Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2018 sampai 25 juni 2018 di. Junrejo, Kota Batu dengan ketinggian meter di atas permukaan laut.

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. METODE PENELITIAN. bibit sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pupuk NPK, herbisida

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

III. TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September - November 2016 di Kebun

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

III. MATERI DAN METODE

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

TATA CARA PENELITIAN

3. METODE DAN PELAKSANAAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Lampung, dari bulan

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2018 sampai 25 juni 2018 di Kebun Percobaan Universitas Muhammadiyah Malang, Desa Pendem, Kec. Junrejo, Kota Batu dengan ketinggian + 650 meter di atas permukaan laut. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi polybag ukuran 30x15, meteran, ember, gelas ukur, gembor, cangkul, klorofilmeter, oven, timbangan analitik, kertas label perlakuan, penggaris, alat tulis dan lain lain. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, bibit tanaman selada 3 varietas (lettuce grand rapids/selada hijau, red rappid/selada merah dan lettuce great alisan/selada krop), pupuk kascing, pestisida, insektisisa dan air. 3.3 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktorial. Faktor pertama yaitu varietas selada yang terdiri dari 3 taraf yaitu V1= Varietas lettuce green rapids, V2= Red rappids, V3= Lettuce great alisan. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk kascing cair yang terdiri dari 5 taraf yaitu K1 = air, K2 = Kascing cair 25% + 75 % air, K3 = Kascing cair 50% + 50% air, K4 = Kascing cair 75% + 25% air, K5= kascing 100%. Sehingga terdapat 15 kombinasi perlakuan dan di ulang sebanyak 3 kali. Adapun kombinasi perlakuan disajikan pada tabel 3 sebagai berikut : 16

17 Tabel 3.Kombinasi Perlakuan V/K K1 K2 K3 K4 K5 Keterangan : V1 V1K1 V1K2 V1K3 V1K4 V1K5 V2 V2K1 V2K2 V2K3 V2K4 V2K5 V3 V3K1 V3K2 V3K3 V3K4 V3K5 V1K1 = Varietas lettuce green rappids dengan air V1K2 = Varietas lettuce green rapids dengan konsentrasi Kascing 25% + air 75% V1K3 = Varietas lettuce green rapids dengan konsentrasi Kascing 50% + air 50% V1K4 = Varietas lettuce green rapids dengan konsentrasi Kascing 75% + air 25% V1K5 = Varietas lettuce green rapids dengan kascing konsentrasi 100% V2K1 = Varietas Red rappids dengan air V2K2 = Varietas Red rappids dengan konsentrasi kascing 25% + air 75% V2K3 = Varietas Red rappids dengan konsentrasi kascing 50% + air 50% V2K4 = Varietas Red rappids dengan konsentrasi kascing 75% + air 25% V2K5 = Varietas Red rappids dengan kascing konsentrasi 100% V3K1 = Varietas Lettuce great alisan dengan air V3K2 = Varietas Lettuce great alisan dengan konsentrasi kascing 25% + air 75% V3K3 = Varietas Lettuce great alisan dengan konsentrasi kascing 50% + air 50% V3K4 = Varietas Lettuce great alisan dengan konsentrasi kascing 75% + air 25% V3K5= Varietas Lettuce great alisan dengan kascing konsentrasu 100%

18 1.4 Denah Penelitian U1 U2 U3 Ulangan V1K2 V3K1 V3K2 V1K4 V1K1 V2K5 V3K2 4 V3K1 V2K2 V2K5 V1K5 V3K1 V2K3 V1K1 V1K3 V2K4 V3K5 V3K3 V2K1 V2K4 V3K4 VIK5 VIK2 V3K2 V3K1 V1K3 V2K2 V2K5 V2K3 V3K5 V2K1 V1K4 V1K4 V3K5 V1K2 V3K1 V2K3 V2K4 V2K2 V2K1 V3K4 V3K3 V1K3 V1K5 V1K1 U1 U2 U3 VV VVV VV VVV VV VVV 30 cm 60 cm VV VVV U S Keterangan: V: 5 sampel, 1 polybag 1 populasi, 1 perlakuan 5 sampel Jarak antar ulangan 60 cm Jarak antar perlakuan 30 cm

19 3.5 Pelaksanaan Penelitian 3.5.1 Persiapan Media Semai dan Persemaian Media tanam yang digunakan pada masa semai yaitu menggunakan bedengan dengan ukuran 2m x 1m dengan ketinggian + 20 cm ditambah dengan naungan berbentuk setengah parabola menggunakan plastik ultra violet, benih ditabur pada bedengan yang telah diberi garis kedalaman garis 0,5 cm, kemudian menyiram dengan interval 2 kali sehari selama 2 minggu, setelah itu bibit yang masih sangat muda dipindahkan pada trei 200 lubang, tujuannya untuk mempermudah proses penanaman dilapang (tidak menggerombol) dan memisahkan akar tanaman satu dengan yang lainnya, setelah tanaman berumur 2 minggu bibit siap dipindah kelapang. 3.5.2 Penanaman Penanaman selada dilakukan dengan cara memilih bibit yang unggul, dan bibit sehat bebas hama serta penyakit dari hasil persemaian, dengan umur tanaman 4 minggu (berdaun 4 helai), selanjutnya melubangi tanah yang telah diayak dan dimasukkan pada polybag dengan ukuran 30 x 15 cm dengan kedalaman tanah sekitar 3 cm, tanaman yang digunakan berjumlah 1 tanaman perpolybag

20 3.5.3 Pemeliharaan Pemeliharaan pada tanaman kentang meliputi: 1. Penyiraman Penyiraman tanaman selada dilakukan dengan menggunakan gembor yang dilakukan 2 kali dalam sehari pada dua minggu pertama dan satu kali sehari pada minggu berikutnya, pagi pukul 06:00 07:00 dan sore pada pukul 16:00 17:00, penyiraman hanya 1 kali sehari pada saat pengaplikasian pupuk (Gambar 18, Lampiran 5). 2. Penyulaman Penyulaman dilakukan pada saat adanya tanaman sampel mati atau pertumbuhan yang kurang sempurna, untuk umur pergantian sampel harus sama dengan tanaman yang mati. Dilakukan paling lama satu minggu setelah tanam. 3. Pemupukan Dalam penelitian ini pengaplikasian pupuk dilakukan dengan cara menyeduh pupuk kascing padat pada wadah yang telah berisi air (Lampiran 4), adapun cara membuat kascing menurut Musa et al., (2017). Menyiapkan air sebanyak 5 l kedalam wadah ember kemudian memasukkan kascing seberat 4.7 kg kedalam air Mengaduk kascing hingga larut dan dibiarkan selama 24 jam

21 Menyaring kascing yang telah direndam selama 24 jam dengan kain kassa kemudian meniriskan sisanya sampai air kascing pada kain kassa habis Air kascing siap di aplikasikan sesuai perlakuan, K1= air, K2= kascing 25%+air75% sebanyak 2 liter, K3= kascing 50%+ air 50% sebanyak 2 liter, K4= Kascing 75%+ air 25% dan K5= kascing 100% Air tirisan kascing digunakan maksimal dua kali pengaplikasian atau paling lambat 14 hari setelah penirisan Pupuk kascing cair di aplikasikan dimulai 3 hari setelah tanam dengan interval 5 hari (3, 8, 13, dan 18 hst) 4. Pengendalian Gulma Hama dan Penyakit Pengendalian gulma dilakukan secara manual dengan mencabut gulma yang tumbuh pada polybag selada dengan mencabut manual. Pengendalian hama dilakukan dengan mematikan hama yang terlihat secara langsung atau menggunakan pestisida maupun insektisida 5. Panen Proses pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 35 hari setelah pindah tanam. Pemanenan dilakukan dengan cara mengeluarkan media dari polybag kemudian memisahkan tanaman, tujuan untuk tidak mencabut tanaman ialah agar akar tidak rusak dan tidak merusak sampel.

22 3.6 Variabel Pengamatan Variabel yang diamati setiap 5 hari sekali meliputi jumlah daun dan tinggi tanaman dan pengamatan setelah hasil panen : 3.6.1 Variabel Pertumbuhan 1. Jumlah Daun Jumlah daun diukur dalam satuan helai dengan cara menghitung daun yang telah membuka sempurna. Pengukuran dilakukan 7 hst dengan interval 5 hari sekari yaitu pada umur 7, 12, 17, 22, 27 dan 32 hari setelah tanam dengan satuan helai. 2. Tinggi Tanaman Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur dengan penggaris dimulai dari pangkal bawah sampai ujung titik tumbuh dengan satuan cm. (Lampiran 5) 3. Panjang akar Pengamatan untuk panjang akar ini dilakukan dengan mengukur panjang akar dimulai dari pangkal batang sampai ujung dengan satuan (cm) pengamatan panjang akar dilakukan setelah proses pemanenan dengan penggaris (Gambar 19, Lampiran 6).

23 4. Klorofil Pengamatan jumlah klorofil dilakukan pada saat proses pemanenan berlangsung, pengamatan ini menggunakan alat klorofilmeter dengan satuan mg/g (Gambar 20, Lampiran 6). 5. Berat basah tanaman tanpa akar Pengamatan berat basah tanaman tanpa akar dilakukan pada saat setelah panen, tanaman dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu kemudian menimbang tanaman yang telah dipisahkan dengan akar tanaman menggunakan timbangan analitik dengan satuan gr (Gambar 21, Lampiran 6). 6. Berat basah akar Pengamatan berat basah akar dilakukan bersamaan dengan pengamatan berat basah tanaman, dilakukan per sampel dicuci lalu dikeringkan terlebih dahulu sebelum dilakukan penimbangan, penimbangan dilakukan menggunakan timbangan analitik dengan satuan gr (Gambar 22, Lampiran 6). 7. Berat kering tanaman tanpa akar Sampel/bahan dimasukkan pada amplop yang telah diberi kode perlakuan per sampel, lalu dikeringkan menggunakan oven pada suhu 70 0 C selama 24 jam. Kemudian menimbangnya dengan timbangan analitik dengan satuan gr (Gambar 24, Lampiran 6). 8. Berat kering akar

24 Sampel/bahan dimasukkan pada amplop yang telah diberi kode perlakuan per sampel, lalu dikeringkan menggunakan oven pada suhu 70 0 C selama 24 jam. Kemudian menimbangnya dengan timbangan analitik dengan satuan gr (Lampiran 6). 1.7 Analisis dan Penyajian Data Data yang diperoleh dianalisa dengan uji F (ANOVA) dan diuji lanjut dengan BNJ pada taraf α 5% disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.