7 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Purbolinggo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap sebanyak 18 siswa SMP Negeri Purbolinggo tahun pelajaran 011/01 yang terdistribusi dalam lima kelas (VIII A-VIII E) tanpa adanya kelas unggulan, dengan distribusi peserta didik dan data rata-rata nilai ulangan semester ganjil tahun 011/01 yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.1 Distribusi Peserta Didik dan Data Rata-rata Nilai Ulangan Semester Ganjil kelas VIII SMP Negeri Purbolinggo NO. Kelas Jumlah Peserta Rata-rata Nilai Didik 1 VIIIA 36 54,9 VIIIB 36 51,7 3 VIIIC 36 54,4 4 VIIID 37 5, 5 VIIIE 37 50,5 Jumlah populasi 18 Sumber : SMP Negeri Purbolinggo tahun pelajaran 011/01 Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Random terhadap kelas yakni memilih kelas sampel dari semua kelas populasi dan diperoleh kelas VIIIA sebagai kelas kontrol dan kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen, dimana kelas
eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran konvensional. 8 B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Desain yang digunakan adalah posttest control design. Pada penelitian ini, diberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen dan kemudian membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Posttest control design menurut Furchan (198: 354) adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Desain penelitian. Kelompok Perlakuan Posttest A X Y B C Y Keterangan : A : kelompok eksperimen B : kelompok kontrol X : model pembelajaran TSTS C : pembelajaran konvensional Y : hasil belajar matematika siswa C. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitan ini yaitu data hasil belajar matematika siswa. Data tersebut dikumpulkan melalui metode dokumentasi dan metode tes. 1. Metode Dokumentasi
9 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data nama peserta didik dan data nilai ujian akhir semester ganjil tahun pelajaran 011/01 masing-masing kelas VIII SMP Negeri Purbolinggo.. Metode Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes penyelesaian soal matematika yang berbentuk esai baik pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray maupun dalam pembelajaran konvensional. Tes ini digunakan untuk memperoleh data nilai hasil belajar matematika mengukur pada pokok bahasan Lingkaran. D. Prosedur Penelitian Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Observasi sekolah, melihat kondisi lapang seperti jumlah kelas yang ada, jumlah siswa, karakteristik siwa, serta cara mengajar guru matematika.. Merencanakan penelitian a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol, dengan materi Lingkaran. b. Menyusun Lembar Kerja Kelompok/LKK yang akan diberikan kepada siswa pada saat diskusi kelompok. c. Menyiapkan instrumen penelitian dengan terlebih dahulu membuat kisikisi hasil belajar matematika siswa, kemudian membuat soal esai beserta penyelesaian dan aturan penskorannya. 3. Melakukan validasi instrumen tes 4. Melakukan ujicoba instrumen tes
30 5. Menghitung reliabilitas 6. Melakukan perbaikan instrumen tes 7. Melaksanakan perlakuan pada kelas eksperimen 8. Mengadakan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol 9. Menganalisis data 10. Membuat kesimpulan E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar matematika yang berbentuk soal essai pada pokok bahasan lingkaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitiaan ini harus memenuhi kriteria tes yang baik, yaitu memenuhi kriteria valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Soal dan Isi Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ariku nto, 008: 65). Untuk mendapatkan perangkat tes yang valid dilakukan langkah-langkah berikut: a. Membuat kisi-kisi dengan indikator-indikator yang telah ditentukan. b. Membuat soal berdasarkan kisi-kisi. c. Meminta pertimbangan kepada guru mitra dan dosen pembimbing yang dipandang ahli mengenai kesesuaian antara kisi-kisi dengan soal. Setelah perangkat tes dinyatakan valid oleh guru mitra, maka perangkat tes diujicobakan. Uji coba dilakukan diluar sampel penelitian tetapi masih dalam populasi yang sama yaitu pada siswa kelas VIIIB. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas soal dan tingkat reliabilitas instrumen.
31 Berdasarkan penghitungan validitas soal menggunakan SPSS V.16 diperoleh hasil r tabel pada signifikansi = 0,05 dengan uji sisi dan jumlah koresponden (n) = 36, maka didapat r tabel = 0,39. Dari data pada Tabel Lampiran C. 1 diperoleh, untuk semua nomor soal memiliki Pearson Correlation > 0,39, sehingga semua nomor soal tersebut valid.. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha, Arikunto (006: 195) sebagai berikut: k b 11 1 k 1 t r Keterangan : r k 11 t b : koefisien reliabilitas instrumen (tes) : banyaknya item : jumlah varians dari tiap-tiap item tes : varians total Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas Besarnya r11 Interpretasi 0.800 1.000 Sangat tinggi 0.600 0.800 Tinggi 0.400 0.600 Cukup 0.00 0.400 Rendah 0.000 0.00 Sangat rendah
3 Dari hasil penghitungan data uji coba soal menggunakan Microsoft Excel diperoleh reliabilitas 0,86 (Lampiran C.1). Berdasarkan kriteria uji pada Tabel 3.3, reliabilitas instrumen yang digunakan tergolong sangat tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Penghitungan reliabilitas selain menggunakan Microsoft Excel, juga menggunakan SPSS V.16. Berdasarkan output dapat dilihat bahwa nilai Reliaility Statistics pada (Lampiran C.1) sebesar 0,856. Ini berarti item-item soal bersifat reliabel dan dapat digunakan sebab nilai > 0,70. F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri Purbolinggo dilakukan analisis data terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi Lingkaran. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif. Analisis deskriptif dilakukan untuk menentukan rata-rata dan simpangan baku kedua kelas sampel dan analisis induktif dilakukan untuk melihat apakah perbedaan dua kelas sampel, ini berarti dilakukan uji t. Untuk melakukan uji t harus dipenuhi dua syarat yaitu: sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal dan kedua kelas memiliki dan mempunyai varians yang homogen. Oleh sebab itu terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji normalitas Uji normalitas ini dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat. Uji Chi Kuadrat menurut Sudjana (005: 73) adalah sebagai berikut:
33 Hipotesis: Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Statistik uji: Keterangan : : chi-kuadrat : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian : frekuensi yang diharapkan k : banyaknya kelas interval Kriteria uji: Terima H0 jika hitung tabel, untuk taraf nyata = 5% dan dk = k 3.. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data skor tes hasil belajar matematika siswa yang diperoleh memiliki varians sama atau sebaliknya. Adapun hipotesis untuk uji ini terdapat pada Sudjana (005: 50), yaitu : H0 1 (homogen) H1 1 (tidak homogen) Statistik yang digunakan dalam uji ini adalah: Kriteria uji: tolak H0 jika, dengan diperoleh dari daftar distribusi F dengan peluang, sedangkan adalah dk
34 pembilang, dan adalah dk penyebut. 3. Uji Hipotesis Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data diperoleh bahwa data hasil belajar berdistribusi normal dan homogen, sehingga berikutnya dilakukan uji hipotesis, yaitu dengan uji pihak kanan. Untuk data berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama, menurut (Sudjana, 005: 39) uji hipotesis dilakukan dengan uji t: Hipotesis Uji : H0 : 1 (Rata-rata hasil belajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran two stay two stray kurang dari atau sama dengan ratarata hasil belajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran konvensional). H1 : 1 (Rata-rata hasil belajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran two stay two stray lebih dari rata-rata hasil belajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran konvensional). Untuk menguji hipotesis di atas, penulis dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik yaitu uji kesamaan dua rata-rata berikut: thit = Dengan: = Keterangan : x : skor rata-rata dari kelas eksperimen i x : skor rata-rata dari kelas kontrol
35 n1 n : banyaknya subyek kelas eksperimen : banyaknya subyek kelas kontrol Kriteria pengujian adalah dengan dk = (n1 + n ) dan taraf kepercayaan 5% terima Ho jika t1- < thitung < t1-.