BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelatihan senam lansia MENPORA dapat meningkatkan nilai range of motion

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri.

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015 Online : Nadia Kurnia, Yosef Purwoko

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan tingkat pendapatan semakin meningkat. Salah satu penanda

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

ROM (Range Of Motion)

ROM (Range Of Motion)

Kata kunci: lansia, senam pivot, jalan kaki, rentang gerak sendi/ range of motion (ROM), sendi ekstremitas superior.

Tindakan keperawatan (Implementasi)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF


BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

Flexibility is an important element for general health and fitness and is very

BAB I PENDAHULUAN. epidemi global dan harus segera ditangani. Saat ini prevalensi obesitas di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

BAB I PENDAHULUAN. setengah miliar mengalami obesitas. 1. meningkat pada negara-negara maju, tetapi juga di negara-negara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Oleh. D.P.Wiranata 1), E. Pujiati 2), ABTSRAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN RANGE OF MOTION (ROM)

BAB I PENDAHULUAN. diprediksikan jumlah lansia sebesar 28,8 juta jiwa (11,34%) dengan usia

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa pembengkakan yang disertai nyeri pada bagian-bagian tubuh seperti lutut, jari

Kedokteran Indonesia Semarang: Pembinaan Jaringan Pembina Mahasiswa Katolik Fakultas Kedokteran Indonesia, MP, Daly.

CATATAN PERKEMBANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Junctura membri superioris liberi dibagi menjadi 5, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. neurologi RSUP Dr. Kariadi Semarang, yang memenuhi kriteria penelitian. Dalam

PENGARUH FREE ACTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI LUTUT WANITA LANJUT USIA

PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION PASIF TERHADAP LUAS GERAK SENDI PINGGUL PADA LANSIA DI BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJA CERAH PANIKI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

I. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. tepat, ketepatan ini akan menjadikan kualitas penelitian menjadi baik. Terdapat dua

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. (12%) wanita di Amerika akan mengembangkan kanker payudara infasif selama

Penjelasan Tentang Penelitian

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILITAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LATIHAN FISIK MENINGKATKAN RENTANG GERAK SENDI PENDERITA ARTHRITIS PHYSICAL EXERCISE INCREASING JOINT RANGE MOTION ARTHRITIS PATIENT

TRI NOFIANTO (A )

SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA. Hedi Ardiyanto Hermawan

LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hiduplebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini. meningkatnya jumlah penduduk golongan lanjut usia.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun Oleh: Fredrik Lay

BAB l PENDAHULUAN. gerakannya, dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan aktifitas atau

BAB I PENDAHULUAN. sadar melalui pendidikan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa untuk

Hasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDS

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Senam Kebugaran Jasmani terhadap Fleksibilitas Sendi pada Wanita Usia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. seorang anggota Sekolah Pelatihan YMCA di Springfield, Massachusset. Bola

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN RANGE OF MOTION SENDI PANGGUL DAN FLEKSI LUMBAL PADA DEWASA MUDA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Siku (Elbow Joint)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempersiapkan

BAB IV METODE PENELITIAN. Disiplin Ilmu yang terkait penelitian ini adalah ilmu kedokteran jiwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa usia 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah. suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur


Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Pergelangan dan Tangan (Wrist Joint and Hand)

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Eka Sucipto Panigoro 2015

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit pada anggota gerak yang disebabkan oleh traumatik. Trauma merupakan

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

DISLOKASI SENDI PANGGUL

BAB II PENGELOLAAN KASUS. A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

BAB 5 PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. hubungan letak lesi insula terhadap fungsi motorik pasien iskemik stroke. Terdapat

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Bahu (Shoulder Joint) Tim Penyusun :

PENDAHULUAN. Peringkat IV di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat Sensus BPS 1998 UHH pria = 63 tahun, dan wanita = 67 tahun

PENERAPAN TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) UNTUK MENINGKATKAN PERGERAKAN SENDI PADA PASIEN STROKE DI DESA WONOSIGRO KELURAHAN GOMBONG

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

3. Peradangan pada sendi adalah salah satu gangguan di sistem gerak manusia. Nama penyakitnya adalah

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FROZEN SHOULDER SINISTRA DI RSUD SRAGEN

BUKU PANDUAN MANUAL SKILL BLOK 18. SISTEM MUSKULOSKELETAL.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tempat Tanggal Lahir : Serang, 08 Desember : Komp. Grya Gemilang Sakti II Blok A2 No.4

BAB IV PEMBAHASAN. Of Motion ( ROM ) aktif pada Tn. K dengan post operasi fraktur di ruang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 1954 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN CACAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015 ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan/implementasi MANDIRI. S: klien mengatakan 2014

Transkripsi:

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan 1. Pelatihan senam lansia MENPORA dapat meningkatkan nilai range of motion (ROM) sendi ekstremitas atas pada kelompok lansia Kemuning, Banyumanik, Semarang pada gerakan abduksi bahu, adduksi bahu, fleksi bahu, hiperekstensi bahu, fleksi siku, hiperekstensi siku, fleksi pergelangan tangan, dan hiperekstensi pergelangan tangan. 2. Nilai range of motion (ROM) sendi ekstremitas atas sebelum pelatihan senam lansia MENPORA pada kelompok lansia Kemuning, Banyumanik, Semarang adalah: a. Rerata nilai abduksi dari articulatio humeri/ sendi bahu adalah kanan: 162.73±14.013 (120,160 ) dan kiri: 124.09±16.556(100,150). b. Rerata nilai adduksi dari articulatio humeri/ sendi bahu adalah kanan: 35.45±7.891 (20,50 ) dan kiri: 30±8.062(15,45). c. Rerata nilai fleksi dari articulatio humeri/ sendi bahu adalah kanan: 141.36±15.015 (120,170 ) dan kiri: 132,73±14.894(110,160). d. Rerata nilai hiperekstensi dari articulatio humeri/ sendi bahu adalah 40.45±10.357 (25,30 ) dan kiri: 33.64±9.770(20,50).

e. Rerata nilai fleksi dari articulatio cubiti/ sendi siku adalah 124.54±10. (110,130 ) dan kiri: 116.36±10.269(100,130). f. Rerata nilai hiperekstensi dari articulatio cubiti/ sendi siku adalah kanan: 0.45±1.508 (0,5 ) dan kiri: 0(0,0). g. Rerata nilai fleksi dari articulatio radiocarpea/ sendi pergelangan tangan adalah 63.63±10.975 (50, 80 ) dan kiri: 57,27±12.117(40,75). h. Rerata nilai hiperekstensi dari articulatio radiocarpea/ sendi pergelangan tangan adalah kanan:52.27±6.467 (45, 60 ) dan kiri: 47.73±6.068(40,55). 3. Nilai range of motion (ROM) sendi ekstremitas atas setelah pelatihan senam lansia MENPORA pada kelompok lansia Kemuning, Banyumanik, Semarang adalah: a. Rerata nilai abduksi dari articulatio humeri/ sendi bahu adalah kanan: 163.31±11.697 (140, 175 ) dan kiri : 150±10.954(130,150). b. Rerata nilai adduksi dari articulatio humeri/ sendi bahu adalah kanan: 46.36±12.060 (30,75 ) dan kiri: 39.55±9.606(25,60). c. Rerata nilai fleksi dari articulatio humeri/ sendi bahu adalah kanan: 160±7.416 ( 135,180 ) dan kiri: 150.45±13.314(125,170). d. Rerata nilai hiperekstensi dari articulatio humeri/ sendi bahu adalah kanan: 50.90±18.315 (40, 60 ) dan kiri: 44.55±6.876(35,55).

e. Rerata nilai fleksi dari articulatio cubiti/ sendi siku adalah kanan: 134.54±4,719 (125,135 ) dan kiri: 127.27±6.068(120,135). f. Rerata nilai hiperekstensi dari articulatio cubiti/ sendi siku adalah kanan: 2.72±2.611 (0,5 ) dan kiri: 1.82(0,5 ). g. Rerata nilai fleksi dari articulatio radiocarpea/ sendi pergelangan tangan adalah 72.27±10.090( 60,80 ) dan kiri: 70.45±9.863(50,85). h. Rerata nilai hiperekstensi dari articulatio radiocarpea/ sendi pergelangan tangan adalah 67.72±4.101(60,70 ) dan kiri: 56.82±5.135(50,65). 4. Nilai perbedaan range of motion (ROM) sendi ekstremitas atas sebelum dan sesudah pelatihan senam lansia MENPORA pada kelompok lansia Kemuning, Banyumanik, Semarang adalah: a. Abduksi articulatio humeri/ sendi bahu kanan: -24.55±11.058,p= 0.00 dan kiri: -24.909±11.058, p= 0.00. b. Adduksi articulatio humeri/ sendi bahu kanan : -10.91±11.794,p= 0.012 dan kiri: -17.727±13.850,p= 0.002. c. Fleksi articulatio humeri/ sendi bahu kanan: -18.64±16.747,p=0.012 dan kiri: -17.727±13.850,p= 0.002. d. Hiperekstensi articulatio humeri/ sendi bahu kanan: Z= -2.821 dengan nilai p=0.004 dan kiri: -9.091±4.908,p=0.010.

e. Fleksi articulatio cubiti/ sendi siku kanan: Z=-2.442, p=0.015 dan kiri: Z=-2,825, p=0.005. f. Hiperekstensi articulatio cubiti/ sendi siku kanan: Z= -2.236, p=0.025, dan kiri: Z=-2,00, p=0.046. g. Fleksi articulatio radiocarpea kanan : Z= -2.968,p=0.003 dan kiri: Z=- 2,829, p=0.005. h. Hiperekstensi articulatio radiocarpea: Z= -2.754,p=0.006 dan kiri: - 9.091±4.908,p=0,00. 1.2 Saran 1. Bagi Peneliti selanjutnya. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi nantinya, peneliti selanjutnya diharapkan memilih subyek pada populasi yang lebih besar, jumlah sampel yang lebih banyak, sebaran wanita dan pria yang lebih seimbang, dilakukan dalam waktu yang lebih panjang, dan tidak hanya dilakukan pada lansia yang sehat, tetapi juga dengan lansia yang memiliki penyakit degeneratif. 2. Bagi Kelompok Lansia. Pemberian aktifitas fisik seperti senam lansia MENPORA bagi kondisi fisik lansia sangatlah diperlukan. Hal ini merupakan salah satu cara agar lansia dapat menjaga kebugaran fisiknya. Pemberian aktifitas fisik secara

teratur dapat diterapkan pada kelompok-kelompok lansia yang telah ada dalam masyarakat. 3. Bagi Pemerintah. Pemerintah Pusat dan Pemerintah setempat disarankan agar lebih memperhatikan sarana serta prasarana bagi lansia maupun kelompok lansia agar dapat melakukan kegiatan aktifitas fisik, salah satunya senam lansia MENPORA secara rutin dan teratur, sehingga tingkat kebugaran dan kesejahteraan lansia dapat ditingkatkan dan diperhatikan. Penyediaan kader- kader lansia yang dapat melatih senam, CD dan kaset untuk melatih senam sangatlah diperlukan.