MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober ISSN ANALISIS PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV.

dokumen-dokumen yang mirip
MEDIA SOERJO Vol. 18 No. 1 April ISSN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DOSEN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI

Pengaruh Pengawasan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pipit Mutiara Indah Di Desa Sekatak Buji Kecamatan Sekatak Kabupaten Bulungan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III METODE PENELITIAN

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

ANALISIS KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WASKITA BETON PRECAST,Tbk BATCHING PLANT BANDARA PALEMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAROLANGUN. Dahmiri Kharisma Sakta Universitas Jambi

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV EMPAT SERANGKAI PALEMBANG. Rismansyah *) ;

PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. Kata kunci : Lingkungan kerja fisik, Lingkungan kerja non fisik, Kinerja karyawan, Outsourcing, Pengaruh Abstract

KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA SALES PROMOTION

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA SAMARINDA

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTEMEN QUALITY ASSURANCE PT. PEB BATAM

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO

JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN:

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM MANADO

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

Pengaruh Pemberian Kompensasi, Gaya Kepemimpinan Demokratis, Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Jember

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Tabel 7. Hasil Uji Validitas. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel R alpha Nilai kritis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KARAWANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan CV Maju Abadi Garment di Sukoharjo)

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Tuanku Tambusai/Pergudangan Nangka Blok D No

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Kampung Batik Laweyan Surakarta)

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

Bab 3 METODE PENELITIAN

Rahmawan et al., Pengaruh Lingkugan Kerja, Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Kinerja...

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

Pengaruh Konflik Peran Ganda, Kecerdasan Emosional Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawati Pada PT. Bank X Cabang Jember

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA STUDIO MUSIK LJ S GALAXY

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RUMAH SAKIT SYAFIRA PEKANBARU

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

Transkripsi:

MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 133 ANALISIS PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. CITRA SARANA Oleh : Rozalina Novianty ABSTRACT This research identify and analyze the influence of intern monitoring and on employee performance at CV. Citra Sarana. To achieve these objectives this research conducted using a sample of 23 people, using Census methods. Data analysis method using pearson corellation with SPSS Windows version 17 and t-test. Based on the results obtained t count >t table at the level of 5%. This indicates that there is a significant influence on intern monitoring of employee performance. Keywords: Intern Monitoring, Employee Performance. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia pada setiap perusahaan merupakan faktor penggerak dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan, hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya tenaga kerja maka kegiatan perusahaan atau aktivitas perusahaan tidak akan dapat berjalan meskipun perusahaan memiliki sumberdaya lainnya yang banyak. Untuk memiliki karyawan yang terampil, memiliki kemampuan kerja dan loyal terhadap perusahaan, bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak faktor yang menentukan diantaranya adalah pengawasan (Controling). Persaingan dalam dunia kerja yang semakin meningkat, memacu perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja sehingga dapat menciptakan suatu produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang bermanfaat tentunya diperlukan tenaga kerja yang benar-benar memiliki kemampuan dalam bekerja dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, diantaranya adalah pengawasan sebagai langkah untuk mengontrol jalannya kegiatan dalam mencapai tujuan kerja. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan diarahkan untuk meningkatkan mutu kerja pegawai. Dalam suatu instansi atau perusahaan mungkin akan timbul permasalahan-permasalahan yang tidak bisa dipastikan walaupun sudah direncanakan dengan sebaikbaiknya. Untuk itu sebelum melakukan penilaian, terlebih dahulu harus menentukan kebutuhan karyawan yang tepat dalam bekerja, para karyawan memiliki keterbatasan kemampuan dalam memahami pekerjaan sehingga dapat menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak

MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 134 disengaja. Untuk mengantisipasinya, instansi atau perusahaan yang bersangkutan perlu melaksanakan pengawasan kerja. Tujuan dari pengawasan kerja ini adalah untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi agar tidak terjadi terusmenerus. Pada dasarnya pengawasan berarti pengamatan dan pengukuran sesuatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan kerja sangatlah penting dalam setiap pekerjaan baik itu organisasi kecil maupun organisasi besar. Sebab dengan adanya pengawasan kerja yang baik maka suatu pekerjaan akan dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan hasil kerja yang baik pula. Titik berat pengawasan sesungguhnya adalah pada manusianya, sebab manusia itulah yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam badan usaha atau dalam organisasi yang bersangkutan. Suatu sistem pengawasan baru dapat dikatakan efektif bila dapat segera melaporkan kegiatan yang salah, dimana letak kesalahannya dan siapa yang bertanggungjawab atas kesalahan itu. Sedangkan penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk juga tingkat kehadiran. Kegiatankegiatan ini dapat memperbaiki kepuasan personalia dan dapat memberikan umpan balik pada instansi atau perusahaan tentang pelaksanaan kinerja karyawan. Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk juga tingkat kehadiran. Kegiatan-kegiatan ini dapat memperbaiki kepuasan personalia dan dapat memberikan umpan balik pada instansi atau perusahaan tentang pelaksanaan kinerja karyawan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah pengawasan berpengaruh terhadap kinerja karyawan CV. Citra Sarana? 1.3. Tujuan Penelitian Setiap aktifitas manusia tentulah mempunyai suatu tujuan tertentu, demikian pula dalam hal permasalah penelitian ini juga mempunyai tujuan. Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengaruh pemberian pengawasan internal terhadap kinerja karyawan CV. Citra Sarana. 2) Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Pengawasan Menurut Terry (dalam Bangun, 2008) mengatakan bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menilai kesesuain pekerjaan para anggota organisasi pada berbagai bidang dan berbagai tindakan manajemen dengan progam yang telah ditetapkan sebelumnya. 2.2. Tujuan Pengawasan Pengawasan tidak akan

MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 135 tercapai bila tidak ada perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Tujuan pengawasan menurut Adisasmita (2011) adalah: 1) Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana tersebut, kebijaksanaan dan perintah. 2) Melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan. 3) Mencegah pemborosan dan penyelewengan. 4) Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan. 5) Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi. 2.3. Indikator dan Dimensi Pengawasan Dari semua pembahasan mengenai para ahli, maka peneliti mengambil teknik pengawasan menurut Siagian (2008) untuk menjadi indikator pengukuran di dalam pengawasan itu sendiri, yaitu : a) Pengawasan Langsung 1) Inspeksi Langsung Inspeksi langsung adalah pengawasan yang dilakukan secara langsung atau pemeriksaaan mendadak oleh atasan terhadap bawahan pada saat kegiatan sedang dilakukan 2) Observasi di tempat (On-thespot-observation) Observasi adalah pengawasan yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan sebelum kegiatan dilakukan 3) Laporan di tempat (on-thesport-report) Laporan di tempat adalah laporan yang disampaikan bawahan secara langsung kepada atasan saat mengadakan inpeksi langsung pada saat kegiatan sedang dilaksanakan. b) Pengawasan tidak langsung 1) Laporan Tertulis Laporan tertulis merupakan suatu pertanggungjawaban kepada atasan mengenai pekerjaan yang dilaksanakan, sesuai dengan instruksi dan tugas-tugas yang diberikan atasan. 2) Laporan Lisan Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan bawahan secara langsung kepada atasan mengenai kendala yang dihadapi saat melaksanakan kegiatan, baik berupa penyimpangan ataupun sasaran-saran. 2.4. Kinerja Menurut Wibowo (2011) kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. 2.5. Pengukuran Kinerja Mangkunegara (2009) mengemukakan bahwa indikator kinerja yaitu : 1) Kualitas

MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 136 Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan. 2) Kuantitas Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang karyawan bekerja dalam satu hari. Kuantitas kerja ini dapat dilihat kecepatan kerja setiap karyawan itu masingmasing. 3) Pelaksanaan Tugas Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan. 4) Tanggung jawab Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan Menurut Wibowo (2011:230) pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan cara : 1) Memastikan bahwa persyaratan yang diinginkan pelanggan telah terpenuhi. 2) Mengusahakan standar kerja untuk menciptakan perbandingan. 3) Mengusahakan jarak bagi orang untuk memonitor tingkat kinerja. 4) Menetapkan arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yang perlu prioritas. 5) Menghindari konsekuensi dari rendahnya kualitas. 6) Mempertimbangkan penggunaan sumber daya. 7) Mengusahakan umpan balik untuk mendorong usaha. Menurut Bangun (2012) suatu pekerjaan dapat diukur melalui: 1) Jumlah Pekerjaan Dimensi ini menunjukan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. 2) Kualitas Pekerjaan Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu untuk menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntun suatu pekerjaan tertentu. 3) Ketepatan Waktu Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya. 4) Kehadiran Suatu pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam mengerjakannya sesuai waktu yang telah ditentukan. 5) Kemampuan Kerja Sama Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang saja karyawan atau lebih, sehingga membutuhkan kerja sama antarkaryawan sangat dibutuhkan. Kinerja karyawan dinilai dari kemam-

MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 137 puannya bekerjasama dengan rekan sekerja lainnya. 2.6. Perumusan Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan teoritis seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disusun hipotesis sebagai pendugaan sementara dalam penelitian ini sebagai berikut: Pengawasan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Citra Sarana 3) Metodologi Penelitian 3.1. Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dimana penelitian ini mengukur pengaruh variabel insentif terhadap semangat kerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di CV. Citra Sarana yang berjumlah 23 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik sensus yaitu digunakannya semua populasi menjadi sampel. Adapun alasan peneliti menggunakan metode sensus hal ini dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian relatif kecil kurang dari 100 orang yaitu 23 orang. 3.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1) Uji Validitas Suatu instrument dikatakan valid jika koefisien korelasi yang nilai signifikannya lebih kecil dari 10% (level of significance) menunjukkan bahwa pernyataan tersebut sudah sahih/valid sebagai pembentuk indikator (Ghozali, 2011). Hasil perhitungan Program SPSS menunjukkan bahwa semua aspek indikator dari insentif, dan semangat kerja karyawan mempunyai nilai sig < α (0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan indikator variabel insentif, dan semangat kerja karyawan dinyatakan valid. 2) Uji Reliabilitas Dapat menggunakan uji Cronbach's Alpha, yang nilainya akan dibandingkan dengan nilai koefisien reliabilitas minimal yang dapat diterima. Jika nilai nilai Cronbach's Alpha > 0.6, maka instrumen penelitian reliabel (Ghozali, 2011). Hasil pengujian reliabilitas dapat diketahui bahwa variabel penelitian memiliki nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kuesioner yang peneliti gunakan dalam penelitian ini sudah sangat representatif dalam arti kata pengukuran datanya sudah dapat dipercaya (reliabel). Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa : 1) Pengujian reliabilitas variabel pengawasan (X) menunjukkan item-item pertanyaan variabel pengawasan adalah reilabel dan layak untuk digunakan dalam penelitian sebab nilai α sebesar 0.915 > 0,6. 2) Pengujian reliabilitas variabel kinerja (Y) menunjukkan item-

MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 138 item pertanyaan variabel kinerja adalah reliabel dan layak untuk digunakan dalam penelitian sebab nilai α sebesar 0,890 > 0,6. 4) Pengujian Hipotesis Untuk menganalisa data variabel Pengawasan dan Kinerja yang diperoleh melalui daftar pernyataan peneliti menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment (Pearson ). Untuk menguji tingkat korelasi antara independen variabel dengan dependen variabel digunakan tabel harga kritis rs Koefisien Product Moment (Pearson), pada tingkat signifikansi 0,01. Cara pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : apabila harga rs empiris ( hitung ) lebih besar dari pada harga-harga kritis rs teoritis ( tabel ), maka berarti terdapat korelasi antara independen variabel dengan dependen variabel dalam sampel yang diambil pada tingkat signifikansi yang dipakai (= 0,01) untuk tes satu sisi. Setelah dilakukan uji korelasi, maka didapatkan nilai r adalah 0,688 dengan N = 23, diperoleh harga tabel 0,413 (taraf signifikan 5%) yang artinya. Pengawasan internal berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan CV. Citra Sarana dengan kriteria Kuat. a) Uji t Pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan (Ghozali, 2011). Kriteria Pengujian dengan tingkat level of significant α = 0,05 sebagai berikut: a)jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan (H1 diterima dan Ho ditolak), artinya secara parsial variabel bebas (pengawasan) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (kinerja karyawan); b) Sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan (H1 ditolak dan H0 diterima), artinya variabel bebas (pengawasan) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Setelah dilakukan uji t dengan mengunakan SPSS, diketahui bahwa nilai t hitung adalah 2,021. dan nilai t tabel dengan N = 23 adalah 0,3961. Dan hasil ini dibandingkan dengan hipotesis jika (t hitung > t tabel) maka signifikan, dan jika (t hitung < t tabel) mata tidak signifikan. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai 2,021 > 0,3961, maka hipotesis hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima. Artinya pengawasan internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Citra Sarana. 5) Penutup 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa koefisiensi kolerasi pemberian pengawasan internal dan kinerja

MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 139 karyawan bernilai positif sebesar 0,688. Sedangkan berdasarkan hasil uji t didapatkan nilai t hitung > t table (2,021 > 0,3961). Hasil ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi hipotesis yang berbunyi pengawasan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan di CV. Citra Sarana terbukti dan dapat diterima kebenarannya. 5.2. Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: CV. Citra Sarana diharapkan dapat menerapkan pengawasan yang lebih ketat dan dapat dipantau dengan mudah sehingga secara otomatis gejala timbulnya penyimpangan atau kesalahan dapat dilihat dengan segera yang bertujuan untuk meningkatkan pengawasan internal terhadap kinerja karyawannya. Adanya penurunan jumlah proyek yang dikerjakan agar segera diambil tindakan korektif. Misalnya memberi insentif kepada karyawan yang mampu melebihi target yang ditentukan oleh perusahaan agar kinerja karyawan meningkat. Bisnis dan Manajemen Eksekutif. Vo. 1 No. 1, Pasca Sarjana Universitas Terbuka. Hasibuan, Melayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta; Bumi Aksara, Jakarta. Kartika Legawati. 2014. Pengaruh Pengawasan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pabrik. Jom FISIP. Vol. 1 No. 2. FISIP Universitas Riau. Riau Mangkunegara, Anwar Prabu 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Refika Aditama, Bandung. Mannulang. 2005. Dasar-Dasar Manajemen. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Rivai, Veithzal, & Basri. 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Kedua. Raja Grafindo, Persada, Jakarta Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Gramedia. Jakarta. Siagian, Sondang P. 2005. Fungsi- Fungsi Manajemen. PT Bumi Aksara, Jakarta Sugiyono. 2010. Metodelogi Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. DAFTAR PUSTAKA Anastasya Yuyun Toding. 2016. Pengaruh Pengawasan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pipit Mutiara Indah Kabupaten Bulungan. ejournal Administrasi Bisnis. Vol 4. No. 2. Fisip-Universitas Mulawarman. Samarinda. Bonar P. Silalahi, Khaira Amalia & Muslich Lutfi. 2014. Jurnal