BAB I PENDAHULUAN. dicapai pada masa sebelumnya. Menurut Sukirno (1996), pertumbuhan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

I. PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu maka pelaksanaan otonomi daerah. pendapatan dan pembiayaan kebutuhan pembangunan di daerahnya.

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu unsur permintaan agregat.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sangat penting dilakukan untuk menyelesaikan analisis terhadap

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

DAN INVESTASI DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. peranan daripada modal atau investasi. Modal merupakan faktor yang sangat

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di

II. TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan untuk negara yang sedang berkembang digunakan istilah pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. disuatu negara yang diukur dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami kenaikan dalam jumlah maupun kualitas barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menambah modal, teknologi yang dipergunakan menjadi. berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

I. PENDAHULUAN. Setiap negara selalu berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terdapat juga transfer, seperti tunjangan sosial yang merupakan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran prestasi dari

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang yang mampu membayar serta tidak demokratis, telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang salah satunya sebagai negara yang berkembang masih mengalami ketertinggalan

PMA Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 aliran investasi asing langsung (Penanaman Modal Asing, PMA)

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. angka pengangguran dapat dicapai bila seluruh komponen masyarakat yang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional dengan bertumpu pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan penggunaan waktu (Boediono, 1999). pada intinya PDB merupakan nilai moneter dari seluruh produksi barang jadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pembelanjaan. Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Ketimpangan ekonomi antar wilayah

II. TINJAUAN PUSTAKA. padahal pertumbuhan dan pembangunan itu berbeda. Menurut sadono sukirno

I. PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PENDAHULUAN. menyediakan sarana dan prasarana,baik fisik maupun non fisik. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Investasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor. Pendapat lain mengatakan, kesempatan

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

LANDASAN TEORI. membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

I. PENDAHULUAN. menyebabkan GNP (Gross National Product) per kapita atau pendapatan

Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic Growth), diantaranya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Suatu perekonomian dikatakan mengalami suatu perubahan atau perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya. Menurut Sukirno (1996), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Keberhasilan pembangunan suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonominya. Oleh sebab itu, setiap daerah biasanya menetapkan target tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi didalam perencanaan dan tujuan pembangunan daerahnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai PDB akan memberi gambaran bagaimana kemampuan negara dalam mengelola serta memanfaatkan sumber daya yang ada.

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang (Boediono, 1985). Kata per kapita menunjukkan ada dua sisi yang perlu diperhatikan, yaitu sisi output total-nya (GDP) dan sisi jumlah penduduk. Proses kenaikan output perkapita, harus dianalisa dengan jalan melihat apa yang terjadi dengan output total disatu pihak, dan jumlah penduduk dipihak lain. Sehingga menjelaskan apa yang terjadi dengan GDP total dan apa yang terjadi pada jumlah penduduk. Oleh karena itu, posisi penduduk dalam pembangunan ekonomi menjadi penting karena pertumbuhan ekonomi sendiri selalu terkait dengan jumlah penduduk. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan menjadi berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka. Selama tiga tahun terakhir, Indonesia memiliki tingkat laju pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5,12%. Sementara itu, Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi daerah objek pada penelitian ini, memiliki tingkat laju pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata pertumbuhan

ekonomi di Indonesia. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik Sumatera yang mencatat penurunan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat dari tahun 2014 sebesar 5,88% menjadi 5,52% pada tahun 2015. Begitu pula pada tahun 2016, terjadi lagi penurunan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat dan mencapai angka pertumbuhan sebesar 5,26%. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembangunan dalam bidang ekonomi adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia (SDM) merupakan subjek dan sekaligus objek pembangunan, mencakup seluruh siklus hidup manusia sejak dalam kandungan hingga akhir hidupnya.sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata tergantung pada jumlah sumber daya manusia saja, tetapi lebih menekankan pada efisiensi mereka (Jhingan, 2004). Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dapat berdampak pada rendahnya tingkat produktivitas dan tingkat partisipasi sumberdaya manusia yang terlibat dalam dunia kerja atau tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam dunia kerja atau tenaga kerja yang ikut terlibat dalam proses produksi, akan menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah, sehingga mengakibatkan tingkat pendapatan suatu daerah ikut meningkat akibat barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah, dan hal ini akan memberi dampak terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu unsur permintaan agregat.. Konsep perhitungan nasional yang pendekatan pengeluaran pemerintah menyatakan bahwa Y= C + I + G +X-M. Formula dikenal sebagai identitas

pendapatan nasional (dalam arti luas), sekaligus mencerminkan penawaran agregat. Variabel G melambangkan pengeluaran pemerintah (Government expenditures). Dengan membandingkan nilai G terhadap Y serta mengamati dari waktu ke waktu dapat diketahui seberapa besar kontribusi pengeluaran pemerintah dalam pembentukan permintaan agregat atau pendapatan nasional.(dumairy, 1996). Neraca anggaran pendapatan dan belanja negara, pengeluaran pemerintah Indonesia secara garis besar dikelompokkan atas pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Klasifikasi penggolongan ini mirip seperti klasifikasi pengeluaran ke dalam pos pengeluaran lancar dan pos pengeluaran kapital. Pengeluaran rutin pada dasarnya berunsur pos pengeluaran untuk membiayai pelaksanaan roda pemerintah sehari-hari, meliputi belanja pegawai, belanja barang, macam-macam subsidi (subsidi daerah dan subsidi harga barang), angsuran dan bunga utang pemerintah (Dumairy, 1996). Faktor yang juga mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi adalah dengan melakukan investasi atau penanaman modal. Investasi mendorong terjadinya akumulasi atau penanaman modal yang positif yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Menurut Sukirno (2006) kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapat nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran. Investasi yang terjadi di daerah terdiri dari investasi pemerintah dan investasi swasta. Peningkatan produksi yang dapat diperoleh melalui investasi swasta (Private Investment) disebut dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan investasi luar negeri disebut dengan penanaman modal asing

(PMA). Banyak Negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik maupun modal asing. Hal ini dilakukan pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu Negara. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi suatu daerah antara lain ; Tenaga Kerja, Sumber daya alam, Teknologi, Investasi, Pengeluaran Pemerintah dan lain-lain. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Menurut Samuelson (1996) bahwa suatu fungsi produksi (q) barang/jasa tertentu adalah q= f(k,l) dimana K merupakan modal dan L adalah tenaga kerja yang memperlihatkan jumlah maksimal suatu barang/jasa yang dapat diproduksi dengan menggunakan kombinasi alternatif antara K dan L, maka apabila salah satuu masukan ditambah satu unit tambahan dan masukan lainnya dianggap konstan (tetap) akan menyebabkan peningkatan terhadap yang diproduksi. Selanjutnya dikatakan bahwa apabila jumlah tenaga kerja ditambah secara terus menerus sedangkan faktor produksi di anggap tetap maka akan menunjukkan peningkatan pada output. Maka dari itu, sumber daya manusia suatu negara harus sebanding antara jumlahnya dengan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan, sehingga akan tercapainya pertumbuhan ekonomi. Sumber daya alam dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sumber daya alam ialah sumber daya yang telah tersedia di alam, baik di darat ataupun di bawah laut. Sumber daya alam yang dimiliki suatu negara sesuai dengan kondisi iklim dan lingkungan di negara tersebut. Negara yang memiliki banyak sumber daya alam dapat menikmati pertumbuhan yang baik dibandingkan dengan negara-negara yang sumber daya alamnya sedikit. Pemanfaatan sumber

daya alam secara efisien atau eksploitasi itu terjadi tergantung dengan keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia dalam memanfaatkannya, dan teknologi yang digunakan serta ketersediaan dana yang mencukupi. Sebuah negara yang memiliki sumber daya manusia yang terampil dan terdidik dalam pemanfaatan sumber daya alam yang kaya, hal ini akan menunjukkan status perekonomian mengalami pertumbuhan. Pengembangan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan perubahan di dalam metode produksi. Perkembangan teknologi mempunyai andil dalam membantu peningkatan produktivitas dengan jumlah sumber daya yang terbatas, salah satu perkembangan teknologi yaitu alat pemajak sawah yang digunakan dari tenaga kerja hewan (kerbau) diganti dengan menggunakan mesin pemajak sawah. Pergantian alat yang digunakan sudah merupakan bentuk dari perkembangan tekonoogi yang ada, yang artinya semakin meningkatnya perkembangan teknologi maka akan berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah akumulasi modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat diproduksi yang secara fisik dapat diproduksi kembali. Akumulasi modal merupakan investasi dalam bentuk barang-barang modal yang dapat menaikkan stok modal, output nasional, dan pendapatan nasional. Investasi atau akumulasi modal merupakan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi, disuatu pihak akumulasi modal mencerminkan permintaan efektif, dan disisi lain akumulasi modal dapat menciptakan efisiensi bagi produksi di masa depan. Semakin banyak

para investor menanamkan modal di suatu Negara maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Pengeluaran Pemerintah merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan ekonomi tergantung kepada ukuran, kapasitas pengeluaran, dan penggunaan belanja modal yang efektif pada proses pembangunan. Jika pengeluaran pemerintah meningkatkan atau naik maka kegiatan perekonomian akan meningkat juga. Dari beberapa uraian faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu daerah penulis merasa tertarik membahas beberapa faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dengan judul AnalisisPengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Barat. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian ini ialah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumater Barat? 2. Seberapa besar pengaruh angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat? 3. Seberapa besar pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonnomi di Provinsi Sumatera Barat? 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari Penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis besarnya pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat. 2. Untuk menganalisis besarnya pengaruh angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat. 3. Untuk menganalisis besarnya pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat. Metode yang dibuat dan digunakan juga dapat dijadikan bahan untuk penelitian lebih lanjut di bidang yang berkaitan. Dengan penyesuaian tertentu, metode yang digunakan mungkin dapat juga dimanfaatkan untuk menganalisis penelitian yang berhubungan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas atau menyimpang, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan penelitian Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Pengeluaran Pemerintah, Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Barat. Ruang lingkup yang dibahas dalam proposal ini ialah, seberapa besar pengaruh investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat? seberapa besar pengaruh investasi,angkatan kerja dan pengeluaran pemerintah, terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Barat? seberapa besar pengaruh investasi,angkatan kerja dan pengeluaran

pemerintah, terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat? Adakah pengaruh tidak langsung investasi, angkatan kerja dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat? adakah pengaruh tidak langsung investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah, terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Barat? 1.6 Sistematika Sistematika penulisan ini merupakan gambaran umum mengenai isi dari keseluruhan pembahasan, yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengikuti alur pembahasan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang dari masing-masing variabel bebas yang berkaitan dengan variabel terikat yang akan diteliti. Membahas permasalahan yang dihadapi, ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, tujuan dan manfaat yang akan dilakukan, metodologi penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang teori dasar yang mendasari analisis terdapat kutipan dari buku-buku, website, maupun sumber literatur lainnya yang mendukung penyusunan skripsi ini. Berisi pula teori-teori khusus yang berhubungan dengan judul peneliti kita tersebut. BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang jenis penelitian, data penelitiaan, jenis dari data penelitian, sumber data penelitian, metode pengumpulan data penelitian, penentuan populasi

dan sampel, teknik pengambilan sampel, metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, defenisi operasional variabel, unit analisis, metode analisis, output analisis, teknik pengambilan kesimpulan. BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Bab ini menjabarkan tentang gambaran umum dan perkembangan variabel-variabel penelitian di Provinsi Sumatera Barat. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini mengemukakan temuan empiris dari hasil regresi dan pembahasannya serta menjelaskan implikasi kebijakan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan pada Bab V, selain itu bab ini juga berisi saransaran yang nantinya berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.