dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Instisari... i Abstrak...ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... v Daftar Tabel... vii Daftar Gambar...viii Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Merapi. Ada 8 Desa yang termasuk ke dalam KRB III. Penelitian ini bertujuan

I. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Erupsi Gunung Merapi merupakan fenomena alam yang terjadi secara

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang masih ada hingga sampai saat ini. Kerugian material yang ditimbulkan

RANCANGAN PERJANJIAN DESA BERSAUDARA UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI ANTARA DESA NGARGOMULYO DENGAN DESA TAMANAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. termasuk wilayah pacific ring of fire (deretan Gunung berapi Pasifik), juga

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab

BAB I PENGANTAR. menjadi dua yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dari 30 gunung api aktif terdapat di Indonesia dengan lereng-lerengnya dipadati

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Peta Ancaman Bencana Gunung Api Di Indonesia (Sumber : BNPB dalam Website, 2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Letusan Gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober sampai 5 Nopember

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman 2013

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan. Menurut Bakosurtanal, pulau di

BAB I PENDAHULUAN. Merapi ditingkatkan dari normal menjadi waspada, dan selanjutnya di tingkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijadikan permukiman sehingga muncul larangan bermukim. Merapi terletak antara dua provinsi yakni Daerah Istimewa

BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bencana lahar di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENDAHULUAN Latar Belakang

MITIGASI BENCANA LAHAR HUJAN GUNUNGAPI MERAPI BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH DI SUB DAS KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut dimensi tempat, ruang dan waktu baik yang terkait dengan keadaan

MITIGASI BENCANA GUNUNG MERAPI BERBASIS DESA BERSAUDARA (SISTER VILLAGE) DI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN... iv. MOTTO...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RESPON MASYARAKAT TERHADAP RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI DI DESA TEGALMULYO KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG API GAMALAMA DI PERMUKIMAN KAMPUNG TUBO KOTA TERNATE

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti

Kemampuan Tampungan Sungai Code Terhadap Material Lahar Dingin Pascaerupsi Gunungapi Merapi Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. Pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010, Pemerintah Pusat melalui Badan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

STUDI KAPASITAS INFILTRASI SEDIMEN DI KAWASAN RAWAN BENCANA PADA DAS PABELAN PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 10

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENENTUAN JALUR EVAKUASI DAN TITIK KUMPUL PARTISIPATIF DALAM UPAYA PENGURANGAN RESIKO BENCANA GUNUNG MERAPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit. atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia yaitu dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang

BAB 1 PENDAHULUAN. peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Ring of fire) dan diapit oleh pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mengenang kembali peristiwa erupsi Gunung Merapi hampir dua tahun lalu

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi Kapasitas Kelembagaan Program Sister Village sebagai Bentuk

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN. api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi geografis Indonesia terletak pada busur vulkanik Circum Pacific and

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui

XI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. erupsi Merapi terhadap sektor pertanian dan lingkungan TNGM di Provinsi DIY dan

KEADAAN UMUM WILAYAH. koorditat 07 º 40 42,7 LS 07 º 28 51,4 LS dan 110º 27 59,9 BT - 110º 28

MITIGASI BENCANA BANJIR DI WILAYAH DKI JAKARTA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Tris Eryando

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan

LAPORAN EVALUASI AWAL BENCANA TANAH LONGSOR DESA BANARAN, KECAMATAN PULUNG, KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang rawan terhadap bencana alam. Hal tersebut

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

Pemetaan Daerah Risiko Banjir Lahar Berbasis SIG Untuk Menunjang Kegiatan Mitigasi Bencana (Studi Kasus: Gunung Semeru, Kab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KELAYAKAN SISTEM EVAKUASI KAWASAN RAWAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI DI KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulstiwa dan berada pada

ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pada 6`LU- 11` LS dan antara 95` BT - 141` BT1. Sementara secara geografis

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng raksasa, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia,

KONDISI TANAH DAN TEKNIK REHABILITASI LAHAN PASCA-ERUPSI GUNUNG MERAPI. Deddy Erfandi, Yoyo Soelaeman, Abdullah Abas Idjuddin, dan Kasdi Subagyono

BAB V ANALISIS 5.1 Analisis Evakuasi

DAFTAR ISI. COVER DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BAB I PENDAHULUAN. Intensitas dan dampak yang ditimbulkan bencana terhadap manusia dan

Transkripsi:

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I KARAKTERISTIK GUNUNG API MERAPI... 1 1.1 Karakteristik Fisik Gunung Api Merapi... 1 1.2 Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Gunung Api Merapi... 13 1.3 Dampak Erupsi Gunung Api Merapi... 16 1.4 Dampak Erupsi Gunung Api Merapi 2010... 18 BAB II PROGRAM SISTER VILLAGE DALAM MANAJEMEN BENCANA GUNUNG API DI KABUPATEN MAGELANG DAN METODE ALTERNATIF PEMBENTUKAN PROGRAM SISTER VILLAGE... 24 2.1 Latar Belakang... 24 2.2 Program Sister Village atau Desa Bersaudara... 27 2.3 Pengembangan Program Sister Village di Kabupaten Magelang... 29 2.4 Tahapan Inisiasi Gagasan Sister Village dengan Metode Tiga Plano... 32 2.5 Tahapan Persiapan Program Sister Village... 35 2.6 Tahapan Pendampingan ke Desa-Desa KRB Iii... 36 2.7 Tahapan Pendampingan ke Desa-Desa Penyangga... 38 v ix ix

2.8 Tahapan Fasilitasi Penyusunan Kesepakatan Bersama... 39 2.9 Strategi Komunikasi untuk Pengembangan Program Sister Village... 41 BAB III DE SA BER SAUDAR A ( SISTER VILLAGE): DESA NGARGOMULYO DENGAN DESA TAMANAGUNG... 46 3.1 Gambaran Umum Persaudaraan Kedua Desa... 48 3.2 Overview Dampak Erupsi Gunung Api Merapi Terhadap Desa Ngargomulyo (Desa Terdampak)... 49 3.3 Profil Desa Ngargomulyo sebagai Desa Terdampak... 73 3.4 Profil Desa Tamanagung sebagai Desa Penyangga... 83 3.5 Potensi Desa Tamanagung... 93 3.6 Pengetahuan Penduduk Desa Ngargomulyo dan Desa Tamanagung terhadap Program Desa Bersaudara... 115 3.7 Pendapat Masyarakat Terkait Konsep Sister Village. 120 3.8 Persepsi Penduduk Tamanagung terhadap Gedung Pengungsian... 124 BAB IV P E N G E M B A N G A N SISTER VILLAGE D E S A NGARGOMULYO DAN TAMANAGUNG... 135 4.1 Sumber Daya Manusia Desa Tamanagung... 136 4.2 Sarana Pendukung pada Konsep Sister Village... 138 4.3 Jalur Evakuasi Desa Ngargomulyo... 143 4.4 Identifikasi Potensi Desa Tamanagung untuk Mendukung Konsep Sister Village... 158 BAB V STRATEGI PENGEMBANGAN SISTER VILLAGE... 167 5.1 Pengembangan Sister Village Berbasis Penghidupan Masyarakat... 167 5.2 Pengembangan Tabungan Ternak Bencana Sebagai Wujud Kesiapsiagaan Secara Mandiri oleh Masyarakat Desa Ngargomulyo... 169 x

5.3 Pengembangan Kerja Sama Ekonomi Antarwilayah dengan Skema Bapak Asuh... 174 5.4 Skema yang Ditawarkan... 175 5.5 Pengembangan Sekolah Bersaudara (Sister School) Sebagai Alternatif Sekolah Darurat pada Saat Bencana (Kasus: Desa Ngargomulyo dan Desa Tamanagung). 180 5.6 Pengembangan Sistem Informasi Desa untuk Mendukung Sister Village... 189 DAFTAR PUSTAKA... 192 INDEKS... 200 TENTANG PENULIS... 202 xi

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Kejadian-Kejadian Erupsi Gunung Api Merapi... 3 Tabel 3.1 Jenis Pelatihan Pascaerupsi Merapi 2010 di Desa Ngargomulyo... 55 Tabel 3.2 Perbandingan kepemilikan hutang rumah tangga tani sebelum bencana, setelah bencana, dan saat ini... 58 Tabel 3.3 Perbandingan aktivitas utama masyarakat sebelum terjadi bencana hingga saat ini... 63 Tabel 3.4 Perhitungan kerentanan sosial rumah tangga tani Desa Ngargomulyo (sampel)... 69 Tabel 3.5 Perhitungan Kerentanan Ekonomi Rumah tangga Tani Desa Ngargomulyo (n : 53)... 71 Tabel 3.6 Luas wilayah Kecamatan Dukun Dirinci per desa tahun 2013... 73 Tabel 3.7 Jumlah penduduk Desa Ngargomulyo per dusun tahun 2014... 78 Tabel 3.8 Jumlah Penduduk Desa Ngargomulyo Berdasarkan Mata pencaharian... 80 Tabel 3.9 Jumlah Penduduk Desa Tamanagung Tahun 2012 2014... 87 Tabel 3.10 Jenis dan jumlah sekolah di Desa Tamanagung... 89 Tabel 3.11 Jumlah Pengangguran Desa Tamanagung... 91 Tabel 3.12 Unit Jenis Industri di Desa Tamanagung... 91 Tabel 3.13 Populasi Ternak Desa Tamanagung Tahun 2013 dan Tahun 2014... 92 xii

Tabel 3.14 Tabel Pembagian Lokasi Penampungan... 113 Tabel 4.1 Rencana Alokasi Pengungsi di Desa Tamanagung beserta dengan Kelengkapan Sarana dan Prasarana... 140 Tabel 4.2 Fasilitas penduduk sekitar barak pengungsian... 160 xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Ancaman Bahaya Vulkanik... 2 Gambar 1.2 Distribusi Spasial Endapan Piroklastik sejak Tahun 1911 hingga 2006... 6 Gambar 1.3 Arah dan Jarak Aliran Piroklastik... 7 Gambar 1.4. Ancaman Bahaya Gunung Api Merapi a. Aliran Piroklastik b. Kolom Abu Vulkanik saat Erupsi 2010... 9 Gambar 1.5 Aliran Lahar Hujan... 10 Gambar 1.6 Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi Sebelum Erupsi 2010 (a) dan Sesudah Erupsi 2010 (b)... 12 Gambar 1.7 PDC di Sungai Boyong pada 22 November 1994 sekitar pukul 14.00 15.00 WIB, terlihat dari 2 km sebelah timur Bukit Plawangan... 16 Gambar 1.8 Situs Kaliadem dan Bunker (Gambar a dan c : Sebelum Letusan 2006, Gambar b dan d Setelah Dihantam PDC pada Letusan 2006)... 18 Gambar 1.9 Material Deposit Aliran Piroklastik pada Letusan 2010... 19 Gambar 1.10 Distribusi Spasial Korban Meninggal dan Korban Luka Selama Erupsi Merapi 2010... 21 Gambar 1.11 Distribusi Spasial Rumah Rusak Akibat Erupsi Merapi 2010... 22 Gambar 2.1 Roadmap Pengembangan Program Sister Village Kabupaten Magelang... 30 xiv

Gambar 3.1 Peta Desa Ngargomulyo dan Desa Tamanagung... 47 Gambar 3.2 Peta Rawan Bencana Gunung Api Merapi Pasca-erupsi 2010 dan Letak Desa Ngargomulyo... 50 Gambar 3.3 Kondisi Desa Ngargomulyo pada saat erupsi 2010... 51 Gambar 3.4 Kerusakan Pertanian di Desa Ngargomulyo pada saat erupsi 2010 (a. Kerusakan Lahan; b. Kerusakan Tempat Persemaian Bibit)... 53 Gambar 3.5 Kerusakan Lahan Pertanian Akibat Erupsi (Kanan) dan Pemanfaatan Lahan Kembali Pasca-erupsi (Kiri)... 56 Gambar 3.6 Kondisi infrastruktur jalan di Desa Ngargomulyo yang licin akibat tertutup abu vulkanik... 60 Gambar 3.7 Kondisi jalan Desa Ngargomulyo 5 tahun pascaerupsi (jalan utama: kanan, jalan setapak: kiri)... 61 Gambar 3.8 Pentagon aset rumah tangga tani Desa Ngargomulyo sebelum-sesudah erupsi 2010 dan kondisi saat ini... 65 Gambar 3.9 Peta Lokasi Penelitian... 74 Gambar 3.10 Persentase penggunaan lahan di Desa Ngargomulyo. 76 Gambar 3.11 Penduduk Desa Ngargomulyo Menurut Jenis Kelamin dan Usia... 79 Gambar 3.12 Rumah tangga pertanian subsektor di Desa Ngargomulyo... 82 Gambar 3.13 Peta administrasi Desa Tamanagung... 84 Gambar 3.14 Gedung NU Ketaron... 95 Gambar 3.15 Aula Serbaguna Ketaron... 96 Gambar 3.16 Gedung Muhammadiyah Bakalan... 97 Gambar 3.17 Kondisi Jalan Menuju Gedung Muhammadiyah Bakalan... 98 Gambar 3.18 Gedung & Kondisi Menuju Gedung Pertemuan Dusun Bakalan... 99 Gambar 3.19 Gedung Mujahidin Ngadiretno... 99 Gambar 3.20 Kondisi Jalan Menuju Gedung Mujahidin Ngadiretno... 100 Gambar 3.21 Gedung PAY Nglawisan... 101 Gambar 3.22 Gedung PPP Sidoharjo... 102 xv

Gambar 3.23 Kondisi Fasilitas di Gedung PPP Sidoharjo... 102 Gambar 3.24 Kondisi Jalan Menuju Gedung PPP Sidoharjo... 103 Gambar 3.25 Gedung PDI Sidoharjo... 104 Gambar 3.26 Gedung TPA Al Huda Sidoharjo... 104 Gambar 3.27 Gedung Stovia Futsal Tejowarno... 106 Gambar 3.28 Kondisi Jalan Menuju Gedung Stovia Futsal... 106 Gambar 3.29 Kondisi Gedung MTA Ponggol... 107 Gambar 3.30 Kondisi Jalan Menuju Gedung MTA Ponggol... 108 Gambar 3.31 Gedung PPPAI (Kantor Desa Darurat Ngargomulyo). 109 Gambar 3.32 Gedung SDN Tamanagung III... 110 Gambar 3.33 Pasar Hewan Tamanagung... 112 Gambar 3.34 Peta Jalur Evakuasi Desa Ngargomulyo ke Desa Tamanagung... 114 Gambar 3.35 Pengetahuan penduduk mengenai program Sister Village di Desa Ngargomulyo dan Tamanagung... 116 Gambar 3.36 Grafik Sumber Pengetahuan Penduduk Desa Ngargomulyo tentang Konsep Sister Village... 117 Gambar 3.37 Grafik Hasil Kuesioner tentang Sumber Pengetahuan Penduduk Desa Tamanagung... 119 Gambar 3.38 Pendapat Penduduk Desa Ngargomulyo mengenai Sister Village... 121 Gambar 3.39 Diagram Persentase Tanggapan Masyarakat Tentang Konsep Sister Village... 123 Gambar 3.40 Hasil Kuesioner tentang Pengetahuan Penduduk mengenai Gedung Pengungsian... 125 Gambar 3.41 Peta Barak Pengungsian Desa Tamanagung untuk Sister Village... 126 Gambar 3.42 Hasil kuesioner tentang Sumber Pengetahuan tentang Gedung Pengungsian... 127 Gambar 4.1 Peta Hasil Observasi Kondisi Jalur Evakuasi... 144 Gambar 4.2 Persepsi Terhadap Kondisi Jalan Evakuasi (n : 84)... 146 Gambar 4.3 Persepsi Masyarakat terhadap Daya Layan Jalan Evakuasi (n : 84)... 147 Gambar 4.4 Persepsi Masyarakat terhadap Kondisi Lalu Lintas Pada Saat Evakuasi (n : 84)... 148 xvi

Gambar 4.6 Orientasi Penggunaan Titik Kumpul (n : 84)... 150 Gambar 4.7 Peta Jalur Evakuasi Dusun Ngandong Tahun 2014 (diolah)... 152 Gambar 4.8 Peta Jalur Evakuasi Dusun Tanen 2014... 153 Gambar 4.9 Skema Evakuasi... 155 Gambar 4.10 Peta Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul Dusun Kembang (RT 01)... 157 Gambar 4.11 Bentuk Dukungan Masyarakat Desa Tamanagung di sekitar Lokasi Pengungsian (n = 32)... 159 Gambar 4.12 Aset Penghidupan Rumah Tangga Masyarakat Desa Tamanagung... 161 Gambar 4.13 Pendapat Penduduk Desa Tamanagung tentang Pengungsi... 162 Gambar 4.14 Pengalaman Masalah yang dialami Masyarakat Desa Tamanagung dengan Pengungsi... 163 Gambar 5.1 Peta Distribusi Ternak di Desa Ngargomulyo... 170 Gambar 5.2 Pendapat Guru terhadap Sekolah Bersaudara... 182 Gambar 5.3 Alasan Guru Bersedia Mengajar di Sekolah Bersaudara... 183 Gambar 5.4 Kegiatan Belajar Mengajar yang Diinginkan di Sekolah Bersaudara... 184 Gambar 5.5 Siswa yang Dapat Mengikuti Kelas di Sekolah Bersaudara... 185 xvii