Penggunaan Peraturan Bupati Untuk Mengatur Harga Tanah Dalam Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, membayar pajak merupakan salah satu kewajiban dalam. mewujudkan peran sertanya dalam membiayai pembangunan secara

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG MEMUNGUT BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat dan pembangunan (Siahaan, 2010:9). Sedangkan pajak

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Tata Cara Perpajakan pasal 1 ayat 1 mendefinisikan pajak dengan

Oleh Sunyoto, SE. MM. Ak. Ery Hidayanti, SE. MM. Ak. Dosen Program Studi Akuntansi STIE Widya Gama Lumajang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pelaksanaan pembangunan nasional. Keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

ABSTRACT. Key words: BPHTB Collection, Reception Area, Level Effectiveness

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan Republik

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Daerah telah disahkan pada tanggal 15 September 2009 dan mulai berlaku secara

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mempunyai fungsi penting

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) DALAM JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. semua itu kita pahami sebagai komitmen kebijakan Pemerintah Daerah kepada. efisien dengan memanfaatkan sumber anggaran yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak. Menurut UU Republik Indonesia No 28 tahun 2007, pajak

PENDEKATAN DINAMIS PRINSIP OTONOMI DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dan cita-cita Negara Indonesia yang tercantum dalam. adalah untuk melaksanakan pembangunan yang dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. didalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

PENGARUH DESENTRALISASI BPHTB TERHADAP PENERIMAAN DAERAH KABUPATEN BADUNG. Komang Yogi Wirasatya Made Yenni Latrini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. ini ditandai dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009

EFEKTIVITAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DI KOTA KEDIRI

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 12 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuntutan reformasi disegala bidang membawa dampak terhadap hubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peran pemerintah daerah semakin meningkat dengan adanya kebijakan otonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal bukan konsep baru di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah Negara yang berdasarkan Pancasila dan

PENGATURAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA JALUR HIJAU DAN KAWASAN LIMITASI DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk diselesaikan oleh pemerintah daerah. Salah satu urusan yang diserahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) BAGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SIDOARJO. Surendro Nurbawono

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 Website :

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, kita tidak bisa bebas dari yang namanya pajak. Bahkan

AKIBAT HUKUM TIDAK DIBENTUK PERATURAN BUPATI YANG MENGATUR TENTANG PEMERIKSAAN SEDERHANA LAPANGAN TERHADAP BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari wajib pajak yang berdasarkan peraturan perundangan mempunyai. kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah.

Menetapkan Pilihan Nilai Jual Obyek Pajak Bumi dan Bangungan sebagai Dasar Penghitungan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan )

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan prinsip

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan reformasi disegala bidang membawa dampak terhadap

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, Pajak Bumi dan Bangunan

JURNAL TESIS. Oleh : RR. LAKSMI HANDAYANINGSIH NPM :

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

Kata Kunci: Kebijakan Transisional, Sumber Daya Perikanan Laut, Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai

Membanguan Keterpaduan Program Legislasi Nasional dan Daerah. Oleh : Ketua Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

Kepastian Nilai Dasar Penghitungan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan negara. Pajak. digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah bagi

BAB I PENDAHULUAN. bagi seluruh makhluk dimuka bumi. Oleh karena itu, tanah memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap daerah di Indonesia, terutama Kabupaten dan Kota sebagai unit pelaksana

VOTING IN LOCAL GOVERNMENT AUTHORITY BEA ACQUISITION OF LAND AND BUILDING (BPHTB) CASE STUDY IN CIREBON

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PAJAK DAERAH

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 47/PJ/2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENELITIAN DAN PEMERIKSAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BPHTB

Kritikan terhadap Bunyi Beberapa Pasal Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

EVALUASI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SETELAH PENETAPAN UU NO

BAB I PENDAHULUAN. pembayarannya bersifat wajib untuk objek-objek tertentu. Dasar hukum

Kebijakan Perpajakan Dalam Rangka Mengurangi Ketimpangan Lahan, Kegiatan Spekulasi, dan Lahan Tidak Produktif

BAB I PENDAHULUAN. wilayah sebesar km². Dari total luas keseluruhan tersebut, sebesar

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi ini menandakan pemerataan pembangunan di Indonesia

PENERAPAN SISTEM SELF ASSESSMENT

HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

MEMUTUSKAN : Pasal I. Mengubah ketentuan Pasal 10 ayat (1) sehingga menjadi sebagai berikut: Pasal 10

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

VALIDASI PAJAK TERKAIT DENGAN AKTA YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS MENURUT PP NO.34 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. daerah, karenanya pembangunan lebih diarahkan ke daerah-daerah, sehingga

MODUL PERPAJAKAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN ATAU BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 yaitu PAD. Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disingkat PAD, adalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ERIKA JENRI HALASAN PANJAITAN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

PENETAPAN TARIF RETRIBUSI PARKIR PADA PUSAT HIBURAN BEACHWALK DI KABUPATEN BADUNG

PROSEDUR PENELITIAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH BPHTB (SSPD-BPHTB)

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

PENERAPAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PURWOKERTO SKRIPSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah pajak yang dikenakan terhadap objek pajak berupa bumi dan/atau

BAB II LANDASAN TEORI

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR BADAN PENDAPATAN DAERAH Jl. Wr. Soepratman No. 9 Telp. (0342) B L I T A R

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis akan menyimpulkan point-point penting pada pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal untuk

BAB V PENUTUP. mengatur penyelenggaraan sistem pemerintahan desa. Pemerintah Daerah

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 8 TAHUN 2017

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN PRIBADI... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN. Bab I : Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional dalam

Transkripsi:

Penggunaan Peraturan Bupati Untuk Mengatur Harga Tanah Dalam Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Budi Ispriyarso Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro budiispriyarso@ymail.com Abstract This study aims to describe the use of regent regulations to regulate land prices in the Imposition of Fees for Acquisition of Land and Building Rights. This research is a normative legal research that uses the regulatory approach. the results showed that the use of District Regulation as a basis for setting land prices in the imposition of BPHTB in Kendal district, was a regulation made for the purpose of legal certainty about land prices, but from the juridical aspects the regent regulation was not based on the delegation of authority in Kendal district regulation. Regulating BPHTB. Then the estimated price of land as regulated in Kendal Regulation No. 10 of 2017 is based on location criteria, namely Settlements, Agricultural Land and Housing). And the estimated price of land which is regulated in Kendal Regulation Number 10 of 2017, functions as a comparison. Keywords: Land Prices. BPHTB, Land Tax. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan Penggunaan Peraturan Bupati Untuk Mengatur Harga Tanah Dalam Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan peraturan perundang undangan. hasil penelitian menunjukan bahwa Penggunaan Perbup sebagai dasar untuk menetapkan harga tanah dalam pengenaan BPHTB di kabupaten kendal, merupakan peraturan yang dibuat tujuan kepastian hukum tentang harga tanah, namun dari aspek yuridis peraturan bupati tersebut tidak didasarkan pada adanya delegasi kewenangan yang terdapat dalam Perda kabupaten Kendal yang mengatur BPHTB. Kemudian Perkiraan harga tanah yang diatur dalam Perbup Kendal Nomor 10 Tahun 2017 didasarkan pada kriteria lokasi yaitu Pemukiman, Tanah Pertanian dan Perumahan). Dan Perkiraan harga tanah yang diatur Dalam Perbup Kendal Nomor 10 Tahun 2017,berfungsi sebagai pembanding. Kata Kunci: Harga Tanah. BPHTB, Pajak Tanah. Administrative Law & Governance Journal. Vol. 1 Edisi 4 November 2018 363

A. Pendahuluan Bea perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah pajak yang dikenakan terhadap perolehan hak atas tanah dan bangunan. Dasar hukumnya adalah UU Nomor 21 Th.1997 tentang BPHTB sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Th.2000. Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, BPHTB yang sebelumnya dikelola oleh Pemerintah Pusat, berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD ) dilimpahkan menjadi kewenangan Daerah ( Pasal 180 angka 6 UU PDRD). Khusus mengenai BPHTB diatur dalam Pasal 85 s/d Psl 93. Mulai 1 Januari 2011, BPHTB telah resmi menjadi pajak daerah. UU Nomor 28 Tahun 2009 menggantikan UU Nomor 34 Tahun 2000. Perbedaan mendasar kedua undang-undang tersebut adalah UU Nomor 28 Tahun 2009 sifatnya limitatif sedangkan UU Nomor 34 Tahun 2000 sifatnya enumeratif. Dalam rangka menindaklanjuti dari UU Nomor Nomor 28 tahun 2009 tersebut, maka daerah kabupaten/kota mempersiapkan berbagai instrumen yuridis untuk melaksanakan pemungutan BPHTB sebagai pajak daerah, tidak terkecuali pemerintah Kabupaten Kendal. Pemkab kendal dalam rangka pendaerahan BPHTB telah mengeluarkan perda Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (khususnya tentang BPHTB diatur dalam Bab XIII). Selanjutnya untuk melaksanakan perda tersebut, Bupati Kendal mengeluarkan Perbup. Nomor 50 tahun 2011 tentang sistem dan prosedur pemungutan BPHTB Kabupaten Kendal. Dalam perkembangannya, Bupati Kendal dalam rangka pemungutan BPHTB tersebut mengeluarkan Perbup.Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perkiraan harga tanah dalam pengenaan BPHTB di Kabupaten Kendal. Langkah Bupati Kendal mengeluarkan perbup Nomor 10 Tahun 2017 merupakan keberanian pejabat / administrasi negara untuk mengambil suatu tindakan dalam rangka mengatasi permasalahan dalam pelaksanaan pemungutan BPHTB di Kabupaten Kendal demi kepastian hukum sebagai dasar verifikasi /validasi dalam pemungutan BPHTB. Hal yang perlu dicermati mengenai hal tersebut adalah dari aspek yuridis apakah tindakan bupati Kendal mengeluarkan perbup tersebut merupakan hal yang tepat,apa yang menjadi dasar kewenangan bupati mengeluarkan Perbup tersebut sedangkan perda Administrative Law & Governance Journal. Vol. 1 Edisi 4 November 2018 364

tentang pajak daerah yang mengatur pajak daerah termasuk didalamnya BPHTB tidak memerintahkan untuk membuat perbup. tentang perkiraan harga tanah dalam pengenaan BPHTB (tidak ada delegated legislation ). Permasalahan : Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang dapat dirumuskan berkaitan dengan Perbup Kendal Nomor 10 Tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1). Ditinjau dari aspek yuridis, apakah tepat penggunaan Perbup untuk mengatur perkiraan harga tanah dalam pengenaan BPHTB di kabupaten Kendal? 2). Apa yang dijadikan dasar penentuan perkiraan harga tanah yang diatur dalam Perbup Kendal tersebut? 3). Apakah tepat bahwa perkiraan harga tanah yang ada dalam Perbup tersebut sebagai Pembanding. B. Pembahasan 1. Penggunaan Perbup untuk mengatur perkiraan harga tanah dan bangunan Catatan awal yang menjadi kajian yuridis dalam tulisan ini khususnya dari dari aspek yuridis,adalah apakah penggunaan Perbup untuk mengatur perkiraan harga tanah dan bangunan di Kabupaten Kendal merupakan hal yang tepat. Hal ini kemungkinan ada yang mengkritisi bahwa akibat dikeluarkannya perbup tersebut berpotensi menyebabkan antara lain BPHTB menjadi lebih tinggi. Hal ini juga menyangkut pungutan pemerintah terhadap rakyatnya, apakah tidak sebaiknya diatur dalam perda, karena seperti yang diatur dalam Pasal 23 A UUD NRI 1945 sebagai dasar pemungutan pajak di Indonesia disebutkan bahwa pajak dan pungutan lain yang sifatnya memaksa untuk keperluan negara diatur berdasarkan undang-undang. Pemungutan pajak harus dengan undang-undang berarti harus dengan persetujuan rakyat. Berkaitan dengan hal di atas, dalam pemungutan BPHTB, pada awalnya ketika menjadi pajak pusat dilakukan berdasarkan UU ( UU Nomor 21 Tahun 2017 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2000). Kemudian setelah menjadi pajak daerah sejak dikeluarkannya UU Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pemerintah daerah melakukan pemungutan BPHTB berdasarkan perda dengan mengacu juga ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UU Nomor 28 Tahun 2009. Dalam rangka menindaklanjuti ketentuan-ketentuan itu dalam perda, masing- Administrative Law & Governance Journal. Vol. 1 Edisi 4 November 2018 365

masing pemerintah daerah ( Pemkab/ Pemkot) mengeluarkan peraturan bupati atau peraturan walikota. Pemerintah Kabupaten Kendal seperti daerah-daerah lainnya, dalam melakukan pemungutan BPHTB juga dilakukan seperti tersebut di atas, yaitu dengan mengeluarkan perda dan selanjutnya membuat perbup. Ada 2 (dua) perbup berkaitan dengan pelaksanaan perda pemkab Kendal Nomor 11 Tahun 2011 tentang pajak Daerah yaitu Perbup. Nomor 50 tahun 2011 tentang sistem dan prosedur pemungutan BPHTB Kabupaten Kendal dan Perbup.Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perkiraan harga tanah dalam pengenaan BPHTB di Kabupaten Kendal. Peraturan Bupati dikeluarkan tentunya antara lain dalam rangka pelaksanaan ketentuan yang terdapat dalam peraturan di atasnya antara lain adalah peraturan daerah. Apabila dicermati terhadap Perbup.Kendal Nomor 10 tahun 2017, ternyata dalam pertimbangan tidak terdapat pasal-pasal dalam perda Kabupaten Kendal Nomor 11 Tahun 2011 yang dijadikan sebagai pertimbangan dikeluarkannya perbup. Hal ini berbeda dengan perbup Kendal sebelumnya yaitu perbup Nomor 50 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pemungutan BPHTB Kendal, yang menyebutkan bahwa perbup ini dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 77 ayat (2), Pasal 87 ayat (6), Pasal 92 ayat (2), Pasal 93 ayat(3), Pasal 101 ayat (3) Perda Kabupaten Kendal Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak daerah (Hal ini secara tegas disebutkan dalam Pertimbangan ). Kedua perbup. tersebut mempunyai perbedaan yang cukup mendasar, perbup. Nomor 50 Tahun 2011, dasar dikeluarkannya perbup tersebut adalah untuk melaksanakan ketentuan perda yang dengan tegas diperintahkan pasal-pasal dalam perda tersebut (terdapat delegasi kewenangan). Sedangkan dalam perbup.nomor 10 Tahun 2017, tidak mengacu pada adanya perintah yang terdapat dalam perda Kabupaten Kendal tentang Pajak Daerah. Dalam perbup.nomor 10 Tahun 2017, perda Kabupaten Kendal Nomor 11 Tahun 2011 disebutkan di bagian Mengingat angka 15. Tindakan Bupati Kendal mengeluarkan perbup Nomor 10 Tahun 2017 merupakan langkah yang cukup berani, karena dalam perda tidak ada perintah untuk mengeluarkan aturan/perbup tentang perkiraan harga tanah dalam pengenaan BPHTB atas tanah dan Bangunan di kabupaten Kendal. Administrative Law & Governance Journal. Vol. 1 Edisi 4 November 2018 366

Pertimbangan yang dijadikan alasan dikeluarkannya perbup No.10 tahun 2017 sebagaimana yang dicantumkan dalam Pertimbangan adalah untuk mewujudkan obyektifitas dalam melaksanakan penelitian Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB (SSPD- BPHTB) sebagai acuan pertimbangan penilaian kewajaran harga pasar dalam pengenaan BPHTB dengan maksud sebagai pembanding dalam penelitian SSPD BPHTB, dilakukan berdasarkan pada kriteria lokasi, perkiraan harga tanah pemukiman, perkiraan tanah pertanian dan perkiraan harga tanah perumahan. Apabila dicermati tentang hal tersebut di atas, di satu sisi maka menurut penulis dari aspek yuridis khususnya dari aspek proses pendelegasian wewenang legislasi terdapat ketidakjelasan karena tidak terdapat satu pasalpun yang memerintahkan untuk membuat perbup yang berkaitan dengan perkiraan harga tanah. Perbup.seharusnya mengacu pada ketentuan/peraturan yang ada di atasnya (dalam hal ini adalah perda) sebagai pelaksanaan perda. Namun demikian di sisi lain, ada hal lain yang perlu diperhatikan bahwa dikeluarkan perbup. tersebut adalah untuk mengatasi ketidakpastian hukum tentang harga tanah sehingga diperlukan regulasi/ payung hukum untuk kepastian harga tanah. 2. Penentuan Perkiraan Harga Tanah dalam Perbup Nomor 11 Tahun 2017 Mengenai perkiraan harga tanah sebagaimana yang tersebut dalam Pasal 2 ayat (2) Perbup Nomor 11 Tahun 2017, dilakukan berdasarkan pada kriteria lokasi : a. Pemukiman; b. Tanah Pertanian; c. Perumahan Pertanyaanya adalah apakah dalam penentuan perkiraan harga tanah ini telah dilakukan studi komparatif dengan pemkab/pemkot lainnya atau dengan instansi lainnya (BPN). Sebagaimana diketahui bahwa saat ini BPN telah mempunyai perkiraan harga tanah dengan Zone Nilai Tanah (untuk kepentingan PNBP). Saat ini terdapat keanekaragaman dalam penentuan harga tanah, antara lain adalah : 1. Harga tanah berdasarkan NJOP ( untuk keperluan PBB) 2. Harga tanah berdasarkan ZNT BPN ( untuk keperluan PNBP ) 3. Harga tanah berdasarkan harga pasaran. Administrative Law & Governance Journal. Vol. 1 Edisi 4 November 2018 367

4. Harga Tanah berdasarkan Perbup Nomor 11 Tahun 2017 (untuk keperluan BPHTB) Hendaknya dalam penentuan perkiraan harga tanah terdapat sinkronisasi dengan instansi lain, sehingga terdapat keseragaman, keadilan dan kepastian hukum, tidak menimbulkan kebingungan/keresahan masyarakat. Hal ini terdapat kemungkinan dengan obyek yang sama, terdapat perkiraan harga tanah yang berbeda, oleh pemkot, BPN, harga pasaran, harga berdasarkan NJOP. Disamping itu dalam penentuan perkiraan tanah harus sesuai dengan asas kecermatan, sehingga diperoleh hasil yang sesuai yang diharapkan ( sesuai atau mendekati harga pasaran yang sebenarnya.) 3. Perkiraan tanah dipergunakan sebagai Pembanding dalam penelitian SSPD- PHTB Perda Kabupaten Kendal Nomor 11 tahun 2011 khususnya Pasal 71 menentukan bahwa dasar pengenaaan BPHTB adalah Nilai Perolehan Obyek Pajak (NPOP). NPOP tersebut adalah harga transaksi atau nilai pasar. NPOP untuk Jual beli menggunakan harga transaksi. Berdasarkan ketentuan perda tersebut, maka secara yuridis dalam pembayaran BPHTB karena jual beli harus berdasarkan harga transaksi. Namun dalam prakteknya, ada diantara wajib pajak yang berusaha merendahkan BPHTB nya dengan cara merendahkan harga transaksinya (tidak sesuai dengan harga sebenarnya). Hal ini tentunya akan mengakibatkan berkurangnya penerimaan daerah dari sektor BPHTB. Oleh karena itulah maka untuk mengantisipasi hal tersebut, setelah BPHTB menjadi pajak daerah terdapat validasi dan verifikasi untuk mencegah kecurangan tersebut. Adanya Perbup Kendal Nomor 10 tahun 2017 tentang perkiraan harga tanah untuk kepentingan hal tersebut. Perkiraan harga tanah dalam perbup tersebut dijelaskan sebagai Pembanding dalam penelitian SSPD BPHTB. Namun pengertian pembanding ini tidak ada penjelasan lebih lanjut. Sebaiknya seperti perbup-perbup lainnya, perbup Nomor 10 tahun 2017 dilengkapi dengan Penjelasan. Kemungkinan yang dimaksud sebagai pembanding adalah perbandingan harga transaksi jual beli yang disampaikan wajib pajak dengan harga perkiraan harga tanah sebagaimana yang Administrative Law & Governance Journal. Vol. 1 Edisi 4 November 2018 368

terdapat dalam lampiran perbup tersebut.jika harga transaksi sesuai dengan harga yang tercantum dalam lampiran perbup, maka tidak akan dilakukan penagihan. `Prinsipnya perbup tidak boleh bertentangan dengan perda atau peraturan yang di atasnya. Secara yuridis kalau perda sudah menetapkan bahwa NPOP jual beli didasarkan pada harga transaksi maka perbup sebagai peraturan pelaksanaanya harus sejalan dengan ketentuan perda tersebut, tidak boleh dengan harga lainnya misalnya harga penetapan dari pemkab/pemkot. Namun sekali lagi, karena dalam prakteknya kemungkinan terjadi harga transaksi yang tidak sesuai dengan sebenarnya, maka seperti pemerintah kota/kabupaten lainnya, pemkab kendal juga melakukan validasi dan verifikasi. Perbedaannya pemkab Kendal sudah mengeluarkan perbup. yang mengatur perkiraan harga tanah dalam pengenaan BPHTB. Prinsipnya NPOP untuk jual beli didasarkan pada harga transaksi (untuk jual beli), namun apabila dianggap tidak sesuai dengan perkiraan harga tanah dalam perbup maka akan dilakukan penagihan. Perkiraan harga tanah dalam perbup difungsikan sebagai Pembanding. Namun demikian fungsi pembanding ini harus dilakukan dengan penuh kecermatan, jangan sampai harganya terlalu tinggi dibandingkan harga pasaran. C. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Penggunaan Perbup sebagai dasar untuk menetapkan harga tanah dalam pengenaan BPHTB di kabupaten kendal, merupakan peraturan yang dibuat tujuan kepastian hukum tentang harga tanah, namun dari aspek yuridis peraturan bupati tersebut tidak didasarkan pada adanya delegasi kewenangan yang terdapat dalam Perda kabupaten Kendal yang mengatur BPHTB. 2. Perkiraan harga tanah yang diatur dalam Perbup Kendal Nomor 10 Tahun 2017 didasarkan pada kriteria lokasi yaitu Pemukiman, Tanah Pertanian dan Perumahan). 3. Perkiraan harga tanah yang diatur Dalam Perbup Kendal Nomor 10 Tahun 2017,berfungsi sebagai pembanding. Administrative Law & Governance Journal. Vol. 1 Edisi 4 November 2018 369

Saran Hendaknya terdapat sinkronisasi peraturan yang berkaitan dengan harga tanah untuk kepastian hukum dan keadilan. Selama ini terdapat beberapa harga tanah yang berbeda antara satu dan lainnya, misalnya harga tanah oleh BPN, harga tanah berdasarkan harga pasaran, harga tanah berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak dan harga tanah yang diatur oleh perbup. Daftar Pustaka : Anggara Sahya, Hukum Administrasi perpajakan, Bandung: Pustaka setia, 2016. Siulaiman, King Faisal, dialektika Pengujian Peraturan Daerah Pasca Otonomi Daerah, Jogjakarta : Pustaka Pelajar,2014. Tyesta, Lita ALW, Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Yogyakarta : Genta Press, 2012. Harisusanto, Sri Nur, Tindakan diskresi pemerintah dan implikasinya terhadap Penyalahgunaan Wewenang, Seminar Hasil Penelitian Disertasi, PDIH Undip, 2016. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang BPHTB Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang pajak Daerah dan Retribusi daerah Peraturan daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Peraturan Bupati Kendal Nomor 50 tahun 2011 tentang sistem dan Prosedur Pemungutan BPHTB Kabupaten Kendal Peraturan Bupati Kendal Nomor 10 tahun 2017 tentang Perkiraan Harga Tanah Dalam pengenaan BPHTB di Kabupaten Kendal Administrative Law & Governance Journal. Vol. 1 Edisi 4 November 2018 370