BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaan dari. pembangunan masyarakat Pancasila. Tujuan terpenting dari pembangunan

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

Anthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015

DESAIN STASIUN KERJA

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istilah "ergonomi" berasal dari bahasa Latin yaitu. ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANTHROPOMETRI NURJANNAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI LITERATUR

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

Manusia pada umumnya akan berbeda-beda

DESAIN YANG BAIK DAN BENAR oleh: Dwi Retno SA, M.Sn.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

TINJAUAN PUSTAKA A. GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI)

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Antropometri

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X)

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Kata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos

BAB II LANDASAN TEORI

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia (ukuran, berat, volume) dan karakteristik khusus lain dari tubuh

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

REDESAIN SHELTER BUS TRANS JOGJA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI DAN AKSESIBILITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

BAB II TINJAUN PUSTAKA Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan

MODUL I DESAIN ERGONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

PERANCANGAN HELM ANAK YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI TK AN-NAMIROH PEKANBARU)

Perancangan Ulang Fasilitas Fisik Kerja Operator di Stasiun Penjilidan pada Industri Percetakan Berdasarkan Prinsip Ergonomi

KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

BAB II LANDASAN TEORI

04/03/2013. Kebutuhan rancangan tempat kerja yang dapat mengakomodasi perbedaan dimensi tubuh manusia

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

BAB 2 TINJAUAN PUSATAKA

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arsitektur perilaku adalah salah satu ilmu yang dipelajari dalam arsitektur. Arsitektur perilaku ini mempelajari tentang perilaku manusia dan hubungan dari perilaku tersebut ke dalam ruang yang akan didesain oleh seorang arsitek, sehingga ruang yang didesain bisa optimal bagi pengguna ruang tersebut. Salah satu teori yang dipelajari dalam arsitektur perilaku adalah antropometri dan ergonomi. Demi bisa menjadi arsitek yang bisa mendesain ruang yang optimal bagi pengguna ruang. Antropometri ini adalah teori yang mempelajari tentang desain sesuatu dengan berpatokan kepada ukuran tubuh manusia. Sedangkan ergonomi adalah fasilitas ruang untuk kenyamanan manusia, atau akibat dari antropometri tersebut. Sehingga antropometri dan ergonomi ini adalah ilmu yang penting untuk dipelajari bagi seorang arsitek untuk menciptakan ruang yang optimal. Dengan mempelajari ilmu ini seorang arsitek akan lebih mengetahui kebutuhan ruang seseorang berdasarkan tubuh mereka dan aktifitas mereka. 1.2 Rumusan Masalah Adapun permasalahan-permasalahan yang ingin dipelajari dalam makalah ini adalah: Apa pengertian dari antropometri dan ergonomi? Apa hubungan antropometri dan ergonomi dalam ruang dalam arsitektur? Apa yang dimaksud dengan kenyamanan fisik dan kenyamanan psikis? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini dapat dilihat berdasarkan rumusan masalah yang ada: Untuk mengetahui pengertian dari antropometri dan ergonomi 1

Mengetahui hubungan antropometri dan egonomi dalam ruang dalam arsitektur. Mengetahui pengertian kenyamanan fisik dan kenyamanan psikis. 1.4 Manfaat Adapun manfaat yang dapat dirasakan dalam penulisan makalah ini adalah dapat mengetahui tentang ilmu antropometri dan ergonomi, sehingga kita sebagai mahasiswa arsitektur dapat membuat desain yang optimal. Dapat menggunakan ilmu tersebut ke dalam desain sehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan target yang diharapkan. 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Antropometri Menurut Sritomo (1989), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah istilah anthropometri yang berasal dari anthro yang berarti manusia dan metron yang berarti ukuran. Secara definitif anthropometri dinyatakan sebagai suatu studi yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia dan aplikasi rancangan yang menyangkut geometri fisik, massa, dan kekuatan tubuh. Pengertian anthropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia berupa ukuran, bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. 2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Antropometri : a. Umur Dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar seiring dengan berkembangnya umur sejak awal kelahirannya sampai dengan umur sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. b. Jenis Kelamin Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya lebih besar dibandingkan dengan wanita, kecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti lingkaran dada dan pinggul. c. Suku/Ras Setiap suku bangsa ataupun etnis akan memiliki karakteristik fisik yang akan berbeda satu dengan lainnya. d. Postur dan Posisi Tubuh Ukuran tubuh akan berbeda dipengaruhi oleh posisi tubuh pada saat akan melakukan aktivitas tertentu yaitu structural dan functional body dimensions. Posisi standar tubuh pada saat melakukan gerakan-gerakan dinamis dimana gerakan tersebut harus dijadikan dasar pertimbangan pada saat data antropometri diimplementasikan. e. Pakaian Pakaian seperti model, jenis bahan, jumlah rangkapan, dan lain-lain yang melekat di tubuh akan menambah dimensi ukuran tubuh manusia. 3

f. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan mewajibkan adanya persyaratan dalam menyeleksi dimensi tubuh manusia seperti tinggi, berat badan, lingkar perut, dan lainlain. Seperti untuk buruh dermaga atau pelabuhan harus mempunyai postur tubuh yang relatif besar dibandingkan dengan pegawai kantoran atau mahasiswa. g. Cacat Tubuh Secara Fisik Cacat tubuh secara fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi variabilitas data antropometri. Seperti, orang normal dan orang yang memiliki keterbatasan fisik tidak mempunyai lengan. Untuk dimensi tinggi siku, tinggi pinggul, tinggi tulang ruas, tinggi ujung jari, dan lain-lain sangatlah berbeda antara orang normal dengan orang yang memiliki keterbatasan fisik. Sehingga, data antropometri yang digunakan dalam merancang produk dan stasiun kerja untuk orang yang cacat tubuh secara fisik berbeda dengan orang normal. h. Faktor Kehamilan Wanita Faktor kehamila pada wanita merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi variabilitas data antropometri yaitu terutama pada tebal perut dan tebal dada. Sehingga, data antropometri yang digunakan dalam merancang produk dan stasiun kerja untuk wanita hamil berbeda dengan data antropometri wanita lainnya. 2.2 Pengertian Ergonomi Ergonomi merupakan ilmu yang menitikberatkan pada pembahasan mengenai manusia sebagai elemen utama dalam suatu sistem kerja. Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar di bidangnya, antara lain sebagai berikut: a. International Ergonomics Association Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu ERGON (kerja) dan NOMOS (hukum alam), jadi ergonomi dapat diartikan sebagai studi tentang aspekaspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan untuk 4

mendapatkan suasana kerja yang sesuai dengan manusianya (Nurmianto, 2003). b. Iftikar Z. Sutalaksana Iftikar Z. Sutalaksana dalam bukunya yang berjudul Teknik Tata Cara Kerja menuliskan bahwa ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman (Sutalaksana, 1979). c. OSHA (Occupational Safety and Health Act) Ergonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. (OSHA, 2000). Berdasarkan berbagai pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia. Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut. Manusia dengan segala sifat dan tingkah lakunya merupakan makhluk yang sangat kompleks. Proses mempelajari manusia tidak cukup hanya ditinjau dari segi keilmuan. Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa untuk mengembangkan ergonomi diperlukan dukungan dari berbagai disiplin, antara lain psikologi, antropologi, faal kerja, biologi, sosiologi, perencanaan kerja, fisika, dan lain-lain (Sutalaksana, 1979). Ergonomi disebut juga sebagai Human Factors. Pembahasan tentang ergonomi membutuhkan studi tentang sistem manusia, di mana manusia, fasilitas kerja, dan lingkungan saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Penerapan ergonomi umumnya meliputi aktivitas rancang bangun (design) maupun rancang ulang (re-design). 5

Hal ini dapat mencakup perangkat keras seperti perkakas kerja (tools), bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), sistem pengendali (controls), alat peraga (displays), jalan/lorong (acces ways), pintu (doors), jendela (windows), dan lain-lain. Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi, desain perangkat lunak, meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, serta desain dan evaluasi produk (Nurmianto, 2003). Ilmu ergonomi pada dasarnya sangat penting dipelajari karena memberi berbagai manfaat bagi manusia berkaitan dengan pekerjaannya. Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari mempelajari ilmu ergonomi. Manfaat-manfaat ilmu ergonomi yaitu sebagai berikut: Meningkatkan unjuk kerja, seperti menambah kecepatan kerja, ketepatan, keselamatan kerja, mengurangi energi serta kelelahan yang berlebihan. Mengurangi waktu, biaya pelatihan, dan pendidikan. Mengopimalkan pendayagunaan sumber daya manusia melalui peningkatan keterampilan yang diperlukan. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia. Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja. 2.3 Antropometri Ergonomi dan Ruang Dalam Arsitektur 2.3.1 Jangkauan, Jarak Ruangan dan Kesesuaian Pemilihan antropometrik yang tepat didasarkan pada sifat dari masalah desain tertentu yang sedang dipertimbangkan. Sebagai contoh ada data yang menunjukkan bahwa sebesar 5 persen populasi memiliki lengan pendek, sementara 95 persen dari populasi, memiliki lengan panjang. Jika desain dibuat untuk mengakomodir pengguna dengan lengan pendek, jelas itu akan berfungsi dengan pengguna dengan jangkauan yang lebih panjang juga. Dalam situasi lain itu mungkin diinginkan untuk memberikan desain yang memiliki kemampuan penyesuaian. Sebagai contoh beberapa jenis kursi, rak yang bisa disesuaikan, dan lain-lain. Batasan penyesuaian harus didasarkan pada antropometri pengguna, keterbatasan fisik dan mekanis terlibat. Rentang ini harus 6

memungkinkan desain untuk mengakomodasi setidaknya 90 persen dari populasi pengguna atau lebih yang terlibat. Perlu dicatat bahwa semua contoh di atas terutama digunakan untuk penggambaran dasar logis yang mendasari pemilihan dimensi tubuh dari pengguna yang terlibat untuk diakomodasi. Antropometri dan Ergonomi merupakan pedoman dalam proses perancangan pada industri berat maupun industri ringan, bahkan dalam proses perancangan busana sekalipun. Dalam perancangan arsitektur dan interior, antropometri dan ergonomic berperan penting dalam memberikan data-data dan informasi, sebagai dasar pertimbangan atau acuan mengenai jangkauan, dan interaksi, serta dinamika pergerakan dari variabilitas dan realibilitas ( berdasar kelompok umur, jenis kelamin, kelompok kegiatan, kelompok pekerjaan, suku bangsa, maupun cacat tubuh ) dimensi dan fungsi tubuh manusia terhadap dimensi ruang ( perancangan area kerja/ruang dan bangunan ) beserta kelengkapankelengkapan yang berada di dalamnya ( perancangan system dan alat-alat kerja ). Tujuan utama dari penggunaan antropometri dan ergonomi adalah untuk mengurangi tingkat kelelahan bekerja, sehingga diharapkan akan meningkatkan perfomansi dan efektifitas kerja, serta meminimasi akan potensi terjadinya kecelakaan dalam bekerja, dalam hal ini sebuah system kerja atau dimensi kelengkapan kerja harus sesuai dengan variabilitas/realibilitas dimensi, fungsi, dan kemampuan kontinuitas gerak tubuh manusia dalam rentang waktu tertentu. Pada tubuh manusia terdapat dua jenis dimensi yang mempengaruhi proses perancangan interior dan arsitektur, yang pertama adalah dimensi struktural atau statis, dalam hal ini mencakup dimensi pada bagian-bagian tubuh pada posisi diam atau statis, seperti posisi tubuh dalam keadaan diam, yang kedua adalah dimensi dinamik, yaitu dimensi pada saat fungsi-fungsi tubuh bekerja, atau ketika fungsi-fungsi tubuh bergerak dalam melakukan suatu kegiatan tertentu, maka dalam proses perancangan arsitektur dan interior akan terdapat suatu pendekatan dimensional, yaitu proses penyesuaian antara dimensi-dimensi ruang dan kelengkapannya dengan dimensi tubuh manusia dalam keadaan diam/statis maupun dalam keadaan bergerak/dinamis. Oleh sebab itu, dalam proses perancangan arsitektur dan interior, kaidahkaidah antropometri dan ergonomi sangat dibutuhkan sebagai salah satu aspek 7

dari pendekatan perancangan yang bertujuan menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan interaksi dan kegiatan manusia tercapai dengan baik. 2.3.2 Ergonomi Dalam Bekerja Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek dalam bekerja. Penerapan ergonomi antara lain dapat dilakukan pada posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat kerja, dan cara mengangkat beban (http://www.depkes.go.id/downloads/ Ergonomi.PDF, 2011). a. Posisi Kerja Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. b. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. c. Tata Letak Tempat Kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. d. Mengangkat Beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan kepala, bahu, tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. 8

2.4 Kenyamanan Fisik dan Psikis Kenyamanan dalam arsitektur dapat dibagi menjadi menjadi 2, yaitu : kenyamanan fisik dan kenyamanan psikis. Kenyamanan fisik ini adalah kenyamanan yang bisa diukur secara kuantitatif. Contoh dari kenyamanan fisik ini adalah dimensi ruang yang sesuai dengan proporsi tubuh seseorang, di mana ruang tersebut tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Gambar disamping merupakan contoh ruang keluarga yang nyaman. Kenyamanan tersebut dapat dilihat dari pemilihan warna yang pas dan furniture yang ergonomis. Gambar ruang keluarga yang cukup nyaman Sumber : www.desainrumahkamu.com Untuk kenyaman psikis adalah kenyamanan kejiwaan, menyangkut rasa aman, tenang, gembira, dan sebagainya. Kenyamanan ini tidak terukur secara kuantitatif, dan biasanya bersfiat subyektif. Kenyamanan psikis pada setiap orang berbeda-beda tergantung dari faktor diri sendiri setiap orang. Contoh : Sebagai orang yang ber Iman. Pada tempat untuk beribadah dapat memberikan rasa ketenangan tersendiri. Hal ini dikarenakan karena adanya rasa yang tenang apabila kita melangkah kedalam tempat tersebut. Rasa tenang tersebut bisa didapatkan dari bentuk arsitekturnya dan tujuan kita mengunjungi tempat tersebut. 9

BAB III STUDI KASUS Studi kasus yang diangkat kali ini adalah elemen yang ada pada sebuah rumah tinggal. Rumah tinggal merupakan tempat yang paling sering kita tempati. Oleh karena itu, penerapan ergonomi dan antropometri penting untuk diterapkan karena akan berhubungan dengan kita setiap saat. Salah satu elemen pada rumah tinggal adalah tangga. Tangga yang berfungsi sebagai media berpijak dari lantai satu ke lantai 2 ini harus memiliki ukuran-ukuran yang sesuai dengan bentuk tubuh manusia (Antopometri). Dengan panjang telapak kaki untuk orang Asia yang rata-rata sekitar 25cm maka tinggi pijakan ideal adalah 17,5cm. proporsi inilah yang dianggap paling ideal untuk tipologi postur masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan proporsi ini pengguna tangga tidak merasa terlalu berat dari sisi tenaga yang harus dikeluarkan dan cukup aman untuk menghindarkan cedera.. hal tersebut juga sesuai dengan standar internasional. Gambar Anak Tangga yang Salah Dari gambar di atas terlihat bahwa ukuran-ukuran pada anak tangga tidak ergonomis. Tangga tersebut memiliki dimensi anak tangga yang terlalu sempit untuk orang dewasa sehingga menimbulkan potensi terjadinya kecelakaan. Lebar tangga yang sempit juga membuat tangga tersebut susah untuk dilewati oleh 2 orang pada saat berpapasan. Tidak ditemukan adanya bordes pada anak tangga tersebut dikarenakan tinggi lantai yang tidak terlalu tinggi. Tinggi anak tangga juga melebihi standar yang ada sehingga timbul rasa lelah setelah menaiki tangga tersebut. 10

Studi kasus lainnya adalah pada cara duduk pada saat menggunakan komputer. Untuk mengoperasikan komputer tentunya kita akan bekerja dengan menggunakan media seperti meja dan kursi. Selain itu untuk menciptakan suasana yang nyaman kita juga perlu mengatur tempat dimana kita bekerja. Dibawah ini adalah tata cara duduk didepan komputer yang benar: Pada gambar di atas. Gambar sebelah kiri merupakan posisi yang salah. Posisi tersebut mengakibatkan ketidaknyamanan dan dapat menimbulkan sakit pada pundak karena terlalu bungkuk. Oleh karena itu pada gambar di kanan telah mendapatkan adanya tindakan sehingga dapat memberikan kenyamanan dan lebih sehat. Terdapat penggantian jenis kursi sehingga membuat tulang punggung menjadi tegak. Kemudian layar dari komputer disesuaikan agar lurus dengan mata sehingga tidak membuat menoleh kebawah. Selain itu keadaan ruangan juga dihindarkan dari sinar matahari pada komputer agar layar monitor bisa lebih jelas dilihat mata. Dengan adanya prinsip-prinsip ergonomi seperti diatas maka kita dapat mengetahui bagaimana sebaiknya merancang desain agar desain tersebut enak untuk dipergunakan dan memberikan dampak positif bagi kesahatan. 11

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari penjabaran makalah diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari Antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia berupa ukuran, bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Sedangkan Ergonomi adalah sesuatu yang mempelajari tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau dari anatomi manusia, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain untuk mendapatkan suasana kerja yang nyaman. 4.2 Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan makalah ini adalah arstiektur perilaku ini perlu dielajari dengan baik dan mendapat perhatian khusus untuk mempelajari teori antropometri dan ergonomi. Karena dari teori ini kita sebagai mahasiswa arsitektur akan mengerti tentang bagaimana membuat ruangan yang optimal yang diperlukan oleh seseorang berdasarkan ukuran tubuh mereka. 12