYA SPO DAN PEPAYA NON SPO. memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen.

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Usahatani dan Pemasaran Kembang Kol

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III MATERI DAN METODE

ANALISIS PEMASARAN KAPULAGA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ciamnggu I di Desa Cimanggu Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran) Abstrak

Sistem Tataniaga Tandan Buah Segar di Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

: Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GABAH (Oriza sativa ) DI GAPOKTAN SAUYUNAN (Suatu Kasus di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis.

BAB III BAHAN DAN METODE

KERAGAAN PEMASARAN GULA AREN

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (2) 2015 ISSN Tinur Sulastri Situmorang¹, Zulkifli Alamsyah² dan Saidin Nainggolan²

Transkripsi:

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan lokasi tersebut merupakan salah satu daerah penghasil gurame di Kabupaten Bogor. Pelaksanaan penelitian pada bulan Maret hingga Juni 2011 dan pengolahan data dilakukan pada bulan Juli hingga bulan Agustus 2011. 4.2 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pembagian daftar pertanyaan yang telah di siapkan dengan teknik wawancara langsung kepada lembaga-lembaga tataniaga yang terlibat seperti petani ikan, pedagang pengumpul, dan pedagang pengecer. Data sekunder sebagai data penunjang yang dikumpulkan dari instansiinstansi terkait seperti Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya serta literatur-literatur dan sumber-sumber lain yang terkait dengan judul penelitian. Berdasarkan Hanafiah dan Saefuddin (1986), Data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian tataniaga ialah: 1. Analisis lembaga dan saluran tataniaga, data yang dikumpulkan meliputi: a. Tingkat Petani ikan budidaya, yaitu: Karakteristik petani ikan : Umur, pendidikan dan pengalaman budidaya ikan Gambaran Usahatani : Jumlah Produksi, luas kolam, tehnik budidaya yang digunakan, serta peralatan yang digunakan dalam pemanenan ikan. Cara distribusi produk Tujuan penjualan produk

b. Tingkat pedagang perantara, yaitu: Karakteristik pedagang : Umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang. Cara pembelian produk : Sumber pembelian produk, frekuensi pembelian dan jumlah yang dibeli, serta harga beli produk. Tujuan penjualan produk Volume penjualan dan harga jual 2. Analisis fungsi-fungsi tataniaga, data-data yang dikumpulkan meliputi : a. Fungsi pertukaran Petani ikan : Jumlah atau volume penjualan kepada pedagang, frekuensi penjualan, proses penjualan. Pedagang : Jumlah pembelian dari petani atau pedagang lain, Frekuensi pembelian, Jumlah/volume penjualan ke pedagang lain atau ke konsumen,frekuensi penjualan. b. Fungsi fisik Petani ikan : Jumlah produk yang disimpan, lokasi penyimpanan hasil panen, lama penyimpanan, Biaya penyimpanan, Biaya transportasi atau pengangkutan. Pedagang : Jumlah produk yang disimpan, lokasi penyimpanan produk, lama penyimpanan, biaya penyimpanan, biaya transportasi, alat transportasi yang digunakan, biaya pengolahan, dan tenaga kerja yang dibutuhkan. c. Fungsi Fasilitas Petani ikan : Proses pernyortiran dan grading, jumlah yang disortir, Biaya pengangkutan, biaya penyimpanan, biaya penyusutan, resiko yang ditanggung petani, sumber informasi pasar dan cara memperoleh informasi pasar. Pedagang : Proses penyortiran dan grading, biaya-biaya yang dikeluarkan : biaya pengangkutan, biaya penyimpanan, biaya pengemasan, biaya bongkar muat, biaya penyusutan, biaya tenaga kerja dan lain-lain. Resiko usaha yang ditanggung pedagang, sumber informasi pasar. 37

d. Menganalisis struktur pasar, data yang dikumpulkan antara lain; Jumlah pelaku yang terlibat (penjual dan pembeli) Keragaman produk : Klasifikasi mutu ikan gurame Hambatan keluar masuk pasar, meliputi; hambatan yang dialami petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang pengecer. Modal yang diperlukan oleh masing-masing lembaga tataniaga, jumlah pesaing dipasar. Informasi pasar: Sumber informasi pasar/harga, cara memperoleh informasi harga ditingkat petani dan pedagang, sarana informasi yang digunakan. e. Menganalisis perilaku pasar data yang diperlukan ialah; Praktek pembelian dan penjualan antar lembaga-lembaga tataniaga, sistem penentuan harga, cara pembayaran harga dari pedagang ke petani, cara pembayaran harga diantara lembaga pemasaran, praktek kerjasama antar lembaga pemasaran. f. Analisis marjin pemasaran dan farmer s share data yang dibutuhkan ialah ; Harga jual dari petani ikan, Harga beli dari pedagang pengumpul, Biaya-biaya tataniaga yang dikeluarkan pedagang pengumpul, Keuntungan pedagang pengumpul, Harga jual dari pedagang pengumpul, Harga beli dari pedagang besar, Biaya-biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh pedagang besar, Keuntungan pedagang besar, Harga jual dari pedagang besar, Harga beli dari pedagang pengecer, Biaya-biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer, Keuntungan pedagang pengecer, Harga jual dari pedagang pengecer ke konsumen. g. Gambaran umum lokasi penelitian, data yang dikumpulkan meliputi; kondisi geografis daerah peneitian, Tata guna lahan, sarana dan prasarana di desa Pabuaran, Kelembagaan yang terjadi di desa tersebut, dan data kependudukan. 38

4.3 Metode Penentuan Sampel Pemilihan petani responden ini dilakukan secara sengaja (purposive), seluruh petani ikan gurame dipilih sebagai petani responden, jumlahnya 10 petani responden. Seluruh petani tergabung dalam sebuah kelompok yakni Tunas Mina Terpadu. Alasan pemilihan responden tersebut dikarenakan petani melakukan budidaya ikan gurame seperti pemijahan, pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Kegiatan budidaya ikan gurame merupakan mata pencaharian utama para petani. Penentuan sampel lembaga-lembaga pemasaran dilakukan dengan menggunakan snowball sampling yaitu dengan menelusuri saluran pemasaran ikan gurame yang dominan di daerah penelitian berdasarkan informasi yang di dapat dari pelaku pasar sebelumnya dari tingkat petani sampai pedagang pengecer. Pedagang yang diambil sebagai sampel terdiri dari dua orang pedagang pengumpul, dan dua orang pedagang pengecer. 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Proses analisis data kualitatif menggambarkan secara deskriptif saluran tataniaga, fungsi-fungsi tataniaga serta struktur dan perilaku pasar. Analisis data kuantitatif dipergunakan untuk menganalisis besaran marjin tataniaga, farmer s share dan rasio keuntungan terhadap biaya. Alat analisis data kuantitatif yang digunakan adalah Microsoft Excel, sistem tabulasi data dan kalkulator. Adapun harga yang digunakan ialah dari data rataan harga ikan gurame per kilogram berdasarkan ukuran serta benih ikan gurame per ekor dan memakai data rataan distribusi. 4.4.1 Analisis Saluran dan Lembaga Tataniaga Saluran tataniaga ikan gurame di Desa Pabuaran diamati mulai dari petani ikan budidaya gurame dengan menghitung persentase pasokan jumlah ikan gurame dari petani ikan produsen sampai pedagang pengecer dan hingga pada 39

akhirnya sampai ke konsumen akhir.jalur tataniaga tersebut akan menggambarkan peta saluran tataniaga. Saluran tataniaga ikan gurame di Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, dapat dianalisis dengan mengamati lembaga-lembaga tataniaga yang membentuk saluran tataniaga tersebut. Lembaga-lembaga tataniaga ini berperan sebagai pihak perantara dalam proses penyampaian produk dari produsen ke konsumen serta pembentukan peta saluran tataniaga. 4.4.2 Analisis Fungsi Tataniaga Lembaga tataniaga dapat dianalisis dengan melihat fungsi-fungsi yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga. Fungsi tataniaga merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam proses tataniaga. Analisis fungsi tataniaga digunakan untuk mengevaluasi biaya tataniaga. Fungsi tataniaga diamati melalui kegiatan pokok yang dilakukan oleh setiap lembaga tataniaga dalam proses penyaluran komoditas ikan gurame dari titik produsen ke titik konsumen. Fungsi tataniaga yang dilakukan lembaga tataniaga terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Fungsi-Fungsi Tataniaga Yang Dilaksanakan Oleh Lembaga-Lembaga Tataniaga Ikan Gurame Fungsi Tataniaga Petani 1. Fungsi Pertukaran - Penjualan - Pembelian 2. Fungsi Fisik - Penyimpanan - Pengangkutan - Pengolahan 3. Fungsi Fasilitas - Standarisasi dan Grading - Penanggungan Resiko - Pembiayaan - Informasi Pasar Sumber : Limbong dan Sitorus, 1987 Lembaga Tataniaga Pedagang Pedagang Pengumpul Besar Pedagang Pengecer 40

4.4.3 Analisis Struktur dan Perilaku Pasar Metode ini digunakan untuk mengetahui kecenderungan suatu struktur pasar, apakah mendekati bentuk pasar persaingan sempurna atau tidak sempurna. Analisis struktur pasar ikan gurame dapat dilakukan dengan pengamatan serta penelusuran terhadap jumlah lembaga tataniaga, mudah tidaknya masuk pasar, sifat dan produk serta sistem informasi pasar. Ini dapat dilihat pada Tabel 5. Analisis perilaku pasar dapat dilakukan dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian terhadap pembentukan atau sistem penentuan harga. Perilaku pasar juga dapat dianalisis melalui keterkaitan yang terjadi di tiap lembaga-lembaga tataniaga dengan system pembayarannya. Tabel 5. Karakteristik Struktur Pasar Karakteristik Pasar Jumlah Pembeli dan Penjual Sifat Produk Keluar Masuk Pasar Pengendalian Harga Persaingan Sempurna Persaingan Monopolistik Struktur Pasar Oligopoli Murni Oligopoli Diferensiasi Monopoli Banyak Banyak Sedikit Sedikit Satu Standarisasi homogen Mudah Tidak ada Lembaga Tataniaga Sumber : Dahl dan Hammond,(1977) Diferensiasi Standar Diferensiasi Unik Relatif mudah Tergantung tingkat perbedaan Sulit Sulit Sulit Cenderung stabil Cenderung stabil 4.4.4 Keragaan Pasar Terjadinya keragaan pasar ditunjukkan dengan perubahan variabel harga, biaya, volume produksi dari output. Analisis keragaan pasar dapat diketahui dengan menganalisis perkembangan harga, marjin tataniaga, dan penyebaran korelasi harga ditingkat petani dengan harga ditingkat konsumen. Ada 4.4.5 Analisis Marjin Tataniaga Tingkat efisiensi ikan gurame dapat dilihat dari marjin tataniaga, dimana marjin tataniaga ialah perbedaan harga yang terjadi di tingkat produsen dengan harga di tingkat konsumen. Marjin tataniaga dihitung berdasarkan pengurangan 41

harga penjualan dengan harga pembelian pada setiap tingkat lembaga tataniaga. Marjin tataniaga terdiri dari biaya tataniaga dan keuntungan biaya. Besarnya marjin tataniaga dipengaruhi oleh jalur tataniaga komoditas tersebut. Marjin tataniaga diperoleh oleh lembaga-lembaga tataniaga hasil dari fungsi tataniaga, harga penjualan, harga pembelian di setiap tingkat lembaga tataniaga, biaya tataniaga dan keuntungan tataniaga. Menurut Limbong dan Sitorus (1987), secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut; Mi = Psi Pbi..(1) Keterangan; Mi = marjin tataniaga di tingkat ke-i Psi = harga jual pasar di tingkat ke-i Pbi = harga beli pasar di tingkat ke-i Mi = Li + πi (2) Keterangan; Li = biaya lembaga pemasaran pada tingkat ke-i πi = keuntungan lembaga pemasaran pada tingkat ke-i Dari kedua persamaan diatas, maka diperoleh; Psi Pbi = Li + πi Keuntungan Lembaga pemasaran pada tingkat ke i πi = Psi Pbi Li 4.4.6 Analisis Bagian Harga Yang Diterima Petani (Farmer s Share) Salah satu metode analisis untuk menghitung efisiensi kegiatan tataniaga adalah dengan membandingakan harga yang dibayar konsumen terhadap harga produk yang diterima petani (farmer s share). Bagian yang diterima lembaga pemasaran dinyatakan dalam bentuk persentase (Limbong dan Sitorus, 1987). Besarnya nilai bagian petani dapat dihitung secara sistematis, sebagai berikut: Farmer s Share = Pf x 100 % Pr Keterangan: Pf = harga ditingkat petani Pr = harga yang dibayarkan konsumen akhir 42

4.4.7 Analisis Rasio Keuntungan Terhadap Biaya Rasio keuntungan dan biaya pemasaran merupakan besarnya yang diterima lembaga pemasaran sebagai imbalan atas biaya pemasaran yang dikeluarkan (Limbong dan Sitorus,1987). Semakin tinggi nilai rasio semakin besar pula keuntungan yang diperoleh. Rasio keuntungan dan biaya pemasaran tiap lembaga tataniaga dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio keuntungan dan Biaya = πi ci Keterangan: πi = Keuntungan Lembaga Tataniaga ci = Biaya Tataniaga 4.5 Definisi Operasional Menjelaskan pengertian mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Lembaga Tataniaga ialah lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsifungsi tataniaga melalui proses pendistribusian ikan gurame dari produsen sampai konsumen, seperti: a. Petani ikan ialah sejumlah petani yang memiliki beberapa areal lahan/kolam ikan untuk membudidayakan ikan gurame atau memproduksi dan melakukan penjualan ikan gurame sesuai dengan ukuran ikan konsumsi. b. Pedagang pengumpul ialah pedagang yang melakukan pembelian dari petani ikan dan menyalurkan produk kepada pedagang besar atau langsung menjualnya kepada pedagang pengecer. c. Pedagang besar adalah pedagang yang menerima produk dari pedagang pengumpul untuk kemudian mengirimkannya kepada pedagang pengecer. d. Pedagang pengecer adalah pedagang yang menerima produk dari pedagang pengumpul dan pedagang besar untuk kemudian di jual kepada konsumen akhir. 2. Harga jual petani ikan (Rp/Kg) adalah harga rata-rata produk (per kilogram) yang diterima petani. 43

3. Harga beli pedagang (Rp/Kg) adalah harga rata-rata produk perkilogram yang dibeli dari petani atau dari pedagang perantara sebelumnya. 4. Harga jual pedagang (Rp/Kg) adalah harga rata-rata produk per kilogram yang dijual pedagang kepada pedagang lainnya atau kepada konsumen akhir. 5. Biaya tataniaga (Rp/Kg) biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk dari produsen sampai konsumen. 6. Marjin tataniaga adalah perbedaan harga yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima produsen untuk produk yang sama. 7. Keuntungan tataniaga (Rp/Kg) adalah selisih antara biaya jual dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan tataniaga. 44