BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METOLOGI PENELITIAN. Pelajar (PPLP) Propinsi Nusa Tenggara Timur. Desember 2014 sampai dengan Februari Tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, (7) Keabsahan Data, (8) Teknik Analisa Data.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan menggambarkan data serta informasi berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sebelum melakukan penelitian, diperlukan perencanaan untuk menentukan bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan. Perencanaan tersebut berkaitan dengan prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian, pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, sampai analisis data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian. Menurut Satori dan Komariah (2014:1), Penelitian adalah upaya untuk mencari jawaban yang benar dan logis atas suatu masalah yang didasarkan atas data empiris yang terpercaya. Dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana efektivitas sistem pengendalian intern pengelolaan dana zakat yang dilakukan di BAZNAS Kota Bandung. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2015:6) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut : penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistic dan dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif diharapkan dapat memperoleh hasil berupa informasi deskriptif yang bermakna. Dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, peneliti berupaya mencari pemahaman mendalam tentang kenyataan dari segi perspektif orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Dengan desain penelitian menggunakan deskriptif kualitatif, penulis mengharapkan dapat menggali lebih dalam bagaimana efektivitas sistem penggendalian intern. 35

36 B. Fokus Penelitian Menurut Sugiyono (2012:32) mengungkapkan fokus penelitian kualitatif bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisahkan) sehingga penelitian kualitatif menetapkan penelitiannya berdasarkan keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place), palaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan penelitian yang sedang dilakukan. Fokus penelitian harus diungkapkan secara eksplisit untuk mempermudah peneliti sebelum melaksanakan penelitian. Fokus penelitian adalah garis besar dari penelitian, jadi analisa hasil penelitian akan lebih terarah. Menurut Misbahudin dan Hasan (2013:14), Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, maka variabel yang diteliti adalah efektivitas sistem pengendalian intern. Fokus penelitian pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini Tabel 3.1 Fokus Penelitian Variabel Dimensi Indikator Skala Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Aktivitas Pengendalian Informasi Integritas dan nilai etika Komitmen terhadap kompetensi Filosofi dan gaya operasi manajemen Struktur Organisasi Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab Kebijakan dan praktik SDM Dewan Komisaris dan Komite Audit Identifikasi Risiko Analisis Risiko Pengelolaan informasi Pemisahan tugas dan fungsi Pencatatan dan dokumentasi Pelaksanaan review Informasi Ordinal

37 dan Komunikasi Pemantauan Komunikasi Pengawasan formal Pengawasan fungsional Prosedur audit Terdapat audit internal Kegiatan diaudit auditor eksternal Kegiatan diaudit dewan pengawas syariah C. Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2015:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan tindakan didapatkan dari informan yang bersangkutan dengan pengujian efektivitas sistem pengendalian intern. Sumber data merupakan bagian yang sangat penting dari suatu penelitian, karena sumber data berpengaruh langsung terhadap kualitas penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Menurut Purhantara (2010:79) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan instrumen yang telah telah di tetapkan. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku, jurnal, website, dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Berikut ini merupakan informan wawancara yang peneliti lakukan terkait dengan penelitian yang dilakukan : Tabel 3.2 Daftar Informan Wawancara dalam Penelitian No. Informan Jumlah Alasan Pemilihan 1. Ketua 1 Terlibat langsung dalam pelaksanaan pengujian sistem pengendalian intern 2. Ketua Satuan 1 Terlibat langsung dalam pelaksanaan Audit Internal pengujian sistem pengendalian intern 3. Wakil Ketua 4 Memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem pengendalian intern

38 D. Teknik Pengumpulan Data Riduwan (2011:69) mengatakan bahwa Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur. Penelitian deskriptif dilakukan dengan meneliti pengendalian internal yang berupa prosedur, kebijakan, dan aturan yang ada pada BAZNAS Kota Bandung. Kemudian, peneliti mengevaluasinya berdasarkan permasalahan yang ada selama ini terjadi dengan menghubungkannya satu sama lain baik dari sisi prosedur, kebijakan, serta aturan. Wawancara digunakan untuk memperoleh gambaran langsung yang lebih mendalam dari pelaku dalam penerapan sistem pengendalian intern yang ada pada BAZNAS Kota Bandung. Dengan metode tersebut, dapat dihasilkan gambaran permasalahan yang selama ini terjadi serta kendala untuk mengatasi permasalahan tersebut. 1. Wawancara Menurut Satori dan Komariah (2014:130) mendefinisikan wawancara sebagai berikut : wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan (Bungin, 2010:108). Dalam proses wawancara para informan mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara itu,

39 atau disebut dengan wawancara terbuka (Moleong, 2015: 189). Individu yang akan menjadi informan dalam penelitian ini adalah individu yang terjun langsung dalam melakukan pengujian efektivitas sistem pengendalian intern serta orangorang yang ahli dalam bidang sistem pengendalian intern. Peneliti telah mempersiapkan pertanyaan dalam mencari data yang berhubungan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini. Peneliti akan meminta kesediaan informan untuk dapat melakukan wawancara. 2. Observasi Menurut Satori dan Komariah (2014:105) menyatakan bahwa observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan bjek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian. Dengan melakukan observasi, peneliti dapat mengetahui lebih dalam mengenai masalah yang sedang diamati. Observasi yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif, yaitu pasive participation. Dalam observasi pasive participation, peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Observasi dilakukan di Kantor BAZNAS Kota Bandung untuk mengetahui ada tidaknya komponen sistem pengendalian intern yang ada di BAZNAS Kota Bandung. Instrumen yang digunakan dalam observsi adalah check list. Menurut Herdiansyah (2010:136) check list merupakan metode dalam penelitian yang mampu memberikan keterangan mengenai muncul atau tidaknya komponen sistem pengendalian intern yang diteliti dengan memberikan tanda cek ( ) jika komponen sistem pengendalian intern yang diobservasi muncul dan peneliti terlebih dahulu menentukan dan mencantumkan indikator komponen sistem pengendalian intern. Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian secara langsung pada instansi yang menjadi objek penelitian agar dapat mengetahui kebenaran dari data dan keadaan lingkungan kerja serta sistem dan prosedur yang telah dibuat apakah telah dilaksanakan dengan baik. 3. Studi Dokumentasi

40 Menurut Moleong (2011:17) mengatakan bahwa studi dokumentasi dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Karena dokumen berisi data-data yang kemungkinan memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam menafsirkan isi dokumen perlu dipelajari dahulu isi dari dokumen tersebut. Dalam pemanfaatan untuk menguji, dokumen dapat dijadikan alat untuk menguji hasil observasi dan wawacara. Dapat disimpulkan bahwa studi dokumentasi merupakan proses pengumpulan data yang dilakukan untuk menunjang teknik pengumpulan data yang lain sehingga data yang didapat memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi. 4. Studi Literatur Menurut Arikunto (2010:202) studi literatur adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, dsb. Studi literatur adalah cara pengumpulan data melalui pemanfaatan teori-teori yang ada dan mendukung dalam pelaksanaan penelitian. Teori-teori tersebut digunakan untuk mendalami data yang diperoleh maupun mengungkapkan isi dan makna tentang data yang telah ada. Dalam studi literatur dijadikan pendukung dalam teknik pengumpulan data. Karena dengan teori-teori pendukung yang terdapat dalam literatur mampu memperkuat tingkat kredibilitas data yang diperoleh peneliti sebelumnya. E. Instrumen Penelitian Arikunto (2013:149) mendefinisikan bahwa instrumen adalah alat yang digunakan pada waktu penelitian dengan menggunakan suatu metode. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti. Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah yang melakukan penelitian itu sendiri yaitu peneliti (Satori dan Komariah, 2014:61). Menurut Moleong (2015:168) kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian kualitatif pada awalnya belum jelas dan pasti. Peneliti kualitatif

41 sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagi sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. F. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penulis akan menganalisis semua data yang diperoleh dari berbagai data yang didapatkan dan dipaparkan secara rinci dalam bentuk deskriptif. Analisis data ini penting karena dari analisa inilah data yang diperoleh dapat digunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dan observasi yang di dukung dengan dokumentasi pada setiap kegiatan yang berhubungan dengan masalah penelitian. Pada wawancara terdapat pertanyaan untuk menguji sejauh mana efektivitas sistem pengendalian intern pengelolaan dana zakat yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Bandung. Selain wawaancara, peneliti juga melakukan observasi untuk mengetahui kebenaran hasil wawancara. Jika ditemukan perbedaan antara wawancara antara informan maupun perbedaan hasil observasi dengan wawancara, peneliti melakukan wawancara ulang maupun mencari dokumen yang mendukung kebenaran hasil wawancara maupun observasi, sehingga ditemukan data jenuh yang mendukung hasil penelitian. Berikut disajikan tabel mengenai pemberian skror untuk setiap indikator dari komponen SPI adalah : Tabel 3.3 Pemberian Skor untuk Setiap Indikator Komponen SPI Indikator Pengukuranm Lingkungan Pengendalian Integritas dan nilai etika Komitmen terhadap kompetensi Filosofi dan gaya operasi manajemen Struktur Organisasi Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab Kebijakan dan praktik SDM Dewan Komisaris dan Skor untuk setiap indikator 1 = dilaksanakan 0 = tidak dilaksanakan

42 Komite Audit Penilaian Risiko Identifikasi Risiko Skor untuk setiap indikator Analisis Risiko 1 = dilaksanakan 0 = tidak dilaksanakan Aktivitas Pengendalian Pengelolaan informasi Informasi dan Komunikasi Pemisahan tugas dan fungsi Pencatatan dan dokumentasi Pelaksanaan review Informasi Komunikasi Skor untuk setiap indikator 1 = dilaksanakan 0 = tidak dilaksanakan Skor untuk setiap indikator 1 = dilaksanakan 0 = tidak dilaksanakan Pemantauan Pengawasan formal Skor untuk setiap indikator 1 = dilaksanakan 0 = tidak dilaksanakan Pengawasan fungsional Prosedur audit Terdapat audit internal Kegiatan diaudit auditor eksternal Kegiatan diaudit dewan pengawas syariah Sumber : data diolah Dalam menganalisis efektivitas sistem pengendalian intern menggunakan rumus Dean J. Champion (1990:302) : X = x 100% Untuk keperluan interpretasi hasil perhitungan persentase, Dean J. Champion mengemukakan sebagai berikut: Persentase Tabel 3.4 Tabel Kriteria Efektivitas Kriteria 0% - 25% Penerapan Nilai Tidak Efektif 26% - 50% Penerapan Nilai Kurang Efektif 51% - 75% Penerapan Nilai Cukup Efektif 76% - 100% Penerapan Nilai Efektif Sumber : Champion (1990:302) Moleong (2015:280) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Metode analisis kualitatif merupakan kajian

43 yang menggunakan data-data teks, persepsi, dan bahan-bahan tertulis lain untuk mengetahui hal-hal yang tidak terukur dengan pasti. Teknik analisis data merupakan proses pengaturan urutan data, pengorganisasian yang mengarah kepada suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian kualitatif tidak ada pendekatan tunggal dalam analisis data. Aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 1) Reduksi data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Data yang direduksi diperoleh dari dokumen yang diperoleh dilapangan, serta hasil wawancara dari para informan. Data tersebut sebelum disajikan maka akan di reduksi terlebih dahulu. Menurut Miles dan Huberman dalam Gumilang (2016:156) reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Menurut Prastowo (2011:242) reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Jadi, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, membuang yang tidak perlu, yang akan memberikan gambaran yang lebih terarah tentang hasil pengamatan dan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data apabila diperlukan. 2) Penyajian Data Setelah melakukan reduksi data, maka selanjutnya melakukan penyajian data. Penyajian data menurut Gumilang (2016:156) adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Menurut Prastowo (2011: 244) Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa disajikan dalam bentuk uraian singkat,

44 bagian, hubungan anatr kategori, flowchart dan sejenisnya. Melalui penyajian data maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. 3) Penarikan Kesimpulan Menurut Fuad dan Kandung (2014:65) penarikan kesimpulan merupakan suatu upaya menarik konklusi dari hasil reduksi dan penyajian data. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif menjadi saripati jawaban rumusan masalah dan isinya merupakan kristalisasi data lapangan yang berharga bagi praktik dan pengembangan ilmu. Kesimpulan dalam penelitian ini diungkapkan dalam bentuk kalimat deskripsi berupa makna atau arti yang penulis olah dari data-data yang telah dikumpulkan. Agar kesimpulan yang dihasilkan tepat dan sesuai, peneliti akan memverifikasi kesimpulan tersebut selama pelaksanaan kegiatan penelitian. G. Pengujian Kredibilitas Data Dalam penelitian kualitatif pengujian data dilakukan untuk memenuhi kredibilitas data. Hal tersebut dilakukan mengingat keabsahan dalam penelitian kualitatif perlu pembuktian yang lebih agar hasil penelitian yang didapat tidak diragukan kebenarannya. Oleh karena itu untuk mengukur keabsahan dalam penelitian kualitatif dilakukan pengujian validitas dan reabilitas. Hal ini dikemukakan oleh Sugiyono (2013:120) uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektivitas). Mengenai penjelasan mengenai uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut : 1. Credibility (Validitas Internal) Dikemukakan oleh Sugiyono (2013:121) bahwa uji kredibilitas dilakukan melalui : uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.

45 Berikut merupakan rangkaian aktivitas uji kredibilitas data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini: a. Perpanjangan Pengamatan Penulis melakukan perpanjangan pengamatan agar memperoleh data yang valid dan sesuai dengan fakta yang ada dari beragam sumber yang menjadi subjek penelitian. Perpanjangan pengamatan ini dilakukan dengan cara menyiapkan instrumen yang tepat serta dalam pelaksanaan penelitiannya dilakukan dengan benar-benar teliti dan dilakukan dalam kondisi yang tepat. b. Peningkatan Ketekunan dalam Penelitian Menurut Sugiyono (2013:124) meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Menurut Sugiyono (2013:125) peningkatan ketekunan dalam penelitian dikatakan sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Meningkatkan ketekunan akan membantu peneliti dalam hal pengecekan terhadap data-data yang telah ditemukan. Sehingga keabsahan data yang diperoleh dapat diketahui oleh penulis. c. Triangulasi Triangulasi merupakan salah satu alat untuk menguji keabsahan penelitian kualitatif pada waktu proses pengumpulan data dan pada saat pemeriksaan. Moleong (2015:330) menyebutkan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan yang lain. Sugiyono berpendapat (2013:125) bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Pada penelitian ini akan dilakukan triangulasi data yang telah diberikan oleh pihak BAZNAS terkait yang dijadikan objek penelitian. Jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik. Pada triangulasi tenik, Patton dalam Moleong (2010: 331) menjelaskan terdapat dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data

46 dengan metode yang sama. Dalam Sugiyono, (2013:127) trangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Jadi trangulasi teknik adalah mencari informasi pada orang yang sama atau objek yang sama dengan menggunakan cara atau teknik yang berbeda. Sedangkan menurut Bungin (2011:265) triangulasi teknik merupakan : Triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode interview sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan ketika di-interview. Begitu pula teknik yang dilakukan untuk menguji sumber data, apakah sumber data ketika di-interview dan diobservasi akan memberikan informasi yang sama atau berbeda. Apabila berbeda maka peneliti harus dapat menjelaskan perbedaan itu, tujuannya adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda. Studi Dokumentasi Gambar 3.1 Triangulasi Teknik Wawancara Sumber : Sugiyono (2013:126) Observasi d. Analisis Kasus Negatif Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan menurut Sugiyono (2013:128). Karena itu jika masih ada data yang bertentangan dengan temuan maka data yang didapat masih diragukan, akan tetapi jika tidak ada lagi data yang berbeda dengan dengan data yang diperoleh dapat dikatakan data tersebut bisa dipercaya. e. Menggunakan Bahan Referensi Bahan referensi disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti menurut Sugiyono, (2013:128). Supaya data yang diperoleh valid dan dipercaya maka peneliti harus mentertakan bukti kuat yang mendukung keabsahan data-data yang diperoleh seperti dokumen, foto, rekaman suara, video, dsb. f. Mengadakan Member Check

47 Member check adalah, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data menurut Sugiyono, (2013:129). Jadi member check dilakukan untuk menyesuaikan data yang diperoleh dengan apa yang diberikan oleh narasumber. Member check dilakukan pada semua data yang didapat dari semua narasumber yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2. Transferability (Validitas Eksternal) Transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil menurut Sugiyono, (2013: 130). Jadi, agar hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat dipahami oleh orang lain dan kemudian hasil penelitian ini mampu diterapkan oleh orang lain, maka penulisan laporan haris dilakukan dengan memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. 3. Dependability (Reliabilitas) berikut : Sugiyono (2013:131) mengemukakan mengenai dependability sebagai Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reliabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Dalam hal pengujian dependability, perlu adanya kerja sama antara penulis dan pembimbing dalam melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Kegiatan audit ini dilakukan dalam upaya memperoleh pengetahuan bahwasanya dalam penelitian ini penulis melakukan aktivitas lapangan dan penulis juga mampu bertanggung jawab atas seluruh rangkaian penelitian yang dilakukannya. 4. Confirmability (Objektivitas) Menurut Sugiyono (2013:131) menjelaskan mengenai confirmability yaitu dalam penelitian kualitatif, uji confirmability mirip dengan uji dependability sehingga pengujiannya berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confimability. Sesuai dengan pernyataan kutipan tersebut pengujian hasil penelitian dilakukan oleh peneliti melalui ada tidaknya keterkaitan antara hasil penelitian

48 dengan proses penelitian. Kemudian peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil penelitian untuk mengetahui hubungannya dengan fungsi penelitian.