J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

UJI PERBANDINGAN VARIETAS DAN PENGARUH INTERVALWAKTU PEMBERIAN PUPUK DAUN GROW MORE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

BAHAN DAN METODE. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 1 N o m o r 2 T a h u n

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN. Serdang Bedagai dengan ketinggian tempat kira-kira 14 m dari permukaan laut, topografi datar

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

TINJAUAN PUSTAKA. spermatophyta, termasuk kedalam kelas dicotyledoneae, ordo rhoeadales familinya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi, adapun kombinasi perlakuannya sebagai berikut:

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

III. METODE PENELITIAN. bibit sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pupuk NPK, herbisida

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

BAB III METODE PENELITIAN. Percobaan lapangan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Tata Cara penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

Transkripsi:

J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 26 PENGARUH POC LIDAH BUAYA DAN INTERVAL PEMBERIAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus lanatus) Syawaluddin 1, Rafiqah Amanda Lubis 1, Putra Wijaya Nasution 1 Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanui Selatan Jl Raja Inal Siregar Tanggal No 32, Padangsidimpuan 22716 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh POC lidah buaya dan interval pemberian pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi semangka (Citrullus lanatus). Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor yang diteliti yaitu faktor dan faktor interval pemberian pupuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap panjang tanaman, jumlah cabang tanaman, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per plot, berat buah per tanaman sampel dan berat buah per plot. Kata kunci: panjang tanaman, tinggi, buah, cabang PENDAHULUAN Semangka banyak dibudidayakan di negara-negara seperti Jepang, India, dan di negara-negara sekitarnya. Sedangkan di sentra penanam di Indonesia terdapat di JawaTengah (D.I. Yogyakarta, kabupaten Magelang, dan kabupaten Kulonprogo), Jawa Barat (Indramayu, Kerawang), Jawa Timur (Banyuwangi, Malang), dan Lampung dengan rata-rata produksi 30 ton/ha/tahun (Yulianto 2012). Seiring dengan waktu pemanfaatan buah semangka juga kian luas. Selain untuk buah segar sehari-hari, semangka juga mulai digunakan untuk pesta dan hidangan di hotel (Sobir dan Siregar 2010). Disamping rasanya enak, semangka juga digemari karena banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta kalium yang baik bagi kesehatan tubuh. Semangka juga memiliki kandungan kalori yang rendah, serta sedikit mengandung natrium. Laporan terakhir menunjukkan bahwa selain mengandung antioksidan, semangka juga mengandung cittrulline yaitu asam amino yang memiliki kemampuan untuk mengendurkan saluran pembuluh darah (Sobir dan Siregar 2010). Dalam upaya peningkatan produksi tanaman dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk organik dibedakan menjadi dua jenis yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik cair adalah jenis pupuk berbentuk cair tidak padat mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsurunsur penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik cair mempunyai banyak kelebihan diantaranya, pupuk tersebut mengandung zat tertentu seperti mikroorganisme jarang terdapat dalam pupuk organik padat dalam bentuk kering (Indrakusuma 2000). Tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan POC salah satunya adalah tanaman lidah buaya. Pupuk organik cair yang terbuat dari gel daun lidah buaya mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman lebih cepat, dapat memicu serta merangsang pembentukan akar dan daun, semakin memperkuat struktur tanaman, meningkatkan penyusun klorofil (zat hijau daun), meningkatkan kesehatan serta

J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 27 ketahanan tanaman, meningkatkan perlindungan terhadap patogen penyakit tanaman (Rangga et al. 2008). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli 2017 sampai bulan September 2017. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, dengan dua faktor yang akan diteliti yaitu faktor pemberian POC lidah buaya (P) terdiri dari 3 level yaitu P1 = 3 cc per liter air, P2 = 4 cc per liter air, P3 = 5 cc per liter air. Faktor kedua yaitu interval waktu pemberian pupuk POC Lidah (I) terdiri dari 3 level yaitu I1 (5 hari sekali), I2 (10 hari sekali), dan I3 (15 hari sekali). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Model yang digunakan dalam rancangan ini adalah model linier (Hanafiah 2010). Model linier ini adalah sebagai berikut: Yijk = μ + ρi + αj + βk + (αβ) jk + Σijk Yijk = Hasil pengamatan faktor A pada taraf ke-j dan faktor J pada taraf ke-k dalam ulangan ke-i μ : Efek dari nilai tengah ρi : Efek dari blok pada taraf ke-i αj : Efek dari faktor A pada taraf ke-j βk : Efek dari faktor J pada taraf (αβ) j Σijk ke-k : Efek dari interaksi faktor A pada taraf ke-j dan faktor J pada taraf ke-k : Efek eror dari faktor A pada taraf ke-j dan faktor J pada taraf ke-k serta dalam ulangan ke-i Pelaksanaan Penelitian Tempat penanaman terlebih dahulu dibersihkan dari gulma, kemudian tanah di cangkul sedalam 25-30 cm lalu digemburkan. Plot dibuat dengan ukuran 200 x 200 cm dengan jarak antar plot 30 cm, jarak antar blok 50 cm serta tinggi plot dibuat ± 30 cm. Benih semangka terlebih dahulu direndam dengan air yang telah dicampur fungisida Dithane M-45 dengan dosis 1 gr/liter air, direndam selama 2 jam kemudian disaring terus dikering anginkan. Setelah itu benih disemaikan pada polybag kecil dan diletakkan pada tempat yang ternaungi. Penyiraman bibit dipersemaian disiram 2x sehari.waktu penyemaian selama 2 minggu atau bibit telah memiliki dua helai daun. Bibit yang siap tanam diambil dan dilepaskan polibagnya, kemudian bibit ditanam kelubang tanam yang telah dibuat. Usaha untuk mencegah kebanjiran atau perendaman pada plot percobaan maka dilakukan pembuatan saluran drainase dengan ukuran yang sesuai, dengan catatan lapisan plot bagian atas tetap berada dibagian atas. Buah semangka dipetik setelah berumur 60 hari, pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting. Untuk kriteria buah yang telah siap panen ini dapat diketahui dengan melihat tangkai buah yang telah mengering atau sulur pengikat sudah mengering dan juga suara bila diketuk terdengar bunyi berat berisi air. Peyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Jika hujan turun hingga membuat keadaan tanah cukup lembab maka penyiraman tidak dilakukan. Penyiangan bertujuan untuk mengendalikan gulma yang ada disekitar areal pertanaman.penyiangan dilakukan sesuai pertumbuhan gulma. Penyisipan pertama dilakukan setelah enam hari setelah tanam pada tanaman mati atau pertumbuhannya tidak normal. Penyisipan dilakukan dengan menggunakan tanaman sisipan yang ditanam bersamaan dengan tanaman utama. Pemupukan tanaman semangka dilakukan sesuai dengan dosis perlakuan masing-masing. Perlakuan interval

J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 28 pemberian POC Lidah yaitu pemberian pertama dilakukan setiap lima hari sekali, perlakuan kedua dilakukan setiap sepuluh hari sekali, dan perlakuan ketiga setiap lima belas hari sekali. Cara pengaplikasiannya dilakukan dengan cara mencampur POC lidah dengan dosis yang telah ditentukan dicampur dengan air dan diaplikasikan dengan menggunakan hansdprayer. Pemangkasan buah dilakukan setelah buah sebesar telur ayam degan cara memotong tangkai buah dengan pisau yang tajam. Penjarangan hanya dilakukan pada buah pertama. Parameter Pengamatan Panjang Tanaman Pengamatan parameter panjang tanaman diukur pada saat tanaman berumur dua minggu setelah tanaman dengan interval pengamatan satu kali dalam dua minggu sampai tanaman mengeluarkan bunga dengan cara mengukur panjang tanaman menggunakan meteran kain yang dimulai dari leher batang sampai ujung batang utama. Jumlah Cabang Pengamatan parameter jumlah cabang diukur pada saat tanaman berumur dua minggu setelah tanaman dengan interval pengamatan satu kali dalam dua minggu dan pengamatan dihentikan sampai tanaman mengeluarkan bunga. Jumlah Buah Per Tanaman Pengamatan jumlah buah per tanaman dilakukan pada saat panen dengan cara menghitung jumlah buah yang ada pada setiap tanaman sampel. Jumlah Buah Per Plot Pengamatan jumlah buah per plot dilakukan pada saat panen dengan cara menghitung jumlah buah yang ada pada setiap plot. Berat Buah Per Tanaman Sampel (kg). Pengamatan parameter berat buah per tanaman sampel dilakukan pada saat panen dengan menimbang buah pada setiap tanaman sampel dan hasilnya dirataratakan. Berat Buah Per Plot (kg) Pengamatan parameter berat buah per plot dilakukan pada saat panen dengan menimbang semua buah yang ada dalam satu plot. HASIL Panjang Tanaman (cm) Menurut hasil penelitian interaksi kedua perlakuan terhadap parameter pengamatan panjang tanaman umur 4 mst tidak menunjukkan pengaruh yang nyata. terdapat hasil terpanjang pada perlakuan P2I1 (274.67 cm) dan terpendek pada perlakuan P2I3 (198.61 cm). Tabel 1 panjang tanaman (cm) umur 4 minggu setelah tanam pada pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya P1 251.83 ab 216.78 ab 213.50 ab 227.37 ab P2 274.67 a 234.89 ab 198.61 b 236.06 ab P3 271.94 a 258.61 ab 221.78 ab 250 78 ab 266.15 ab 236.76 ab 211.30 ab -

J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 29 Jumlah Cabang Berdasarkan hasil penelitian jumlah cabang tidak berbeda nyata terhadap perlakuan pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya pada umur 4 mst. terdapat hasil cabang terbanyak pada perlakuan P1I1 (8.50 cabang) dan yang lebih sedikit pada perlakuan P2I2 (5.33 cabang). Tabel 2 jumlah cabang umur 4 minggu setelah tanam pada pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya P1 8.50 a 7.00 a 6.00 a 7.17 a P2 6.50 a 5.33 a 7.33 a 6.39 a P3 7.17 a 7.50 a 6.67 a 7.11 a 7.39 a 6.61 a 6.67 a - Jumlah Buah Per Tanaman jumlah buah per tanaman tidak berbeda nyata terhadap perlakuan pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya pada umur 4 mst. terdapat hasil jumlah buah per tanaman yang paling banyak pada perlakuan P1I1, P2I1 dan P3I1 (2.17 buah). Jumlah buah per tanaman yang paling sedikit terdapat pada perlakuan P1I3 (1.00 buah). Tabel 3 jumlah jumlah buah per tanaman umur 4 minggu setelah tanam pada pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya P1 2.17 a 1.33 b 1.00 b 1.50 ab P2 2.17 a 1.50 ab 1.17 b 1.61 ab P3 2.17 a 1.50 ab 1.17 b 1.61 ab 2.17 a 1.44 ab 1.11 b - Jumlah Buah Per Plot (Buah) jumlah buah per plot tidak berbeda nyata terhadap perlakuan pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya pada umur 4 mst. Berdasarkan tabel 4 untuk perlakuan uji pemberian POC lidah buaya terdapat jumlah buah per plot yang paling banyak pada perlakuan P2I1 yaitu (8.33 buah), dan jumlah buah per plot yang paling ringan pada perlakuan P2I3 yaitu (4.33 buah).

J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 30 Tabel 4 jumlah buah per plot umur 4 minggu setelah tanam pada pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya P1 7.67 a 5.33 b 4.67 b 5.89 ab P2 8.33 a 5.67 b 4.33 b 6.11 ab P3 8.00 a 5.67 b 4.67 b 6.11 ab 8.00 a 5.56 b 4.56 a - Berat Buah Per Tanaman Sampel (Kg) berat buah per tanaman sampel tidak berbeda nyata terhadap perlakuan pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya. terdapat hasil berat buah per tanaman sampel yang paling berat pada perlakuan P3I1 yaitu (6.92 kg), dan berat buah per tanaman sampel yang paling ringan terdapat pada perlakuan P1I3 (4.55 kg). Tabel 5 jumlah berat buah (kg) per tanaman sampel pada pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya P1 6.38 a 6.20 a 4.55 a 5.71 a P2 6.83 a 6.13 a 5.75 a 6.24 a P3 6.92 a 6.55 a 4.98 a 6.15 a 6.71 a 6.29 a 5.09 a - Berat Buah Per Plot (Kg) berat buah per tanaman plot tidak berbeda nyata terhadap perlakuan pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya. Berdasarkan tabel di atas untuk perlakuan pemberian POC lidah buaya, berat buah per plot yang paling berat terdapat pada perlakuan P3I1 yaitu (8.97 kg), dan berat buah per plot yang paling ringan terdapat pada perlakuan P1I3 yaitu (5.95 kg). Tabel 6 jumlah berat buah (kg) per plot pada pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya P1 8.14 a 7.11 a 5.95 a 7.07 a P2 8.71 a 7.84 a 7.15 a 7.90 a P3 8.97 a 8.18 a 6.57 a 7.91 a 8.61 a 7.71 a 6.56 a -

J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 31 PEMBAHASAN Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa interaksi antara kedua perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter panjang tanaman, jumlah cabang tanaman, jumlah buah per tanaman dan jumlah buah per plot, berat buah per tanaman sampel, berat buah per plot. Hal ini disebabkan perlakuan masing-masing bekerja secara terpisah. Salah satu faktor perlakuan mempengaruhi lebih dominan dibandingkan dengan pengaruh faktor lainnya, sehingga faktor lain menjadi tertekan dengan demikian akan menghasilkan hubungan yang tidak nyata dalam mendukung pertumbuhan produksi tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Dartius (1996), yang mengatakan bahwa pertumbuhan tanaman yang baik bila faktor sekeliling yang mempengaruhi pertumbuhan berimbang dan menguntungkan. Bila salah satu faktor tidak seimbang dengan faktor lain, faktor ini dapat menekan atau menghentikan pertumbuhan tanaman. Selanjutnya Indrakusuma (2000), menyatakan bahwa bila peran salah satu faktor mempengaruhi lebih dominan dibandingkan dengan pengaruh faktor lainya, sehingga faktor lain menjadi tertekan dan bekerja secara terpisah dengan demikian akan menghasilkan hubungan yang tidak nyata dalam mendukung pertumbuhan tanaman. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap panjang tanaman, jumlah cabang tanaman, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per plot, berat buah per tanaman sampel dan berat buah per plot. DAFTAR PUSTAKA Hanafiah KA. 2010. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Palembang (ID): Universitas Sriwijaya Palembang. Indrakusuma. 2000. Proposal Pupuk Organik Cair. Yogyakarta (ID): PT Surya Pratama Alam. Lingga P, Marsono. 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. Rangga MF, Kifli H, Ridha IM, Lestari PP, Wulandari H. 2008. Kombinasi limbah pertanian dan peternakan sebagai alternatif pembuatan pupuk organik cair melalui proses fermentasi anaerob. Prosiding Seminar Nasional Teknoin Bidang Teknik Kimia. Sobir, Siregar FD. 2010. Budi Daya Semangka. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. Yulianto A. 2012. Budidaya Buah- Buahan. Yogyakarta (ID: Javalitera.