ANALYSIS PENGARUH ARUS PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA SS 41 PADA PENGELASAN GTAW

dokumen-dokumen yang mirip
Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang *

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

ANALISA PENGARUH PENGELASAN FCAW PADA SAMBUNGAN MATERIAL GRADE A DENGAN MATERIAL GRADE DH 36. Oleh :

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

Ir Naryono 1, Farid Rakhman 2

Pengaruh Hasil Pengelasan Las TIG Terhadap Kekuatan Tarik dan Ketangguhan

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

Analisa Kekuatan Sambungan Las SMAW Pada Material Baja ST 37

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS PENGELASAN ASTM A790 DAN ASTM A106 Gr. B HASIL PROSES PENGELASAN GTAW YANG DIAPLIKASIKAN PADA PIPA GEOTHERMAL

Analisa Sifat Mekanik Hasil Pengelasan GMAW Baja SS400 Studi Kasus di PT INKA Madiun

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP HASIL PENGELASAN TIG PADA BAJA KARBON RENDAH

PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

Pelaksanaan Uji Tarik

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

Analisa Hasil Lasan Stud Welding Pada Baja AISI 304 dan Baja XW 42 Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PROSES PENGELASAN SMAW

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

PENGARUH HASIL PENGELASAN GTAW DAN SMAW PADA PELAT BAJA SA 516 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

Journal of Mechanical Engineering Learning

BAB IV DATA DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

BAB II KERANGKA TEORI

Pengelasan dan Pengujian Tarik

JURNAL PENGARUH PEMBERIAN PANAS AWAL PADA HASIL PENGELASAN TIG TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA TAHAN KARAT 316L

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

PENGARUH SUHU PREHEAT DAN VARIASI ARUS PADA HASIL LAS TIG ALUMINIUM PADUAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP KEKUATAN IMPACT DAN KEKERASAN MATERIAL ST 37 MENGGUNAKAN PROSES PENGELASN GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW) Oleh

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH FILLER DAN ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT FISIK-MEKANIK SAMBUNGAN LAS GMAW LOGAM TAK SEJENIS ANTARA BAJA KARBON DAN J4

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

Pengaruh Variasi Temperatur Anneling Terhadap Kekerasan Sambungan Baja ST 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penyambungan Aluminium 6061 T6 dengan Metode CDFW. Gambar 4.1 Hasil Sambungan

PENGARUH HASIL PENGELASAN GTAW DAN SMAW PADA PELAT BAJA SA 516 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERAAN DAN STRUKTUR MIKRO

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan efisiensi penggunaan BBM. Penggantian bahan pada. sehingga dapat menurunkan konsumsi penggunaan BBM.

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia konstruksi, pengelasan sering digunakan untuk perbaikan dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP KETANGGUHAN SAMBUNGAN BAJA A36 PADA PENGELASAN SMAW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA KUAT LENTUR DAN PENGELASAN PADA PEMEGANG KURSI MOBIL

Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...

ANALISA KEKUATAN TARIK PENYAMBUNGAN PELAT DENGAN KETEBALAN BERBEDA PADA TYPE SAMBUNGAN BUTT JOINT

PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING

PENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA

JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

KAJIAN HASIL PROSES PENGELASAN MIG DAN SMAW PADA MATERIAL ST41 DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN (Air, Collent, dan Es) TERHADAP KEKUATAN TARIK

Prosiding SNATIF Ke -4 Tahun 2017 ISBN:

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

INFO TEKNIK Volume 14 No. 2 Desember 2013 ( ) PENGARUH ARUS TERHADAP KEKERASAN HASIL PENGELASAN BAJA ST 60 MENGGUNAKAN PENGELASAN SMAW

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP DAERAH HAZ LAS PADA BAJA KARBON

PENGARUH PROSES PREHEATING PADA PENGELASAN SMAW TERHADAP KEKUATAN TARIK MATERIAL BAJA ST 37

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR ANNEALING TERHADAP KEKERASAN SAMBUNGAN BAJA ST 37

BAB I PENDAHULUAN. atau non ferrous dengan memanaskan sampai suhu pengalasan, dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi ( filler metal ).

BAB 3 METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Pengelasan Berbeda, GMAW, Variasi Arus, Struktur Mikro

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proses pengelasan. Pada proses pengelasan terdapat berbagai jenis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh Wahyu Ade Saputra ( ) Dosen Pembimbing 1. Ir. Achmad Zubaydi, M.Eng., Ph.D 2. Ir. Soeweify, M.Eng

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA LAS SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING) DENGAN METODE EKSPERIMEN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMUNIUM DENGAN METODE SMAW

Available online at Website

TUGAS AKHIR S T U DI LAJU KOROSI WELD JOINT M A T ERIAL PHYTRA AGASTAMA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

ANALISIS PENGARUH HASIL PENGELASAN BIMETAL BAJA S45C DAN STAINLESS STEELS 304 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur mikro adalah gambaran dari kumpulan fasa-fasa yang dapat diamati

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN DAN VARIASI DIAMETER ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA STAINLESS STEEL AISI 304

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan antara dua. logam atau lebih yang menggunakan energi panas.

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

KATA PENGANTAR. Sidoarjo, Desember Fakultas. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH HASIL PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA ST 42

PENGARUH WAKTU DAN JARAK TITIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP KEKUATAN GESER HASIL SAMBUNGAN LAS

PENGARUH HEAT TREATMENT

ANALISIS KEKUATAN TARIK BAJA ST37 PASCA PENGELASAN DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN MENGGUNAKAN SMAW. Yassyir Maulana

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi kebutuhan teknologi maupun kebutuhan rumah. berpengaruh pada penurunan kualitas barang produksi seperti

J. Sains & Teknologi, Desember 2014, Vol.3 No.2 : ISSN

Vol. 9, No. 1, November 2017 ISSN:

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN SAMBUNGAN LAS BAJA ST 37 DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI ELEKTRODA

PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMINIUM DENGAN METODE MIG

Transkripsi:

ANALYSIS PENGARUH ARUS PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA SS 41 PADA PENGELASAN GTAW Rizky Dwi Prayogo Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan, FTMK - ITATS email : rizky.dwi.rdp@gmail.com ABSTRACT Welding is a working process that plays a very important role in the shipbuilding industry. One of the things that must be considered in welding is the amount of current because it can affect the welding results. This study aims at determining the effects of current that occur in welding GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) by 4 variations of current namely 125, 130, 135, 140 A. The welding results were obtained by tensile and micro test. The results of tensile test on welding current were 52.29 Kgf / mm² on 125 A, 53.67 Kgf / mm² on 130 A, 55.70 Kgf / mm² on 135 A, 56.22 Kgf / mm² on 140 A. Micro test resulted from GTAW in the base metal area, HAZ and weld metal contained ferrite and dominated by rough perlite. These contents influenced the increasing heat input which then produced good quality from 4 variations of GTAW results. Keywords : Effect of Current; GTAW; Tensile Test; Micro Test. ABSTRAK Pengelasan merupakan proses pengerjaan yang memegang peranan sangat penting dalam industri galangan kapal. Salah satu yang harus diperhatikan dalam melakukan pengelasan adalah besar arus karena dapat mempengaruhi hasil pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus yang terjadi pada pengelasan GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) yang menggunakan 4 variasi arus yaitu 125, 130, 135, 140 A. Hasil pengelasan ini di lakukan dengan uji tarik dan uji mikro. Nilai hasil uji tarik pada arus pengelasan 125 A menunjukan kekuatan tarik maximum 52,29 Kgf/mm², 130 A sebesar 53,67 Kgf/mm², 135 A sebesar 55,70 Kgf/mm², 140 A sebesar 56,22 Kgf/mm². Uji mikro yang dihasilkan dari pengelasan GTAW pada daerah base metal, HAZ dan weld metal terdapat kandungan ferit dan didominasi kandungan perlit yang kasar. Hal ini berpengaruh dari masukan panas yang semakin naik dan menghasilkan ketangguhan yang baik dari 4 variasi hasil pengelasan GTAW. Kata Kunci : Pengaruh Arus; GTAW; Uji Tarik; Uji Mikro. PENDAHULUAN Pengelasan adalah suatu pekerjaan yang paling sering digunakan dalam dunia konstruksi dan industri yang semakin berkembang seperti sekarang ini contohnya pada industri galangan kapal. Pada teknologi produksi dengan menggunakan bahan baku logam, pengelasan merupakan proses pengerjaan yang memegang peranan sangat penting. Saat ini hampir tidak ada logam yang tidak dapat dilas, karena telah banyak teknologi baru yang ditemukan dengan berbagai macam cara pengelasan. Penyambungan dua buah logam menjadi satu dilakukan dengan cara pemanasan atau pelumeran. Kedua bagian logam yang akan disambung dibuat lumer atau dilelehkan dengan busur nyala atau dengan logam itu sendiri sehingga kedua ujung atau bidang logam merupakan bidang yang kuat tidak mudah dipisahkan. (Arifin,1997) Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya banyak masalah maasalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam macam pengetahuan. Karena itu dalam pengelasan, pengetahuan harus turut serta mendampingi praktek. (Jokosisworo, 2009). Salah satu yang harus diperhatikan dalam melakukan pengelasan adalah besar arus, kecepatan pengelasan dalam penyambungan logam menggunakan pengelasan GTAW. Penyetelan arus pengelasan akan mempengaruhi dari hasil pengelasan. Dalam penulisan ini akan di bahas kekuatan tarik dan struktur mikro pada pengelasan GTAW dengan tujan untuk mengetahui kekutan dan perubahan struktur pada daerah panas dan yang terpengaruh panas - 133 -

dengan variasi ampere yang hasilnya tersebut diharapkan dapat berfungsi dalam melakukan pekerjaan pengelasan baik dalam pembangunan bangunan baru maupun reparasi pada industri galangan kapal serta proses pengelasan yang dilakukan di luar proses pembangunan kapal, dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui hasil dari suatu pengelasan tersebut, sehingga para pengguna dapat memaksimalkan pekerjaan serta hasil yang didapatkan sangat memuaskan. TINJAUAN PUSTAKA Pengelasan GTAW Istiah GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) berasal dari Amerika, sedangkan TIG (Tungsten Inert Gas) berasal dari Eropa, pengertiannya sama yaitu jenis las listrik yang menggunakan elektroda tidak terumpan. Elektroda ini hanya digunakan untuk menghasilkan busur listrik. Gas yang digunakan ini adalah argon. Pengelasan GTAW sering digunakan pada pengelasan akar (root) dan juga digunakan pada material yang tipis. Lihat gambar 1. skema pengelasan GTAW. Gambar 1. Skema Pengelasan GTAW Pengujian Tarik Pada uji tarik suatu material akan mengalami kerusakan, karena uji tarik adalah pengujian kekuatan material dengan menarik suatu material sampai putus. Uji tarik merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan. Dengan menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana bahan ini bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat eksperimen untuk uji tarik ini harus memiiliki cengkeraman yang kuat dan kekakuan yang tinggi. Pada uji tarik, benda uji diberi beban gaya tarik sesumbu yang bertambah secara kontinyu, bersamaan dengan itu. Kurva tegangan regangan rekayasa diperoleh dari pengukuran perpanjangan benda uji. Dengan menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat eksperimen untuk uji tarik ini harus memiliki cengkeraman yang kuat dan kekakuan yang tinggi. Pengujian Mikro Pengujian mikro adalah suatu pengujian mengenai struktur bahan melalui pembesaran dengan menggunakan mikroskop khusus metalografi. Dengan pengujian mikro struktur, kita dapat mengamati bentuk dan ukuran kristal logam, kerusakan logam akibat proses deformasi, proses perlakuan panas, dan perbedaan komposisi. Untuk melakukan pengujian mikro, maka diperlukan proses metalografi. Proses metalografi bertujuan untuk melihat struktur mikro suatu bahan. - 134 -

METODE Dalam metode ini adalah suatu cara yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini, yang menggunakan metode eksperimen dengan variasi ampere yang berbeda, yaitu untuk mencari hubungan dari pengaruh arus yang bervariasi guna untuk mendapatkan hasil tentang pengaruh arus pengelasan terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro baja ss41 pada pengelasan GTAW. Gambar 2. Diagram alir penelitian. Langkah langkah dalam metode penelitian ini diuraikan sebagai berikut : Persiapan material Material yang digunakan adalah baja karbon rendah type SS 41 (Grade A) dengan membuat spesimen berukuran 300 mm x 300 mm x 6 mm Sebanyak 4 spesimen. Proses Pengelasan Menggunakan proses pengelasan GTAW. Jenis sambungan pengelasan yang dipakai adalah sambungan tumpul (butt joint). Dengan menggunakan variasi arus 125 A, 130 A, 135 A dan 140 A. Pengujian Langkah selanjutnya dengan pengujian tarik dan foto mikro untuk mendapatkan hasil dari setiap arus yang berbeda. Uji Tarik Pengujian tarik adalah pengujian kekuatan suatu material dengan menarik suatu bahan sampai putus. Langkah pertama sebelum melakukan uji tarik yaitu dengan membentuk dimensi spesimen uji tarik sesuai dengan standar AWS D.1/2008. Setelah pembentukan ukuran, spesimen di letakan di mesin uji dan siap ditarik hingga patah. dan melihat nilai dari kekuatan luluh dan kekuatan tarik sesuai grafik yang dihasilkan. Uji Mikro - 135 -

Pengujian mikro adalah suatu pengujian mengenai struktur bahan melalui pembesaran dengan menggunakan mikroskop. Dengan pengujian mikro struktur, kita dapat mengamati bentuk dan perlakuan panas yang diterima dari hasil pengelasan yang bervariasi arus. Tahapan yang harus dilalui adalah mounting, grinding, polishing, dan etching. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan larutan nital dan etanol, Teteskan larutan nital ke permukaan sampel dan dibilas dengan etanol, Permukaan sampel dikeringkan lalu diamati menggunakan mikroskop optik dengan memperbesar ukuran 500x dan fokus, Setelah menemukan gambar yang bagus, maka ambil gambar dan simpan, hasil siap diamati. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Tarik Uji tarik merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan. Dengan menarik suatu bahan kita akan mengetahui bagaimana bahan ini bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Bentuk spesimen uji tarik mengacu pada standar AWS D1.1. Dari hasil pengujian tarik didapat kemudian dimasukan kedalam kedalam tabel. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil pengujian tarik. Tensile Test Result Specimen Thick Area Ao Area A1 Py Pmax Code L₀ L₁ E % Yp Ts (mm) (mm²) (mm²) (Kgf) (Kgf) A. (125 A) 6 19,6 117,6 100 119 5610 6150 19 47,70 52,29 B. (130 A) 6 20,4 122,4 100 118 5820 6570 18 47,54 53,67 C. (135 A) 6 19 114 100 116 5710 6350 16 50,08 55,70 D. (140 A) 6 19,8 118,8 100 122 5970 6680 22 50,25 56,22. (a) (b) Gambar 3. a) sebelum di uji tarik, b) Setelah di uji tarik. Sumber : dokumen pribadi Spesimen setelah di uji tarik menunjukkan bahwa hasil pengujian tarik pada 4 Spesimen dengan besar arus 125, 130, 135, 140 ampere mengalami putus pada daerah logam induk. - 136 -

Gambar 4. Diagram uji tarik Hasil dari pengujian tarik dari ke 4 (empat) variasi pengelasan GTAW mengalami peningkatan dari arus 125 A yaitu sebesar 52,29 Kgf/mm², 130 A sebesar 53,67 Kgf/mm², 135 A sebesar 55,70 Kgf/mm² dan 140 A sebesar 56,22 Kgf/mm². Dari setiap spesimen menunjukkan nilai tegangan maksimal yang berbeda. Kekuatan tarik tertinggi di tunjukan pada arus 140 A dengan nilai 56,22 Kgf/mm² dan Kekuatan tarik terendah di tunjukan pada arus 125 A dengan nilai 52,29 Kgf/mm². Dari keempat spesimen tersebut diketahui bahwa semakin besar arus yang dihasilkan akan semakin tinggi kekuatan tariknya. Uji Mikro Pengujian struktur mikro ini dilakukan untuk mengetahui isi unsur kandungan yang terdapat di daerah dalam spesimen yang akan diuji. Dengan menggunakan spesimen uji yang telah dihaluskan agar dapat terlihat kandungan didalam benda uji tersebut. Struktur mikro adalah suatu bentuk susunan struktur yang terbentuk pada material logam dan ukurannya sangat kecil dan tidak beraturan, bentuknya berbeda-beda tergantung pada unsur dan proses yang dialami pada saat pembentukannya. Foto mikro ini dilakukan pada daerah base metal, daerah HAZ dan daerah weld metal. Adapun hasil dari foto mikro tersebut dapat dilihat dari gambar di bawah ini. Spesimen A (125 A). (a) (b) (c) Gambar 5. a) Hasil struktur mikro daerah Base Metal, b) Hasil struktur mikro daerah HAZ, c) Hasil struktur mikro daerah Weld Metal. Spesimen A (130 A). (a) (b) (c) - 137 -

Gambar 6. a) Hasil struktur mikro daerah Base Metal, b) Hasil struktur mikro daerah HAZ, c) Hasil struktur mikro daerah Weld Metal. Spesimen A (135 A). (a) (b) (c) Gambar 7. a) Hasil struktur mikro daerah Base Metal, b) Hasil struktur mikro daerah HAZ, c) Hasil struktur mikro daerah Weld Metal. Spesimen A (140 A). (a) (b) (c) Gambar 7. a) Hasil struktur mikro daerah Base Metal, b) Hasil struktur mikro daerah HAZ, c) Hasil struktur mikro daerah Weld Metal. Hasil dari keempat spesimen diatas terdapat kandungan perlit dan ferit Dimana arus pengelasan yang semakin tinggi akan menyebabkan kandungan perlit yang semakin besar dan kasar. Dari hasil uji mikro dapat diketahui perbedaan dari variasi arus yang dapat mempengaruhi struktur mikro pada daerah base metal, HAZ, dan weld metal. Semakin besar arus yang digunakan, maka butiran perlit yang dihasilkan akan semakin besar. Karena masukan panas yang terjadi. KESIMPULAN Dari hasil analisa yang telah dilakukan pada skripsi ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai diantaranya adalah pengaruh variasi arus yang terjadi terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan mengalami peningkatan dari arus 125 A yaitu sebesar 52,29 Kgf/mm², 130 A sebesar 53,67 Kgf/mm², 135 A sebesar 55,70 Kgf/mm² dan 140 A sebesar 56,22 Kgf/mm². Dari hasil uji tarik ini didapatkan kekuatan tarik terendah di tunjukan pada arus 125 A dengan nilai 52,29 Kgf/mm², sedangkan nilai kekuatan tarik tertinggi terdapat pada arus 140 A dengan nilai 56,22 Kgf/mm². Dari keempat spesimen tersebut diketahui bahwa semakin besar arus yang dihasilkan akan semakin besar kekuatan tariknya; variasi kuat arus pengelasan memberikan pengaruh terhadap struktur mikro pada daerah base metal, daerah terpengaruh panas las (HAZ), dan daerah weld metal. Dengan semakin besar arus yang diterima dari keempat variasi arus, maka struktur mikro yang terjadi didominasi oleh ferit dan perlit serta meningkatkan ukuran butir perlit hal ini disebabkan oleh arus yang semakin bertambah dan masukan panas meningkat yang terjadi saat pengelasan berlangsung. - 138 -

DAFTAR PUSTAKA [1] Arifin, S. 1997. Las Listrik dan Otogen. Jakarta: Ghalia Indonesia. [2] AWS D1.1, 2008. Structural Welding Code Steel. [3] Galih, 2016. Pengaruh Variasi Kuat Arus Pengelasan Tungsten Inert Gas Struktur Mikro Baja Karbon Medium. Lampung : Universitas Lampung. [4] Wiryosumarto, H Dan Okumura, Toshie. 2004. Teknologi Pengelsan Logam. Cetakan Ke IX. Pradnya Paramita. Jakarta. - 139 -

Halaman ini sengaja dikosongkan - 140 -