ALAT UKUR KECEPATAN FLUIDA DENGAN EFEK DOPPLER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S51



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK

BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK. Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. beraturan. Uji coba pengukuran yang dilakukan di laboratorium fisika masih

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN PENERAPAN ALAT UKUR KECEPATAN ALIRAN AIR SUNGAI PADA SUNGAI SEBENARNYA DENGAN MENGGUNAKAN EFEK DOPPLER

Bab II Dasar Teori (2.1)

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

SISTEM RADAR JARAK PARKIR KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS GELOMBANG ULTRASONIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51.

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data

4. Osilator internal dan rangkaian pewaktu. 5. Dua buah timer/counter 16 bit 6. Lima buah jalur interupsi ( 2 buah interupsi eksternal dan 3 interupsi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ALAT PENGGAMBAR TANGGAPAN MAGNITUDO TAPIS DALAM RENTANG FREKUENSI AUDIO

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO.. ABSTRAKSI... DAFTAR ISI...

ALAT UKUR VOLUME FLUIDA CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER ABSTRAK ABSTRACT

Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter

DT-51 Application Note

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

OTOMATISASI PENGUKURAN KOEFOSIEN VISKOSITAS ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

Implementasi Sensor Ultrasonik Untuk Mengukur Panjang Gelombang Suara Berbasis Mikrokontroler

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGUKUR VOLUME ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC

P0.0/AD0 P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0.7/AD7 P2.0/A8 P2.1/A9 P2.2/A10 P2.3/A11 P2.4/A12 P2.5/A13 P2.6/A14 P2.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Sistem Pengaturan Stimulus Frekuensi Audio, Suhu dan Kelembaban pada Tanaman Dengan Berbasis Mikrokontroler MCS-51. Stefanus Julianto/

PENGONTROL VOLUME AIR DALAM TANGKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S52

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI

Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

OTOMATISASI SISTEM PEMISAHAN MINYAK DAN AIR PADA GATHERING STATION

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

SISTEM PENGUKUR BERAT DAN TINGGI BADAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

RANCANG BANGUN PENGUKUR DAN PENGENDALI SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S51 DAN SENSOR SUHU LM 35

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

PERCOBAAN 3a MULTIVIBRATOR

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

dan sensor warna sebagai masukan atau inpu, dan keluaran atau ou^u, ya 8 berupa respon dari Valve. Blok diagram sistem dapa, diliha, pada Gambar 3.

Transkripsi:

ALAT UKUR KECEPATAN FLUIDA DENGAN EFEK DOPPLER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Kampus IST AKPRIND Jl. Kalisahak No. Kompleks Balapan Yogyakarta Telp 0-09, Fax 0-, Email : m_andang@akprind.ac.id ABSTRACT Electronics technology has been applied in a lot of measurement system, the mentioned very assistive work in research or seeking a data which is being perceived. Actually the equipments still semi automatically so that still needed the energy and time in its performance. This research design a prototype exploiting ultrasonic wave as a measure instrument of fluid s velocity with the method of effect doppler base on the microcontroller. The result of this research indicate that the appliance scheme doing well, based on ultrasonic censor sensitivity to fluid s velocity flowing in a pipe. Keywords: fluid s velocity, measure instrument, effect doppler, microcontroller INTISARI Teknologi elektronika telah banyak diterapkan dalam sistem pengukuran, hal tersebut sangat membantu pekerjaan dalam penelitian atau pencarian suatu data yang sedang diamati. Hanya saja peralatan tersebut banyak yang masih bersifat semi otomatis sehingga masih memerlukan tenaga dan waktu dalam pengerjaannya. Penelitian ini merancang suatu prototipe yang memanfaatkan gelombang ultrasonik sebagai alat ukur kecepatan fluida dengan metode efek doppler berbasis mikrokontroller. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan alat berfungsi dengan baik, dengan berdasarkan sensitivitas sensor ultrasonik terhadap kecepatan fluida yang mengalir di dalam suatu pipa. Kata kunci: kecepatan fluida, alat ukur, efek doppler, mikrokontroller PENDAHULUAN Alat ukur yang ada di Indonesia pada umumnya merupakan produk dari luar negeri dan lebih difungsikan untuk industri maupun instalasi pengukuran yang lain. Desain alat dibuat permanen dan kurang fleksibel untuk dibawa kemana-mana, jika alat ukur tersebut mengalami masalah atau kerusakan maka ditemui kesulitan dalam perbaikan maupun pengadaan komponen pengganti. Salah satu dari sekian banyak alat ukur yang ada adalah pengukur kecepatan fluida. Alat ukur fluida ini sendiri memiliki ragam yang bermacam-macam, hal ini tergantung pada prinsip pengukuran yang dipergunakan. Salah satu prinsip pengukuran yang dipakai adalah efek doppler dari suatu gelombang ultrasonik. Sistem pengukurannya yaitu pada perubahan frekuensi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke aliran fluida dengan yang diterima transduser. Perubahan dari frekuensi inilah yang besarnya sebanding dengan kecepatan fluida. Untuk mewujudkan pembuatan alat ukur kecepatan fluida tentunya harus mengerti terlebih dahulu tentang teknik pengukuran dan perancangan peralatan alat ukur itu sendiri. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membuat suatu alat ukur untuk memantau tingkat aliran (rotameter) dengan variasi daerah untuk cairan pada suatu unit satuan tetap tertentu, setelah itu pengukuran aliran piston dan spring serta unjuk kerja gelombang ultrasonik (non-intrusif atau doppler) untuk cairan. Tujuan penelitian ini adalah merancang alat ukur laju aliran fluida dengan sistem efek doppler dari gelombang ultrasonik berbasis mikrokontroler, yang akan digunakan sebagai penentuan tingkat kecepatan aliran permukaan fluida pada suatu tempat aliran fluida seperti saluran pembuangan limbah cair, sungai dan lain-lain. Terdapat beberapa kajian-kajian terkait yang sudah dilaksanakan oleh para peneliti sebelumnya dengan hipotesis yang berbeda pada tiap penelitian yang pernah dilakukan. Pada dasarnya ada suatu diversifikasi penelitian yang masih memiliki satu kaitan masalah yang merupakan mata rantai untuk Jurnal Teknologi, Volume Nomor, Juni 00, -9

dapat menentukan dari kesempurnaan hasil sehingga terdapat wujud berupa sistem yang nyata dan dapat langsung diterapkan pada masyarakat. Menurut Lathief C (00), pemakaian dari efek doppler untuk mengukur kecepatan aliran fluida pada cahaya terhambur oleh suatu partikel yang bergerak dengan fluida tersebut, maka untuk analisis sinyal yang keluar dari detektor cahaya ialah memakai suatu analisis spektrum atau disebut juga diskriminator. Dari hasil penelitiannya didapat bahwa nilai frekuensi diperoleh mempunyai kesalahan sebesar % dari harga dihitung. Menurut Mustain A (00), aliran fluida yang melintasi sebuah elemen penghalang akan terbentuk medan aliran. Medan aliran ini dapat berupa distribusi kecepatan dan tekanan. Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan dengan bertambahnya distribusi kecepatan aliran fluida maka tinggi tekanan di depan penghalang semakin besar. Gelombang Bunyi Berdasarkan medium, gelombang akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu gelombang mekanik dan elektromagnetik. Berdasarkan arah getar gelombang dibagi jadi dua bagian, yaitu gelombang tranversal dan gelombang longitudinal. Gelombang bunyi timbul dari terjadinya perubahan mekanik terhadap gas, zat cair atau padat yang merambat dengan nilai kecepatan yang tertentu. Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau getaran dari molekulmolekul zat yang saling beradu satu sama lain, namun zat tersebut terkoordinasi yang menghasilkan suatu gelombang serta dapat mentransmisikan energi. Bunyi memiliki hubungan antara suatu kecepatan perambatan (C) dalam m/det, dan frekuensi (f) dalam Hertz, serta dari panjang gelombang (λ) dalam m. Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan sebagai: C = f. λ () Kecepatan perambatan radiasi gelombang elektromagnetik berupa konstanta C = x0 m/det, akan tetapi kecepatan perambatan gelombang ultrasonik bervariasi tergantung dari dua faktor media yang dilaluinya yaitu kerapatan media dan tekanan media. Efek Doppler Efek doppler yaitu perubahan frekuensi gelombang elektromagnetik atau gelombang akustik sebagai akibat dari pergerakan emitter ataupun receptor. Jika sebuah transduser akan memancarkan gelombang dengan frekuensi (fe) dan kecepatan bunyi (c) di dalam medium dan suatu target (receptor) bergerak dengan kecepatan (v), maka target akan memantulkan gelombang parsial jika impedansi akustiknya berbeda dari impedansi akustik mediumnya. Prinsip Doppler Doppler diambil dari nama seorang ahli fisika dan matematika Austria, yakni Christian Johann Doppler (0-). Tahun dia memprediksikan bahwa frekuensi gelombang bunyi yang diterima tergantung pada gerakan sumber bunyi atau pengamat relatif terhadap media perambatan. Untuk menggunakan efek doppler dalam pengukuran kecepatan aliran fluida, transduser ultrasonik mentransmisikan gelombang ultrasonik ke dalam aliran fluida. Gelombang ultrasonik yang ditransmisikan ke fluida akan diterima oleh receiver ultrasonik. Pergeseran frekuensi akibat dari aliran fluida sebanding dengan kecepatan aliran fluida. Dasar dari efek doppler merupakan fakta bahwa pantulan dari permukaan gelombang ultrasonik yang bergerak dapat mengalami pergeseran frekuensi (Frequency shift). Pada umumnya, magnitudo serta arah pergeseran mengandung informasi yang dapat dinyatakan gerakan dari pemukaan. Untuk memahami hal ini harus diketahui hubungan antara frekuensi dari sumber bergerak (f S ) dan frekuensi yang diterima penerima (f R ). Frekuensi terukur oleh penerima yang bergerak menjauh dari sumber akan lebih kecil dari frekuensi terukur di sumber, sedangkan frekuensi terukur oleh penerima yang bergerak mendekati sumber akan lebih besar dari nilai frekuensi terukur di sumber. Pada sistem pengukuran kecepatan dari fluida, persamaan () dipergunakan sebagai rumus untuk menghitung kecepatan alir: vf f D = f S () c atau f v = D F c f () S v F = K f D () dimana: v F = kecepatan alir fluida K = faktor kalibrasi f D = pergeseran frekuensi doppler c = kecepatan suara di udara f S = frekuensi transmiter Persamaan () menunjukkan kecepatan aliran merupakan fungsi linier dari pergeseran frekuensi doppler. Transduser Ultrasonik Transduser merupakan alat yang dapat mengubah suatu bentuk besaran energi ke Andang, Alat Ukur Kecepatan Fluida Dengan Efek Doppler Menggunakan Mikrokontroller

bentuk besaran energi yang lain. Umumnya transduser bekerja mengubah energi listrik menjadi mekanik atau mengubah besaran bukan listrik (seperti temperatur, bunyi dan cahaya) akan menjadi suatu sinyal listrik. Transduser ultrasonik terdiri dari dua buah kristal piezoelectric yang digunakan sebagai pemancar serta penerima dari gelombang ultrasonik. Kristal piezoelectric ditemukan C.Piere dan Jacques pada tahun 0. Bila Kristal piezoelectric diberi tegangan listrik, maka lempengan kristal akan mengalami vibrasi sehingga timbul frekuensi ultra, dan vibrasi kristal menimbulkan arus listrik. Berdasarkan prinsip tersebut maka kristal piezoelectric dapat dijadikan transduser ultrasonik. Bahan-bahan yang mempunyai efek piezoelectric dibagi menjadi tiga kelompok, bahan alamiah (misalnya quartz dan rochelle salt), kristal buatan (misalnya litrium sulfate dan amonium dihydrogen phosphate) serta keramik feroelectric yang memiliki polarisasi (misalnya barium titanate). Bentuk alami dari quartz yaitu suatu prisma heksagonal yang bentuknya seperti piramid dikedua ujungnya. Untuk kebutuhan pemakaiannya kristal diiris menjadi bentuk lempengan seperti pada Gambar. Kristal piezoelectric ALU Control Gambar. Perangkat Pendukung Sistem Berbasis Mikrokontroller METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, alat ukur kecepatan fluida dengan efek doppler dirancang dengan memanfaatkan sebuah keping mikrokontroler ATMEL yang nampak pada diagram blok Gambar : Pembangkit Pulsa (Oscillator) Register Array Pembentuk gelombang (Schmittt Trigger) Amplifier Amplifier I/O System Bus Memory RAM/ROM Ultrasonic Transmitter Ultrasonic Receiver Mikrokontroler Penampil LCD x Elektroda Gambar. Kristal Piezoelectric Pengolah Data Berbasis Pengendali Mikro (mikrokontroller) Mikrokontroller merupakan komponen semikonduktor yang didalamnya sudah ada sistem mikroprosesor seperti: ALU, ROM, RAM, dan Port I/O. Untuk membentuk suatu sistem komputer yang utuh maka sebuah mikroprosesor harus ditambah dengan piranti yang mendukungnya seperti pada Gambar. Gambar. Blok Diagram Rangkaian Pengukur Kecepatan Aliran Fluida Gelombang ultrasonik dibangkitkan oleh pembangkit gelombang (oscillator) sebesar 0 KHz. Gelombang ini kemudian dikuatkan oleh pre-amp untuk menggetarkan kristal rangkaian transmitter piezoelektrik. Gelombang ultrasonik yang dipancarkan transmitter ke permukaan fluida yang mengalir dipantulkan dan diterima kembali oleh receiver. Karena adanya efek doppler, gelombang ultrasonik diterima oleh receiver yang mengalami perubahan frekuensi (frequency shift). Suatu Gelombang ultrasonik yang diterima receiver akan menggetarkan kristal piezoelektrik sehingga menghasilkan suatu sinyal listrik. Sinyal yang dihasilkan dari penerima ini masih lemah sehingga diperlukan penguatan dahulu oleh rangkaian amplifier. Jurnal Teknologi, Volume Nomor, Juni 00, -9

Sinyal yang telah menjadi penguatan oleh amplifier masih berupa besaran analog. Agar sinyal dapat diolah oleh mikrokontroller maka sinyal analog dari amplifier dibentuk terlebih dahulu menjadi sinyal digital oleh rangkaian schmitt trigger. Sinyal yang dari rangkaian schmitt trigger kemudian dicacah dalam mikrokontroller dalam waktu satuan detik. Mikrokontroller sebagai penghitungan hasil cacahan dari schmitt trigger menjadi kecepatan fluida dalam satuan cm/detik dan hasil perhitungan ditampilkan pada sebuah display seven segment. Pada sistem perangkat kerasnya ditinjau perbagian atau perblok secara terpisah yang selanjutnya digabungkan menjadi satuan alat yang utuh. Bagian-bagian alat dari beberapa bagian, yaitu: pemancar gelombang ultrasonik, penerima gelombang ultrasonik, pembentuk gelombang atau schmitt trigger, dan rangkaian sistem minimum mikrokontroller dan rangkaian penampil LCD x. Dalam perancangan dan pembuatan alat ukur kecepatan aliran fluida ini perlu dilakukan langkah-langkah, dari tahap awal hingga akhir seperti nampak pada diagram alir Gambar. Mulai Perumusan Masalah Studi Pustaka Perancangan Alat Perancangan Hardware Perancangan Software Implementasi Hardware Implementasi Software Pengujian Hardware Pengujian Software Integrasi Sistem Pengujian alat Proses pengujian Akhir Gambar. Blok Diagram Perancangan Alat Andang, Alat Ukur Kecepatan Fluida Dengan Efek Doppler Menggunakan Mikrokontroller

Pemancar Ultrasonik Rangkaian dari pemancar gelombang ultrasonik digunakan IC LM sebagai IC timer sebagai sumber sinyal kotak dengan frekuensi 0 KHz. LM dipilih karena IC ini mudah diperoleh dipasaran, harganya murah dan stabil jika dioperasikan pada frekuensi yang tidak terlalu tinggi. Sinyal pulsa kotak yang mempunyai frekuensi 0 KHz dikontrol oleh IC LM untuk menentukan panjang pulsanya. Rangkaian pemancar gelombang ultrasonik nampak pada Gambar. Penerima Ultrasonik Sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh transmitter diterima oleh receiver, kemudian dikuatkan penguat tegangan sebesar 000 kali (0 db). Penguat penerima adalah penguat Op-Amp inverting yang di-cascade sehingga menghasilkan penguatan sebesar 000 kali. Penguatan pertama didesain sehingga menghasilkan penguatan dengan nilai sebesar 00 kali (0 db) dan oleh penguat tegangan kedua sinyal yang telah dikuatkan diperkuat kembali sebesar 0 kali (0 db). TP TP UB tranceiver transduser C 0.uF MC09UB UC MC09UB UE 0 UD 9 MC09UB R RPot R K U OUT DISC VCC LM GND TRIG CVOLT THR RST C 0.0uF C 0.uF R 9M U OUT DISC VCC LM R 0K GND TRIG CVOLT THR RST C 0.0uF C 0.uF MC09UB UF UA MC09UB MC09UB Gambar. Rangkaian Pemancar Ultrasonik TP R M R9 00K TP receiver transduser R C nf R UA LM C nf R UB LM UA 0dB LS UB LS C 00nF R R0 Gambar. Rangkaian Penerima dan Penguat Awal Sinyal Ultrasonik Jurnal Teknologi, Volume Nomor, Juni 00, -9

Pembentuk Gelombang (Schmitt Trigger) Rangkaian schmitt trigger mempunyai fungsi untuk mempersegikan sinyal masukan sehingga mempunyai waktu naik dan turun yang cepat. Bentuk gelombang keluaran dari Op-Amp masih berupa gelombang sinus dengan waktu naik dan turun lambat. Jika langsung dimasukkan ke pancacah maka akan dapat menimbulkan simpangan dalam pencacahan karena cacahan secara digital akan lebih baik pada bentuk gelombang yang memiliki waktu naik dan turun yang cepat. Rangkaian schmitt trigger memiliki dua buah gerbang inverter yang dirangkai secara seri seperti pada Gambar. Digunakannya dua buah gerbang ini agar gelombang output yang dihasilkan tidak mengalami pembalikan fasa. Sistem Mikrokontroller Rangkaian sistem dari mikrokontroller digunakan sebagai penghitung dari pergeseran frekuensi yang diterima gelombang ultrasonik. Rangkaian ini terdiri dari rangkaian osilator serta power on reset seperti nampak pada Gambar. Sistem mikrokontroller memiliki frekuensi kerja / dari frekuensi kristal yang dihubungkan. Dengan kristal MHz, maka frekuensi kerja dari mikrokontroller adalah MHz atau disebut dengan periode mikrodetik sehingga dapat untuk mengukur frekuensi rendah dengan ketelitian yang tinggi. Rangkaian Penampil LCD x Untuk menampilkan datanya dari sistem mikrokontroller digunakan LCD x karakter. Pada kaki Rs dan Enable (E) LCD dihubungkan ke P. dan P.0 mikrokontroller. Data dari LCD (DB0-DB) akan dihubungkan ke port (P.0 P.). Untuk mengatur kontras LCD, pin V EE LCD dihubung ke potensiometer. Rangkaian penampil LCD x nampak pada Gambar 9. UA UB LM P./T0 dari pre-amp LS LS ke mikrokontroller Gambar. Rangkaian Pembentuk Gelombang (Schmitt Trigger) R C9 0pF C0 reset 0pF LS XTAL MHZ dari IC LS C 0uF 9 9 9 0 0 0 U VCC P0.0/AD0 XTAL P0./AD XTAL P0./AD P0./AD P0./AD P0./AD P0./AD P0./AD RST EA/VPP P.0/T PSEN P./TEX ALE P. P. P. P.0/RxD P. P./TxD P. P./INT0 P. P./INT P./T0 P.0/A P./T P./A9 P./WR P./A0 P./RD P./A P./A P./A P./A VSS P./A 0 9 ke LCD DB DB DB DB DB DB DB DB0 E RS Gambar. Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroller Andang, Alat Ukur Kecepatan Fluida Dengan Efek Doppler Menggunakan Mikrokontroller

x DOT MATRIK 0 9 LED- LED+ DB DB DB DB DB DB DB DB0 EN R/W RS VEE VCC VSS R 0K RPot P.0 P. P. P. P. P. P. P. P.0 P. RPot R 0K dari mikrokontroller Gambar 9. Rangkaian Penampil LCD x PEMBAHASAN Untuk mengetahui unjuk kerja dari alat ukur ini dilakukan beberapa pengujian yang nantinya dapat diambil suatu kesimpulan dari hasil penelitian ini. Pengujian dengan Function Generator Pengujian ini dilakukan yaitu dengan membandingkan hasil perhitungan dan hasil pada tampilan alat. Pada pengujian diambil sinyal input dari function generator. Diagram blok pengujian nampak pada Gambar 0. Untuk mengetahui hasil pengujian dari alat dengan function generator, yaitu dengan rasio simpangan yang terjadi seperti Tabel. Data kecepatan aliran dalam hitungan didapat menggunakan persamaan (). 00 v = K.f = 99 f () F D [ RX ] dengan frekuensi sumber sebesar 9,9. Dari Tabel, dapat dilihat bahwa rasio simpangan terbesar adalah 0,% yang terjadi pada saat pemberian input frekuensi sebesar 9, KHz. Penampil LCD Mikrokontroler Schmitt trigger Penerima Ultrasonik Function generator Gambar 0. Diagram Blok Pengujian Menggunakan Function Generator Tabel. Data Pengujian dengan Function Generator No Function Generator Perhitungan Pengujian alat Rasio Peyimpangan (Hz) (cm/s) (cm/s) (%). 990 9 90 0.. 90 0.9. 90 0.. 90 9 0.. 90 9 9 0.00. 00 0.. 090 9 0.9. 00 0.00 9. 090 0.9 0. 0 009 00 0.0 Jurnal Teknologi, Volume Nomor, Juni 00, -9

kecepatan (cm/s) 00 000 00 00 00 00 0 000 9000 0000 000 000 frekuensi (Hz) pengujian perhitungan Gambar. Grafik Kecepatan Melalui Perhitungan dan Pengujian Alat Pengujian Alat Keseluruhan Pengujian ini dilakukan yaitu dengan mengalirkan gabus pada pipa sepanjang 00 cm dan dicatat waktu yang ditempuh oleh gabus tersebut kemudian dihitung kecepatan gerak pindah gabus dengan menggunakan s persamaan v =. t Diumpamakan aliran yang diukur adalah aliran laminer. Data pengujian nampak pada Tabel. Pada Tabel nampak perbandingan dari kecepatan aliran air yang ditampilkan pada alat dengan kecepatan aliran air yang sebenarnya masih ada perbedaan pengukuran yang cukup besar. Tabel. Perbandingan Kecepatan Aliran Alat dengan Kecepatan Aliran Gabus No Waktu yang ditempuh (detik) Kecepatan aliran gabus (cm/s) Kecepatan aliran tampilan alat (cm/s) Rasio penyimpangan (%). 0, 9 09,0. 0, 0,9. 0,9 0 9 9,. 0,9 0 9,. 0,9 0 9,.,0 99 9,0.,0 9 9,.,0 9, 9.,0 9,9 0.,0 9,9 0 0 00 0 kecepatan (cm/s) 0 0 0 0 0 0. 0. 0. 0.. waktu tempuh (s) alat gabus Gambar. Grafik Kecepatan Aliran Gabus dan Tampilan Alat Andang, Alat Ukur Kecepatan Fluida Dengan Efek Doppler Menggunakan Mikrokontroller

KESIMPULAN Dari analisa yang telah dilaksanakan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Secara teori alat yang dirancang ini mendekati kebenaran karena memiliki rasio penyimpangan antara kecepatan aliran yang berdasarkan frekuensi yang diterima dengan kecepatan aliran alat maksimal yaitu sebesar 0,%. Pengukuran dari alat kecepatan aliran fluida yang terukur didapatkan nilai rasio penyimpangan yang besar hal ini disebabkan aliran fluida yang diukur merupakan aliran laminer atau aliran terbuka sehingga sangat sensitif terhadap pengaruh adannya derau seperti angin yang menyebabkan aliran air ini tidak stabil serta frekuensi penerimaan ultrasonik juga tidak stabil. DAFTAR PUSTAKA Agfianto, P. E., 00, Belajar Mikrokontroler AT9C// (teori dan aplikasi), Edisi Pertama, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, Hal -. Lathief, C., 00. Pengukuran Kecepatan Fluida Dengan Efek Doppler Pada Laser, Tesis S-, Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung, Bandung. Munson, B. R., and Young, D. F., 00, Mekanika Fluida, Jilid, Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal -9. Mustain, A., 00, Distribusi Tekanan Aliran Udara Terhadap Penghalang Silinder, Tesis S-, Dept. of Mechanical Engineering, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. Smallman, R.E. dan Bishop, R.J., 000 Metalurgi Fisik Modern & Rekayasa Material, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal 0. Jurnal Teknologi, Volume Nomor, Juni 00, -9 9