Mekanisme Anggaran Biaya Pemasaran Terhadap Target Penjualan

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pengertian Biaya Pemasaran 2. Penggolongan Biaya Pemasaran

BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Analisa Biaya Pemasaran

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA RANDIK KABUPATEN MUSI BANYUASIN

BAB III TOPIK PENELITIAN. A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan. PT TELKOM merupakan langkah awal dalam menetapkan anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dewasa ini perkembangan ekonomi meningkat sedemikian

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS BENGKULU

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PIUTANG PERUSAHAAN METRO PADANGSIDIMPUAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan. dukungan berbagai fungsi dalam bisnis dan akuntansi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Penganggaran Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan teknologi membawa dampak positif yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lain : Haryono Jusuf (1997:24), biaya adalah harga pokok barang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENGENDALIKAN BIAYA PRODUKSI PADA UMKM PRIMA DONUTS KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jenis usaha salig bersaing untuk memenuhi pangsa pasar yang menuntut kualitas

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. disebut juga sebagai rencana keuangan. Suatu anggaran perusahaan adalah suatu

ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB I PENDAHULUAN. dengan memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akhmad Naruli (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Penentuan Harga

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BEBAN OPERASIONAL PADA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA

ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL ANALISIS METODE HARGA TRANSFER BERDASARKAN HARGA PASAR UNTUK MENENTUKAN LABA PER UNIT PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan

Transkripsi:

Mekanisme Anggaran Biaya Pemasaran Terhadap Target Penjualan Mansur Tanjung STIE Al-Washliyah Sibolga tanjungmansur@yahoo.co.id Abstrak Penulis bertujuan untuk mengetahui kegiatan pemasaran yang terarah dengan baik penting bagi perusahaan agar dapat meningkatkan dan mempertahankan posisi produknya di pasar. Dengan demikian perusahaan harus memperhatikan, mengendalian biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran dan biaya pemasaran ini harus direncanakan atau diperhitungkan dengan cermat untuk pembuatan anggaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Rumus yang digunakan dalam perhitungan penelitian ini adalah rumus product moment. Dari hasil perhitungan data anggaran biaya pemasaran terhadap target penjualan dari tahun 2011 sampai dengan 2015. Peranan Anggaran biaya pemasaran sebagai pedoman (sebagai alat perencanaan, alat koordinasi, dan alat pengendalian) sudah berfungsi dengan sangat baik. Terbukti dengan tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan. Kata Kunci Anggaran biaya, target penjualan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mendukung produksi dibidang industri pabrik es batangan dan industri perikanan, merupakan sebuah jenis usaha yang saling berkaitan serta saling menyokong. Para pelaku industri perikanan, sangat tergantung terhadap ketersediaan es batangan sebagai bahan pengawet ikan, baik setelah ditangkap ditengah laut, maupun saat hendak dikirim untuk dipasarkan ke luar daerah. Maka dibutuhkan manajemen perusahaan yang mampu berpikiran ke depan untuk pemenuhan tujuan perusahaan secara keseluruhan, yaitu untuk memperoleh laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan mengembangkan perusahaan dimana terdapat hubungan penjualan, biaya pemasaran, dan laba. Untuk pencapaian tujuan tersebut, perusahaan menghadapi berbagai masalah, salah satunya masalah biaya. Masalah biaya ini semakin rumit karena banyaknya jenis biaya, baik yang langsung maupun tidak langsung mempengaruhi biaya produksi. Salah satu kelompok biaya yang perlu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 56

dikendalikan ialah biaya pemasaran, misalnya biaya gaji karyawan, biaya distribusi, biaya air listrik dan lain sebagainya. Untuk mengetahui apakah biaya pemasaran yang dikeluarkan wajar atau tidak dengan cara melakukan mekanisme yang baik. Anggaran biaya pemasaran merupakan alat bantu dalam mengevaluasi biaya yang telah dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran yang terarah dengan baik penting bagi perusahaan agar dapat meningkatkan dan mempertahankan posisi produknya di pasar. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan, mengendalikan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran dan biaya pemasaran ini harus direncanakan atau diperhitungkan dengan cermat untuk pembuatan anggaran. Demi terlaksananya kegiatan pemasaran yang baik, maka diperlukan perencanaan dan pengendalian pemasaran yang baik pula. Perencanaan dan pengendalian atas pemasaran dilakukan dengan sasaran untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan. Sedangkan untuk mendapatkan laba yang optimal dengan pengeluaran biaya yang wajar diperlukan pengelolaan yang efektif terhadap seluruh aspek kegiatan perusahaan sehingga produk yang dihasilkan dapat diserap pasar dengan jumlah besar dan harga yang sesuai di tengah persaingan yang semakin ketat. Jadi dengan adanya pengendalian biaya pemasaran diupayakan biayabiaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran sesuai dengan rencana kegiatan yang ditetapkanagar target penjualan yang menjadi sasaran perusahaan dapat tercapai. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah sebagai berikut: Bagaimana Mekanismen Anggaran yang diterapkan dalam mencapai target penjualan 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui adanya Mekanisme anggaran biaya pemasaran terhadap target penjualan. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a) Memahami pertimbangan bagi perusahaan dalam penyusunan anggaran pemasaran untuk meningkatkan efektivitas penjualan b) Sebagai bahan masukan atau perbandingan dalam melaksanakan anggaran selanjutnya. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 57

II. URAIAN TEORITIS 2.1 Anggaran Menurut M. Munandar (2007:1), Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Menurut M. Nafarin (2007:11), Anggaran (Budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/ jasa. Anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu (Garrison dan Noreen 2007: 402). Jadi dapat dikatakan bahwa anggaran sebenarnya merupakan rencana keuangan. Tetapi bagi manajemen, anggaran merupakan sarana atau alat perencanaan dan pengendalian, yaitu membantu dalam merencanakan jumlah yang akan diperoleh dan digunakan serta mengendalikan bagaimana sumber daya dialokasikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yang biasanya dinyatakan dalam satuan uang dan umumnya mencakup jangka waktu satu tahun. 2.2 Fungsi Anggaran Menurut Supriyono (2001:42), fungsi anggaran terbagi enam yaitu: 1. Fungsi perencanaan Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan yang digunakan perusahaan dalam menetukan program-program dalam mencapai tujuan perusahaan. 2. Fungsi Koordinasi Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai departemen dan divisi perusahaan agar dapat selaras kearah pencapaian tujuan. 3. Fungsi Komunikasi Anggaran berfungsi sebagai lat koordinasi dalam penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan, strategi, program dan penyimpangan yang timbul. 4. Fungsi Motivasi Anggaran berfungsi sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana didalam melaksanakan tugas. Memotivasi para pekerja dengan pemberian bonus dan penghargaan. Ini dilakukan agar para pelaksana dapat meningkatkan kinerja di perusahaan. 5. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi Pengendalian pada dasarnya adalah membandingkan antara rencana dengan realisasi sehingga dapat diketahui penyimpangan yang terjadi. Pengendalian berhubungan dengan langkah-langkah yang dilaksanakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 58

tujuan yang ditetapkan dapat dicapai. Penyimpangan tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan masa yang akan datang. 6. Fungsi Pendidikan Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mendidik para manajer mengenai bagaimana bekerja secara terinci pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan sekaligus menghubungkan dengan pertanggungjawaban lain di dalam organisasi yang bersangkutan. 2.3 Penggolongan Anggaran Menurut Rudianto (2009:11-13), walaupun anggaran yang harus disusun perusahaan terdiri dari berbagai jenis anggaran, tetapi pada dasarnya anggaran perusahaan dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok anggaran, yaitu: 1. Anggaran Operasional, meliputi: a. Anggaran pendapatan b. Anggaran Biaya, terdiri dari: 1) Anggaran biaya bahan baku 2) Angaran biaya tenaga kerja langsung 3) Anggaran biaya overhead 4) Anggaran biaya pemasaran 5) Anggaran biaya administrasi dan umum c. Anggaran Laba 2. Anggaran Keuangan, terdiri dari: a. Anggaran Investasi b. Anggaran kas c. Proyeksi neraca Dilihat dari kelengkapan anggaran yang disusun oleh suatu organisasi, maka anggaran dapat dikategorikan menjadi: 1. Anggaran parsial 2. Anggaran komprehensif Menurut fleksibilitasnya di dalam menghadapi perubahan, anggaran dapat pula dikelompokkan menjadi: 1. Anggaran fleksibel 2. Anggaran tetap 2.4 Pengertian Anggaran Biaya Pemasaran Menurut M.Munandar (2007:187), Anggaran Biaya Pemasaran ialah budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang biaya pemasaran yang ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Sedangkan Biaya Pemasaran ialah semua biaya yang terdapat serta terjadi di dalam lingkungan Bagian Pemasaran (M.Munandar, 2007: 187) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 59

Dalam arti sempit biaya pemasaran seringkali dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar (Mulyadi, 2012: 487) Dalam arti luas biaya pemasaran meliputi biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai produk tersebut diubah kembali dalam bentuk tunai (Mulyadi, 2012: 487) Dengan demikian, dalam arti luas biaya pemasaran tidak hanya meliputi biaya penjualan saja tetapi termasuk didalamnya biaya advertensi, biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya kredit dan penagihan, dan biaya akuntansi pemasaran (Mulyadi, 2012: 487) 2.5 Penggolongan Biaya Pemasaran Menurut Mulyadi (2012:458), berdasarkan fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan sebagai berikut: 1. Fungsi Penjualan Biaya fungsi penjualan terdiri dari gaji karyawan bagian penjualan, biaya depresiasi kantor, biaya sewa kantor. 2. Biaya Advertensi Biaya fungsi advertensi terdiri dari gaji karyawan bagian advertensi, biaya iklan, biaya pameran, biaya promosi, biaya contoh (cost of samples). 3. Biaya Pergudangan Biaya fungsi pergudangan terdiri dari gaji karyawan bagian gudang, biaya depresiasi gudang, dan biaya sewa gudang. 4. Fungsi Pembungkusan dan Pengiriman Biaya fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari biaya karyawan bagian pembungkusan dan pengiriman, biaya bahan untuk pembungkus, biaya pengiriman, biaya depresiasi kendaraan, biaya operasi kendaraan. 5. Fungsi Kredit dan Penagihan Biaya fungsi kredit dan penagihan terdiri dari gaji karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang, potongan tunai. 6. Fungsi Akuntansi Pemasaran Biaya fungsi pemasaran terdiri dari gaji karyawan bagian akuntansi pemasaran dan biaya kantor. 2.6 Pengertian Penjualan Menurut Basu Swasta (2005:6), penjualan diartikan sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan atas persetujuan bersama. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 60

Sedangkan menurut Kotler (2003: 17) penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau memepertahankan hubungan pertukaran yang sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Menurut Moekjit (2000:48) penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan kedua belah pihak. 2.7 Tujuan Penjualan Bagi perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualan (Basu Swasta, 2005: 15), yaitu: 1. Mencapai volume penjualan tertentu 2. Mendapat laba tertentu 3. Menunjang pertumbuhan perusahaan 2.8 Target Penjualan Target penjualan dapat diartikan sebagai sasaran atau tujuan (bisa diukur, dan masuk akal) dengan batas waktu tertentu yang biasanya disebutkan dalam bentuk nilai rupiah atau unit barang. Jadi dengan adanya anggaran biaya pemasaran dalam suatu perusahaan, diharapkan tercapainya biaya pemasaran yang efektif dan efisien dalam mencapai target penjualan yang telah ditetapkan atau bahkan dapat mencapai peningkatan. 2.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan Untuk menetapkan target penjualan perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi volume penjualan: 1. Faktor intern a) Kualitas produk atau jasa b) Servis yang diberikan c) Komisi penjualan yang diberikan d) Kegiatan salesman e) Kegiatan sales promotion f) Penetapan harga 2. Faktor ekstern a) Perubahan selera konsumen b) Munculnya saingan baru c) Pengaruh faktor psikologis d) Perubahan atau tindakan baru dalam kebijakan pemerintah e) Kemungkinan adanya tindakan dari pesaing Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 61

2.10 Hubungan Anggaran Biaya Pemasaran dengan Target Penjualan Gambar 2.1 Skema Hubungan Anggaran Biaya Pemasaran dengan Target Penjualan III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain penelitian korelasional (correlational studies). Penelitian korelasional (correlational studies) merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 62

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tersebut menggunakan teknik korelasi. Besarnya atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini, juga menunjukkan tingkat signifikansi terbukti tidaknya hipotesis. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2007: 100). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode dokumentasi. Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Muhammad Ali (2002: 75) menyatakan bahwa metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mengunakan dokumen atau melihat catatan peristiwa masa lampau tentang keadaan pada masa lampau berkenaan objek penelitian. Jika sumber data, teknik pengumpulan data dan instrumen dipasangkan, akan terlihat kaitan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.4 Tabel Pasangan Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Orang Sumber data Teknik Pengumpulan data Jenis Instrumen Angket (questionnaire) Angket (questionnaire) Daftar cocok (checklist) Skala (scala) Inventori (inventory) Wawancara (interview) Pedoman wawancara (interview guide) Daftar cocok (checklist) Ujian atau tes (test) Soal ujian, soal tes, inventori Pengamatan/ observasi Lembar pengamatan, (observation) panduan pengamatan, Orang dan tempat panduan observasi (observation sheet, observation schedule), daftar cocok (checklist) Dokumen Dokumentasi Tabel atau daftar (Arikunto, 2007: 102) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 63

IV. PEMBAHASAN 4.1 Penyusunan Anggaran Biaya Pemasaran Anggaran biaya pemasaran disusun berdasarkan langkah-langkah berikut: a. Menyusun anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis atau elemen biaya pemasaran, dgolongkan menjadi: 1) Biaya pemasaran langsung, yaitu biaya pemasaran yang manfaatnya dapat diidentifikasi secara langsubg kepada setiap fungsi pemasaran. 2) Biaya pemasaran tidak langsung pada perusahaan ini tidak didistribusikan secara merata ke dalam fungsi pemasaran, hal ini dikarenakan sulit untuk menghitung dasar alokasi yang digunakan untuk mendistribusikan biaya tidak langsung tersebut. b. Menyusun anggara biaya pemasa berdasarkan jenis biaya pemasaran dalam setiap fungsi pemasaran. Biaya pemasaran dikelompokkan berdasarkan fungsi-fungsinya, meliputi: fungsi penjualan, pergudangan, pengiriman, kredit dan penagihan, serta fungsi akuntansi pemasaran. Besarnya penetapan anggaran biaya pemasaran perusahaan untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini, 4.2 Penetapan Target Penjualan Target penjualan selama tahun 2011 sampai dengan 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tahun Tabel 4.6 Target Penjualan Tahun 2011 s.d. 2015 Unit Target Rp 2011 341.273 3.378.600.000 2012 412.134 4.080.124.800 2013 506.485 5.014.200.000 2014 556.013 6.060.540.000 2015 596.767 7.280.556.000 4.3 Pengumpulan Realisasi Penjualan Realisasi penjualan apakah target penjualan telah tercapai atau tidak selama tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 64

Tabel 4.12 Realisasi Penjualan Tahun 2011 s.d. 2015 Tahun Realisasi Unit Rp 2011 343.445 3.400.104.000 2012 422.071 4.178.500.000 2013 510.146 5.050.450.000 2014 556.617 6.067.130.000 2015 631.939 7.709.660.214 4.4 Pelaporan penyimpangan Biaya Pemasaran Penyimpangan biaya pemasaran terjadi karena adanya selisih antara realisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan. Hal tersebut disebabkan penetapan anggaran lebih besar dari realisasi atau penetapan anggaran lebih kecil dari realisasi. Data mengenai penyimpangan biaya pemasaran ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.13 Penyimpangan Biaya Pemasaran tahun 2011 s.d. 2015 (dalam rupiah).tahun Biaya Pemasaran Penyimpangan Anggaran Realisasi Selisih Persentase 2011 3.316.874.069 3.028.521.881 288.352.188 8,69% 2012 3.634.226.257 3.626.040.205 8.186.052 0,23% 2013 4.351.248.246 3.742.444.000 608.804.246 13,99% 2014 4.490.932.800 4.162.813.791 328.119.009 7,31% 2015 4.995.376.549 4.629.822.837 365.553.712 7,32% Dari tabel diatas terlihat bahwa persentase biaya pemasaran lebih kecil dari anggarannya. Hal ini menunjukkan dengan adanya anggaran biaya pemasaran Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 65

sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran, membantu perusahaan dalam pengendalian biaya pemasaran untuk memenuhi tujuan perusahaan. 4.5 Penyimpangan Penjualan Data penyimpangan penjualan perusahaan yang diperoleh dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dilampirkan dibawah ini: Tahun Tabel 4.14 Penyimpangan Penjualan Tahun 2011 s.d. 2015 RP UNIT Target Realisasi selisih %tase Target Realisasi selisih %tase 2011 3.378.600.000 3.400.104.000 21.504.000 100,64% 341.273 343.445 2.172 100,64% 2012 4.080.124.800 4.178.500.000 98.375.200 102,41% 412.134 422.071 9.937 102,41% 2013 5.014.200.000 5.050.450.000 36.250.000 100,72% 506.485 510.146 3.662 100,72% 2014 6.060.540.000 6.067.130.000 6.590.000 100,11% 556.013 556.617 605 100,11% 2015 7.280.556.000 7.709.660.214 429.104.214 105,89% 596.767 631.939 35.172 105,89% Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa hasil penjualan dari tahun ke tahun (selama lima tahun terakhir mulai 2011 hingga 2015) mengalami peningkatan. Dan hasil penjualannya telah melampaui dari target yang telah ditetapkan. 4.6 Perbandingan antara Anggaran terhadap Realisasi Dari tabel 4.15 di bawah ini, dapat dilihat perubahan penjualan yang dipengaruhi biaya pemasaran. Tingkat perubahan anggaran biaya pemasaran terhadap target penjualan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Terlihat jelas bahwa persentase perbandingan anggaran biaya pemasaran terhadap target penjualan sebesar 83,35%. Tabel 4.15 Perbandinganantara Anggaran terhadap Realisasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 66

Tahun ANGGARAN REALISASI Biaya Pemasaran Target Penjualan Persentase Biaya Pemasaran Penjualan Persentase 2011 3.316.874.069 3.378.600.000 98,17% 3.028.521.881 3.400.104.000 89,07% 2012 3.634.226.257 4.080.124.800 89,07% 3.626.040.205 4.178.500.000 86,78% 2013 4.351.248.246 5.014.200.000 86,78% 3.742.444.000 5.050.450.000 74,10% 2014 4.490.932.800 6.060.540.000 74,10% 4.162.813.791 6.067.130.000 68,61% 2015 4.995.376.549 7.280.556.000 68,61% 4.629.822.837 7.709.660.214 60,05% Rata-rata 4.157.731.584 5.162.804.160 83,35% 3.837.928.543 5.281.168.843 75,72% Dari tabel diatas juga terlihat bahwa hasil penjualan yang dicapai telah mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan dari tahun ke tahun bahkan melebihi dari target penjualannya. Dan biaya pemasaran lebih kecil dari anggarannya. Hal ini menunjukkan peranan anggaran biaya pemasaran sebagai pedoman dalam kegitan pemasaran sudah berfungsi dengan sangat baik. V. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat hubungan yang kuat. 2. Besarnya pengaruh anggaran biaya pemasaran terhadap target penjualan (Kd) sebesar 96,04 (3,96% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain diluar anggaran biaya pemasaran dalam mencapai target penjualan dan hal ini tidak menjadi bahan penelitian penulis) 3. Peranan Anggaran biaya pemasaran sebagai pedoman (sebagai alat perencanaan, alat koordinasi, dan alat pengendalian) sudah berfungsi dengan sangat baik. Terbukti dengan tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2007, Manajemen Penelitian,Cetakan Kesembilan, Jakarta: PT. Rineka Cipta Harahap, Sofyan Syafri, 2001, Budgeting Penganggaran: Perencanaan Lengkap Untuk Membantu Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Jakarta: PT Indah Karya (Persero) Raja Grafindo Persada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 67

Joe K. Shim dan Joel G. Siegol, 2001, Budgeting Pedoman Lengkap Langkahlangkah Penganggaran, Jakarta: Erlangga Kotler Keller, 2007, ManagemenPemasaran, Edisi 12, Jakarta: Indeks Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat Munandar, M, 2007, Budgeting, Edisi Kedua, Yogyakarta: Bpfe Nafarin, M, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat Nufus Khayatun, 2010, Budgeting (Anggaran Perusahaan), Jakarta: Gramedia Rudianto, 2009, Penganggaran, Jakarta: Erlangga STIE Al-Washliyah Sibolga,2015, Pedoman Penulisan dan Pennyusunan Skripsi,STIE Al-Washliyah Sibolga Sugiyono, 2011, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabet Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 68