ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

dokumen-dokumen yang mirip
ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK. Mengenal tujuan dan arti ibadah.

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

Sigit Sanyata

KONSEP DASAR PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK)

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sigit Sanyata

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

Langkah I : Need Assessment (Analisis Kebutuhan)

BAB III METODE PENELITIAN

Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling Mengembangkan program bimbingan dan konseling Melaksanakan strategi layanan bk Mengembangkan jejaring laya

Gambaran Pencapaian Tugas Perkembangan Siswa SMK Insan Global Jakarta

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini disajikan uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

Realitas implementasi Bimbingan Konseling di SD

OLEH : H. Dedi Herdiana Hafid

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

MENGEMBANGKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN TUGAS PERKEMBANGAN MAHASISWA UPI KAMPUS CIBIRU. Nenden Ineu H.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB II KONDISI OBJEKTIF LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 MENES

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

ASPEK KEMATANGAN BERFIKIR (INTELEKTUAL) ANAK SD DI WILAYAH KEBUMEN

Sigit Sanyata

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang disajikan pada

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Perkembangan Sepanjang Hayat

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI BALIK UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN. a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal. a. Cara membuka pemberian layanan klasikal. 1. Cara penyajian materi

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Hal tersebut diamanatkan dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi

KODE ETIK GURU INDONESIA

PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYKARTA

Pendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

MEMBIMBING MAHASISWA. Agus Taufiq Jurusan PPB FIP UPI 2010

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

PERATURAN KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH AL-FALAHIYYAH Nomor : b / MAF / HK-2 / I / 14

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vivit Puspita Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dan mengacu pada tujuan

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

KODE ETIK PNS TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS SK REKTOR NOMOR : 24 TAHUN 2012)

Sahabat. Assalamu alaikum Wr. Wb Orang bijak berkata;

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang berkisar antara tahun. Hurlock (1980: 206) mengemukakan

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

Program bimbingan dan konseling Berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII Di SMP E-Life Indonesia A. Latar belakang Pendidikan merupakan salah satu

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tita Andriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

PENGENALAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

Transkripsi:

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

MATERI PENGEMBANGAN PROGRAM DAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh : SETIAWATI 2O NOVEMBER 2009 PLPG - BANDUNG

LAYANAN BK BERMUTU 1. TENAGA PELAKSANA : TOTALITAS DALAM SUATU PEKERJAAN KEBANGGAAN PROFESI 2. MATERI LAYANAN : Tugas perkembangan 3. METODE DAN STRATEGI LAYANAN 4. ALAT-ALAT 5. WAKTU 6. BIAYA 7. PEMASARAN

1. KONSELOR 1. KEMAMPUAN INTELEKTUAL 2. KEKUATAN/ KOMPETENSI PRIBADI 3. KETERAMPILAN : LATIHAN DAN PENGKONDISIAN 4. KOMPETENSI AKADEMIK

MEMPERKUAT KUALITAS 1. KOMUNIKATIF 2. KOMITMEN 3. KOORDINATIF 4. KOOPERATIF 5. KREATIF : INISIATIF - INOVATIF

2. MATERI LAYANAN TUGAS PERKEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK TINGKATAN : SD/ SLTP/ SLTA/ PT TATARAN : o PENGENALAN o AKOMODASI o TINDAKAN

PENGENALAN Membangun pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap perilaku atau standar kompetensi yang harus dipelajari dan dikuasai

AKOMODASI Membangun pemaknaan, internalisasi, dan menjadikan perilaku atau kompetensi baru sebagai bagian dari kemampuan dirinya, dan

TINDAKAN Mendorong peserta didik untuk mewujudkan perilaku dan kompetensi baru itu dalam tindakan nyata sehari-hari.

Tugas Perkembangan : 1. Landasan Hidup Religius 2. Landasan Perilaku Etis 3. Kematangan Emosional 4. Kematangan Intelektual 5. Kesadaran Tanggung Jawab 6. Peran Sosial sebagai Pria atau Wanita 7. Penerimaan Diri dan Pengembangannya 8. Kemandirian Perilaku Ekonomis 9. Wawasan dan Persipan Karir 10. Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya 11. Persiapan Diri untuk Pernikahan dan Hidup Berkeluarga

Tingkatan pencapaian tugas 1. Impulsif (Imp) perkembangan 2. Perlindungan Diri (Pld) 3. Konformistik (Kof) 4. Sadar Diri (Sdi) 5. Seksama (Ska) 6. Individualistik (Ind) 7. Otonomi (Oto)

1. LANDASAN HIDUP RELIGIUS Aspek perkembangan : sholat dan berdoa, belajar agama, keimanan serta aktivitas beragama) TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Mengkaji lebih dalam tentang makna kehidupan beragama. Akomodasi : Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku Tindakan : Ikhlas melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan

2. LANDASAN PERILAKU ETIS Aspek perkembangan : jujur, hormat kepada orang tua, sikap sopan dan santun, serta ketertiban dan kepatuhan TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Menelaah lebih luas tentang nilai-nilai universal dalam kehidupan manusia Akomodasi : Menghargai keyakinan nilai-nilai sendiri dalam keragaman nilai-nilai yang berlaku di masyarakat Tindakan : Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko dari keputusan yang diambil

3. KEMATANGAN EMOSI : Aspek perkembangan : Kebebasan dalam mengemukakan pendapat, tidak cemas, pengendalian emosi serta kemampuan menjaga stabilitas emosi TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Mengkaji secara objektif perasaan- perasaan diri dan orang lain Akomodasi : Menyadari atau mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan konsekuensi atas ekspresi perasaan Tindakan : Mengekspresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas, terbuka dan tidak menimbulkan konflik dan mampu berfikir positif terhadap kondisi ketidakpuasan

4. KEMATANGAN INTELEKTUAL Aspek perkembangan : Sikap kritis, sikap rasional, Kemampuan membela hak pribadi serta kemampuan menilai TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Mengembangkan cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah berdasarkan informasi/ data yang akurat Akomodasi : Menyadari pentingnya menguji berbagai alternative keputusan pemechan masalah secara objektif Tindakan : Mengambil keputusan dan pemecahan masalah atas dasar informasi/ data secara objektif serta bermakna bagi dirinya dan orang lain

5. KESADARAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Aspek perkembangan : Mawas diri, tanggung jawab atas tindakan pribadi, partisipasi pada lingkungan serta disiplin TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Mengembangkan pola-pola perilaku social berdasarkan prinsip kesamaan (equality) Akomodasi : Menghayati nilai-nilai kesamaaan (equality) sebagar dasar berinteraksi dalam kehidupan masyarakat luas Tindakan : Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi dengan orang lain

6. PERAN SOSIAL SEBAGAI PRIA ATAU WANITA (KESADARAN GENDER) Aspek perkembangan :Perbedaan pokok antara laki-laki dan perempuan, peran sosial sesuai dengan jenis kelamin, Tingkah laku dan kegiatan sesuai dengan jenis kelamin, serta cita-cita sesuai jenis kelamin TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Memperkaya perilaku kolaborasi antar jenis kelamin dalam ragam kehidupan Akomodasi : Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial Tindakan : Memelihara aktualisasi nilai-nilai kodrati gender dalam kehidupan sosial

7. PENERIMAAN DIRI DAN PENGEMBANGANNYA Aspek perkembangan : Kondisi fisik, kondisi mental, pengembangan cita-cita, serta pengembangan pribadi TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Mempelajari berbagai peluang pengembangan diri Akomodasi : Meyakini keunikan diri sebagai asset yang harus dikembangkan secara harmonis dalam kehidupan Tindakan : Mengembangkan asset diri secara harmonis dalam kehidupan

8. PERILAKU KEWIRAUSAHAAN/ KEMANDIRIAN PERILAKU EKONOMIS Aspek perkembangan : Upaya menghasilkan uang, sikap hemat dan menabung, bekerja keras dan ulet, serta tidak mengharap pemberian orang TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam tantangan kehidupan Akomodasi : Meyakini nilai-nilai hidup hemat, ulet, sungguh-sungguh dan kompetitif sebagai asset untuk mencapai hidup mandiri dalam keragaman dan saling ketergantungan Tindakan : Memelihara perilaku kemandirian dalam keragaman dan saling ketergantungan kehidupan

9. WAWASAN DAN PERSIAPAN KARIR Aspek perkembangan : Pemahaman jenis pekerjaan. Kesungguhan belajar, upaya memahami keahlian serta perencanaan karir TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Memperkaya informasi yang terkait dengan perencanaan dan pilihan karir Akomodasi : Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam pilihan karir sebagai landasan pengembangan karir Tindakan : Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai dan kompetensi yang mendukung pilihan karir

10. KEMATANGAN HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA Aspek perkembangan : Pemahaman tingkah laku orang lain, kemampuan berempati, kerja sama, serta kemampuan hubungan sosial TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Mengembangkan strategi pergaulan yang lebih intensif sebagai upaya untuk menjalin persahabatan yang harmonis Akomodasi : Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam persahabatan dengan teman sebaya Tindakan : Mengembangkan dan memelihara nilainilai pergaulan dengan teman sebaya yang lebih luas secara bertanggung jawab

11. PERSIAPAN DIRI UNTUK PERNIKAHAN DAN HIDUP BERKELUARGA Aspek perkembangan : Pemilihan pasangan /teman hidup, kesiapan menikah, membangun keluarga, serta reproduksi sehat TAHAP DAN TUJUAN (PT) : TAHAP DAN TUJUAN (PT) : Pengenalan : Mengkaji secara mendalam tentang norma pernikahan dan kehidupan berkeluarga Akomodasi : Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam norma pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang bermartabat Tindakan : Memilki kesiapan untuk menikah atau berkeluarga dengan penuh tanggung jawab

¾. METODE, STRATEGI DAN ALAT- ALAT LAYANAN BK KOMPONEN PROGRAM BK 1. Pelayanan dasar bimbingan 2. Pelayanan responsif 3. Perencanaan individual 4. Dukungan sistem

PELAYANAN DASAR Pengertian : proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya Diperlukan asesmen awal

PELAYANAN DASAR Tujuan : perkembangan normal, mental yang sehat, memperoleh keterampilan dasar hidup. 1. Memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya. 2. Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya. 3. Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya. 4. Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM Pelayanan Dasar 1. Bimbingan Kelas 2. Pelayanan Orientasi 3. Pelayanan Informasi 4. Bimbingan Kelompok 5. Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)

PELAYANAN RESPONSIF Pengertian pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera tidak segera menimbulkan gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan Ragam bantuan konseling individual, konseling krisis, konsultasi dengan orang tua, guru, alih tangan. Asesmen ITP, AUM, angket, wawancara, observasi, sosiometri, absensi, psikotes.

PELAYANAN RESPONSIF Tujuan : 1. Mengatasi hambatan atau kegagalan dalam mencapai tugas perkembangan 2. Mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi peserta didik yang muncul segera dan dirasakan saat itu

PELAYANAN RESPONSIF Fokus pengembangan : 1. Merasa cemas tentang masa depan 2. Merasa rendah diri 3. Berlaku impulsif 4. Bolos 5. Malas 6. Kurang bisa bergaul 7. Malas beribadah 8. Pergaulan bebas 9. Tawuran 10. Manajemen stress 11. Masalah dalam keluarga

STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM Pelayanan Responsif 1. Konseling Individual dan Kelompok 2. Referal (Rujukan atau Alih Tangan) 3. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas 4. Kolaborasi dengan Orang Tua 5. Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar Sekolah/ Madrasah 6. Konsultasi 7. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/ Peer Facilitation) 8. Konferensi Kasus 9. Kunjungan Rumah

PERENCANAAN INDIVIDUAL Pengertian : bantuan agar peserta didik mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Diperlukan : kegiatan orientasi, informasi, konseling individual, rujukan, kolaborasi, advokasi

PERENCANAAN INDIVIDUAL Tujuan : 1. Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya 2. Mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya 3. Dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.

PERENCANAAN INDIVIDUAL Fokus pengembangan 1. Pengembangan konsep diri yang positif 2. Pengembangan keterampilan sosial yang efektif

STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM Perencanaan Individual 1. Merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan )alternatif kegiatan yang menunjang pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya 2. Melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan 3. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya

DUKUNGAN SISTEM 1. Pengembangan jejaring (networking) 2. Kegiatan managemen (pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumber daya manusia, pengembangan kebijakan)

STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM Dukungan Sistem 1. Pengembangan Profesi 1) in-service training 2) aktif dalam organisasi profesi 3) aktif dalam kegiatan ilmiah 4) melanjutkan studi 2. Manajemen Program bermutu (sistematis dan terarah)

PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DESKRIPSI KEBUTUHAN RASIONAL, VISI, MISI, TUJUAN KOMPONEN PROGRAM RENCANA OPERASIONAL PENGEMB. TEMA DAN SATLAY EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

STRUKTUR PENGEMBANGAN PROGRAM 1. Rasional 2. Visi dan Misi 3. Deskripsi Kebutuhan 4. Tujuan 5. Komponen Program

STRUKTUR PENGEMBANGAN PROGRAM 6. Rencana operasional (Action Plan) 7. Pengembangan Tema/Topik 8. Pengembangan Satuan Layanan 9. Evaluasi 10.Anggaran

PERENCANAAN PROGRAM 1. Asesmen lingkungan harapan sekolah/madrasah dan masyarakat (orang tua), sarana dan prasarana pendukung program bimbingan, kondisi dan kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan. 2. Asesmen kebutuhan atau masalah peserta didik aspek fisik, masalah kepribadian, tugas perkembangan.

TUGAS PPMBK 1. KEMUKAKAN PERMASALAHAN YANG PALING MERESAHKAN (PRIBADI, SOSIAL, AKADEMIK MAUPUN KARIR YANG DIALAMI) OLEH PESERTA DIDIK DI SEKOLAH MASING-MASING? 2. TERMASUK KE DALAM STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN YANG MANA? 3. STRATEGI APA YANG AKAN DILAKUKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH TERSEBUT?