MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 133 ANALISIS PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. CITRA SARANA Oleh : Rozalina Novianty ABSTRACT This research identify and analyze the influence of intern monitoring and on employee performance at CV. Citra Sarana. To achieve these objectives this research conducted using a sample of 23 people, using Census methods. Data analysis method using pearson corellation with SPSS Windows version 17 and t-test. Based on the results obtained t count >t table at the level of 5%. This indicates that there is a significant influence on intern monitoring of employee performance. Keywords: Intern Monitoring, Employee Performance. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia pada setiap perusahaan merupakan faktor penggerak dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan, hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya tenaga kerja maka kegiatan perusahaan atau aktivitas perusahaan tidak akan dapat berjalan meskipun perusahaan memiliki sumberdaya lainnya yang banyak. Untuk memiliki karyawan yang terampil, memiliki kemampuan kerja dan loyal terhadap perusahaan, bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak faktor yang menentukan diantaranya adalah pengawasan (Controling). Persaingan dalam dunia kerja yang semakin meningkat, memacu perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja sehingga dapat menciptakan suatu produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang bermanfaat tentunya diperlukan tenaga kerja yang benar-benar memiliki kemampuan dalam bekerja dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, diantaranya adalah pengawasan sebagai langkah untuk mengontrol jalannya kegiatan dalam mencapai tujuan kerja. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan diarahkan untuk meningkatkan mutu kerja pegawai. Dalam suatu instansi atau perusahaan mungkin akan timbul permasalahan-permasalahan yang tidak bisa dipastikan walaupun sudah direncanakan dengan sebaikbaiknya. Untuk itu sebelum melakukan penilaian, terlebih dahulu harus menentukan kebutuhan karyawan yang tepat dalam bekerja, para karyawan memiliki keterbatasan kemampuan dalam memahami pekerjaan sehingga dapat menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak
MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 134 disengaja. Untuk mengantisipasinya, instansi atau perusahaan yang bersangkutan perlu melaksanakan pengawasan kerja. Tujuan dari pengawasan kerja ini adalah untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi agar tidak terjadi terusmenerus. Pada dasarnya pengawasan berarti pengamatan dan pengukuran sesuatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan kerja sangatlah penting dalam setiap pekerjaan baik itu organisasi kecil maupun organisasi besar. Sebab dengan adanya pengawasan kerja yang baik maka suatu pekerjaan akan dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan hasil kerja yang baik pula. Titik berat pengawasan sesungguhnya adalah pada manusianya, sebab manusia itulah yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam badan usaha atau dalam organisasi yang bersangkutan. Suatu sistem pengawasan baru dapat dikatakan efektif bila dapat segera melaporkan kegiatan yang salah, dimana letak kesalahannya dan siapa yang bertanggungjawab atas kesalahan itu. Sedangkan penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk juga tingkat kehadiran. Kegiatankegiatan ini dapat memperbaiki kepuasan personalia dan dapat memberikan umpan balik pada instansi atau perusahaan tentang pelaksanaan kinerja karyawan. Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk juga tingkat kehadiran. Kegiatan-kegiatan ini dapat memperbaiki kepuasan personalia dan dapat memberikan umpan balik pada instansi atau perusahaan tentang pelaksanaan kinerja karyawan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah pengawasan berpengaruh terhadap kinerja karyawan CV. Citra Sarana? 1.3. Tujuan Penelitian Setiap aktifitas manusia tentulah mempunyai suatu tujuan tertentu, demikian pula dalam hal permasalah penelitian ini juga mempunyai tujuan. Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengaruh pemberian pengawasan internal terhadap kinerja karyawan CV. Citra Sarana. 2) Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Pengawasan Menurut Terry (dalam Bangun, 2008) mengatakan bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menilai kesesuain pekerjaan para anggota organisasi pada berbagai bidang dan berbagai tindakan manajemen dengan progam yang telah ditetapkan sebelumnya. 2.2. Tujuan Pengawasan Pengawasan tidak akan
MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 135 tercapai bila tidak ada perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Tujuan pengawasan menurut Adisasmita (2011) adalah: 1) Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana tersebut, kebijaksanaan dan perintah. 2) Melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan. 3) Mencegah pemborosan dan penyelewengan. 4) Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan. 5) Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi. 2.3. Indikator dan Dimensi Pengawasan Dari semua pembahasan mengenai para ahli, maka peneliti mengambil teknik pengawasan menurut Siagian (2008) untuk menjadi indikator pengukuran di dalam pengawasan itu sendiri, yaitu : a) Pengawasan Langsung 1) Inspeksi Langsung Inspeksi langsung adalah pengawasan yang dilakukan secara langsung atau pemeriksaaan mendadak oleh atasan terhadap bawahan pada saat kegiatan sedang dilakukan 2) Observasi di tempat (On-thespot-observation) Observasi adalah pengawasan yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan sebelum kegiatan dilakukan 3) Laporan di tempat (on-thesport-report) Laporan di tempat adalah laporan yang disampaikan bawahan secara langsung kepada atasan saat mengadakan inpeksi langsung pada saat kegiatan sedang dilaksanakan. b) Pengawasan tidak langsung 1) Laporan Tertulis Laporan tertulis merupakan suatu pertanggungjawaban kepada atasan mengenai pekerjaan yang dilaksanakan, sesuai dengan instruksi dan tugas-tugas yang diberikan atasan. 2) Laporan Lisan Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan bawahan secara langsung kepada atasan mengenai kendala yang dihadapi saat melaksanakan kegiatan, baik berupa penyimpangan ataupun sasaran-saran. 2.4. Kinerja Menurut Wibowo (2011) kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. 2.5. Pengukuran Kinerja Mangkunegara (2009) mengemukakan bahwa indikator kinerja yaitu : 1) Kualitas
MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 136 Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan. 2) Kuantitas Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang karyawan bekerja dalam satu hari. Kuantitas kerja ini dapat dilihat kecepatan kerja setiap karyawan itu masingmasing. 3) Pelaksanaan Tugas Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan. 4) Tanggung jawab Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan Menurut Wibowo (2011:230) pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan cara : 1) Memastikan bahwa persyaratan yang diinginkan pelanggan telah terpenuhi. 2) Mengusahakan standar kerja untuk menciptakan perbandingan. 3) Mengusahakan jarak bagi orang untuk memonitor tingkat kinerja. 4) Menetapkan arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yang perlu prioritas. 5) Menghindari konsekuensi dari rendahnya kualitas. 6) Mempertimbangkan penggunaan sumber daya. 7) Mengusahakan umpan balik untuk mendorong usaha. Menurut Bangun (2012) suatu pekerjaan dapat diukur melalui: 1) Jumlah Pekerjaan Dimensi ini menunjukan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. 2) Kualitas Pekerjaan Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu untuk menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntun suatu pekerjaan tertentu. 3) Ketepatan Waktu Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya. 4) Kehadiran Suatu pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam mengerjakannya sesuai waktu yang telah ditentukan. 5) Kemampuan Kerja Sama Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang saja karyawan atau lebih, sehingga membutuhkan kerja sama antarkaryawan sangat dibutuhkan. Kinerja karyawan dinilai dari kemam-
MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 137 puannya bekerjasama dengan rekan sekerja lainnya. 2.6. Perumusan Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan teoritis seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disusun hipotesis sebagai pendugaan sementara dalam penelitian ini sebagai berikut: Pengawasan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Citra Sarana 3) Metodologi Penelitian 3.1. Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dimana penelitian ini mengukur pengaruh variabel insentif terhadap semangat kerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di CV. Citra Sarana yang berjumlah 23 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik sensus yaitu digunakannya semua populasi menjadi sampel. Adapun alasan peneliti menggunakan metode sensus hal ini dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian relatif kecil kurang dari 100 orang yaitu 23 orang. 3.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1) Uji Validitas Suatu instrument dikatakan valid jika koefisien korelasi yang nilai signifikannya lebih kecil dari 10% (level of significance) menunjukkan bahwa pernyataan tersebut sudah sahih/valid sebagai pembentuk indikator (Ghozali, 2011). Hasil perhitungan Program SPSS menunjukkan bahwa semua aspek indikator dari insentif, dan semangat kerja karyawan mempunyai nilai sig < α (0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan indikator variabel insentif, dan semangat kerja karyawan dinyatakan valid. 2) Uji Reliabilitas Dapat menggunakan uji Cronbach's Alpha, yang nilainya akan dibandingkan dengan nilai koefisien reliabilitas minimal yang dapat diterima. Jika nilai nilai Cronbach's Alpha > 0.6, maka instrumen penelitian reliabel (Ghozali, 2011). Hasil pengujian reliabilitas dapat diketahui bahwa variabel penelitian memiliki nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kuesioner yang peneliti gunakan dalam penelitian ini sudah sangat representatif dalam arti kata pengukuran datanya sudah dapat dipercaya (reliabel). Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa : 1) Pengujian reliabilitas variabel pengawasan (X) menunjukkan item-item pertanyaan variabel pengawasan adalah reilabel dan layak untuk digunakan dalam penelitian sebab nilai α sebesar 0.915 > 0,6. 2) Pengujian reliabilitas variabel kinerja (Y) menunjukkan item-
MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 138 item pertanyaan variabel kinerja adalah reliabel dan layak untuk digunakan dalam penelitian sebab nilai α sebesar 0,890 > 0,6. 4) Pengujian Hipotesis Untuk menganalisa data variabel Pengawasan dan Kinerja yang diperoleh melalui daftar pernyataan peneliti menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment (Pearson ). Untuk menguji tingkat korelasi antara independen variabel dengan dependen variabel digunakan tabel harga kritis rs Koefisien Product Moment (Pearson), pada tingkat signifikansi 0,01. Cara pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : apabila harga rs empiris ( hitung ) lebih besar dari pada harga-harga kritis rs teoritis ( tabel ), maka berarti terdapat korelasi antara independen variabel dengan dependen variabel dalam sampel yang diambil pada tingkat signifikansi yang dipakai (= 0,01) untuk tes satu sisi. Setelah dilakukan uji korelasi, maka didapatkan nilai r adalah 0,688 dengan N = 23, diperoleh harga tabel 0,413 (taraf signifikan 5%) yang artinya. Pengawasan internal berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan CV. Citra Sarana dengan kriteria Kuat. a) Uji t Pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan (Ghozali, 2011). Kriteria Pengujian dengan tingkat level of significant α = 0,05 sebagai berikut: a)jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan (H1 diterima dan Ho ditolak), artinya secara parsial variabel bebas (pengawasan) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (kinerja karyawan); b) Sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan (H1 ditolak dan H0 diterima), artinya variabel bebas (pengawasan) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Setelah dilakukan uji t dengan mengunakan SPSS, diketahui bahwa nilai t hitung adalah 2,021. dan nilai t tabel dengan N = 23 adalah 0,3961. Dan hasil ini dibandingkan dengan hipotesis jika (t hitung > t tabel) maka signifikan, dan jika (t hitung < t tabel) mata tidak signifikan. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai 2,021 > 0,3961, maka hipotesis hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima. Artinya pengawasan internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Citra Sarana. 5) Penutup 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa koefisiensi kolerasi pemberian pengawasan internal dan kinerja
MEDIA SOERJO Vol. 19 No. 2 Oktober 2016 139 karyawan bernilai positif sebesar 0,688. Sedangkan berdasarkan hasil uji t didapatkan nilai t hitung > t table (2,021 > 0,3961). Hasil ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi hipotesis yang berbunyi pengawasan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan di CV. Citra Sarana terbukti dan dapat diterima kebenarannya. 5.2. Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: CV. Citra Sarana diharapkan dapat menerapkan pengawasan yang lebih ketat dan dapat dipantau dengan mudah sehingga secara otomatis gejala timbulnya penyimpangan atau kesalahan dapat dilihat dengan segera yang bertujuan untuk meningkatkan pengawasan internal terhadap kinerja karyawannya. Adanya penurunan jumlah proyek yang dikerjakan agar segera diambil tindakan korektif. Misalnya memberi insentif kepada karyawan yang mampu melebihi target yang ditentukan oleh perusahaan agar kinerja karyawan meningkat. Bisnis dan Manajemen Eksekutif. Vo. 1 No. 1, Pasca Sarjana Universitas Terbuka. Hasibuan, Melayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta; Bumi Aksara, Jakarta. Kartika Legawati. 2014. Pengaruh Pengawasan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pabrik. Jom FISIP. Vol. 1 No. 2. FISIP Universitas Riau. Riau Mangkunegara, Anwar Prabu 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Refika Aditama, Bandung. Mannulang. 2005. Dasar-Dasar Manajemen. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Rivai, Veithzal, & Basri. 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Kedua. Raja Grafindo, Persada, Jakarta Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Gramedia. Jakarta. Siagian, Sondang P. 2005. Fungsi- Fungsi Manajemen. PT Bumi Aksara, Jakarta Sugiyono. 2010. Metodelogi Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. DAFTAR PUSTAKA Anastasya Yuyun Toding. 2016. Pengaruh Pengawasan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pipit Mutiara Indah Kabupaten Bulungan. ejournal Administrasi Bisnis. Vol 4. No. 2. Fisip-Universitas Mulawarman. Samarinda. Bonar P. Silalahi, Khaira Amalia & Muslich Lutfi. 2014. Jurnal