BAB I PENDAHULUAN. daya manusia lewat pendidikan harus mendapat perhatian dari berbagai pihak.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan peluang-peluang dengan kekuatan yang dimilikinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

I. PENDAHULUAN. sanggup menghadapi tantangan zaman yang akan datang. Udiono,Tri;2007

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) saat ini berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri saat ini semakin tinggi. Tidak heran jika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat modern saat ini memperoleh pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. inteligensi adalah faktor utama yang menentukan academic performance. Para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konstruksi nasional dalam bidang pendidikan merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sumber daya pada suatu organisasi merupakan kunci dari lajunya dan

Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita.

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB II. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara di segala bidang. Agar mendapatkan manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perguruan tinggi merupakan suatu hak istimewa karena hanya orang yang memenuhi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

STANDARD OPERATING PROCEDURE PEMBIMBINGAN AKADEMIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dan membanjirnya informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keunggulan suatu bangsa tidak lagi tertumpu pada kekayaan alam,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba

Tips Memilih Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (SDM) yang berkualitas. Manusia harus dapat menyesuaikan dengan

2 sehingga kemungkinan besar tidak membawa hasil. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 1.1 Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekon

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. antara satu sama lain. Pada tahap akademik mahasiswa mendapatkan teori-teori

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tsanawiyah disingkat MTs adalah Salah satu bentuk satuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Rizki Lestari F

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran (Undang-Undang

Suatu bangsa akan dinyatakan maju tergantung pada mutu pendidikan dan. para generasi penerusnya, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan diri agar berupaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

2016 HUBUNGAN TINGKAT STRES MAHASISWA DENGAN HASIL INDEKS PRESTASI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

AWAS! JEBAKAN NUMERIK: PERINGKAT, NEM, DAN IPK

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan dunia yang semakin maju dan berkembang dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Oleh : Sri Handayani NIM K

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke

CARA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI. Aty Nurdiana

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan proses belajar-mengajar di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu negara modern yang sangat pesat, tentu saja tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang memiliki kualitas. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, tidak mungkin tercapai tanpa kehadiran institusi pendidikan. Peran institusi pendidikan yang bertujuan mengolah sumber daya manusia menjadi berkualitas sangat penting dalam memajukan negara dan kelak mampu bersaing secara global. Oleh karena itu, usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia lewat pendidikan harus mendapat perhatian dari berbagai pihak. Pembentukan sumber daya manusia melalui institusi pendidikan di Indonesia pada umumnya terbagi ke dalam tiga tahap, yakni pendidikan dasar (Sekolah Dasar), pendidikan menengah (Sekolah Menengah Pertama / Umum) dan pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi). Semakin tinggi seseorang menempuh jenjang pendidikan maka semakin besar pula peluang terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang berimbas pada kemajuan suatu negara. Oleh sebab itu, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dituntut harus benar-benar memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas lulusan mahasiswanya agar kelak mampu berkompetisi di dunia kerja. Untuk merealisasikan hal tersebut tentu saja harus dibarengi dengan motivasi tinggi dalam belajar yang berasal dari mahasiswa. 1 Universitas Kristen Maranatha

Sukses atau tidaknya suatu Lembaga Pendidikan dalam mencetak mahasiswa yang berprestasi tergantung seberapa besar motivasi mahasiswa dalam menjalani proses belajar. Motivasi merupakan dorongan yang dapat membantu seseorang melakukan dan mencapai sesuatu yang diinginkannya. Motivasi yang tinggi dapat membantu mahasiswa dalam mencapai dan melakukan atas apa yang diinginkannya seperti memperoleh prestasi yang tinggi dalam proses belajar dan lulus tepat waktu. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki motivasi rendah akan berdampak pada turunnya prestasi belajar. Mahasiswa merupakan bagian penting dalam tercapainya tujuan Perguruan Tinggi, karena, keberhasilan suatu Perguruan Tinggi salah satunya dapat diukur dari kualitas lulusan mahasiswa yang dihasilkannya. Pihak Perguruan Tinggi harus benarbenar memperhatikan dan mengetahui hal-hal yang menjadi pendorong motivasi mahasiswa terutama yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga, mahasiswa dapat mencetak prestasi yang diharapkan kemudian studinya pun dapat selesai tepat pada waktunya. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar, karena, dengan adanya motivasi tinggi tersebut mampu menumbuhkan minat belajar mahasiswa. Motivasi memainkan peran yang sangat penting dan memiliki dampak yang besar. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung akan mempunyai sikap positif dan optimisme dalam belajarnya. Motivasi tinggi dalam belajar yang dimiliki mahasiswa merupakan hal yang penting bagi mahasiswa dalam meraih prestasi belajar. Perguruan Tinggi pun bisa turut merasakan efek positif dari mahasiswa yang berprestasi, yakni dengan meningkatnya 2 Universitas Kristen Maranatha

kualitas Perguruan Tinggi karena berhasil melahirkan lulusan yang berkualitas dan berkompetensi. Secara umum, setiap mahasiswa memiliki perbedaan bakat, kemampuan, minat, motivasi dan lain sebagainya. Dengan menilik beberapa perbedaan tersebut tentu saja prestasi yang dihasilkan setiap mahasiswa tidak akan semua sama, karena melalui prestasi belajar yang diraih mahasiswa dapat mengindikasikan sejauh mana mahasiswa memahami dan menguasai semua mata kuliah yang ditempuh. Mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan mudah beradaptasi dengan orang-orang dan lingkungan sekitar yang dapat mendukung proses belajarnya. Secara psikis, motivasi belajar mempunyai peranan khusus dalam hal menumbuhkan hasrat belajar, membuat suasana hati merasa senang dan semangat untuk belajar. Semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa, semakin besar pula energi yang dihasilkan mahasiswa dalam belajar. Sebaliknya mahasiswa yang tidak memiliki motivasi tinggi kemungkinan besar akan mengalami kegagalan dalam belajar. Mahasiswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang baik akan terasa sia-sia apabila tidak diimbangi dengan motivasi belajar yang tinggi. Hasil belajar akan menjadi optimal jika kecerdasan yang dimiliki ditunjang dengan motivasi belajar yang tinggi dan prestasi akan mudah diraih oleh mahasiswa. Ada beberapa hal yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi motivasi belajar yang menentukan prestasi belajar seseorang, yaitu latar belakang keluarga. Ketika masih menginjak tingkat pendidikan dasar, tentu peran dari keluarga sangat berperan besar bagi pendidikan anak nya, terutama peran dari orang tua dalam mendidik anaknya. Beberapa sikap orang tua yang tidak 3 Universitas Kristen Maranatha

memperhatikan pendidikan anaknya ini misalnya tidak memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar dan tidak mengatur waktu belajarnya. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut tentu saja akan berpengaruh sekali ketika anak tersebut tumbuh menjadi dewasa dan menginjak Perguruan Tinggi. Hal ini berkaitan erat dengan motivasi dan prestasi belajar seorang anak tersebut. Universitas Kristen Maranatha merupakan salah satu PTS yang diminati oleh masyarakat kota Bandung dan sudah berdiri cukup lama, yakni lebih dari 40 tahun. Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha tidak terlepas dari keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar. Fakta membuktikan bahwa motivasi belajar mahasiswa Universitas Kristen Maranatha masih belum bisa dikatakan tinggi secara menyeluruh karena pada kenyataannya masih saja ada mahasiswa yang mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rendah, masih jauh dari harapan. Pada saat aktivitas perkuliahan berlangusng, masih sering dijumpai mahasiswa yang sibuk mencari buku presensi untuk menandatangani rekan nya yang tidak hadir. Ketidakhadiran tersebut hampir dapat dipastikan karena mahasiswa yang bersangkutan datang ke kampus telambat atau memang malas. Untuk masalah ketepatan waktu masuk kelas, masih ada mahasiswa yang datang terlambat dan pelaku keterlambatan tersebut cenderung tidak berganti wajah. Tak jarang melihat mahasiswa yang datang ke kampus namun tidak masuk kuliah, sekedar ingin bermain dan bersosialisasi saja. Beberapa hal tersebut mampu menggambarkan mengenai tingkat motivasi belajar mahasiswa di Universitas kristen Maranatha yang masih jauh dari harapan. Tentu saja fenomena ini tidak bisa dipandang sebelah mata, perlu ditangani secara serius. Hal tersebut sangat 4 Universitas Kristen Maranatha

berpengaruh pada kualitas lulusan yang dihasilkan kelak dan akan berdampak buruk terhadap identitas Perguruan Tinggi di mata masyarakat. Prestasi belajar mahasiswa dapat diukur berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Perguruan Tinggi. Seorang mahasiswa dapat dikatakan berhasil dan berprestasi apabila sudah mampu memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Perguruan Tinggi. Untuk menghasilkan mahasiswa berprestasi sesuai kriteria yang ditetapkan Perguruan Tinggi tersebut maka pihak Perguruan Tinggi perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, dalam hal ini diperlukan adanya perhatian khusus dari Perguruan Tinggi dalam rangka meningkatkan motivasi belajar dan menciptakan lingkungan kampus yang kondusif guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang positif dari mahasiswa terutama dalam proses penyelesaian studinya. Proses belajar mengajar di Perguruang Tinggi dengan di Sekolah Dasar/Menengah/Umum tentu saja berbeda. Di Perguruan Tinggi, dosen hanya memberikan pengantar pengetahuan dan cara-cara pengerjaannya saja. Dalam hal tanggung jawab belajar, dosen tidak seperti guru di Sekolah yang setiap harinya memantau anak didiknya belajar, di Perguruan Tinggi tanggung jawab belajar sepenuh nya diserahkan kepada mahasiswa. Mahasiswa pun dituntut lebih mandiri dan lebih dewasa. Proses belajar mengajar di perkuliahan di Universitas lain pada umumnya sama seperti di Universitas Kristen Maranatha pula. Namun yang menjadi perbedaan adalah setiap lingkungan kampus yang dimiliki suatu Universitas memiliki keadaan lingkungan yang berbeda-beda. 5 Universitas Kristen Maranatha

Prestasi belajar merupakan hasil yang diraih melalui usaha, ketekunan dan keuletan seseorang dalam belajar. Prestasi belajar yang baik merupakan ekspektasi yang ingin dicapai setiap mahasiswa. Keberhasilan prestasi belajar mahasiswa tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri individu mahasiswa itu sendiri. Faktor yang mempengaruih prestasi belajar mahasiswa yang datang dari luar salah satunya bisa berasal dari lingkungan kampus. Faktor lingkungan kampus, tempat mahasiswa menimba ilmu tentu tidak kalah pentingnya dalam rangka meningkatkan prestasi belajar. Aspek lingkungan tentunya akan berpengaruh terhadap proses belajar mahasiswa di lingkungan kampus. Keberhasilan proses belajar melalui motivasi yang dimiliki mahasiswa tentu saja harus diimbangi dengan lingkungan kampus yang memadai. Pihak Perguruan Tinggi harus menyediakan lingkungan kampus yang memadai dan membuat suasana senyaman mungkin untuk mahasiswanya. Lingkungan kampus yang baik dapat mendukung pelaksanaan belajar sehingga mahasiswa memiliki semangat belajar dan meningkatnya prestasi belajar. Lingkungan kampus memliki pengaruh yang sangat penting dalam mendukung proses belajar mahasiswa. Sarana dan prasarana yang terdapat di kampus sangat diperlukan guna menunjang proses perkuliahan. Sarana dan prasarana yang tidak lengkap dan dianggap kurang layak akan menghambat dan menganggu proses belajar. 6 Universitas Kristen Maranatha

Lingkungan kampus memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Proses belajar mengajar merupakan aktivitas yang penting karena melalui proses ini tujuan pendidikan akan tercapai dalam bentuk perubahan prilaku. Belajar merupakan suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang berkat adanya pengalaman dan latihan yang dilakukan secara terus-menerus. Dengan adanya kegiatan belajar, maka setiap individu memiliki tingkat motivasi belajar yang berbeda-beda. Rendahnya motivasi yang ada di dalam diri Mahasiswa akan memiliki dampak yang negatif bagi sebuah Perguruan Tinggi. Lingkungan kampus juga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan perilaku mahasiswa di kampus. Lingkungan kampus yang kondusif dapat terlihat melalui lingkungan fisik seperti ukuran kelas, suhu udara diruangan kelas, kebersihan kampus, fasilitas internet, fasilitas perpustakaan dan lain-lain. Lingkungan yang tidak sehat akan membuat mahasiswa merasa tidak nyaman bahkan stres sehingga motivasi belajar mahasiswa akan menurun yang di ikuti pula dengan menurunya prestasi belajar mahasiswa. Sehingga tujuan suatu Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan mahasiswa yang berkualitas akan sulit tercapai. Lingkungan kampus yang kondusif tidak selalu berbicara mengenai fasilitasfasilitas yang ada di kampus saja. Ada beberapa faktor yang berpengaruh lain nya, yaitu hubungan yang baik antara sesama mahasiswa serta hubungan yang baik antara dosen dan mahasiswa. Faktor yang berbicara mengenai hubungan antar individu tersebut tidak bisa dianggap remeh, sebab, hal tersebut akan berpengaruh kepada 7 Universitas Kristen Maranatha

kenyamanan mahasiswa. Mahasiswa akan merasa betah jika hubungan antar individu terjalin akrab. Jenis-jenis lingkungan fisik di Universitas Kristen Maranatha seperti penerangan, suhu udara, sirkulasi udara, ukuran ruang kelas, kebersihan dan lain-lain secara keseluruhan dapat dikatakan baik walaupun ada beberapa jenis lingkungan fisik yang masih harus dibenahi. Lingkungan non fisik seperti hubungan yang baik antara sesama mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha secara keseluruhan terlihat baik-baik saja, namun hubungan antara dosen dan mahasiswa di Universitas Kristen Marantha yang sedikit bermasalah. Hal ini terbukti dengan masih adanya mahasiswa yang mengeluh, merasa tidak cocok dengan dosen yang menjadi pengajar mereka. Ketidakcocokan itu seperti cara mengajarnya yang kurang enak, cara penyampaian materi yang sulit dimengerti dan lain-lain. Dalam menanggapi hal tersebut, maka pihak Perguruan Tinggi harus perlu memperhatikan berbagai faktor tersebut demi terciptanya lingkungan kampus yang kondusif karena akan sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa. Mahasiswa yang memilih untuk bergabung menjadi aktivis kampus seperti Senat, Himpunan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Universitas Kristen Maranatha, selain harus mengikuti proses belajar di perkuliahan seperti mahasiswa pada umumnya, mahasiswa tersebut diharuskan pula menjalani kegiatan kemahasiswaan. Para aktivis tersebut dapat dipastikan sering menghabiskan waktu mereka di area kampus dibandingkan mahasiswa biasa yang tidak terikat dengan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Mahasiswa yang menjadi pengurus inti struktural dalam kegiatan kemahasiswaan memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan mahasiswa 8 Universitas Kristen Maranatha

yang hanya menjadi anggota biasa, sehingga para pengurus inti struktural tersebut akan lebih sering lagi menghabiskan waktu di kampus. Pengurus inti struktural tersebut seperti ketua, wakil, sekretaris, dan bendahara. Di beberapa organisasi kemahasiswaan, ada tambahan seperti wakil eksternal dan wakil internal. Menilik kegiatan aktivis kampus yang lebih banyak menghabiskan waktu di kampus, tentu saja mereka mengenal lebih dalam dengan keadaan dan kondisi lingkungan kampus di Universitas Kristen Maranatha, baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik. Para aktivis kampus lebih mengetahui lingkungan di Universitas Kristen Maranatha dibandingkan mahasiswa yang bukan aktivis. Para aktivis tentu lebih mengenal dan menjiwai keadaan-keadaan lingkungan fisik kampus karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu di kampus dan sering menggunakan fasilitas-fasilitas kampus sehingga mereka tahu betul seluk beluk lingkungan fisik di Universitas Kristen Maranatha. Lingkungan non fisik seperti hubungan antar individu, tentu mahasiswa aktivis lebih mengetahui. Selain menjalin hubungan baik antar mahasiswa yang bukan aktivis, para aktivis juga harus menjalin hubungan yang baik dengan rekan-rekannya di kegiatan kemahasiswaannya karena memang dalam suatu organisasi dituntut memilik tim yang solid untuk mencapai tujuan organisasi dan setiap aktivis pasti harus selalu berhubungan dengan dosendosen di Universitas Kristen Maranatha guna menunjang perkuliahan dan mendukung setiap aktifitas-aktifitas kegiatan kemahasiswaan mereka. Dari alasan dan pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan kampus dikenali dengan baik oleh aktivis kampus sehingga mereka dapat mewakili dari seluruh mahasiswa yang ada di Universitas Maranatha. 9 Universitas Kristen Maranatha

Selain dianggap dapat mewakili seluruh mahasiswa, penelitian yang dilakukan pada aktivis ini memang diperlukan untuk Universitas Kristen Maranatha sendiri untuk kebutuhan akreditasi. Salah satu upaya meningkatkan akreditasi suatu Universitas memang diperlukan penelitian terhadap aktivis yang ada di suatu Universitas. Menilik alasan-alasan tersebut tentu saja melalui aktivis dapat diketahui korelasi antara lingkungan kampus terhadap motivasi belajar di Universitas Kristen Maranatha. Berdasarkan alasan-alasan di atas, peneliti ingin menggali dan menelaah perihal hubungan lingkungan kampus dengan motivasi belajar melalui penelitian dengan judul Pengaruh Lingkungan Kampus Terhadap Motivasi Belajar Pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil pemaparan pada latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut ini. 1. Bagaimana lingkungan kampus pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha? 2. Bagaimana motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha? 3. Bagaimana pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha? 10 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis beberapa hal. 1. Lingkungan kampus pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha. 2. Motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha. 3. Pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat bagi universitas Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan masukan bagi universitas yang bersangkutan untuk mempelajari sampai sejauh mana kecenderungan lingkungan kampus dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Manfaat bagi pembaca Dari penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, serta dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang. 11 Universitas Kristen Maranatha