BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk dalam jumlah yang besar akan menimbulkan dampak tersendiri bagi suatu negara. Pada negara yang sudah maju, jumlah penduduk yang besar akan disertai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Sedangkan di negara yang sedang berkembang, jumlah penduduk yang besar secara kuantitatif tidak disertai dengan kualitas yang memadai. Ini mengakibatkan penduduk menjadi beban pembangunan disegala aspek baik pembangunan secara ekonomi dan pembangunan secara sosial. Suatu bangsa yang tidak mampu mengembangkan ketrampilan, ilmu pengetahuan secara efektif dalam perekonomian nasional akan berdampak terhadap pembangunan yang tanpa makna (Todaro, 2012). Kepadatan penduduk dipengaruhi fertilitas atau kelahiran hidup, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas yaitu usia kawin pertama, penggunaan alat kontrasepsi, pendapatan keluarga dan perbaikan status perempuan. Dalam hal ini perempuan yang bekerja untuk memperbaiki keadaan ekonomi keluarga sehingga meninggalkan keluarga dan rumah untuk bekerja. Oleh karena itu curah jam kerja perempuan bekerja di luar rumah juga berpengaruh terhadap fertilitas (Mantra, 2003:167). 1
2 Salah satu masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. Hal itu diikuti dengan masalah lain yang spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi. Kondisi ini dianggap tidak menguntungkan dari sisi pembangunan ekonomi. Hal itu diperkuat dengan kenyataan bahwa kualitas penduduk masih rendah sehingga penduduk lebih diposisikan sebagai beban dari pada modal pembangunan (Munir, 1984:170). Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Hanau mengalami peningkatan dibeberapa tahun terakhir. Hal ini terlihat dari jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ketahun. Data pada tahun 2014 menunjukkan banyaknya fertilitas 368 jiwa dan tingkat mortalitas 4 jiwa, pada tahun 2015 menunjukkan banyaknya fertilitas dengan jumlah 433 jiwa dan tingkat mortalitas 14 jiwa, sedangkan pada tahun 2016 menunjukkan banyaknya fertilitas dengan jumlah 679 jiwa dan tingkat mortalitas 18 jiwa (Sumber: Kantor Desa Pembuang Hulu, 2016). Kecamatan Hanau terdiri dari 7 desa pada tahun 2015 jumlah penduduk sebesar 24.750 jiwa yang terdiri dari 13.227 jiwa laki-laki dan 11.510 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin mencapai 115 artinya penduduk laki-laki lebih banyak 15 persen dibandingkan penduduk perempuan. Desa Pembuang Hulu merupakan salah satu desa di Kecamatan Hanau yang memiliki jumlah penduduk paling banyak dibanding dengan desa lainnya. Pada tahun 2015 jumlah penduduk di desa Pembuang Hulu sebesar 8.190 jiwa dengan rasio jenis kelamin 117, artinya pada tahun 2015 setiap
3 100 penduduk perempuan di desa Pembuang Hulu terdapat 117 penduduk laki-laki. Untuk menekan jumlah penduduk yang selalu meningkat maka pemerintah melaksanakan program nasional keluarga berencana yang tujuannya untuk menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera (Sumber : Kantor Desa Pembuang Hulu, 2016). Dengan adanya beberapa alasan yang telah dijelaskan oleh penulis, menjadi keinginan kuat bagi penulis untuk mengkaji sekaligus meneliti lebih dalam lagi tentang faktor-faktor sosial ekonomi tersebut dalam kaitannya dengan fertilitas. Oleh sebab itu, berdasarkan latar belakang diatas maka diadakan penelitian dengan judul Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Fertilitas Desa Pembuang Hulu Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat ditarik suatu perumusan sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh pendapatan keluarga terhadap tingkat fertilitas Desa Pembuang Hulu Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan? 2. Seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat fertilitas Desa Pembuang Hulu Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan? 3. Seberapa besar pengaruh usia perkawinan pertama terhadap tingkat fertilitas Desa Pembuang Hulu Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan?
4 C. Batasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian yang akan dibahas nantinya, maka peneliti memberi batasan ruang lingkup penelitian yang mencakup variabel yang berpengaruh terhadap tingkat fertilitas Desa pembuang Hulu diantaranya pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, dan usia perkawinan pertama. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pendapatan keluarga terhadap tingkat fertilitas Desa Pembuang Hulu Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat fertilitas Desa Pembuang Hulu Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh usia perkawinan pertama terhadap tingkat fertilitas Desa Pembuang Hulu Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan. E. Manfaat Penelitian Peneliti ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Pemerintah Daerah penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi pihak-pihak yang memerlukan sehubungan dengan penelitian ini serta dapat dijadikan sebagai sumber pengambilan keputusan serta kebijakan dalam suatu lingkup kawasan tersebut.
5 2. Bahan referensi bagi peneliti lain yang hendak mengadakan penelitian yang berhubungan dengan masalah kependudukan khususnya fertilitas.
6