BAB III PEMBAHASAN. Pada tahun 1920, Dienst Voor De Volks Deandheid (Pemerintah Hindia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung


BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan dalam tahap analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi adalah internet. Menurut (Porter, 2005) internet membuat

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek


1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

Jaringan LAN padawarnet MAGNET. Npm : Jurusan : Manajemen Informatika

Lampiran Wawancara. Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS JARINGAN INTERNET DI KAMPUS J2 KALIMALANG UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO

BAB III. INSTALASI JARINGAN KOMPUTER RTRW-Net RT005 RW04 KELURAHAN SRENGSENG SAWAH. 3.1 Persiapan dan Perancangan Jaringan RTRW-Net RT005 RW04

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING)

SIMULASI PEMANFAATAN IPCOP SEBAGAI PC ROUTER DALAM JARINGAN LOCAL (LAN) DI LABORATORIUM FE-UMI ABSTRAK

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III PEMBAHASAN. di bidang perbankan. Di antaranya penyewaan atm, maintenance passbook,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kelembagaan yang menangani tugas-tugas atau kegiatan di bidang kehutanan berbentuk

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN. Berikut ini merupakan class diagram di mana menggambarkan hubungan antara

BAB III PEMBAHASAN Switch dengan 36 port 2. Dua Krimping Tools meter kabel UTP Konektor RJ Lan Tester

Design Arschitecture dan Analisa Jaringan Komputer SMK Negeri 42 Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian...

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

BAB 4 ANALISIS NETWORK SYSTEM DAN SERVER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

b. Perancangan Sistem

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB

ANALISIS DAN PERANCANGAN SENTRALISASI DAN POLIS JARINGAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA-BANTEN SKRIPSI.

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA CACHE PROXY SERVER ANTARA METODE PROXY INTERNAL DAN EXTERNAL

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Wireless LAN (Local Area Network) adalah suatu system jaringan

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

MACAM-MACAM JARINGAN KOMPUTER

BAB III ANALISIS SISTEM. dan juga merupakan langkah persiapan menuju ke tahap perancangan

Disain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan

Pembuatan Jaringan Internet Wireless Pada Kawasan Rt.07/Rw.04 Kel.kalibata Menggunakan Gateway Server ClearOS. Ahmad Thantowi

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak

Karena belum dibangunnya suatu jaringan komputer di kantor LIPI BAKOSURTANAL Bogor ini sangat menyulitkan dan menjadi penghambat untuk berjalannya sua

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1920, Dienst Voor De Volks Deandheid (Pemerintah Hindia Belanda), mendirikan Proesf Voor Rivier Water Zuivering Voor Drink Water di Manggarai Penyelidikan dan Pengolahan Air Sungai, bahan baku air minum. Pada tahun 1935, berubah nama menjadi Lab.Voor Technish Hygiene & Drink Water Voorzeining di Bandung, kerja sama dengan Technische Hooge Scool (ITB) dan STT. Pada zaman kemerdekaan, menjadi Laboratorium Kesehatan Teknik (LKT). Pada tahun 1946, LKT dipindah ke Yogyakarta. Pada tahun 1949, LKT Yogyakarta Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik, dibawah SekJen DepKes. Pada tahun 1953, menjadi Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik Bandung cabang Yogyakarta dan diserahkan oleh DepKes kepada ITB pada tahun 1964. Pada tahun 1967, menjadi LKT Yogyakarta, dibawah DepKes dan pada tahun 1978 LKT Yogyakarta menjadi Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL), dibawah DitJen Yanmedik DepKes. Pada tahun 1982, BTKL Yogyakarta membentuk pos Jakarta dan Surabaya. Setelah 11 tahun, BTKL dilimpahkan dari DirJen Yanmedik ke DirJen PPM & PL (SK MENKES No. 426 tahun 1989) pada tahun 1993 dan BTKL Yogyakarta pos Jakarta dibentuk BTKL Jakarta, UPT esselon III b. Kemudian pada tahun 2004, BTKL Jakarta menjadi BBTKLPPM Jakarta, UPT Ess. II b (SK 48

49 MENKES RI No.267/MENKES/SK/III/2004). Dan pada tahun 2011 BTKLPPM Jakarta menjadi BBTKLPP Jakarta (PERMENKES No.2349 tahun 2011). BBTKLPP Jakarta adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan mempunyai tugas pokok sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI No.2349/MENKES/PER/XI /2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit. Visi BBTKLPP Jakarta adalah: Pusat Unggulan Regional Surveilans Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Misi BBTKLPP Jakarta adalah: 1. Melakukan pengujian dan pengkajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan. 2. Mengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. 3. Merekayasa teknologi tepat guna dan penerapannya. 4. Mendorong kemampuan wilayah layanan dalam surveilans faktor risiko berbasis Laboratorium. 5. Menjalin kerja sama kemitraan dalam surveilans dan penyehatan lingkungan berbasis Laboratorium.

50 3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi 1. Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta: Sumber: BBTKLPP Jakarta Gambar III.1. Struktur Organisasi 2. Fungsi Berikut ini fungsi dari struktur organisasi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta: a. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh kedudukan. b. Kepala Bagian Tata Usaha

51 1). Pelaksanaan penyusunan program dan laporan; 2). Pelaksanaan urusan keuangan; dan 3). Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum. Bagian Tata Usaha terdiri dari: a). Subbagian Program dan Laporan b). Subbagian Umum c. Ka. Bidang Surveilans Epidemiologi 1). Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi penyakit menular dan tidak menular; 2). Pelaksanaan advokasi dan fasilitas kejadian luar biasa, wabah dan bencana; 3). Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan matra dan pengendalian penyakit; 4). Pelaksanaan kemitraan dan jejaring kerja bidang surveilans epidemiologi; 5). Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi. Bidang Surveilans Epidemiologi terdiri dari: a). Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa b). Seksi Pengkajian dan Diseminasi d. Ka. Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium 1). Pengembangan dan penapisan teknologi pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra; 2). Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra;

52 3). Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan dibidang pengembangan teknologi dan laboratorium; dan 4). Pendidikan dan pelatihan dibidang pengembangan teknologi dan laboratorium bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium terdiri dari: a). Seksi Teknologi Pengendalian Penyakit b). Seksi Teknologi Laboratorium e. Ka. Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan 1). Analisis dampak lingkungan fisik dan kimia; 2). Analisis dampak lingkungan biologi; 3). Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan dibidang analisis dampak kesehatan lingkungan; dan 4). Pendidikan dan pelatihan dibidang analisis dampak kesehatan lingkungan. Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan terdiri dari: a). Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia b). Seksi Lingkungan Biologi

53 3.2. Analisa Jaringan 3.2.1. Skema Jaringan A. Blok Diagram Sumber: Dokumen BBTKLPP Jakarta Gambar III.2. Blok Diagram Jaringan Secara umum jaringan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta (BBTKLPP Jakarta) akan dijelaskan secara detail. Berikut ini adalah penjelasannya:

54 1. Sistem koneksi internet yang digunakan oleh modem yang terdapat pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Jakarta menggunakan ADSL dengan ISP (Internet Service Provider) Telkom. Kapasitas bandwidth adalah 7 MBps. 2. Perangkat berikutnya adalah mikrotik yang bertugas sebagai router jaringan LAN. Lalu mikrotik juga terhubung dengan switch utama. 3. Selanjutnya dari switch utama terhubung ke beberapa switch yaitu switch yang ada di lantai 1, 2, 3, dan 4. Adapun penjelasan switch 1, 2, 3, dan 4 adalah sebagai berikut : a. Switch 1 digunakan untuk menyambungkan ke 4 ruangan yaitu ruangan tata usaha, keuangan, pelayanan dan ruang rapat. b. Switch 2 digunakan untuk menyambungkan ke 3 ruangan yaitu ruangan reagensia, mikrobiologi dan kimia biologi. c. Switch 3 digunakan untuk menyambungkan ke 4 ruangan yaitu ruangan instrumen, B3, udara, dan kalibrasi. d. Switch 4 digunakan untuk menyambungkan ke 5 ruangan yaitu ruangan Aula, PTL, SE, ADKL, dan Perpustakan.

55 B. Skema Jaringan Sumber: Dokumen BBTKLPP Jakarta Gambar III.3. Skema Jaringan Dari hasil skema jaringan diatas merupakan karakteristik topologi star yang diperluas sehingga tampak seperti penggabungan topologi star. Perluasan topologi star tersebut dinamakan Topologi Extended Star. Jadi topologi yang digunakan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Jakarta

56 merupakan Topologi Extended Star. IP Address yang digunakan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Jakarta adalah model Static dengan IP address 192.168.10.1 dengan subnet 255.255.255.0. Jadi dapat dianalisa IP Address yang digunakan adalah kelas C dengan subnet defaultnya 255.255.255.0. Untuk list IP Address nya adalah sebagai berikut: Tabel III.1. IP Address No Perangkat IP Address Subnet 1 Mikrotik Gateway 255.255.255.0 Server 2 Server 192.168.10.1 255.255.255.0 Client Tata Usaha (9 client) 192.168.10.2 s/d 192.168.10.10 255.255.255.0 Keuangan (5 client) 192.168.10.11 s/d 192.168.10.15 255.255.255.0 Pelayanan (6 client) 192.168.10.16 s/d 192.168.10.21 255.255.255.0 3 Rapat (2 client) 192.168.10.22 s/d 192.168.10.23 255.255.255.0 Reagensia (2 client) 192.168.10.24 s/d 192.168.10.25 255.255.255.0 Mikrobiologi (3 client) 192.168.10.26 s/d 192.168.10.28 255.255.255.0 Kimia-Biologi (8 client) 192.168.10.29 s/d 192.168.10.37 255.255.255.0 Instrumen (4 client) 192.168.10.38 s/d 192.168.10.41 255.255.255.0

57 B3 (4 client) 192.168.10.42 s/d 192.168.10.45 255.255.255.0 Udara (4 client) 192.168.10.46 s/d 192.168.10.49 255.255.255.0 Kalibrasi (4 client) 192.168.10.50 s/d 192.168.10.53 255.255.255.0 Aula (6 client) 192.168.10.54 s/d 192.168.10.59 255.255.255.0 PTL (10 client) 192.168.10.60 s/d 192.168.10.69 255.255.255.0 SE (10 client) 192.168.10.70 s/d 192.168.10.79 255.255.255.0 ADKL (10 client) 192.168.10.80 s/d 192.168.10.89 255.255.255.0 Perpustakaan (4 client) 192.168.10.90 s/d 192.168.10.93 255.255.255.0 Sumber : Dokumen BBTKLPP Jakarta

58 3.2.2. Spesifikasi Perangkat Keras Untuk membangun sebuah jaringan pasti memerlukan perangkat keras, seperti halnya jaringan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta juga memiliki perangkat keras baik sebagai workstation, server ataupun lainnya. Berikut spesifikasi perangkat keras yang digunakan di BBTKL PP Jakarta adalah: Tabel III.2. Spesifikasi Perangkat Keras SERVER Processor Memory HP Pavilion p6 Series 4 GB DDR3L Hard Drive 9 TB ( 2 HDD ) Display Video Card Chipset Merk CPU Access Point Router Switch HP 2011 x 17 inch ATI RADEON Premium Graphics 700M 2GB Integrated PCI Intel CORE i5 Inside HP Pavilion p6 Series Linksys E1200 RouterBoard Mikrotik 450C HUB DLink 8Port DES- 1008A Sumber : Dokumen BBTKLPP Jakarta

59 3.2.3. Spesifikasi Perangkat Lunak Yang dimaksud dengan perangkat lunak adalah perangkat lunak dari sistem komputer sehingga dapat digunakan dalam pengoperasiaannya dan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Perangkat lunak yang digunakan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta menggunakan beberapa perangkat lunak yang menjadi infrastruktur dasar dan sarana untuk kebutuhan bekerja dan juga untuk mengakses internet yang dapat dilihat dibawah ini : Tabel III.3. Spesifikasi Perangkat Lunak Pengguna Perangkat Lunak (Software) Server Linux CentOS Release 6.8 final Microsoft Windows 10 Microsoft Office 2010 Adobe Reader 9 Client Acrobat Reader Google Chrome Mozilla Firefox Avast Antivirus dan Kaspersky Internet Security Sumber : Dokumen BBTKLPP Jakarta

60 3.2.4. Keamanan Jaringan Dari hasil analisa pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta menggunakan model atau metode keamanan jaringan yang bias dikatakan baik, terutama pada komputer server dan client yaitu menggunakan Windows Firewall, Avast Antivirus dan Kapersky Internet Security. Dan juga dari sisi router sudah memakai fitur Firewall yang ada pada mikrotik. 3.3. Permasalahan Pokok Setelah menganalisa jaringan Local Area Network yang ada di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta didapatkan beberapa permasalahaan yang dihadapi yaitu sebagai berikut: 1. Bandwidth Management yang ada belum dimaksimalkan dengan baik, sehingga bila ada user atau client yang melakukan download dan upload file berkapasitas besar dapat mengganggu efektifitas pekerjaan yang membuat jaringan lambat.

61 3.4. Pemecahan Masalah Dari hasil analisa dan permasalahan pokok yang didapat pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta maka penulis dapat memberikan pemecahan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Melakukan Bandwidth Management dengan metode Simple Queue pada mikrotik keseluruh client. Simple Queue merupakan salah satu cara yang sangat mudah untuk membagi bandwidth dari skala kecil sampai menengah. Simple Queue ini biasanya digunakan untuk mengatur bandwidth upload dan download tiap client.

62 3.5. Jaringan Usulan A. Skema Jaringan Usulan Untuk skema jaringan sendiri tidak ada perubahan dikarenakan skema jaringan dan topologi yang ada sudah cukup baik dari segi penempatan server dan instalasi kabel, sehingga tidak ada perubahan. Sumber : Dokumen BBTKLPP Jakarta Gambar III.4. Skema Jaringan Usulan