BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Sistem Informasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelan

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KABUPATEN TEMANGGUNG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN KEDAULATAN PANGAN MELALUI SERTIFIKASI BENIH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

CUPLIKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 07/Permentan/OT.140/2/2012

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 19 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 58/Permentan/OT.140/9/2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

1 Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA TEGAL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 30.N Tahuii 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 137 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PEDOMAN TEKNIS KRITERIA DAN PERSYARATAN KAWASAN, LAHAN, DAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH

Pembiayaan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN BUPATI CIANJUR

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU

PEMERINTAH KOTA MADIUN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 100 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 61 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTANSELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2018 NOMOR 8 PERATURAN WALI KOTA SUKABUMI TANGGAL : 30 APRIL 2018 NOMOR : 8 TAHUN 2018 TENTANG : SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN Sekretariat Daerah Kota Sukabumi Bagian Hukum 2018

WALI KOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN WALI KOTA SUKABUMI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, perlu menetapkan Peraturan Wali Kota Sukabumi tentang Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang.

- 2-2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5068); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1995 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi dan Kabupaten Daerah Tingkat II Sukabumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3584); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2012 tentang Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5283); 6. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Daerah Kota Sukabumi Tahun 2016 Nomor 1); memperhatikan

- 3 - Memperhatikan : Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 33 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Sukabumi (Berita Daerah Kota Sukabumi Tahun 2016 Nomor 33); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah Kota yang selanjutnya disebut Daerah adalah Kota Sukabumi. 2. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Wali Kota adalah Wali Kota Sukabumi. 4. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Sukabumi atau perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian. 5. Kepala

- 4-5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Sukabumi. 6. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang selanjutnya disingkat LP2B adalah bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan Daerah. 7. Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang selanjutnya disingkat LCP2B adalah lahan potensial yang dilindungi pemanfaatannya agar kesesuaian dan ketersediaannya tetap terkendali untuk dimanfaatkan sebagai LP2B pada masa yang akan datang. 8. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang selanjutnya disingkat KP2B adalah wilayah budidaya pertanian terutama pada wilayah perdesaan yang memiliki hamparan LP2B dan/atau hamparan LCP2B serta unsur penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan Daerah dan nasional. 9. Data Dasar adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian, analisis, atau kesimpulan dalam penyelenggaraan Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 10. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 11. Tipe Numerik adalah bentuk data berupa angka dan produk informasi yang dapat dipublikasikan dalam bentuk angka, huruf dan/atau narasi. 12. Tipe

- 5-12. Tipe Tekstual adalah bentuk data yang diperoleh dan/atau dipublikasikan dalam bentuk narasi. 13. Tipe Geospasial adalah bentuk data hasil pengukuran, pencatatan dan pencitraan terhadap suatu unsur keruangan yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi dengan posisi keberadaan mengacu pada sistem koordinat nasional. 14. Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang selanjutnya disebut Sistem Informasi LP2B adalah kesatuan komponen yang terdiri atas kegiatan yang meliputi penyediaan data, penyeragaman, penyimpanan dan pengamanan, pengolahan, pembuatan produk informasi, penyampaian produk informasi dan penggunaan informasi yang terkait satu sama lain, serta penyelenggaraan mekanismenya pada Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 15. Pemangku Kepentingan adalah segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang terkait dengan Sistem Informasi LP2B. BAB II PENYEDIAAN DATA PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN Bagian Kesatu Umum Pasal 2 Penyediaan data pertanian pangan berkelanjutan dilakukan melalui kegiatan: a. inventarisasi Data Dasar pertanian pangan berkelanjutan; b. pemutakiran

- 6 - b. pemutakhiran Data Dasar; dan c. pengolahan Data Dasar. Pasal 3 Inventarisasi, pemutakhiran, dan pengolahan Data Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan oleh Dinas. Bagian Kedua Inventarisasi Data Dasar Pasal 4 (1) Data Dasar merupakan bagian data lahan Sistem Informasi LP2B yang memuat paling sedikit tentang: a. fisik alamiah; b. fisik buatan; c. kondisi sumber daya manusia dan sosial ekonomi; d. status kepemilikan dan/atau penguasaan tanah; e. luas dan lokasi lahan; dan f. jenis komoditas tertentu yang bersifat pangan pokok. (2) Data Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan untuk: a. kebijakan, b. perencanaan; dan c. konsumsi publik Pasal 5 Penyediaan Data Dasar LP2B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bersumber dari: a. KP2B yang telah ditetapkan; b. LP2B yang telah ditetapkan; dan c. LCP2B yang telah ditetapkan. Pasal 6

- 7 - Pasal 6 (1) Data Dasar fisik alamiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a yang bersumber dari KP2B, meliputi data mengenai: a. tutupan lahan; b. iklim; c. kelerengan; d. bentang alam; e. sistem lahan; dan f. hidrologi daerah aliran sungai, hidrogeologis, dan hidrometeorologis. (2) Data dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diwujudkan dalam bentuk: a. peta dasar; b. peta tematik; dan/atau c. keterangan yang diturunkan dari data penginderaan jauh dan survei lapangan. Pasal 7 Perwujudan Data Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diperoleh dari lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemetaan. Pasal 8 Data Dasar fisik buatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b yang bersumber dari KP2B, meliputi data mengenai: a. prasarana jaringan irigasi yang terdiri atas data pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi yang diprioritaskan untuk LP2B; dan b. pembangunan jalan usaha tani dan/atau penyediaan sarana pertanian yang dilaksanakan dengan mengacu pada peraturan perundangundangan. Pasal 9.

- 8 - Pasal 9 Perwujudan Data Dasar fisik buatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh dari lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang irigasi dan prasarana pertanian sesuai dengan kewenangannya. Pasal 10 Data Dasar kondisi sumber daya manusia dan sosial ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c yang bersumber dari KP2B, meliputi data mengenai: a. jumlah penduduk; b. keluarga petani dan pelaku lainnya; c. organisasi petani; dan d. organisasi masyarakat yang terkait. Pasal 11 Perwujudan Data Dasar kondisi sumber daya manusia dan sosial ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 diperoleh dari lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik. Pasal 12 (1) Data Dasar status kepemilikan dan/atau penguasaan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d merupakan administrasi pertanahan. (2) Data Dasar status kepemilikan dan/atau penguasaan tanah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang bersumber dari KP2B, meliputi data mengenai: a. luas.

- 9 - a. luas tanah; b. batas tanah; c. status kepemilikan dan/atau penguasaan tanah; dan d. penggunaan dan pemanfaatan tanah. Pasal 13 Perwujudan Data Dasar kondisi sumber daya manusia dan sosial ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 diperoleh dari lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanahan. Pasal 14 Data dasar luas dan lokasi lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf e yang bersumber dari KP2B, meliputi data mengenai letak, luas, lokasi, dan tematik lahan, dalam administrasi pemerintahan. Pasal 15 Perwujudan Data Dasar luas dan lokasi lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 diperoleh dari lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanahan. Pasal 16 Data dasar jenis komoditas tertentu yang bersifat pangan pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f, meliputi data mengenai: a. jenis komoditas, b. produktivitas komoditas, dan c. pola tanam komoditas. Pasal 17.

- 10 - Pasal 17 Perwujudan Data Dasar jenis komoditas tertentu yang bersifat pangan pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 diperoleh dari lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Bagian Ketiga Pemutakhiran Data Dasar Pasal 18 Data dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dimutakhirkan secara berkala sesuai dengan sifat dan jenis Data Dasar lahan yang dibutuhkan. Pasal 19 Data Dasar yang bersumber dari LP2B dan LCP2B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dan huruf c berupa: a. data fisik alamiah dimutakhirkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 10 (sepuluh) tahun; b. data fisik buatan dimutakhirkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun; c. data kondisi sumber daya manusia dan sosial ekonomi dimutakhirkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun; d. data status pemilikan dan/atau penguasaan tanah dimutakhirkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun; e. data luas dan lokasi lahan dimutakhirkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun; dan f. data jenis komoditas pangan pokok dimutakhirkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Pasal 20.

- 11 - Pasal 20 (1) Data Dasar LP2B dan LCP2B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a, huruf b, huruf d, dan huruf e terdiri atas Tipe Numerik, Tipe Tekstual, dan/atau Tipe Geospasial. (2) Data Dasar LP2B dan LCP2B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c dan huruf f terdiri atas Tipe Numerik dan/atau Tipe Tekstual. Bagian Keempat Penyimpanan dan Pengamanan Data Dasar Pasal 21 (1) Penyimpanan dan pengamanan Data Dasar pertanian pangan berkelanjutan dilakukan dalam pangkalan data sesuai standar dan mekanisme penyimpanan dan pengamanan data. (2) Penyimpanan dan pengamanan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan media penyimpanan elektronik dan/atau cetak. Bagian Kelima Pengolahan Data Dasar Pasal 22 (1) Pengolahan Data Dasar LP2B berdasarkan inventarisasi Data Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 sampai dengan Pasal 18. (2) Pengolahan Data Dasar LP2B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimanfaatkan untuk: a. perencanaan.

- 12 - a. perencanaan KP2B; b. penetapan LP2B; dan c. penetapan LCP2B. (3) Pengolahan Data Dasar LP2B sebagaimana ayat (1) dilakukan secara terintegrasi. Bagian Keenam Informasi Pasal 23 (1) Hasil Pengolahan Data Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 berupa produk Informasi. (2) Produk Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Tipe Tekstual, Tipe Numerik, dan/atau Tipe Geospasial. (3) Produk Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disajikan dalam bentuk elektronik dan/atau cetak. Pasal 24 Produk Informasi LP2B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 meliputi: a. KP2B; b. LP2B; dan c. LCP2B. Pasal 25 (1) Produk Informasi LP2B dapat berupa elektronik dan/atau media cetak. (2) Produk Informasi LP2B disampaikan sebagai laporan oleh Kepala Dinas kepada Wali Kota. (3) Kepala.

- 13 - (3) Kepala Dinas menyebarkan produk Informasi LP2B sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada camat dan lurah. Pasal 26 (1) Produk Informasi LP2B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dapat diakses paling sedikit melalui: a. media elektronik internet; b. media cetak. (2) Produk Informasi LP2B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dalam format yang tidak dapat diolah secara langsung. (3) Produk Informasi LP2B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperoleh dalam format yang dapat diolah secara langsung dengan mengganti biaya pemeliharaan. (4) Biaya pemeliharaan yang dimaksud pada ayat (3) diatur lebih lanjut dalam keputusan Wali Kota. Pasal 27 (1) Penggunaan Informasi merupakan kegiatan untuk memperoleh manfaat langsung atau tidak langsung dari Informasi. (2) Pengguna Informasi berhak mengetahui kualitas produk Informasi yang diperolehnya. (3) Untuk menjamin kualitas produk Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperlukan penyimpanan dan pengamanan produk Informasi yang berkelanjutan. BAB III.

- 14 - BAB III PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI Bagian Kesatu Umum Pasal 28 (1) Penyelenggaraan Sistem Informasi LP2B yang dilaksanakan adalah penyelenggaraan sistem informasi tingkat kota. (2) Penyelenggaraan Sistem Informasi LP2B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didukung pemantauan, pengendalian, dan evaluasi. (3) Penyelenggaraan Sistem Informasi LP2B diselenggarakan dan dikoordinasikan melalui lembaga yang menyelenggarakan urusan pertanahan, perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang tanaman pangan dan hortikultura, pemetaan, pekerjaan umum, statistik, pertanahan, dan instansi terkait lainnya. Pasal 29 Penyelenggaraan Sistem Informasi LP2B meliputi: a. penyediaan Data Dasar LP2B; b. distribusi produk Sistem Informasi LP2B; dan c. pemutakhiran penyediaan Data Dasar LP2B. Bagian Kedua Pemantauan, Pengendalian, dan Evaluasi Pasal 30 (1) Kepala Dinas wajib melakukan pemantauan data dan Informasi serta pengendalian dan evaluasi Sistem Informasi LP2B. (2) Pemantauan.

- 15 - (2) Pemantauan data dan Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan membandingkan antara data dan Informasi saat ini dengan keadaan sebenarnya secara berkala. (3) Hasil pemantauan data dan Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam dokumen pemantauan. Pasal 31 (1) Pengendalian dan evaluasi Sistem Informasi LP2B dilakukan melalui pembandingan Informasi secara berkala terhadap: a. tutupan LP2B; dan/atau b. pemilikan dan penguasaan tanah pada LP2B. (2) Hasil pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam: a. neraca tutupan lahan; dan/atau b. neraca pemilikan dan penguasaan tanah pada LP2B. Bagian Ketiga Publikasi Pasal 32 Pemerintah Daerah melalui Dinas wajib menyelenggaraan Sistem Informasi LP2B, dan mempublikasikan produk Informasi dan Sistem Informasi LP2B kepada para Pemangku Kepentingan secara berkala dan berkelanjutan. BAB IV.

- 16 - BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Wali Kota ini dengan penempatannya dalam berita Daerah Kota Sukabumi. Diundangkan di Sukabumi pada tanggal 30 April 2018 8 Pebruari 2010 PLT. SEKRETARIS DAERAH KOTA SUKABUMI, Cap ttd SALEH MAKBULLAH Ditetapkan di Sukabumi pada tanggal 30 April 20188 Pebruari 10 WALI KOTA SUKABUMI, Cap ttd MOHAMAD MURAZ BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2018 NOMOR 8