BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal misalnya harta yang telah terkumpulkan, pencapaian jenjang karir,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini

BAB 1 PENDAHULUAN. individu yang telah memperoleh penghasilan atau telah memiliki dana harus bijak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan sangat diperlukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money.

BAB I PENDAHULUAN. Di era moderen saat ini, masyarakat cenderung berperilaku boros. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai sarana menyerap dana dan memperkuat keuangannya

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dihadapi agar dapat memenuhi kebutuhannya. Meningkatnya berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keuangan atau yang kita kenal dengan personal financial

Strategi Volume 6, No. 10, April 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. asuransi bagi anggota keluarga memungkinkan kita untuk meminimalkan risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian kali ini tidak mengabaikan tentang adanya penelitian yang

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2007). Literasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa dimana seseorang memiliki kebebasan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ketidakpastian. Ketidakpastian ini dapat berbentuk banyak hal, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tujuan hidup masing-masing yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan perilaku konsumsi masyarakat. Bagi individu yang

BAB I PENDAHULUAN. target pasar potensial bagi perusahaan - perusahaan baik perusahaan bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda. Dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan pribadinya. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. seseorang harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik dalam pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. ketahui untuk mencapai pengelolaan keuangan yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil seperti rumah, tanah dan lainnya. Perkembangan perekonomian yang

yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam acara Pembukaan Pasar Keuangan Rakyat.

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1.1 Survey Tingkat Financial Literacy

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkannya. Bentuk konsumsi yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Cude, B. J, Lawrence (2006), melakukan penelitian dengan judul College

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini secara konsisten. menetapkan pembangunan ekonomi Indonesia dengan prinsip triple track

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen, badan usaha dituntut untuk tumbuh. Growth dapat diwujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja merupakan sarana agar memiliki penghasilan untuk memenuhi

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL BERDASARKAN PERSPEKTIF DEMOGRAFI ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. unit penyimpan nilai atau store of value, sebagai unit hitung atau unit of account

Manulife Investor Sentiment Index Study

LAMPIRAN. Df Alpha 5%

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi membutuhkan modal dasar sebagai alat untuk

INTRODUCTION TO LEASING COMPANY PRESENTED BY JAPANESE LEASING COMPANY

BAB I PENDAHULUAN. akan datang agar dapat terpenuhi. Menurut Jogiyanto (2010:5)Investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

Pemahaman Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Kota Palembang Terhadap Literasi Keuangan Dan Penggunaan Produk Keuangan

Inklusi Keuangan dan (TPAKD) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. UIN Syarif Hidayatullah, Juli 2017

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terdapat fenomena yang terjadi padapegawai negeri sipil di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja. Salah satu jalan untuk memperolehnya yakni dengan melakukan

LATIHAN SOAL LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tidak hanya penting untuk perusahaan saja, tetapi pengetahuan akan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, tingkat pengetahuan keuangan atau financial knowledge dari

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk melakukan hedging kewajiban valuta asing beberapa bank. (lifestyle.okezone.com/suratutangnegara 28 Okt.2011).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut dengan OJK) menyebutkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang semakin besar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dalam buku Malayu S.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan menjalankan kegiatan

Handout Manajemen Keuangan 2

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam

BAB I. membuat perencanaan keuangan sehingga menimbulkan permasalahan seperti. perencanaan investasi untuk menghindari masalah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Namun kebanyakan masyarakat di Indonesia pada saat ini sudah tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. (LBKK). Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Keuangan Bukan Bank

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi bagi setiap individu mengandung risiko dan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan yang dimiliki. Terlebih lagi dengan seseorang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendanaan (financing) dari rencana investasi mereka. Beberapa negara seperti

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan inovasi di bidang finansial yang semakin canggih.

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang terkait dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan investasi. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu pasti mempunyai impian/tujuan yang ingin diraih. Pada dasarnya impian/tujuan yaitu ingin hidup yang bahagia. Tetapi ukuran bahagia setiap orang tidaklah sama. Dikatakan bahagia jika seseorang telah berhasil melakukan semua tujuan yang diinginkan. Kesuksesan individu dapat diukur dari berbagai hal misalnya harta yang telah terkumpulkan, pencapaian jenjang karir, tingkat pendidikan yang telah dilewati dan kontribusi terhadap kehidupan lainnya khusus pada bidang keuangan individu dikatakan sukses mencapai kebahagiaannya ketika telah mencapai kebebasan finansial, maksudnya adalah uang sudah tidak lagi dijadikan sebagai tujuan hidup. Semua aktivitas dan keputusan kehidupan sudah tidak lagi semata-mata ditujukan untuk uang, namun uang dipandang sebagai serana mencapai tujuan yang lebih hakiki. Uang tidak lagi mengendalikan kehidupan individu, namun individulah yang mengendalikan uang tersebut misalnya saja dengan berinvestasi. Pengorbanan yang dilakukan pada saat sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar di depan merupakan pengertian investasi (Haming et al, 2010). Pengambilan keputusan investasi adalah proses untuk menyimpulkan atau membuat keputusan tentang beberapa isu atau permasalahan, membuat pilihan diantara dua atau lebih alternatif investasi atau bagian dari transformasi input menjadi output (Praba et al, 2015). Bagi investor individu 1

dengan modal sendiri, menyisihkan sebagian penghasilan bukanlah menjadi suatu hal yang mudah karena banyak sekali godaan untuk berperilaku konsumtif. Banyak orang yang terbelit hutang hanya karena mengejar gaya hidup. Pada saat seseorang atau individu membeli surat hutang atau berhaarga, misal saham atau obligasi, maka ia dikatakan melakukan investasi. Keputusan investasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu literasi keuangan, efikasi keuangan, dan faktor demografi. Mahasiswa sebagai generasi muda tidak hanya akan menghadapi kompleksitas yang semakin meningkat dalam produk-produk keuangan, jasa, dan pasar, tetapi mereka lebih cenderung harus menanggung resiko keuangan di masa depan. (Lusardi and Mitchell, 2007). Mahasiswa S2 sekarang dilihat dari realitanya masih banyak yang menganggap atau berasumsi bahwa investasi itu sama dengan judi. Apalagi dengan adanya investasi-investasi fiktif seperti VGMC, yang kinerjanya hanya dalam seminggu akan balik modal. Sangat banyak yang tertipu dan hingga sekarang menganggap resiko investasi terlalu besar. Dalam penelitian Baiq 2018 rendahnya literasi keuangan dan perilaku keuangan yang terjadi pada kalangan mahasiswa, hal ini terlihat saat observasi awal pada bebarapa mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang mengatakan bahwa masih kurang mampu mengatur pola dan gaya hidup sendiri karena tingginya tingkat konsumtif yang menyebabkan mereka tidak rasional dalam membeli kebutuhannya, disamping itu juga dalam mengelola uang yang mereka terima dari orang tua atau pemberi beasiswa, mereka dihadapkan dengan berbagai pilihan keuangan yang cukup rumit, termasuk membayar biaya kuliah, 2

membayar sewa rumah atau kost, mengangsur pinjaman, membuat anggaran, menabung, mengikuti asuransi dan bahkan ada yang bekerja sehingga mereka harus menyeimbangkan kehidupan mereka bbaik di tempat kerja, kuliah, dan kehidupan sosial mereka. Mahasiswa harus memiliki pengetahuan keuangan sejak dini agar mereka bisa menjadi mahasiswa yang cerdas, bisa mengatur keuangan dengan baik, dan bisa memiliki kehidupan yang sejahtera, tidak mengalami kesulitan keuangan serta di masa depan. (Baiq, 2018). Menurut Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (2016) menyatakan bahwa secara definisi literasi diartikan sebagai kemampuan memahami, jadi literasi keuangan adalah kemampuan mengelola dana yang dimiliki agar berkembang dan hidup bisa lebih sejahtera dimasa yang akan datang. Misi penting dari program literasi keuangan adalah untuk melakukan edukasi dibidang keuangan kepada masyarakat Indonesia agar dapat mengelola keuangan secara cerdas, sehingga rendahnya pengetahuan tentang industri keuangan dapat diatasi dan masyarakat tidak mudah tertipu pada produk-produk investasi yang menawarkan keuntungan tinggi dalam jangka pendek tanpa mempertimbangkan risikonya. Perlunya pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan, maka program strategi nasional literasi keuangan mencanangkan tiga pilar utama. Pertama, mengedepankan program edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan. Kedua, berbentuk penguatan infrastruktur literasi keuangan. Ketiga, berbicara tentang pengembangan produk dan layanan jasa keuangan yang terjangkau. Penerapan ketiga pilar tersebut diharapkan dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi keuangan yang 3

tinggi sehingga masyarakat dapat memilih dan memanfaatkan produk jasa keuangan guna meningkatkan kesejahteraan. Seorang individu memerlukan rasa keyakinan diri atau kepercayaan diri kepada kemampuan mereka sendiri sehingga dapat mendorong mereka melakukan sesuatu yang mana dalam ilmu psikologi hal ini dikenal sebagai efikasi diri (Farrel et al, 2015). Efikasi diri khususnya dalam bidang keuangan adalah kepercayaan diri seseorang bahwa mereka mampu mengelola keuangan mereka sendiri. Mahasiswa yang memiliki pengetahuan keuangan dan efikasi keuangan seharusnya lebih berminat berinvestasi karena mereka telah mengetahui keputusan investasi apa yang akan mereka ambil dan memiliki keyakinan positif untuk berhasil mengelola investasi tersebut. (Brandon dan Smith 2009 dalam Widyasto 2017). Banyak hal atau faktor yang dapat mempengaruhi keputusan seorang investor. Faktor yang mempengaruhi adalah faktor demografi. Lewellen, Lease, Schlarbaum (1977) berpendapat bahwa usia,jenis kelamin, pendapatan,dan pendidikan dapat mempengaruhi pilihan investor untuk keuntungan, dividen, dan semua laba yang diinginkan. Selain itu (Warren et al, 1990) juga menyatakan pendapat mereka bahwa pilihan investasi seseorang lebih berdasarkan pada gaya hidup dan karakteristik demografinya. Menurut peneliti terdahulu (Erna, 2011) pada kenyataannya perdagangan saham sudah tidak lagi didominasi laki-laki, tetapi 5 tahun terakhir sudah mulai didominasi perempuan untuk melakukan perdagangan saham.bahkan dalam pengambilan keputusan berinvestasi sudah bisadilakukan sendiri. Meskipun demikian hasil dari penelitian tersebut khususnya 4

bagi investor yang berada di Malang, investor laki-laki masih mendominasi dilihat dari tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.selain financial literacy, ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan investasi yaitu faktor demografi dimana faktor demografi tersebut dapat mempengaruhi perilaku seseorang termasuk dalam mengelola keuangannya (Hidayati & Kartawinata, 2017). Menurut data Global Findex 2014, tercatat orang Indonesia yang memiliki akses dengan lembaga keuangan hanya sekitar 36%, sisanya masih tergolong belum tersentuh akses keuangan. Sedangkan berdasarkan data terbaru survey OJK di tahun 2016, tingkat literasi keuangan yang masih terbilang rendah yaitu 29%.Paparan tersebut diatas menjadi tidak sejalan apabila kita bandingkan dengan data Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum dalam bentuk giro, tabungan, dan simpanan berjangka yang terus mengalami kenaikan dari tahun 2015 (Rp 4.413.056 milyar) sampai dengan tahun 2017 (Rp 5.141,5 triliyun). 5

Tabel 1.1 Pengetahuan dan Penggunaan Produk Keuangan di Indonesia Pengetahuan Penggunaan No Produk Keuangan Masyarakat Masyarakat (%) (%) 1 Tabungan 98.2 50.8 2 Deposit Berjangka 24.5 0.6 3 Current Account 10.9 0.1 4 Hutang 47.7 0.2 5 Remmittance 53.5 22.0 6 Asuransi Jiwa 46.0 1.4 7 Asuransi Pendidikan 29.9 1.4 8 Asuransi Unitlink 16.4 0.0 9 Asuransi Kesehatan 40.6 4.4 10 Asuransi Kendaraan 19.5 1.3 11 Asuransi Umum 3.9 0.0 12 Leasing 9.1 1.6 13 Dana Pensiun (Defined Benefits) 13.1 0.9 14 Dana Pensiun (Defined Contribution) 3.7 0.2 15 Saham 4.2 0.0 16 Reksa Dana 1.5 0.0 17 Obligasi 1.4 0.0 18 Pegadaian-Pledge 52.2 4.2 19 Pegadaian-Fiduciary 0.9 0.0 Sumber : OJK, 2016 Bisa dilihat hanya tabunganlah yang hampir mendekati 100% selebihnya hanya beberapa persen saja. Ini menunjukkan literasi keuangan tentang investasi yang lain masih sangat minim sehingga sangat butuh edukasi untuk memahami dan mengetahui jenis-jenis investasi ini. 6

Sumber: OJK, 2016. Gambar 1 Indeks Literasi Keuangan Provinsi Dari data survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2016, di Provinsi Sumatera Barat masih 22,27% dan jika dibagi lagi pada kota Padang sendiri tingkat literasi keuangan 34,3% dan Padang Pariaman 20,3%. Dilihat dari perbedaan gender di kota Padang yakni laki laki sebesar 33,6% dan perempuan 21,0%. Tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Sumatra Barat masih di bawah angka nasional, sehingga perlu edukasi dan sosialisasi yang lebih massif. Sumbar masih di bawah nasional, tetapi pengguna asuransi di Sumbar tergolong sangat tinggi, kata Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar, Darwisman, Kamis (22/2/2018).Pemerintah menargetkan pada 2019 mendatang angka literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 35 persen dan angka inklusi keuangan menyentuh 75 persen. Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih sangat rendahnya literasi keuangan di kota Padang, Efikasi keuangan yang juga sangat rendah karena dibuktikan dengan adanya bukti spending untuk berbelanja atau konsumtif dan masih banyak lainnya, dan adanya fenomena gap, yaitu adanya peningkatan 7

tingkat simpanan masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun, akan tetapi survei yang dilakukan BPS terhadap 10.500 rumah tangga, setidaknya 15% rumah tangga pernah berbelanja online. Penetrasi produknya yang paling banyak adalah jam tangan, tas, alat komunikasi, pakaian, barang rekreasi."jadi ini bukti spending masyarakat tetap kuat di sana. Tidak ada indikasi bahwa daya beli turun meskipun kita perlu memilah per lapisan, angka konsumsi rumah tangga meng-cover the whole population,". Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Pengambilan keputusan investasi seseorang tersebut mempertimbangkan berbagai faktor dengan memperhatikan literasi keuangan, efikasi keuangan, dan faktor demografi.sehingga penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Literasi Keuangan, Efikasi Keuangan, dan Faktor Demografi terhadap Pengambilan Keputusan Investasi. Studi Kasus pada Mahasiswa MM Unand Padang. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, terdapat rumusan masalah sebagai berikut : 1. B agaimana pengaruh literasi keuangan terhadap pengambilan keputusan investasi pada mahasiswa MM Unand Padang? 8

2. B agaimana pengaruh efikasi keuangan terhadap pengambilan keputusan investasi pada mahasiswa MM Unand Padang? 3. B agaimana pengaruh faktor demografi terhadap pengambilan keputusan investasi pada mahasiswa MM Unand Padang? 1.3 T ujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : 1. P engaruh literasi keuangan terhadap pengambilan keputusan investasi pada mahasiswa MM Unand Padang. 2. P engaruh efikasi keuangan terhadap pengambilan keputusan investasi pada mahasiswa MM Unand Padang 3. P engaruh faktor demografi terhadap pengambilan keputusan investasi pada mahasiswa MM Unand Padang. 1.4 M anfaat Penelitian 9

1.4.1 M anfaat Teoritis : Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh literasi keuangan, perilaku keuangan dan sosial demografi terhadap pengambilan keputusan investasi. 1.4.2 M anfaat Praktis : a. B agi investor, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam keputusan tentang pengaruh literasi keuangan, efikasi keuangan dan faktor demografi terhadap pengambilan keputusan investasi. b. B agi Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang kondisi literasi keuangan perusahaan serta untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan. c. B agi Akademisi, sebagai sumbangan ilmiah dan dapat memberikan tambahan referensi bagi masyarakat ilmiah yang berminat melakukan penelitian pada bidang manajemen khususnya manajemen keuangan. 10

1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.1 Lingkup Konseptual Penelitian ini berfokus pada Pengaruh Literasi Keuangan, Efikasi Keuangan dan Faktor Demografi terhadap Pengambilan Keputusan Investasi. Studi Kasus pada Mahasiswa MM Unand Padang. Untuk keputusan investasi dilakukan pengecekan datadata pada OJK, BPS, DPK, BI dan lain-lain. 1.5.2 Lingkup Kontekstual Penelitian ini akan dilakukan screening dengan wawancara apakah mahasiswa sudah melakukan investasi. Dengan begitu penarikan sampel dilakukan secara incidental sampling di fakultas MM Unand Padang konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan dan penilaian sebenarnya, refleksi. 1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB 2 TELAAH PUSTAKA Pada tinjauan pustaka akan diuraikan landasan teori yang meliputi; literasi keuangan, efikasi keuangan, faktor demografi dan keputusan berinvestasi. Selain itu juga 11

dijelaskan mengenai kerangka pemikiran teoritis, serta hipotesis penelitian. BAB 3 METODE PENELITIAN Berisi penjelasan mengenai apa saja variabel yang digunakan dalam penelitian serta definisi operasionalnya, apa sajakah populasi dan sampel yang digunakan, apakah jenis dan sumber data yang digunakan, kemudian metode pengumpulan data dan metode analisis data seperti apa yang dilakukan. BAB 4 HASIL DAN ANALISIS Berisi penjelasan mengenai deskripsi objek penelitian, seluruh proses dan teknik analisis data hingga hasil dari pengujian seluruh hipotesis penelitian sesuai dengan metode yang dkan.setelah diadakan penelitian. BAB 5 PENUTUP Berisi penjelasan mengenai kesimpulan dari hasil yang diperoleh setelah dilakukan penelitian. Selain itu, disajikan saran yang berpotensi sebagai solusi permasalahan serta keterbatasan penelitian. 12