BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

BAB I PENDAHULUAN. lulus tidaknya seorang siswa. Oleh sebab itu mutu pelajaran Bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada pembelajaran sastra saat ini. Kondisi itu menyebabkan hasil belajar

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki 4 (empat) kompetensi, yakni kompetensi membaca, menulis, menyimak, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siswa menjadi lebih aktif selama pembelajaran dan hasil belajar siswa juga akan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ke Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh siswa dari tingkat pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi. Pengajaran bahasa

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- PAIR-SHARE (TPS)

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Mulyasa (2006:164) menyatakan bahwa, Proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi harus memperhatikan motivasi atau perubahan energi yang timbul dalam pribadi

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. kelak dapat mengangkat harkat martabat bangsanya. kepribadian dan keterampilan memberikan hasil yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008:

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan penting dalam perkembangan intelektual,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil wawancara dengan guru mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Dalam konteks yang bersamaan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. seperti aspek minat, bakat, kemampuan, dan potensi. Sebagai ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Everett M Rogers dalam Latifah (2011:12) mengemukakan bahwa komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, dan (4) manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. otoritas tertinggi keilmuan (teacher centered). Pandangan semacam ini perlu

I. PENDAHULUAN. pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan ketat sejak di Hollandsch Inlandsche Scholl (HIS) dan Meer

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi matematika masih menjadi sebuah permasalahan bagi banyak

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi siswa dalam tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan siswa pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses belajar mengajar. Pengajaran sastra Indonesia di sekolah tidak berdiri sendiri sebagai mata pelajaran, melainkan bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penggabungan sastra ke dalam pengajaran Bahasa Indonesia karena bahasa merupakan sarana komunikasi utama yang dimiliki agar dapat menyampaikan ide, pikiran dan pesan kepada orang lain, sedangkan sastra merupakan salah satu hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai sarana pengucapan sastra. Oleh karena itu, bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam pembelajaran karya sastra yang berwujud puisi. Puisi merupakan salah satu bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran, perasaandan suasana batin penyair. Pengungkapan perasaan, pikiran, dan suasana batin tersebut menggunakan bahasa yang indah, antara lain menyangkut keserasian pilihan bunyi dan kata serta urutannya.puisi disusun secara imajinatif dengan mengonsentrasikan kemampuan bahasa, yakni dengan mengonsentrasikan unsur fisik dan unsur batinnya. Selain itu, puisi adalah karya sastra yang memiliki 1

2 estetikakebahasaan yang padat dan dapat menjadi alat mengekspresikan suatu kepribadian. Oleh karena itu, puisi yang dihasilkan setiap orang memiliki bahasa yang khas, yaitu bahasa yang memuat tanda-tanda atau semiotik dalam unsur-unsur pembentuknya. Puisi merupakan salah satu karya sastra yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama. Pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Pertama dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap yang menghargai karya sastra dan menyadari bahwa karya sastra merupakan produk kebudayaan yang berharga karena di dalamnya mengandung pesan-pesan (makna) yang berguna bagi masyarakat. Kegiatan mengapresiasi puisi berkaitan erat dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran dan daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya, dan lingkungan hidup yang semuanya itu sebagai bekal siswa untuk hidup ditengah masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang bernama bapak Sentot Setiawan S. Pd pada tanggal 5 Maret 2013 di SMP Negeri 3 Sokaraja melalui tugas menyimak puisi, bahwa hasilnya belum optimal karena belum memenuhi standar minimal yaitu 75. Kesulitan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia terutama keterampilan menyimak puisi karena merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang dianggap sulit dibanding pembelajaran menyimak yang lain.hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang kesulitanuntuk memahami isi puisi yang disimaknya. Hal tersebut yang akhirnya mendorong peneliti untuk mengangkat masalah tersebut untuk diteliti. Rendahnya prestasi belajar siswa ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sering mengganggu kegiatan menyimak antara lain, kondisi fisik siswa, keadaan ruang kelas dan lingkungan sekitarnya, konsentrasi siswa dan bahan simakan. Selain itu, sikap

3 siswa dalam kegiatan menyimak juga mempengaruhi. Sikap tertarik atau bosan yang timbul pada diri siswa sering terjadi ketika kegiatan menyimak berlangsung. Hal ini disebabkan oleh bahan simakan yang kurang menarik perhatian siswa atau teknik yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan simakan kurang menarik. Mengingat menyimak merupakan suatu keterampilan dalam pengajaran Bahasa Indonesia, maka perlu dilakukan latihan-latihan secara terus-menerus kepada siswa. Dalam proses belajar mengajar, kegiatan menyimak sering diabaikan oleh guru karena guru cenderung beranggapan bahwa tanpa diajarkan pun keterampilan menyimak dapat dilakukan oleh siswa. Namun kenyataannya kontradiktif terhadap aplikasi di lapangan, yaitu kemampuan siswa dalam menyimak materi pelajaran khususnya menyimak puisi masih kurang. Hal ini terjadi karena beberapa kemungkinan, diantaranya yaitu guru tidak mengetahui hakikat keterampilan menyimak, atau guru belum menemukan teknik yang baik dalam pengajaran menyimak. Selain itu guru kurang memahami materi yang akan disampaikan juga menjadi kendala untuk meningkatkan kualitas pengajaran menyimak siswa terhadap materi pelajaran sehingga menyebabkan prestasi belajar siswa kurang maksimal. Mengingat pentingnya keterampilan menyimak, maka pengajaran menyimak harus lebih ditingkatkan khususnya menyimak puisi. Disamping itu, untuk memperoleh hasil belajar khususnya menyimak yang baik, peran guru sangat besar dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam suatu pembelajaran perlu adanya suatu model yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Think Pair Share.

4 Model Think Pair Share adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model pembelajaran ini merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas serta memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Dengan model pembelajaran ini diharapkan siswa akan lebih cepat memahami materi yang disampaikan pada saat pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain model pembelajaran yang digunakan guru juga harus memperhatikan media yang akan digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar lebih optimal. Media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu audio visual, karena media audio visual tidak hanya menghasilkan suara tetapi juga dapat menghasilkan gambar yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan kita. Dengan media tersebut akan memudahkan siswa untuk menyimak dan akan menarik perhatian siswa dalam menanggapi bahan simakan. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Kemampuan Menyimak Puisi Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VIIC SMP Negeri 3 Sokaraja tahun ajaran 2012-2013. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalahnya yaitu apakah ada peningkatan kemampuan menyimak puisi pada siswa kelas VIICSMP Negeri 3 Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2012-2013 melalui Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan media audio visual?

5 C. Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menyimak puisi melalui model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan media audio visual pada siswa kelas VIIC SMP Negeri 3 Sokaraja. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Pemanfaatan model pembelajaran mendukung pencapaian tujuan pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi gurudalam upaya meningkatkan keterampilan menyimak, khususnya menyimak puisi pada siswa Sekolah Menengah Pertama. Serta metode dan media pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya model pembelajaran maka pembelajaran menjadi lebih variatif dengan demikian hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru 1) Dapat mengetahui seberapa besar kemampuan menyimak puisi siswa 2) Dapat memberikan wawasan tentang model pembelajaran dan penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar khususnya aspek menyimak.

6 b. Bagi Siswa 1) Dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran menyimak serta mengetahui seberapa besar kemampuan mereka dalam menyimak puisi 2) Memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menyimak puisi. 3) Menjadikan pelajaran menyimak puisi lebih menarik, menyenangkan karena model pembelajaran Think Pair Share dengan media audio visual yang digunakan guru tepat dan dapat menumbuhkan kreativitas siswa.