BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

DAFTAR TABEL. 1. Deskripsi jagung manis Varietas Bonanza... 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT APLIKASI MAGNESIUM DALAM DOLOMIT PADA TANAH BERKADAR NATRIUM TINGGI

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

PEMBAHASAN Kualitas Pupuk Kompos dengan Penambahan Mikroba Pemacu Tumbuh

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

THE EFFECT OF THE KINDS OF FERTILIZER AND WEED CONTROL TIME ON GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays saccharata)

UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN PEMUPUKAN BOKASHI DAN Crotalaria juncea L.

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Data rata-rata volume aliran permukaan pada berbagai perlakuan mulsa vertikal

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI MIKORIZA DAN ROCK PHOSPHATE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN

TERM OF REFFERENCE (TOR) PENINGKATAN SERAPAN HARA, PENGISIAN TONGKOL, DAN PENCEGAHAN SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil percobaan menujukkan bahwa pemberian sludge limbah tapioka dan pupuk

hasil pengamatan terhadap persentase infeksi mikoriza, setelah

HASIL PERCOBAAN. C N C/N P K Ca Mg ph Cu Zn Mn (%) (%) ppm Kompos 9,5 0,5 18,3 0,5 0,8 0,6 0,2 7,2 41,9 92,4 921,8 Kompos diperkaya

BAB V HASIL PENELITIAN. terganggunya pertumbuhan tanaman. Curah hujan dan hari hujan dari tahun 1995-

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

BAB VI PEMBAHASAN Pengaruh Interaksi antara Jenis Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PYRACLOSTROBIN ROLE IN IMPROVING EFFICIENCY NITROGEN FERTILIZER AND EFFECT ON QUALITY OF YIELD SEEDS CORN (Zea mays L.)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

Jurnal Cendekia Vol 13 No 2 Mei 2015 ISSN RESPON MACAM VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP BEBERAPA DOSIS PUPUK PETROGANIK

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI MIKORIZA DAN ROCK PHOSPHATE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH BENTUK DAN DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) LOKAL MADURA SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.

II. TINJAUAN PUSTAKA. satuan waktu rata-rata selama periode tertentu. Pengukuran laju pengisian biji

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

Aktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ A0 T1 20,75 27,46 38,59 86,80 28,93 T2 12,98 12,99 21,46 47,43 15,81 T3 16,71 18,85 17,90 53,46 17,82

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1.Tinggi Tanaman Adanya penambahan pupuk ke dalam tanah diperoleh pertumbuhan yang baik, salah satunya adalah tinggi tanaman. Rata-rata tinggi tanaman jagung umur 30 dan 50 HST pada pemberian pupuk hayati disajikan pada Tabel 2. Sedangkan hasil pengukuran secara keseluruhan dan hasil analisis sidik ragam disajikan pada Tabel lampiran 1. Hasil analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung pada umur 30 dan 50 HST, bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 2,71. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat tanaman berumur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jagung. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 1, dimana meningkatnya takaran pupuk hayati yang diberikan akan disertai dengan meningkatnya rata-rata tinggi tanaman. Pada dua umur tanaman ini, terlihat bahwa pada dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan nilai tinggi tanaman yang lebih baik yaitu pada umur tanaman 30 HST sebesar 73,83 cm dan umur 50 HST sebesar 141,1 cm. Tabel 2. Rataan Tinggi Tanaman Rataan Tinggi Tanaman (cm) 30 HST 50 HST P0 54,17 a 113,6 a P1 64,27 ab 127,7 ab P2 69,17 b 135,17 b P3 73,83 b 141,1 b BNT 5% 11,7 14,5

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap tinggi tanaman jagung. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 150,00 100,00 50,00 0,00 P0 P1 P2 P3 14 HST 50 HST Gambar 1. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung hibrida (cm) selama pengamatan. 2.Jumlah Daun Tanaman Rata-rata jumlah daun tanaman jagung umur 30 dan 50 HST pada pemberian pupuk hayati disajikan pada Tabel 3. Sedangkan hasil pengukuran secara keseluruhan dan hasil analisis sidik ragam disajikan pada Tabel lampiran 1. Hasil analisis sidik ragam jumlah daun tanaman jagung pada umur 30 dan 50 HST, bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 2,71. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat tanaman berumur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 2, dimana meningkatnya takaran pupuk hayati yang diberikan akan disertai dengan meningkatnya rata-rata jumlah daun tanaman jagung. Pada dua umur tanaman ini, terlihat bahwa pada dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan nilai jumlah daun tanaman yang lebih baik yaitu pada umur tanaman 30 HST sebanyak 7,83 helai dan umur 50 HST sebanyak 8,67 helai.

Tabel 3. Rataan Jumlah Daun Rataan Jumlah Daun (Helai) 30 HST 50 HST P0 5,67a 7,17a P1 6,83b 8,00b P2 7,33b 8,47b P3 7,83b 8,67b BNT 5% 1,0 0,81 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap jumlah dauni tanaman jagung. Rataan Jumlah Daun (Helai) 10,00 5,00 0,00 P0 P1 P2 P3 14 HST 50 HST Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai) selama pengamatan. 3.Panjang Daun Tanaman Hasil analisis sidik ragam panjang daun tanaman jagung pada umur 30 dan 50 HST, bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 2,71. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat tanaman berumur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap panjang daun tanaman jagung. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 3, dimana meningkatnya takaran pupuk hayati yang diberikan akan disertai dengan meningkatnya rata-rata panjang daun tanaman jagung. Pada dua umur tanaman ini, terlihat bahwa pada dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan nilai panjang daun tanaman yang lebih baik yaitu pada umur tanaman 30 HST sebesar 57,00 cm dan umur 50 HST sebesar 80,00 cm.

Tabel 4. Rataan Panjang Daun Rataan Panjang Daun (cm) 30 HST 50 HST P0 45,00a 62,33a P1 48,00a 72,2 ab P2 52,00ab 74,67 b P3 57,00 b 80,00 b BNT 5% 7,0 10,6 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap panjang daun tanaman jagung. Rataan Panjang Daun (cm) 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 P0 P1 P2 P3 14 HST 50 HST Gambar 3. Rata-rata pertumbuhan panjang daun tanaman jagung hibrida (cm) selama pengamatan. 4.Panjang Tongkol Jagung Hasil analisis sidik ragam panjang tongkol jagung, bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 2,71. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol jagung. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 4, dimana meningkatnya takaran pupuk hayati yang diberikan akan disertai dengan meningkatnya rata-rata panjang tongkol tanaman

jagung. Terlihat bahwa pada dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan nilai panjang tongkol jagung yang lebih baik yaitu sebesar 24.47 cm. Tabel 5. Rataan Panjang Tongkol Rataan Panjang Tongkol (cm) P0 15,87 a P1 16,60 a P2 15,80 a P3 24,47 b BNT 5% 3,29 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap panjang tongkol jagung. Rataan Panjang Tongkol 50 0 Gambar 3. Rata-rata pertumbuhan panjang tongkol jagung hibrida (cm). 4.2 Pembahasan 1.Tinggi Tanaman Dosis pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Pada umur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati menghasilkan nilai lebih tinggi dibandingkan

dengan kontrol (tanpa pupuk hayati). Dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan hasil yang berbeda terhadap tinggi tanaman, namun tidak berbeda nyata pada dosis 30 kg/ha. Kedua dosis pupuk hayati tersebut tidak memberikan pengaruh berbeda tetapi nilai rata-rata tinggi tanaman tertinggi ada pada dosis 50 kg/ha. Mesikipun pada umur 30 HST peningkatan tinggi tanaman jagung tidak terlalu begitu menyolok, namun pertumbuhan tinggi tanaman masih relatif seragam. Pada umur 50 HST pengaruh pupuk hayati sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman. Pernyataan ini bisa dilihat pada Gambar 1 dimana terdapat perbedaan tinggi tanaman umur 30 dan 50 HST pada setiap dosis pupuk hayati. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aditya Eka Ramanta (2008) tentang Pengaruh Efektivitas Pupuk Hayati Petrobio Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Hibrida (Zea mays L) Var. BISI-16, yang menyimpulkan bahwa pemupukan anorganik dan pupuk hayati berpengaruh nyata pada komponen pertumbuhan yang meliputi: tinggi tanaman, luas daun, bobot kering total tanaman, laju pertumbuhan tanaman, dan indeks luas daun. Menurut Moelyohadi, dkk (2012) mikoriza merupakan jenis pupuk hayati yang tepat untuk mendukung ketersediaan unsur hara yang optimum untuk mendukung produksi tanaman jagung pada lahan kering marginal. Hal ini didukung data bahwa peranan mikoriza bagi tanaman inangnya adalah memperbesar areal serapan bulubulu akar melalui pembentukan miselium di sekeliling akar. Akibat perluasan area jelajah akar melalui bantuan miselium mikoriza sehingga lebih banyak unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman inang dibandingkan dengan tanaman lain yang tidak bersimbiosis dengan mikoriza. 2.Jumlah Daun Tanaman Dosis pupuk hayati sangat berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung. Pada umur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati menghasilkan nilai yang tinggi dibandingkan dengan kontrol (tanpa pupuk hayati). Namun dosis pupuk hayati

50 kg/ha tidak berbeda nyata pada dosis 30 dan 15 kg/ha. Ketiga dosis pupuk hayati tersebut tidak memberikan pengaruh berbeda tetapi nilai rata-rata jumlah daun tanaman tertinggi ada pada dosis 50 kg/ha. Penelitian Nugraha (2007) tentang Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (BioFertilizer) dan Pupuk Anorganik terhadap pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung menunjukkan bahwa pemberian pupuk anorganik dosis standar + 100 % pupuk hayati ternyata mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Hal ini terlihat pada parameter pertumbuhan jumlah daun, luas daun, tinggi tanaman, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya keberadaan mikroorganisme akibat adanya penambahan pupuk hayati ke tanah yang lebih banyak sehingga mampu mempercepat proses dekomposisi bahan organik yang nantinya dimanfaatkan oleh tanaman. 1. Panjang Daun Tanaman Dosis pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap panjang daun tanaman jagung. Pada umur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati menghasilkan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (tanpa pupuk hayati). Pada umur 30 HST dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan hasil yang berbeda terhadap panjang daun tanaman dari kedua dosis 15 dan 30 kg/ha. Namun pada umur 50 HST dosis pupuk hayati tidak berbeda dengan dosis 50 kg/ha. Mesikipun pada umur 30 HST peningkatan tinggi tanaman jagung tidak terlalu begitu menyolok, namun pertumbuhan tinggi tanaman masih relatif seragam. Pada umur 50 HST pengaruh pupuk hayati nyata meningkatkan panjang daun tanaman. Hasil penelitian sebelumnya oleh Moelyohadi, dkk (2012) tentang Pemanfaatan Berbagai Jenis Pupuk Hayati pada Budidaya Tanaman Jagung(Zea mays. L) Efisien Hara di Lahan Kering Marginal, menyimpulkan bahwa pupuk hayati mikoriza memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung di lahan kering marginal.

Menurut Widiastuti (Moelyohadi dkk, 2012) Beberapa efek positif yang diperoleh tanaman inang akibat bersimbiosis dengan mikoriza, yaitu antara lain terjadinya Peningkatan laju fotosintesis dan toleransi fotosintat ke akar, produksi hormon seperti IAA, sitokinin, auksin dan giberelin, dan eksudasi asam-asam organik dari akar serta permeabilitas membran terhadap lintasan hara dan Mempercepat fase fisiologis definitif, sehingga waktu berbunga dan panen dipercepat serta meningkatkan daya survival tanaman pada awal pertanaman. 2. Panjang Tongkol Jagung Dosis pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol tanaman jagung. Pada umur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati menghasilkan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (tanpa pupuk hayati). Dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan hasil yang berbeda terhadap panjang tongkol tanaman jagung dari dosis 15 dan 30 kg/ha. Kedua dosis pupuk hayati tersebut tidak memberikan pengaruh berbeda dari perlakuan kontrol. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ramanta (2008) tentang Pengaruh Efektivitas Pupuk Hayati Petrobio Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Hibrida (Zea mays L) Var. BISI-16 yang menyimpulkan bahwa Pemupukan anorganik dan pupuk hayati juga berpengaruh nyata pada komponen hasil yang meliputi : panjang tongkol, diameter tongkol, bobot kering tongkol tanpa klobot, bobot kering pipilan, dan indeks panen. Namun tidak nyata pada komponen bobot 100 biji. Pengunaan pupuk hayati dapat mengefektifkan penggunaan pupuk anorganik pada budidaya tanaman jagung. Menurut hasil penelitian dari Moelyohadi, dkk (2012) tentang Pemanfaatan Berbagai Jenis Pupuk Hayati pada Budidaya Tanaman Jagung(Zea mays. L) Efisien Hara di Lahan Kering Marginal yaitu Tingginya tingkat pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan dari interaksi perlakuan ini, dikarenakan interaksi tersebut merupakan kombinasi perlakuan yang tepat, dimana pemberian pupuk mikoriza

mampu menyuplai ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang bagi pertumbuhan tanaman jagung pada lahan kering marginal dan disamping itu juga pemberian pupuk mikoriza memberi efek positif yang dapat mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman.