V. PROFIL LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN


IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan

KONDISI UMUM BANJARMASIN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PENELITIAN. A. Profile Singkat Pulau Kijang Kecamatan Reteh

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu. yang meliputi wilayah Rengat dan Tembilahan di sebelah Hilir.

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Magelang secara Geografis terletak pada posisi Lintang

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

PENDAHULUAN Latar Belakang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

DAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi


BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

Profil Kabupaten Aceh Singkil

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

Katalog BPS

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kotanya adalah Tembilahan dengan luas wilayah ,97 km² yang terdiri dari luas

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia No. 49) Kabupaten Indragiri Hilir dengan ibu kota tembilahan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis daerah ini berada pada 0º36' LU, 1º07' LS dan antara 102º32' dan

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU


BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satu periode, yaitu data Program

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

III. KEADAAN UMUM LOKASI

PENENTUAN LOKASI BALAI BENIH KEPITING BAKAU DI KABUPETAN INDRAGIRI HILIR. oleh:

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik. A. Kondsi Geografis

Transkripsi:

V. PROFIL LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Geofisik Kecamatan Tanah Merah Kecamatan Tanah Merah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir yang memiliki 10 desa dengan luas wilayah 721,56 km 2. Jarak Kecamatan Tanah Merah ke Kabupaten Indragiri Hilir sekitar 53 Km. Secara Geografis daerah ini terletak pada posisi 103 o 12 46,85 BT 103 o 31 57,39 BT dan 0 o 21 46,85 BT 0 o 36 2,64 BT dengan batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Kecamatan Kuala Indragiri. - Sebelah Selatan dengan Kecamatan Reteh. - Sebelah Timur dengan Kabupaten Kepulauan Riau. - Sebelah Barat dengan Kecamatan Enok. Keadaan alam sebagian besar terdiri atas tanah gambut dan tanah endapan sungai yang dialiri oleh sungai-sungai dan parit-parit yang sekaligus merupakan sarana lalu lintas utama bagi penduduk. Transportasi yang dominan adalah transportasi air, yaitu melalui sungai-sungai dan parit-parit sebagai penghubung antar desa, antar kecamatan dan Ibukota Kabupaten serta mempunyai nilai ekonomis penting dalam roda perekonomian maupun pemerintahan. Secara topografi, tinggi pusat pemerintah wilayah Kecamatan Tanah Merah dari permukaan laut adalah 1 4 meter. Terdapat banyaknya tumbuhtumbuhan di tepi-tepi sungai dan muara parit-parit seperti pohan nipah. Wilayah Kecamatan Tanah Merah merupakan daerah berhutan rawa-rawa dan beriklim tropis yang dipengaruhi oleh musim kemarau dan musim hujan. Kedua musim ini sangat dominan pengaruhnya kepada kehidupan masyarakat. Pada musim kemarau panjang kegiatan para petani agak menurun, disamping timbulnya beberapa penyakit, sedangkan pada musim penghujan selain menyuburkan tanah pertanian juga air hujan merupakan kebutuhan pokok masyarakat sebagai sumber air bersih. Jumlah hari hujan yang tertinggi pada Bulan Oktober 2005 yaitu 13 hari, sedangkan angka yang terendah pada Bulan Mei 2005 yaitu satu hari (Tanah Merah Dalam Angka 2005).

5.2. Pemanfaatan Lahan Berdasarkan jenis tanahnya, lahan yang ada di kawasan pesisir terdiri dari jenis organosol dan gley humus dari bahan induk aluvial dan bersifat hidromorf yang sering disebut tanah gambut. Jenis tanah ini berasal dari akumulasi humus hutan yang melapuk pada permukaan tanah, sedangkan berdasarkan tekstur tanahnya termasuk dalam klasifikasi tekstur halus (liat). Pemanfaatan lahan di Kecamatan Tanah Merah pada tahun 2005 seperti terdapat pada Tabel 2 yang didominasi oleh hutan negara mencapai 33.294 ha (46,14%) dan perkebunan 26.398.5 ha (36,59%). Sebagian besar lahan perkebunan daerah ini merupakan tanaman kelapa dalam dan kelapa hibrida serta merupakan mata pencaharian utama masyarakat di daerah ini. Tabel 2. Luas Areal Pemanfaatan Lahan di Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2005 No. Pemanfaatan Lahan Luas Areal Ha % 1. Luas Tanah Sawah - Sawah pasang surut 150,00 0,21 2. Luas Lahan Kering - Pekarangan 1.228,00 1,70 - Tegalan/kebun 1.082,00 1,50 - Hutan negara 33.294,00 46,14 - Perkebunan 26.398,50 36,59 - Lain-lain 9.639,00 13,36 Lahan Lainnya - Rawa-rawa 85,00 0,12 - Tambak 279,50 0,39 3. Jumlah 72.156,00 100,00 Sumber : Kecamatan Tanah Merah dalam Angka Tahun 2005 Pemanfaatan lahan di Kabupaten Indragiri Hilir tercermin dari penggunaan lahan di kawasan tersebut yang pada umumnya didominasi oleh perkebunan kelapa, sedangkan untuk kawasan pantainya didominasi oleh hutan mangrove yang membujur di sepanjang pantai. Lahan potensial untuk pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Indragiri Hilir tersedia sekitar 31.600 ha, dimana 18.600 ha diantaranya terdapat pada lahan kritis bekas perkebunan kelapa rakyat, dan 13.000 ha merupakan areal hutan

mangrove. Data mengenai lahan potensial pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Indragiri Hilir disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Lahan Potensial Pengembangan Budidaya Tambak di Kabupaten Indragiri Hilir. No. Kecamatan Luas Lahan Potensial (ha) Areal Hutan Mangrove Areal Lahan Kritis 1. Tanah Merah 1.000 8.800 2. Mandah 2.150 1.600 3. Kateman 2.100 2.500 Reteh 3.000 2.200 5. Kuala Indragiri 3.500 2.200 6. Enok 200 600 7. Pulau Burung 800 450 8. Gaung 250 250 Jumlah 13.000 18.600 Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Inhil Tahun 2003 Potensi lahan kritis yang terdapat di Kecamatan Tanah Merah merupakan yang terluas dibandingkan dengan kecamatan lainnya yaitu mencapai 8.800 ha. Sampai dengan tahun 2005, telah dimanfaatkan seluas 279 ha untuk usaha perikanan tambak oleh masyarakat yang terdapat di 6 desa yaitu Desa Tanjung Baru, Tanjung Pasir, Kuala Enok, Selat Nama, Tekulai Hilir dan Tanah Merah. Luas lahan tambak di Desa Tanjung Baru yang sudah diolah seluas 76 ha dan di Desa Tanjung Pasir seluas 92 ha. Produksi di bidang perikanan meliputi perikanan tangkap dan perikanan budidaya (tambak). Budidaya tambak di beberapa desa cukup berkembang dimana sebagian besar memanfaatkan lahan kritis bekas perkebunan kelapa rakyat yang terlantar dan tidak produktif lagi. Pengembangan budidaya air payau (tambak) di Kabupaten Indragiri Hilir, mendapat respon positif sebagian besar masyarakat. Secara bertahap merubah mata pencaharian yang sebelumnya sebagai petani kebun atau pun nelayan menjadi pembudidaya tambak. Perkembangan budidaya tambak di Kecamatan Tanah Merah cukup menggembirakan dan merupakan usaha masyarakat lokal yang dikelola secara tradisional dan semi intensif.

5.3. Kondisi Demografi Kecamatan Tanah Merah Penduduk Kecamatan Tanah Merah tahun 2005, tercatat sebanyak 3013 jiwa dengan sex ratio 108,07 dengan kepadatan penduduk sebanyak 47 jiwa per kilometer persegi. Penduduk laki-laki berjumlah 17.666 jiwa dan perempuan 16.347 jiwa. Dengan demikian Kecamatan Tanah Merah masih dapat dikategorikan sebagai daerah yang penduduknya masih jarang. Tabel 4 menyajikan data jumlah penduduk dan sex ratio penduduk di Kecamatan Tanah Merah. Tabel Jumlah Penduduk dan Sex Ratio Penduduk dalam Kecamatan Tanah Merah Tahun 2005 No. Desa/ Banyaknya Penduduk (jiwa) Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio 1. 2. 3. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Sungai Nyiur Selat Nama Kuala Enok Sungai Laut Tanjung Pasir Tanah Merah Tanjung Baru Tekulai Hulu Tekulai Hilir Tekulai Bugis 806 213 3.344 1.455 1.771 7.614 1.181 336 622 324 665 181 2.771 1.297 1.671 7.384 1.060 330 669 319 1.471 394 6.115 2.752 3.442 1998 2.241 666 1.291 643 121 118 121 112 106 103 111 102 93 101 JUMLAH 17.666 16.347 3013 1.088 Sumber : Kecamatan Tanah Merah Dalam Angka Tahun 2005 Pemukiman penduduk menyebar dan membentuk suatu kelompok pada beberapa bagian. Pembentukan kelompok pemukiman pada umumnya mengikuti aliran sungai dan muara-muara sungai serta di kuala parit. 5. Kondisi Sosial Kecamatan Tanah Merah 5.1. Pendidikan Sarana pendidikan di Kecamatan Tanah Merah sampai dengan tahun 2006 secara kuantitas sudah cukup banyak. Hal ini dibuktikan dari jumlah sekolah di masing-masing tingkatan. Data mengenai jumlah sekolah, jumlah murid dan jumlah guru pada tingkat sekolah disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru pada Tingkat Sekolah di Kecamatan Tanah Merah Rasio Jumlah Murid Jumlah Murid Jumlah Guru No. Tingkat Sekolah Sekolah terhadap (Jiwa) (Jiwa) (Unit) Guru 1. 2. 3. 5. 6. Sekolah Dasar (SD) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Sekolah Menengah Umum (SMU) Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Tsanawiyah Madrasah Aliyah 21 6 1 3 4 2 3.713 1.017 652 695 332 144 208 90 27 28 46 29 17,85 11,30 24,15 24,82 7,22 4,96 Jumlah 37 6.553 428 90,30 Sumber : Indragiri Hilir Dalam Angka Tahun 2006 Tabel 5 memberikan informasi bahwa rasio murid terhadap guru pada tingkat SD sebesar 17,85, SLTP sebesar 11,30, SMU sebesar 24,15. Pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah rasio murid terhadap guru sebesar 24,82, Madrasah Tsanawiyah 7,22 serta Madrasah Aliyah sebesar 4,96. Persentase jumlah penduduk yang telah mengikuti pendidikan formal di Kecamatan Tanah Merah tercermin dari jumlah penduduk yang mengikuti pendidikan di Kabupaten Indragiri Hilir baru mencapai 8,56%, dengan proporsi terbesar berada pada tingkatan Sekolah Dasar. Angka ini menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti pendidikan atau bersekolah, terutama masyarakat Suku Laut yang sebagian besar anak-anaknya tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali, meski pun begitu terdapat beberapa orang yang telah melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. 5.2. Kesehatan Pembangunan pelayanan kesehatan yang berkualitas ditujukan untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup masyarakat, sehingga mencapai kualitas hidup dan sumberdaya manusia yang prima. Penunjang aspek kesehatan masyarakat di Kecamata Tanah Merah telah memiliki berbagai sarana kesehatan. Pada tahun 2005 terdapat 2 buah puskesmas, 1 buah puskesmas RI, 10 buah puskesdes dan 5 buah puskesmas pembantu, sedangkan jumlah para medis sebanyak 27 orang yang terdiri dari 2 dokter umum, 1 dokter gigi, 5 bidan dan 19

perawat. Tabel 6 menampilkan data jenis dan jumlah sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Tanah Merah. Tabel 6. Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan yang Terdapat di Kecamatan Tanah Merah No. Jenis Jumlah (Buah) 1. Puskesmas 2. Puskesmas RI (Rawat Inap) 3. Puskesdes Pustu (Puskesmas Pembantu) Sumber: Tanah Merah Dalam Angka 2005 2 1 10 5 5.3. Agama Secara domografis, masyarakat Kecamatan Tanah Merah adalah masyarakat yang sangat intens dengan nuansa cultural religius islami, bahkan sampai pada tingkat fanatisme. Islam adalah agama mayoritas masyarakat Kecamatan Tanah Merah, tanpa menafikan keberadaan agama minoritas lainnya. Penduduk Kecamatan Tanah Merah mayoritas adalah pemeluk Agama Islam (sekitar 96,11%) sisanya adalah Agama Kristen dan Budha. Rumah Ibadah di daerah ini terdiri atas masjid sebanyak 22 buah dan surau/musholla 17 buah yang tersebar pada 10 desa. 5.5. Kondisi Perekonomian Kecamatan Tanah Merah Masyarakat Kecamatan Tanah Merah sebagian besar mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian yang dalam arti luas, mata pencaharian penduduk di sini berkaitan erat dengan lingkungan fisik daerah yang dikelilingi oleh sungai dan terletak di tepi pantai. Kondisi semacam ini merupakan hal yang wajar jika penduduk setempat menjadikan sungai dan laut sebagai sumber mata pencaharian dan sarana transportasi. Tingkat pendapatan masyarakat Kecamatan Tanah Merah tercermin dari pendapatan per kapita Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2006, yang secara nominal atas dasar harga konstan sekitar Rp5.023.440,89 juta. Lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar dalam memberikan penghasilan kepada

masyarakat yaitu pertanian dalam arti luas, industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, serta jasa-jasa. Sebagian besar masyarakat masih sangat tergantung pada pendapatan dari usaha perkebunan yang terlihat dari luasnya lahan perkebunan mencapai 26.398,50 ha (36,59%) dari luas wilayah Kecamatan Tanah Merah. Oleh karena itu dengan merosotnya harga produksi perkebunan, khususnya kelapa sangat dirasakan pengaruhnya terhadap perkembangan wilayah tersebut, terutama dalam kaitannya dengan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Angka PDRB Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2003-2006 atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha terjadi kenaikan. Dari Rp65045,18 juta pada tahun 2005 meningkat menjadi Rp5.023.440,89 juta pada tahun 2006, yang berarti besarnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2006 sebesar 7,94 %. Tabel 7 menunjukkan PDRB Kabupaten Indragiri Hilir atas dasar harga konstan menurut sektor tahun 2003-2006 dan diilustrasikan pada Gambar 5. Distribusi persentase PDRB Menurut Sektor tahun 2003-2006 ditunjukkan pada Tabel 8 dan diilustrasikan pada Gambar 6, serta laju PDRB diilustrasikan pada Gambar 7. Tabel 7. PDRB Kabupaten Indragiri Hilir Atas Dasar Harga Konstan Menurut Sektor Tahun 2003-2006 No. 1. 2. 3. 5. 6. 7. 8. 9. Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Tahun (dalam Juta) 2003 2004 2005 2006 2.032.037.15 2.170.468,00 2.307.155,69 2.446.624,56 25.097,28 659.068,84 3.950,59 166.547,01 583.823,34 119.512,08 62.146,18 383.708,05 27.758,31 720.121,46 132,88 176.444,53 632.664,71 129.739,15 67.949,35 418.994,52 29.257,62 770.523,33 296,24 187.433,16 698.386,40 138.801,01 75.088,98 443.102,74 31.586,11 839.968,38 499,89 203.080,25 775.462,77 150.624,04 85.195,25 486.399,64 Jumlah 035.890,53 348.272,91 65045,18 5.023.440,89 Sumber : Indragiri Hilir Dalam Angka Tahun 2006

2500000 2000000 PDRB 1500000 1000000 500000 2003 2004 2005 2006 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tahun Gambar 5. PDRB Kabupaten Indragiri Hilir Atas Dasar Harga Konstan Menurut Sektor Tahun 2003-2006 Tabel 8. Distribusi persentase PDRB Kabupaten Indragiri Hilir Atas Dasar Harga Konstan Menurut Sektor tahun 2003-2006 No. 1. 2. 3. 5. 6. 7. 8. 9. Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Tahun 2003 2004 2005 2006 50,35 0,62 16,33 0,10 4,13 14,47 2,96 1,53 9,51 49,92 0,62 16,56 0,10 4,06 14,55 2,98 1,56 9,63 49,57 0,63 16,56 0,09 4,03 15,01 2,98 1,61 9,52 48,70 0,63 16,72 0,09 4,04 15,44 3,00 1,70 9,68 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Indragiri Hilir Dalam Angka Tahun 2006 1 15,44% 1,7% 3,00% 9,68% 48,7% 2 3 4 5 4,04% 0,09% 16,72% 0,63% 6 7 8 9 Gambar 6. Distribusi persentase PDRB Kabupaten Indragiri Hilir Atas Dasar Harga Konstan Menurut Sektor tahun 2006

Tahun 5200000 5.023.340,89 Laju PDRB (Rp) 5000000 4800000 4600000 4400000 4200000 348.172,91 653.945,18 Tahun 4000000 1 2 3 2004 2005 2006 Gambar 7. Laju PDRB Kabupaten Indragiri Hilir Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2004-2006