Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 3, No. 1, Februari 2017 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KLINIK ANANDA MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS NORMAL 1-3 HARI TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI RUANG NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

BAB 1 PENDAHULUAN. Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Disusun Oleh: Wiwiningsih

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

ABSTRAK GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DENGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DI KEMUKIMAN JANGKA BUYA KECAMATAN JANGKA BUYA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

PENDAHULUAN Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman,

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN CARA MEMERAH ASI PADA IBU MENYUSUI YANG BEKERJA DI DESA MATANG SEULIMENG KECAMATAN LANGSA BARAT KOTA LANGSA TAHUN 2016

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR JURNAL

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan yang merugikan kesehatan. Hal-hal ini secara langsung menjadi. anak usia dibawah 2 tahun (Depkes RI, 2009)

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika**

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

HUBUNGAN PERSEPSI DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN KAMPAR RIAU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PERILAKU SADAR GIZI DI BPM CUT NANA WATI KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN.

Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

Disusun Oleh : NOVIC ISMAN J PROGRAM FAKULTAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI DI RSUD LABUANGBAJI MAKASSAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN KONSUMSI KAPSUL VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBI TAHUN 2015

Transkripsi:

Penelitian HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KLINIK ANANDA MEDAN Elvina Sari Sinaga Dosen STIKes Widya Husada Medan E-mail: elvinasari_sinaga@yahoo.com ABSTRACT World Health Organization (WHO) and the United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) report child of the world in 2011, namely from 136.7 million babies born worldwide, and only 32.6% are given exclusive breastfeeding to 6 months. This research is an analytic survey with cross sectional design is to explain the relationship with the mother's knowledge and attitude of exclusive breastfeeding. Sampling using accidental technique that is sampling based on chance to meet. Obtained from 45 respondents overall good knowledge, give exclusive breastfeeding as much as 14 respondents (100%), and overall knowledge is not good does not give exclusive breastfeeding as much as 31 respondents (100%) and of 45 respondents indicated that out of 16 respondents are positive exclusive breastfeeding by 14 respondents (87.5%) and did not give exclusive breastfeeding as much as 2 respondents (12.5%), while respondents overall negative attitude is not exclusive breastfeeding as much as 29 respondents (100%). Results of statistical test using chi square test with values obtained p = 0.001 <0.05 means that there is a relationship with the mother's knowledge exclusive breastfeeding and the attitude obtained p = 0.001 <0.05 means that there is a correlation with the maternal attitude of exclusive breastfeeding at Ananda Clinic Field. The suggestion for a study that is as information about exclusive breastfeeding at Ananda Clinic Medan. Keywords: Knowledge; Attitude; Mother; Exclusive Breastfeeding. ABSTRAK World Health Organization (WHO) dan United Nation International Children's Emergency Fund (UNICEF) laporan anak dunia tahun 2011 yaitu dari 136,7 juta bayi lahir diseluruh dunia dan hanya 32,6% diberikan ASI Eksklusif sampai 6 bulan pertama. Penelitian ini bersifat survei analitik dengan rancangan cross sectional yaitu untuk menjelaskan hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif. Pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental sampling yaitu pengambilan sampel dengan berdasarkan kebetulan bertemu. Didapat dari 45 responden keseluruhan berpengetahuan baik memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14 responden (100%), dan keseluruhan berpengetahuan tidak baik tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 31 responden (100%) dan dari 45 responden menunjukkan bahwa dari 16 responden bersikap positif memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14 responden (87,5%) dan tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 2 responden (12,5%) sedangkan keseluruhan responden bersikap negatif tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 29 responden (100%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square dengan diperoleh nilai p=0,001 < 0,05 berarti ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif dan pada sikap diperoleh p=0,001 < 0,05 berarti ada hubungan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Saran kepada tempat penelitian yaitu sebagai bahan informasi tentang pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda Medan. Kata Kunci: Pengetahuan; Sikap; Ibu; ASI Eksklusif. 225

PENDAHULUAN Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia bayi 6 bulan. Setelah itu, ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral utama untuk bayi yang mendapat makanan tambahan (Anik, 2012). World Health Organization (WHO) dan United Nation International Children's Emergency Fund (UNICEF) laporan anak dunia tahun 2011 yaitu dari 136,7 juta bayi lahir diseluruh dunia dan hanya 32,6% dari mereka yang disusui secara eksklusif dalam 6 bulan pertama. Sedangkan di negara industri, bayi yang tidak diberi ASI eksklusif lebih besar meninggal dari pada bayi yang diberi ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dihubungkan dengan penurunan kasus diare (53,0%) dan ISPA (27,0%). Sementara di negara berkembang hanya 39% ibu-ibu yang memberikan ASI eksklusif (Yessica, 2013). Menurut Dinas Kesehatan (2012), ASI Eksklusif dapat memberikan efek positif terhadap pertumbuhan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung didalam ASI tersebut. ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi selama enam bulan pertama (Widodo, 2005). Dalam Rencana Aksi Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat 2010-2014 telah ditetapkan target indikator 80% bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif (Erika, 2013). Data mengenai pemberian ASI pada bayi di beberapa Negara pada tahun 2005-2006 diperoleh bahwa bayi di Amerika mendapatkan ASI eksklusif justru meningkat 60-70%. Pada Tahun 2010 cakupan ASI Eksklusif di India saja sudah mencapai 46%, di Philippines 34%, di Vietnam 27% dan di Myanmar 24% (Yuliarti, 2010). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2010) menunjukkan, pemberian ASI di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Presentase bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3 %. Sementara target yang diharapkan yaitu 80 %. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian masih relatif rendah (Yane, 2013). Profil kesehatan provinsi Sumatra Utara cakupan persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif dari tahun 2004-2012 cenderung menurun secara signifikan, pada tahun 2008 dengan pencapaian 36,72% mengalami peningkatan sebesar 10,33% dibandingkan tahun 2007 dengan pencapaian 26,39%. Dan pencapaian pada tahun 2012 sebesar 20,33% merupakan pencapaian terendah selama kurun waktu 2004-2012. Terdapat 8 Kab/Kota yang pencapaian ASI Ekslusif 0% yaitu Kabupaten Tapanuli Tengah, Dairi, Karo, Langkat, PakpakBharat, Padang Lawas, Kota Medan dan Gunung Sitoli. Pencapaian tertinggi ada di Kabupaten Labuhan Batu Utara yaitu 68,81%. WHO dan Departemen Kesehatan sudah lama mencanangkan anjuran bagi para ibu untuk memberikan ASI secara Eksklusif kepada bayinya, tapi pada kenyataannya pelaksanaan anjuran tersebut masih jauh dari harapan. Menurut WHO dan Depertemen Kesehatan masih banyak ibu yang memberikan ASI kepada bayinya secara tidak benar. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kota Medan pada bulan Agustus 2011 dari 39 Puskesmas yang ada di Medan terdapat 174 (4,08%) bayi yang diberi ASI eksklusif dan terdapat 4089 (95,9%) bayi yang tidak diberi ASI eksklusif (Yessica, 2013). Survei awal yang dilakukan dari 10 ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan mengatakan tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 7 orang (70%) dengan mayoritas alasan tidak mengetahui tentang ASI eksklusif sebanyak 4 orang dan selebihnya mengatakan karena sibuk bekerja sebanyak 3 orang. Berdasarkan latar belakang diatas maka Peneliti ingin melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda Medan. 226

Perumusan Masalah Apakah Ada Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda Medan. Hipotesa Penelitian Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif di METODE Kerangka Konsep Pengetahuan Sikap Defenisi Operasional Pemberian ASI Eksklusif Variabel Independen 1. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (Mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadapat objek (Notoadmojo, 2010). 2. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau objek. Variabel Dependen ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. Jenis Penelitian Penelitian survei analitik dengan tipe explanatory research yaitu menjelaskan hubungan pengetahuan dan sikap dengan pemberian ASI eksklusif. Dengan desain penelitian cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian ASI eksklusif di Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Klinik Ananda Medan. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei Juli 2014. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan baik setelah persalinan maupun pada saat berkunjung ke Klinik Ananda Medan sebanyak 45 responden. Sampel Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik Accidental Sampling yaitu cara pengambilan sampel bertemu dengan responden pada saat penelitian dilakukan sebanyk 45 responden. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini rencananya akan menggunakan metode angket berupa data primer tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif dengan cara memberikan kuisioner kepada responden di Klinik Ananda Medan. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data, lembar kuisioner berjumlah 20 soal untuk pengetahuan dan 10 soal untuk sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Aspek Pengukuran Pengetahuan Sebelum menentukan kategori baik dan tidak baik dan tidak baik terlebih dahulu menentukan kriteria (tolak ukur) yang akan 227

dijadikan penentuan pengukuran pengetahuan. Pertanyaan dalam bentuk kuisioner 20 pertanyaan. Kemudian masingmasing kuisioner diberi nilai jawaban masing-masing sesuai dengan sistem penilaian yaitu: 1. Nilai jawaban yang salah adalah 0 (nilai minimal dari setiap aspek jawaban dikali jumlah nilai) yaitu 0 x 20 = 20 2. Nilai jawaban yang benar adalah 1 (nilai maksimal dari setiap aspek jawaban dikali jumlah skor) yaitu 1 x 20 = 20 Penilaian terhadap respon dikategorikan: 1. Nilai baik apabila mampu menjawab pertanyaan dengan benar 11-20 (> 50%) 2. Nilai tidak baik apabila mampu menjawab pertanyaan dengan benar 9 10 (< 50%). Aspek Pengukuran Sikap Aspek pengukuran sikap dilakukan dengan menggunakan metode checklist yang terdiri dari 4 kategori yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Sebelum menentukan sikap terlebih dahulu menentukan kriteria yang menjadi tolak ukur yaitu: a. Skor minimal adalah 1 (skor minimal dari aspek jawaban dikali jumlah skor) yaitu 1 x 10 = 10 b. Skor maksimal adalah 4 (skor maksimal dari aspek jawaban dikali jumlah skor) yaitu 4 x 10 = 40 c. Pada pertanyaan yang positif maka jawaban yang diberikan oleh responden akan diberi skor dengan ketentuan: SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju d. Pada pertanyaan yang negatif maka jawaban yang diberikan akan diberikan skor dengan ketentuan: SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Sebelum menentukan kategori sikap terlebih dahulu menentukan kriteria (total ukur) dahulu, yaitu : Median Median=Jumlah skor maksimal x jumlah soal 2 = 4 x 10 = 20 2 Kategori dari pengukuran sikap adalah: a. Positif, bila responden mendapat 20 b. Negatif, bila responden mendapat < 20 Tabel 1. Metode Pengukuran Variabel Definisi Operasional Pengetahuan adalah hasil penginderaan Pengetahuan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap Sikap suatu stimulasi atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulasi tertentu ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping ASI eksklusif (termasuk air jeruk, madu, air gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan Kategori 0 = Baik 1 = Tidak Baik 0 = Positif (bila nilai 20) 1 = Negatif (bila nilai < 20) 0 = Diberi ASI eksklusif 1 = Tidak Diberi ASI eksklusif Skala Ordinal Ordinal Nominal Tehnik Pengolahan Data Data yang dikumpulkan diolah sebagai berikut: 1. Editing Mengumpulkan kelengkapan data yang diperlukan sesuai dengan variabel penelitian, dan dalam penelitian ini tidak 228

ditemukan kesalahan dalam pengumpulan data. 2. Coding Setelah data terkumpul dari responden lalu diperiksa, kemudian memberikan kode jika benar nilai 1 dan jika salah nilai 0 dari setiap jawaban responden sesuai dengan variabel yang diteliti dan pengelompokannya dalam pengolahan data. 3. Tabulating Setelah diperoleh data yang telah diperiksa dan data telah diberi kode, kemudian data dikumpulkan dan dihitung sesuai dengan variabel yang diteliti dengan menggunakan metode talli lalu dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi. Analisa Data Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah berupa data yang berskala ordinal sesuai dengan tujuan penelitian, maka analisis saat penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu: Analisis Univariat Analisis Univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik masingmasing variabel, yaitu variabel independen (Pengetahuan dan Sikap) dan variabel dependen (ASI Eksklusif). Analisis Bivariat Analisis Bivariat dilakukan untuk mendapatkan hubungan antara variabel yaitu, variabel independen (Pengetahuan dan Sikap) dan variabel dependen (ASI Eksklusif) dan dilakukan uji statistik dengan melakukan chi square pada taraf kemaknaan α = 0,05 (derajat kepercayaan 95%). Bila p < 0,05, maka hasil statistik dikatakan ada hubungan secara bermakna. HASIL Analisa Univariat Karakteristik Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda Medan No Karakteristik Frekuensi % 1 Umur a. < 20 tahun 5 11,11 b. 20-35 tahun 34 75,56 c. > 35 tahun 6 13,33 2 Pendidikan a. Dasar (SD) 7 15,55 b. Menengah (SMP/SMA) 30 66,67 c. Tinggi (Diploma/PT) 8 17,78 3 Pekerjaan a. Bekerja 15 33,33 b. Tidak Bekerja 30 66,67 4 Sumber Informasi a. Media Massa 14 31,12 b. Tenega Kesehatan 11 24,44 c. Keluarga 20 44,44 bahwa dari 45 responden mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 34 responden (75,56%) dan minoritas berumur <20 tahun sebanyak 5 responden (11,11%), mayoritas responden berpendidikan menengah sebanyak 30 responden (66,67%) dan minoritas berpendidikan tinggi sebanyak 7 responden (15,55%), mayoritas responden tidak bekerja sebanyak 30 responden (66,67%) dan minoritas bekerja sebanyak 15 responden (33,33%), mayoritas responden mendapatkan sumber informasi dari keluarga 20 responden (44,44%) dan minoritas mendapatkan sumber informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 11 responden (24,44%). Pengetahuan Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda Medan No Pengetahuan Frekuensi % 1 Baik 14 31,11 2 Tidak baik 31 68,89 bahwa mayoritas responden berpengetahuan tidak baik sebanyak 31 responden (68,89%) 229

dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 14 responden (31,11%). Sikap Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda Medan No Sikap Frekuensi % 1 Positif 16 35,56 2 Negatif 29 64,44 bahwa mayoritas responden bersikap negatif sebanyak 29 responden (64,44%) dan minoritas bersikap positif sebanyak 16 (35,56%). Pemberian ASI Eksklusif Tabel 5. Distribusi Frekuensi Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda Medan No ASI Eksklusif Frekuensi % 1 Diberikan 14 31,11 2 Tidak Diberikan 31 68,89 bahwa mayoritas responden tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 31 responden (69,23%) dan minoritas memberikan ASI Eksklusif 14 responden (31,11%). Analisa Bivariat Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Tabel 6. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda Medan No Pengetahuan ASI Eksklusif Total p X² 95%CI Diberikan Tidak Diberikan F % F % F % 1 Baik 14 100 - - 14 100 0,001 45,0 - - 2 Tidak Baik - - 31 100 31 100 bahwa keseluruhan responden berpengetahuan baik memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14 responden (100%), dan keseluruhan responden berpengetahuan tidak baik tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 31 responden (100%). Hasil uji statistik Chi square didapat nilai pvalue (0,001) < 0,05. Nilai p value yang didapat lebih kecil dibandingkan nilai α (0,05) yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda. Hubungan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Tabel 7. Hubungan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI EksklusifDi Klinik Ananda Medan No Sikap ASI Eksklusif Total p X² 95%CI Diberikan Tidak Diberikan F % F % F % 1 Positif 14 87,5 2 12,5 16 100 0,001 36,8 - - 2 Negatif - - 29 100 29 100 bahwa dari 16 responden bersikap positif memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14 responden (87,5%) dan tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 2 responden (12,5), sedangkan keseluruhan responden bersikap negatif tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 29 responden (100%). Hasil uji statistik chi square didapat nilai p value (0,001) < 0,05. Nilai p value yang didapat lebih kecil dibandingkan nilai α (0,05) yang berarti ada hubungan sikap ibu 230

dengan pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda. PEMBAHASAN Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa keseluruhan responden berpengetahuan baik memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14 responden (100%), dan keseluruhan responden berpengetahuan tidak baik tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 31 responden (100%). Dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus uji chi square didapat nilai pvalue (0,001) <0,05. Nilai p value yang didapat lebih kecil dibandingkan nilai α (0,05) yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Klinik Ananda. Hasil penelitian ini sesuai dengan Yane di Puskesmas Bahu Kota Manado tahun 2013 dimana menunjukkan bahwa nilai p value 0,001 <0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif. Rendahnya pengetahuan responden diduga disebabkan antara lain kurangnya informasi dan kurangnya kemampuan responden untuk memahami informasi yang diterima. Menurut Notoatmodjo (2010) Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah yang melakukan pengindraan terjadi melalui pasca indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat pentinsg untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut peneliti bahwa pengetahuan erat hubungannya dengan pemberian ASI Eksklusif, karena semakin baik pengetahuan seseorang maka akan semakin baik pula tindakan seseorang khususnya dalam meningkatkan taraf kesehatan dirinya. Sesuai denganteori bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga. Hal ini bertujuan melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki responden, maka semakin mudah dan berwawasan luas mengetahui tentang ASI Eksklusif. Melalui pendidikanseseorang dapat memperoleh informasi dengan cepat, tingkat pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang memahami pengetahuan yang diperolehnya. Karena pendidikan yang rendah mempengaruhi pemahaman seseorang dalam memperoleh pengetahuan. Hubungan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa dari 16 responden bersikap positif memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14 responden (87,5%) dan tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 2 responden (12,5), sedangkan keseluruhan responden bersikap negatif tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 29 responden (100%). Dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus uji chi square didapat nilai p value (0,001) <0,05. Nilai p value yang didapat lebih kecil dibandingkan nilai α (0,05) yang berarti ada hubungan antara sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Hasil penelitian ini sesuai dengan Yane di Puskesmas Bahu Kota Manado tahun 2013 dimana menunjukkan bahwa nilai p value 0,002 <0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif. Responden yang bersikap positif cenderung memberikan ASI Eksklusif. Pengetahuan sangat berperan dalam membentuk sikap positif atau sikap negatif seseorang. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003). Kecenderungan tindakan pada kondisi sikap yang baik adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu, sedangkan kecenderungan tindakan pada sikap negatif adalah menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung 231

atau tidak memihak pada objek secara spesifik (Azwar, 2011). Oleh karena itu, sikap sebagian besar responden yang masih negatif tentang ASI Eksklusif diduga berkaitan dengan kondisi pengetahuan yang masih rendah. Menurut peneliti bahwa sikap ada hubungannya dengan pemberian ASI Eksklusif, karena sikap positif cenderung memberikan ASI Eksklusif dibanding dengan sikap negatif. Sikap tentang pemberian ASI merupakan faktor yang menentukan seseorang untuk bersedia atau kesiapan untuk memberikan ASI. Dalam hubungannya dengan ASI, sikap adalah bagaimana reaksi atau respon tertutup ibu menyusui terhadap ASI. KESIMPULAN 1. Dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus uji chi square didapat nilai p value 0,001 <0,05. Nilai p value yang didapat lebih kecil dibandingkan nilai α (0,05) yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di 2. Dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus uji chi square di dapat nilai p value 0,001 <0,05 yang didapat lebih kecil dibandingkan nilai α (0,05) yang berarti ada hubungan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di SARAN 1. Kepada tempat penelitian, sebagai bahan informasi tentang pemberian ASI Ekslusif di Klinik Ananda Medan 2. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan variabel dan jenis penelitian yang berbeda. Anik. (2012). Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif, dan Manajemen Laktasi. Jakarta: Trans Info Media Erika. (2013). ASI Eksklusif. http://eprints.ung.ac.id/5142/3/2013-1- 14201-841409032-bab1-29072013095046.pdf, diakses pada tanggal: 25 April 2014, pukul: 23.20 WIB. H.S, Ronald. (2011). Pedoman dan Perawatan Balita Agar Tumbuh Sehat dan Ceria. Bandung: Nuansa Aulia Khazanah, Nur. (2010). ASI atau Susu Formula ya?. Yogyakarta: Flashbook Notoatmodjo, soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Rizki. (2013). Asi dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika. Sartini. (2011). ASI Eksklusif. http//eprints.undip.ac.id/3266/1/sartini_1.pdf, diakses pada tanggal: 24 April 2014, pukul: 22.30 WIB. Sulityawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan Pda Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi Offset. Wawan, A. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Mediaka. Widiastuti. (2011). Angka Kejadian Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123 456789/38743/4/Chapter%20I.pdf, diakses pada tanggal: 24 April 2014, pukul: 00.20 WIB. Yane. (2013). Angka Kejadian pemberian ASI Eksklusif menurut RISKESDA. http://ejournal.unsrat.dc.id/index.php/jkp /article/view/2199/1757. Yessica. (2013). Angka Kejadian Pemberian ASI Eksklusf Menurut WHO. http//jurnal.usu.ac.id/indek.php/gkre/arti cle/view/3646, diakses pada tanggal: 25 April 2014, pukul: 02.30 WIB. Yuliarti, Nurheti. Keajaiban ASI. Yogyakarta: Andi Offset. DAFTAR PUSTAKA 232