BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks.karena kondisi ini maka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pendapatan Nasional Per Kapita berinvestasi pada saham yang dapat memberikan penghasilan (return) yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini, pasar modal memiliki peran penting

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan adalah meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana. Agar para investor mau menanamkan dananya maka

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan makanan di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan tambahan modal guna mendorong kinerja operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan real estate dan properti yang go

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:31). Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

EKA YULIANA B

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

I. PENDAHULUAN. Istilah penawaran umum atau sering juga disebut dengan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ekonomi telah mendorong persaingan yang semakin ketat dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks.karena kondisi ini maka manajer keuangan sangat dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan instrument keuangan dan pendanaan.pemenuhan modal perusahaan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.kebutuhan modal perusahaan tersebut dapat dipenuhi dari berbagai sumber.pasar modal (capital market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan akhirnya meningkatkan kegiatan perekonomian (Latumaerissa, 2011:314).Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana untuk pemindahan dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten). Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan untuk menghimpun dana yang berfungsi untuk membiayai secara langsung kegiatan perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa efek yang sering disebut go public. Perusahaan yang go public merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan luas, oleh karena itu operasi perusahaan yang efisien 1

akan sangat mempengaruhi apresiasi masyarakat pada perusahaan publik. Pengukuran efisiensi dapat dilakukan dengan menggunakan kinerja keuangan (Harianto dan Sudomo, 1998).Pasar modal memperdagangkan beberapa jenis sekuritas yang mempunyai tingkat risiko berbeda-beda.saham merupakan salah satu sekuritas yang mempunyai tingkat risiko cukup tinggi. Syahyunan (2004:15) menyatakan saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.harga saham sebagai proksi dari return saham mudah berfluktuasi sejalan dengan pasang surut kegiatannya. Hal ini mencerminkan bahwa investasi saham di pasar modal berisiko tinggi namun menjanjikan keuntungan yang relatif besar, oleh karena itu penilaian saham secara akurat sangatlah diperlukan guna meminimalkan risiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan yang wajar. Risiko dalam investasi saham dapat dikelompokkan atau digolongkan menjadi dua risiko yaitu : risiko sistematis dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko sistematis adalah bagian dari risiko sekuritas yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi atau membentuk portofolio, istilah lain dari risiko ini adalah risiko pasar atau risiko umum, sedangkan risiko tidak sistematis (unsystematic risk) adalah risiko yang berhubungan dengan keadaan perusahaan sebagai suatu lingkup investasi yang mempunyai karakteristik sendiri, berbeda dengan perusahaan lainnya. Risiko tinggi tercermin dari ketidakpastian 2

return yang akan diterima oleh investor dimasa depan. Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap sekuritas yang secara teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected return maka tingkat risiko yang melekat juga semakin besar. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh tingkat return (pengembalian) sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Menurut Ang (2004:21) menyatakan bahwa return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Return tersebut dapat berupa capital gain (keuntungan yang didapat sewaktu menjual saham saat harganya menguat) ataupun dividen (bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham) untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan kemakmuran (wealth) para investor, termasuk di dalamnya para pemegang saham. Informasi mengenai pengumuman return saham suatu entitas bisnis merupakan salah satu informasi yang sangat penting bagi investor dalam berinvestasi. Return saham yang cukup tinggi mencerminkan keadaan suatu perusahaan yang baik demikian sebaliknya. Dalam melakukan investasi tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan return (pengembalian) yang sebesar-besarnya atas imbalan dana yang telah diinvestasikan. Semakin tinggi return saham yang diperolehnya, maka akan semakin banyak jumlah investor yang tertarik dalam melakukan investasi pada saham tersebut. Fenomena yang terjadi berkaitan dengan kenaikan atau penurunan return saham suatu entitas bisnis menjadi layak untuk dibahas lebih lanjut. Beberapa 3

perusahaan sering sekali mengalami kenaikan atau penurunan return saham yang drastis atau bahkan tidak mengalami kenaikan secara signifikan dari tahun ketahun. Sebagai contoh untuk perusahaan berikut ini: Tabel 1.1 Daftar Return Saham No. Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013 1 Argo Pantes Tbk. 0 (-0,15) (-0,09) 0,2 2 Ever Shine Textile Tbk. 0,96 0,6 0 0,18 3 Sunson Textile Manufacture Tbk. (-0,1) (-0,2) (-0,25) (-0,41) 4 Tifico Fiber Indonesia Tbk 0,64 (-0,01) 0,24 (-0,19) (sumber: idxfactbook) Dari tabel 1.1 diatas nampak bahwa terjadi perubahan return saham pada perusahaan tekstil pada tahun 2010-2013. Untuk perusahaan Argo Pantes nampak bahwa return saham mengalami peningkatan dari tahun 2010-2013.Sementara untuk perusahaan Ever Shine Textile sendiri tidak nampak kenaikan dan penurunan secara signifikan dari tahun 2010-2013. Dilihat perusahaan Sunson Textile Manufacture dimana return saham dari tahun 2010-2013 selalu mengalami penurunan sampai nilai return saham itu bernilai negatif, yang berarti bahwa investor mengalami kerugian (lost) atas investasi saham yang dilakukannya. Dan terakhir, dari perusahaan Tifico Fiber Indonesia terlihat bahwa return saham mengalami perubahan yang tidak stabil dari tahun ke tahun, yaitu ditandai dengan adanya penurunan dan kenaikan dari tahun 2010-2013. Dari fenomena diatas nampak jelas bahwa banyak faktor-faktor baik yang berasal dari keuangan baik non-keuangan yang mempengaruhi return saham suatu entitas atau perusahaan patut untuk diteliti lebih lanjut. Faktor- faktor yang mempengaruhi return saham antara lain adalah rasio keuangan, dimana rasio 4

keuangan yang dimaksud diantaranya adalah: (1) rasio likuiditas, yaitu rasio yang menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek; (2) rasio aktivitas, menyatakan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya; (3) rasio profitabilitas, menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan; (4) rasio solvabilitas (leverage), menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang; dan (5) rasio pasar/penilaian, menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Selain rasio keuangan, indikator lain yang menjadi faktor fundamental dalam menentukan return saham adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan yang berskala besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki pertumbuhan yang relatif lebih besar dibandingkan perusahan kecil sehingga return (tingkat pengembalian) saham perusahaan besar lebih tinggi dibandingkan return saham pada perusahaan kecil. Oleh karena itu, investor akan lebih memilih berinvestasi di perusahaan besar dengan harapan memperoleh return yang besar pula. Beberapa penelitian tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi return saham telah dilakukan sebelumnya. Diantaranya Arlian (2009) yang menyatakan bahwa variabel return on asset (ROA), leverage, market to book value secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Secara parsial hanya variabel return on asset (ROA) yang berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel leverage, market to book 5

value, return on equity (ROE) tidak mempunyai pengaruh signifikan. Hartati (2010) menunjukan return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), dan price earning ratio (PER) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan secara parsial variabel return on asset (ROA) dan debt to equity ratio (DER) berpengaruh secara signifikan, variabel earning per share (EPS) dan price earning ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Arista & Astohar (2012) menunjukkan variabel return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), dan price to book value (PBV) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap return saham, sedangkan secara parsial menunjukkan variabel return on asset (ROA) dan earning per share (EPS) tidak berpengaruh signifikan, variabel debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh negatif dan signifikan, variabel price to book value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan. Perbedaan hasil penelitian tersebut dalam memprediksi return saham mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan dengan judul, ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, PRICE TO BOOK VALUE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BEI. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskanlah masalah yang menjadi dasar 6

dalam penyusunan skripsi, yaitu apakah rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value dan ukuran perusahaan baik secara parsial maupun simultan terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut : 1. Bagi Investor Hasil penelitian dapat digunakan bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran untuk mengambil keputusan investasi yang dilakukan pada saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Diharapkan faktor-faktor yang telah diteliti penulis dapat memberikan gambaran kepada investor dalam menganalisis berapa besar return saham yang dapat diperoleh jika dihubungkan dengan faktor-faktor yang telah diteliti. 7

2. Bagi Emiten Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan atau gambaran mengenai return saham. Faktor-faktor yang diteliti tersebut diharapkan dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menentukan berapa besar return saham yang dapat diperoleh dalam satu periode. 3. Bagi Peneliti berikutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan referensi untuk penelitian berikutnya terutama penelitian terkait dengan faktor yang mempengaruhi return saham di Bursa Efek Indonesia. 4. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang manajemen investasi. 8