AMANDEMEN I UUK KELUARGA BESAR MAHASISWA STT-PLN

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER PEMBUKAAN

UNDANG UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2011 MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Pasal 2

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

RANCANGAN ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014

UNDANG-UNDANG NEGARA BAGIAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PEMBUKAAN BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

MAJELIS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

Daftar Isi. Ketetapan SK Rektor. 2. Konstitusi Penjalas... 13

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNDANG UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA MUQADDIMAH

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM

prodinya masing-masing. ANGGARAN RUMAH TANGGA REPUBLIK MAHASISWA TELKOM APPLIED SCIENCE SCHOOL 3. Dipilih sebagai : Applied Science School, dan

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEWAN MAHASISWA

FAKULTAS TEKNIK DEWAN MAHASISWA FAKULTAS

PASAL 1 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGA KEMA TEL-U

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridho dari Allah SWT, Sidang Istimewa KM- POLSRI setelah :

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I KETENTUAN UMUM

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

RANCANGAN ANGGARAN DASAR ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEMBUKAAN

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

DAFTAR ISI. 1 Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. 2 2 UUD REMA UPI

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI

K O N S T I T U S I KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

UNDANG-UNDANG MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR 001/UU/MPM POLBAN/IX/2016

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

ANGGARAN DASAR DEWAN MAHASISWA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA PEMBUKAAN

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI PEMBUKAAN

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 01/BPM FIK UI/I/2016 TENTANG

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP. Nomor: 003/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 06/TAP/BPM FMIPA UI/III/13.

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

Anggaran Rumah Tangg a Keluarga Mahasiswa Politeknik Keuang an Negara STAN ART KM PKN STAN

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2015/2016

DRAFT PERATURAN KELEMBAGAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

AD-ART KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS BAKRIE

PERATURAN TATA TERTIB SENAT MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04/UU/BPM FEB UI/XII/2015 TENTANG

Transkripsi:

AMANDEMEN I UUK KELUARGA BESAR MAHASISWA STT-PLN Tempat : Auditorium Lt.12, Ruang 401 & 402A, Ruang 1011 Kampus STT-PLN Tanggal : 16,17,18, dan 24 Juni 2016 UNDANG-UNDANG KEORGANISASIAN KELUARGA BESAR MAHASISWA SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN MUKADIMAH Segala Puji dan Syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga pelaksanaan demokrasi berserikat dan bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dapat terlaksana sesuai peran dan hakikat mahasiswa. Dan rasa terimakasih yang mendalam pada para pahlawan yang telah membawa kemerdekaan bangsa Indonesia menuju kebebasan berfikir, berpendapat dan berserikat. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Indonesia merupakan karunia yang sangat besar bagi bangsa dan negara, sehingga mahasiswa sebagai pemuda - pemudi yang memiliki sifat mandiri, profesional, bertanggung jawab, demokratis dan proaktif yang didasari jiwa ketuhanan, pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila serta Tri Dharma perguruan tinggi membentuk suatu wadah yang bergerak atas kekeluargaan, keilmuan, keterbukaan, independen, gotong royong dan kemajuan bangsa. Demi terwujudnya Keluarga Besar Mahasiswa yang tertib, teratur dan memiliki aturan yang mengikat. Maka dibentuk Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN yang menjunjung tinggi Undang- Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN, serta memberikan dharma bakti pada masyarakat, bangsa dan negara dalam pelaksanaannya. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ialah wadah yang menaungi seluruh aktivitas kemahasiswaan dalam lingkup institusi pendidikan STT-PLN. Pasal 2 Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dibentuk pada bulan Januari 2009 untuk jangka waktu yang tidak ditetapkan. Pasal 3 Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berkedudukan di kampus Sekolah Tinggi Teknik - PLN Jakarta. Pasal 4 Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN bersifat kekeluargaan, mandiri, demokratis, profesional dan proaktif diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa STT-PLN. Pasal 5 Kedaulatan tertinggi Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berada di tangan mahasiswa dan diwakilkan sepenuhnya oleh Legislatif Mahasiswa serta dilaksanakan sepenuhnya oleh Eksekutif Mahasiswa STT-PLN. Pasal 6 Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terdiri dari Organisasi kemahasiswaan STT-PLN, Badan Otonomi, dan Himpunan Daerah. Pasal 7 Organisasi Kemahasiswaan terdiri atas Legislatif Mahasiswa STT-PLN, Eksekutif Mahasiswa STT- PLN dan Yudikatif Mahasiswa STT-PLN.

Pasal 8 Landasan Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 9 VISI Mewujudkan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN sebagai wadah yang mandiri, profesional, proaktif, dinamis, yang didasari jiwa Ketuhanan Yang Maha Esa dan pengamalan Pancasila serta Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga mendukung di bidang akademik dan pengembangan non akademik dalam rangka berkontribusi nyata kepada almamater, bangsa, dan negara. Pasal 10 MISI (1) Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi segenap mahasiswa. (2) Membina kebersamaan dan kekeluargaan diantara seluruh mahasiswa dengan dilandasi sikap keterbukaan, kemitraan serta menjunjung semangat solidaritas teknik. (3) Membentuk mahasiswa yang memiliki sikap kecendekiawan dan integritas pribadi dengan dilandasi kebenaran dan keadilan. (4) Membangun sikap kepemimpinan, keorganisasian, dan kemampuan manajerial bagi seluruh mahasiswa. (5) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi di dalam Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dengan mempertimbangkan aspirasi demi pemberdayaan mahasiswa. (6) Menumbuh kembangkan rasa peka dan peduli terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan. (7) Meningkatkan potensi penalaran, minat, bakat, dan kegemaran mahasiswa. (8) Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, seni dan budaya mahasiswa. (9) Mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang inovatif serta profesionalisme mahasiswa bagi kesejahteraan masa depan almamater, bangsa, dan negara. BAB II LEGISLATIF MAHASISWA STT-PLN Pasal 11 Legislatif Mahasiswa STT-PLN (1) Legislatif Mahasiswa terdiri dari Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dan Legislatif Mahasiswa Jurusan. (2) Legislatif Mahasiswa STT-PLN wajib menjunjung tinggi Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dan Garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. Pasal 12 Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN (1) Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN adalah lembaga tinggi yang memiliki kekuasaan legislatif. (2) Dewan Perwakilan Mahasiswa bersifat representatif kepada mahasiswa STT-PLN. (3) Setiap Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa bertanggung jawab kepada seluruh mahasiswa STT-PLN, terkhusus kepada daerah asal pilih. (4) Dewan Perwakilan Mahasiswa bersidang sedikitnya sekali dalam 1 (satu) periode. (5) Ketentuan lebih lanjut Dewan Perwakilan Mahasiswa diatur dalam Undang-Undang. Pasal 13 Tugas Dewan Perwakilan Mahasiswa (1) Melakukan penjaringan aspirasi, dan disampaikan kepada pihak terkait (Presiden Mahasiswa dan/atau kampus). (2) Melakukan kontrol terhadap kinerja Badan Eksekutif (3) Melakukan penjaringan dan uji kelayakan kandidat Anggota Mahkamah (4) Melakukan penjaringan dan uji kelayakan Anggota Komisi Pemilihan Umum.

(5) Menyelenggarakan Kongres Mahasiswa STT-PLN. (6) Memberikan laporan keaktifan kinerja kepada mahasiwa melalui forum mahasiswa daerah asal. Pasal 14 Wewenang Dewan Perwakilan Mahasiswa (1) Dewan Perwakilan Mahasiswa memiliki kekuasaan membentuk Undang-Undang. (2) Mengenai Rancangan Undang-Undang yang diajukan oleh Presiden Mahasiswa atau Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa yang tidak mendapat persetujuan bersama, Rancangan Undang- Undang yang diajukan tidak dapat diajukan kembali dalam persidangan Dewan Perwakilan Mahasiswa pada periode tersebut. (3) Mengesahkan Rancangan Undang-Undang menjadi Undang-Undang melalui persetujuan bersama Presiden (4) Mengajukan kasus kepada Mahkamah Mahasiswa dan segera melaksanakan Kongres Mahasiswa STT-PLN untuk pemberhentian terhadap Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden (5) Memberikan usulan-usulan kepada Presiden Mahasiswa dan/atau Kampus STT-PLN dengan memperhatikan aspirasi Mahasiswa STT-PLN. Pasal 15 Fungsi dan Hak Dewan Perwakilan Mahasiswa (1) Dewan Perwakilan Mahasiswa memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. (2) Dalam melaksanakan fungsinya, Setiap Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa memiliki hak interpelasi, hak angket, hak melaksanakan rapat dengar pendapat, dan hak menyatakan pendapat. Pasal 16 Mekanisme Jatuhnya Memorandum (1) Memorandum I dijatuhkan apabila Presiden Mahasiswa diduga menyimpang Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN, Ketetapan Kongres Mahasiswa, dan Undang-Undang. (2) Apabila dalam 1 (satu) bulan tidak ditanggapi atau respon yang diberikan tidak memenuhi harapan, maka Dewan Perwakilan Mahasiswa dapat menjatuhkan Memorandum II. (3) Apabila dalam jangka waktu 2 (dua) minggu setelah Memorandum II jatuh tidak ditanggapi atau tidak memenuhi harapan, maka Dewan Perwakilan Mahasiswa mengajukan kasus kepada Mahkamah (4) Setelah menerima hasil keputusan Mahkamah Mahasiswa dan dinyatakan bersalah, maka Dewan Perwakilan Mahasiswa segera melaksanakan Kongres Mahasiswa STT-PLN untuk pemberhentian terhadap Presiden Mahasiwa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari termasuk hari libur. Pasal 17 Dalam menjalankan tugasnya Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa dibantu kelengkapan kerja yang dapat berupa staf, staf ahli, badan pekerja dan lain-lain yang keberadaannya merupakan kewenangan Dewan Perwakilan Pasal 18 Keanggotaan Dewan Perwakilan Mahasiswa (1) Calon Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa dipilih dari mahasiwa jurusan asal melalui Pemilihan Umum Raya. (2) Susunan dan Kedudukan diatur dalam Undang-Undang. (3) Syarat dan kriteria calon Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa diatur dalam Undang- Undang. (4) Masa jabatan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa dalam 1 (satu) periode berlangsung selama 1 (satu) tahun dan berakhir bersamaan dengan diresmikannya Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa yang baru.

(5) Keanggotaan Dewan Perwakilan Mahasiswa berakhir apabila: a. Meninggal dunia. b. Drop out. c. Mengundurkan diri. d. Mengalami mekanisme pergantian Anggota yang diatur dalam Undang-Undang. e. Periode jabatan berakhir. (6) Apabila Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Mahasiswa, maka segera dilaksanakan Kongres Mahasiswa Tingkat Jurusan untuk melakukan mekanisme pergantian Anggota dan lebih lanjut diatur dalam Undang-Undang. Pasal 19 Legislatif Mahasiswa Jurusan (1) Legislatif Mahasiswa Jurusan ialah Organisasi Mahasiswa yang merupakan perwakilan dari Forum Komunikasi Mahasiswa Jurusan. (2) Legislatif Mahasiswa Jurusan berhak mengatur rumah tangganya sendiri. Pasal 20 Tugas Legislatif Mahasiswa Jurusan (1) Menyusun dan menetapkan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Legislatif Mahasiswa Jurusan dan Himpunan Mahasiswa Jurusan. (2) Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan. (3) Melakukan penjaringan aspirasi mahasiswa jurusan, dan disampaikan kepada pihak terkait (Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan dan/atau Ketua Jurusan). (4) Legislatif Mahasiswa Jurusan berkoordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa dalam menjalankan fungsi kontrol terhadap Himpunan Mahasiswa Jurusan. (5) Mengangkat dan memberhentikan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan melalui Kongres Mahasiswa tingkat Jurusan. (6) Meminta pertanggungjawaban Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan melalui Kongres Mahasiswa Tingkat Jurusan. (7) Membentuk kelengkapan pemilihan umum jurusan. Pasal 21 Wewenang Legislatif Mahasiswa Jurusan (1) Menyampaikan usulan-usulan kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan dan/atau Jurusan dengan mempertimbangkan aspirasi mahasiswa jurusan. (2) Legislatif Mahasiswa Jurusan memiliki fungsi kontrol terhadap Himpunan Mahasiswa Jurusan. (3) Menyetujui rancangan Program Kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan. BAB III EKSEKUTIF MAHASISWA STT-PLN Pasal 22 (1) Eksekutif Mahasiswa STT-PLN terdiri atas Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN, Himpunan Mahasiswa Jurusan, Departemen, dan Unit Kegiatan (2) Eksekutif Mahasiswa STT-PLN wajib menjunjung tinggi Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dan Garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Besar Mahasiswa STT PLN. (3) Presidium Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terdiri atas Presiden Mahasiswa sebagai koordinator presidium dengan pimpinan Himpunan Mahasiswa Jurusan. (4) Forum Presidium Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN merupakan forum koordinasi antara Presiden Mahasiswa dengan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan. Pasal 23 (1) Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN memegang kekuasaan eksekutif di Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT- PLN dan di dalam Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.

(2) Dalam menjalankan kewajibannya Presiden Mahasiswa dibantu 1 (satu) orang Wakil Presiden (3) Dalam menjalankan tugasnya, Presiden Mahasiswa dapat dibantu kelengkapan-kelengkapan lain yang dianggap perlu. Pasal 24 (1) Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa STT-PLN dipilih langsung oleh mahasiswa aktif STT-PLN dengan masa jabatan 1 (satu) periode kepengurusan dan sesudahnya tidak dapat dipilih kembali. (2) Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terpilih dilantik dalam Kongres Mahasiswa STT-PLN. (3) Syarat-syarat calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa diatur dalam Undang-Undang. (4) Tata cara pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN diatur dalam Undang-Undang. (5) Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa dapat diberhentikan jabatannya oleh Kongres Mahasiswa STT-PLN apabila melakukan pelanggaran terhadap Perundang-Undangan Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. Pasal 25 Hak Presiden Mahasiswa (1) Presiden Mahasiswa mengajukan rancangan Undang-Undang Kepada Dewan Perwakilan (2) Setiap rancangan Undang-Undang yang diajukan Presiden Mahasiswa dibahas dan disetujui bersama Dewan Perwakilan (3) Dalam hal tertentu Presiden Mahasiswa menetapkan Peraturan Organisasi Mahasiswa untuk menjalankan Undang-Undang. (4) Peraturan Organisasi Mahasiswa sebagaimana yang dimaksud pasal 25 ayat (3) itu harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Mahasiswa dalam persidangannya. (5) Jika tidak mendapatkan persetujuan sebagaimana yang dimaksud pasal 25 ayat (4), maka Peraturan Organisasi Mahasiswa itu harus dicabut. (6) Presiden Mahasiswa menerima laporan kinerja dari Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan, Departemen, dan Unit Kegiatan (7) Presiden Mahasiswa mempunyai hak prerogatif untuk mengangkat dan memberhentikan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dengan mempertimbangkan usulan dan masukan dari Dewan Perwakilan Pasal 26 Tugas dan Kewajiban Presiden Mahasiswa (1) Memimpin Badan Eksekutif Mahasiswa untuk menjalankan fungsi dan wewenang yang tertera dalam Undang-Undang Keorganisasian serta Garis Besar Program Kerja. (2) Presiden Mahasiswa bertanggung jawab kepada mahasiswa atas kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa melalui Kongres Mahasiswa STT-PLN. (3) Mengajukan rancangan anggaran keuangan Badan Eksekutif Mahasiswa kepada Kongres Mahasiswa STT-PLN. (4) Mewakili Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN keluar dengan diketahui Dewan Perwakilan (5) Presiden Mahasiswa melantik Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan untuk kepengurusan selanjutnya. Pasal 27 Badan Eksekutif Mahasiswa (1) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ialah lembaga tinggi yang menaungi aktivitas kemahasiswaan STT-PLN. (2) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terdiri dari Presiden Mahasiswa, Wakil Presiden Mahasiswa, dan Kelengkapan yang dianggap perlu dengan memperhatikan koordinasi terhadap Departemen dan Unit Kegiatan

Pasal 28 Tugas Badan Eksekutif Mahasiswa (1) Melaksanakan serta menjalankan segala peraturan yang ada di Keluarga Besar Mahasiswa STT- PLN. (2) Mengupayakan peningkatan kesejahteraan mahasiswa dengan mempertimbangkan usulan dari Dewan Perwakilan (3) Memberikan evaluasi terhadap laporan kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan, Departemen, dan Unit Kegiatan (4) Melantik Hakim Mahkamah Mahasiswa berdasarkan hasil penilaian Uji Kelayakan oleh Dewan Perwakilan (5) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN, Himpunan Mahasiswa Jurusan, Departemen, dan Unit Kegiatan Mahasiswa saling berkoordinasi dalam menunjang keselarasan pelaksanaan program kerja. Pasal 29 Himpunan Mahasiswa Jurusan (1) Himpunan Mahasiswa Jurusan ialah ormawa yang menaungi aktivitas kemahasiswaan dengan mengutamakan bidang profesi di tingkat jurusan. (2) Himpunan Mahasiswa Jurusan mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga organisasinya sendiri dengan berlandaskan UUK dan Garis Besar Haluan Organisasi. (3) Himpunan Mahasiswa Jurusan mempertanggung jawabkan program kerjanya kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. Pasal 30 Tugas Himpunan Mahasiswa Jurusan (1) Menyusun dan mengajukan program kerja berdasarkan Garis Besar Haluan Program Kerja kepada Legislatif Mahasiswa Jurusan. (2) Menyusun dan mengajukan rencana anggaran belanja sesuai program kerja kepada Legislatif Mahasiswa Jurusan. (3) Melaksanakan kegiatan kemahasiswaan jurusan yang bersifat penalaran dan akademis. (4) Melaksanakan kegiatan kemahasiswaan non-akademis dengan wajib berkoordinasi kepada Organisasi Kemahasiswaan terkait. Pasal 31 Wewenang Himpunan Mahasiswa Jurusan (1) Memberikan saran dan pemikiran kepada Ketua Jurusan. (2) Media komunikasi mahasiswa di tingkat jurusan. (3) Mengambil kebijakan yang sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Himpunan Mahasiswa Jurusan. (4) Melakukan koordinasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan lainnya dan Badan Eksekutif (5) Mewakili mahasiswa jurusan dalam kegiatan di dalam dan di luar kampus. (6) Himpunan Mahasiswa Jurusan berhak mengatur kepengurusan dalam rumah tangga sendiri. (7) Dalam pembentukan kepengurusan sebagaimana yang dimaksud Pasal 31 ayat (6), tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang Keorganisasian. Pasal 32 Departemen (1) Departemen ialah lembaga mahasiswa yang menerima suatu bentuk kehormatan langsung dari Presiden Mahasiswa Pertama dalam menaungi aktivitas kemahasiswaan di dalam bidang penalaran, minat, bakat, dan kegemaran di STT-PLN. (2) Departemen mempertanggung jawabkan program kerjanya kepada Presiden Mahasiswa secara langsung.

Pasal 33 Hak dan Kewajiban Departemen (1) Setiap Departemen berhak mengajukan usulan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup Departemen tersebut dalam Kongres Mahasiswa STT-PLN. (2) Setiap Departemen berhak mendapatkan Dana Kemahasiswaan yang menunjang kegiatan Departemen melalui Kongres Mahasiswa STT-PLN. (3) Setiap Departemen berkewajiban menjunjung tinggi dan menjaga nama baik STT-PLN. (4) Setiap Departemen berkewajiban memberikan laporan pertanggung jawaban setiap kegiatan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa STT-PLN. Pasal 34 Wewenang Departemen Departemen mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga organisasinya sendiri dengan berlandaskan Undang-Undang Keorganisasian dan Garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. Pasal 35 Tugas Departemen Tugas Pokok Departemen adalah merancang, melaksanakan, dan mengkoordinasikan aktivitas kemahasiswaan dalam bidang penalaran, minat, bakat, dan kegemaran di dalam dan di luar lingkungan STT-PLN. Pasal 36 Unit Kegiatan Mahasiswa (1) Unit Kegiatan Mahasiswa ialah lembaga mahasiswa yang menaungi aktivitas kemahasiswaan dalam bidang keagamaan, penalaran, minat, bakat, dan kegemaran di STT-PLN. (2) Unit Kegiatan Mahasiswa mempertanggung jawabkan program kerjanya kepada Presiden Mahasiswa secara langsung. (3) Syarat-syarat tentang pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa diatur dalam Undang-Undang dan keberadaannya disahkan oleh Mahkamah Pasal 37 Hak dan Kewajiban Unit Kegiatan Mahasiswa (1) Setiap Unit Kegiatan Mahasiswa berhak mengajukan usulan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup Unit Kegiatan Mahasiswa tersebut dalam Kongres Mahasiswa STT-PLN. (2) Setiap Unit Kegiatan Mahasiswa berhak mendapatkan Dana Kemahasiswaan yang menunjang kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa melalui Kongres Mahasiswa STT-PLN. (3) Setiap Unit Kegiatan Mahasiswa berkewajiban menjunjung tinggi dan menjaga nama baik STT- PLN. (4) Setiap Unit Kegiatan Mahasiswa berkewajiban memberikan laporan pertanggung jawaban setiap kegiatan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa STT-PLN. Pasal 38 Wewenang Unit Kegiatan Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga organisasinya sendiri dengan berlandaskan Undang-Undang Keorganisasian dan Garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. Pasal 39 Tugas Unit Kegiatan Mahasiswa Tugas pokok Unit Kegiatan Mahasiswa adalah merancang, melaksanakan, dan mengkoordinasikan aktivitas kemahasiswaan dalam bidang keagamaan, penalaran, minat, bakat, dan kegemaran di dalam dan di luar lingkungan STT-PLN.

BAB IV YUDIKATIF MAHASISWA Pasal 40 (1) Yudikatif Mahasiswa STT-PLN yang kemudian dinamakan Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN merupakan lembaga tinggi yang menjalankan fungsi yudikatif mahasiswa STT-PLN yang bersifat normatif dan memegang kekuasaan kehakiman. (2) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN wajib menjunjung tinggi Undang- Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. (3) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT- PLN sebagai puncak kekuasaan kehakiman di Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. (4) Segala putusan Mahkamah Mahasiwa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN bersifat final dan mengikat. Pasal 41 Tugas Yudikatif Mahasiswa (1) Melakukan interpretasi terhadap perundang-undangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berkaitan dengan penafsirannya jika terjadi konflik antar lembaga. (2) Melakukan hak uji materi terhadap Undang-Undang, hasil Pemilihan Umum Raya dan aturan pelaksana di bawahnya. (3) Melakukan perumusan subtansi hukum positif yang ditetapkan untuk menjaga dan menegakkan norma maupun etika yang ada dalam perundang-undangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. (4) Melakukan perumusan hukum positif sebagai acuan dalam memberikan konsekuensi bagi pelanggar perundang-undangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. (5) Menyampaikan laporan kronologis dan hasil putusan persidangan kepada mahasiswa STT-PLN dalam rangka mewujudkan mekanisme peradilan yang adil dan transparan. (6) Memberikan keputusan atas laporan Komisi Pemilihan Umum. (7) Mengesahkan Badan Otonomi, Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan Daerah sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Pasal 42 Wewenang Yudikatif Mahasiswa (1) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Mahasiswa mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa menurut Undang-Undang Keorganisasian. (2) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN wajib memberi putusan atas pendapat Mahasiswa daerah asal pilih mengenai dugaan pelanggaran oleh Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa menurut Undang-Undang Keorganisasian. (3) Mengadili sengketa baik personal mahasiswa dan/atau lembaga terhadap penyimpangan perundang-undangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. (4) Menyelesaikan permasalahan di Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN sebagaimana yang dimaksud pasal 42 ayat (2), jika personal mahasiswa dan/atau lembaga yang bersangkutan meminta. Pasal 43 Struktur Yudikatif Mahasiswa (1) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terdiri atas ketua dan perangkat kelengkapan yang di anggap perlu. (2) Ketua Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ditentukan secara internal oleh Mahkamah (3) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN memegang jabatannya dalam 1 (satu) periode selama 1 (satu) tahun. Pasal 44 Anggota Yudikatif Mahasiswa (1) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terdiri dari minimal 5 (lima) hakim.

(2) Sebagaimana yang dimaksud dengan pasal 44 ayat (1), jumlah hakim yang ditentukan bernominal ganjil. (3) Kriteria Hakim Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN : a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Anggota aktif Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. c. Berintegritas, berkepribadian yang tidak tercela, adil, dan memiliki pengetahuan Undang-Undang Keorganisasian. d. Bersedia mengikuti uji kelayakan yang dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan (4) Hakim Mahkamah Mahasiswa tidak di perkenankan merangkap jabatan sebagai pengurus lembaga di lingkup Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. (5) Hakim Mahkamah Mahasiswa dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa atas usul dari Anggota Mahkamah Mahasiswa dan/atau Anggota Dewan Perwakilan (6) Pengajuan pemberhentian Hakim Mahkamah Mahasiswa kepada Dewan Perwakilan Mahasiswa dapat dilakukan minimal 2 (dua) Anggota Mahkamah Mahasiswa dan/atau Anggota Dewan Perwakilan (7) Dewan Perwakilan Mahasiswa wajib memeriksa, mengadili, dan memutuskan dengan adil usulan tersebut, paling lama 30 (tiga puluh) hari termasuk hari libur, setelah permintaan formal tersebut diterima oleh Dewan Perwakilan (8) Keputusan Dewan Perwakilan Mahasiswa atas usulan pemberhentian Hakim Mahkamah Mahasiswa harus diambil melalui sidang istimewa Dewan Perwakilan Mahasiswa yang dihadiri minimal 2/3 dari jumlah Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa, dan disetujui minimal 2/3 dari jumlah Anggota yang hadir. BAB V BADAN OTONOMI DAN HIMPUNAN MAHASISWA DAERAH Pasal 45 Badan Otonomi (1) Badan Otonomi ialah komunitas mahasiswa diluar Organisasi Mahasiswa yang tumbuh dan berkembang di STT-PLN. (2) Syarat-syarat tentang pendirian Badan Otonomi diatur dalam Undang-Undang dan keberadaannya disahkan oleh Mahkamah Pasal 46 Hak dan Kewajiban Badan Otonomi (1) Badan Otonomi berhak menggunakan fasilitas dalam lingkup kewenangan Organisasi Mahasiswa dalam aktivitas kerjanya dengan koordinasi dan persetujuan pihak terkait. (2) Badan Otonomi tidak berhak mengeluarkan pernyataan sikap politik. (3) Badan Otonomi wajib menjunjung tinggi Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dalam setiap aktivitasnya. Pasal 47 Wewenang Badan Otonomi Badan Otonomi mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri dengan berlandaskan Undang-Undang Keorganisasian. Pasal 48 Himpunan Mahasiswa Daerah (1) Himpunan Mahasiswa Daerah ialah himpunan mahasiswa diluar Organisasi Mahasiswa yang tumbuh dan berkembang di STT-PLN. (2) Syarat-syarat tentang pendirian Himpunan Mahasiswa Daerah diatur dalam Undang-Undang dan keberadaannya disahkan oleh Mahkamah

Pasal 49 Hak dan Kewajiban Himpunan Mahasiswa Daerah (1) Himpunan Mahasiswa Daerah berhak menggunakan fasilitas dalam lingkup kewenangan organisasi Mahasiswa dalam aktivitas kerjanya dengan koordinasi dan persetujuan pihak terkait. (2) Himpunan Mahasiswa Daerah tidak berhak mengeluarkan pernyataan sikap politik. (3) Himpunan Mahasiswa Daerah wajib menjunjung tinggi Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dalam setiap aktivitasnya. Pasal 50 Wewenang Himpunan Mahasiswa Daerah Himpunan Mahasiswa Daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri dengan berlandaskan Undang-Undang Keorganisasian. Pasal 51 Fungsi Himpunan Mahasiswa Daerah (1) Memperkenalkan kampus STT-PLN ke daerah asalnya. (2) Menghimpun mahasiswa asal daerahnya dalam lingkup kampus STT-PLN. (3) Menghimpun kreativitas seni daerah asalnya. BAB VI PEMILIHAN UMUM RAYA Pasal 52 Asas Pemilihan Umum Raya Prinsip dasar yang harus ditetapkan dan dipegang teguh dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Raya ialah : a. Langsung, artinya setiap pemilih yang memenuhi kriteria menggunakan haknya secara langsung atau tidak diwakilkan. b. Umum, artinya proses pemilihan dapat diikuti secara umum oleh mahasiswa aktif STT-PLN. c. Bebas, artinya pemilih bebas menentukan pilihan sesuai haknya tanpa mendapat tekanan. d. Rahasia, artinya dalam menggunakan haknya setiap pemilih dijamin kerahasiaannya. e. Jujur, artinya dilakukan sesuai dengan kebenaran dan hati nurani. f. Adil, artinya berpihak pada kebenaran dan aturan main yang berlaku. g. Transparan, artinya proses dan hasilnya dapat diketahui oleh semua pihak. h. Rasional, artinya memberikan pendidikan politik untuk menciptakan rasionalitas pemilihnya. Pasal 53 Sifat Pemilihan Umum Raya (1) Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa, Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa bersifat serentak di lingkup STT-PLN. (2) Pemilihan dan pembentukan badan kelengkapan pada lingkup Organisasi Mahasiswa yang lain diserahkan pada institusi yang bersangkutan. Pasal 54 Hak memilih Pemilihan Umum Raya (1) Anggota Aktif dan Biasa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN memiliki hak untuk memilih dalam proses Pemilihan Umum Raya. (2) Pemilih berhak menggunakan haknya dalam proses Pemilihan Umum Raya terhadap calon Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa, Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Pasal 55 Hak dipilih (1) Anggota Aktif Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN yang memenuhi kriteria, memiliki hak untuk dipilih menjadi calon Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa, calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden (2) Kriteria calon Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa, calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa diatur dalam Undang-Undang.

Pasal 56 Pelaksanaan Pemilihan Umum Raya (1) Proses Pemilihan Umum Raya dalam penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum. (2) Perangkat Pemilihan Umum Raya terdiri dari Komisi Pemilihan Umum, Panitia Pemilihan Umum Raya, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Raya, dan Pemantau Pemilihan Umum Raya yang bersifat independen. Pasal 57 Komisi Pemilihan Umum (1) Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya bertugas sebagai panitia pengarah pada proses pemilu. (2) Komisi Pemilihan Umum bertugas membuat aturan Pemilihan Umum Raya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (3) Komisi Pemilihan Umum bertugas menetapkan hasil akhir proses Pemilihan Umum Raya. (4) Anggota Komisi Pemilihan Umum ialah mahasiswa aktif STT-PLN berjumlah minimal 7 (tujuh) orang. (5) Proses pemilihan Anggota Komisi Pemilihan Umum melalui mekanisme uji kelayakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa dan disahkan oleh Presiden (6) Komisi Pemilihan Umum dipimpin oleh seorang koordinator yang dipilih oleh Anggota Komisi Pemilihan Umum lainnya. (7) Komisi Pemilihan Umum melaporkan hasil Pemilihan Umum Raya kepada Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan Mahkamah Mahasiswa serta seluruh mahasiswa STT-PLN tentang hasil kerja yang dilakukan. (8) Komisi Pemilihan Umum berwenang memberikan sanksi kepada peserta Pemilihan Umum Raya atas setiap pelanggaran yang terjadi. (9) Komisi Pemilihan Umum berwenang mengangkat Anggota Panitia Pemilihan Umum Raya dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Raya. Pasal 58 Panitia Pemilihan Umum Raya (1) Panitia Pemilihan Umum Raya berfungsi sebagai fasilitator pada proses Pemilihan Umum Raya dan bertanggung jawab kepada Komisi Pemilihan Umum. (2) Anggota Panitia Pemilihan Umum Raya ialah mahasiswa STT-PLN yang merupakan perwakilan tiap-tiap Himpunan Mahasiswa Jurusan sesuai dengan ketetapan Komisi Pemilihan Umum. (3) Anggota Panitia Pemilihan Umum Raya ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum dengan difasilitasi oleh Badan Eksekutif Pasal 59 Panitia Pengawas Pemilihan Umum Raya (1) Panitia Pengawas Pemilihan Umum Raya berfungsi sebagai pengawas terhadap jalannya Pemilihan Umum Raya. (2) Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Raya terdiri dari 2 (dua) orang perwakilan tiaptiap Himpunan Mahasiswa Jurusan. (3) Berhak memberikan peringatan kepada Panitia Pemilihan Umum Raya dan pelaku pelanggaran secara langsung apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan Pemilihan Umum Raya. (4) Panitia Pengawas Pemilihan Umum Raya berhak mengeluarkan rekomendasi kepada Komisi Pemilihan Umum yang didasarkan atas fakta kronologis yang ditemukan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. (5) Panitia Pengawas Pemilihan Umum Raya wajib melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kinerjanya kepada Komisi Pemilihan Umum. Pasal 60 Pemantau Pemilihan Umum Raya (1) Pemantau Pemilihan Umum Raya berfungsi melakukan pengawasan terhadap jalannya proses Pemilihan Umum Raya.

(2) Pemantau Pemilihan Umum Raya ialah pengawas Pemilihan Umum Raya independen. (3) Pemantau Pemilihan Umum Raya bersifat non-struktural dan keberadaannya disahkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa setelah terlebih dahulu melalui mekanisme pemberitahuan dan verifikasi. (4) Pemantau Pemilihan Umum Raya berhak mengeluarkan rekomendasi kepada Komisi Pemilihan Umum sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan berdasarkan fakta kronologis yang ditemukan. BAB VII KEKUASAAN Pasal 61 Musyawarah Besar Mahasiswa Musyawarah Besar Mahasiswa STT-PLN yang merupakan forum musyawarah tertinggi dari wakilwakil mahasiswa dalam lingkup Keluarga Besar Pasal 62 Kongres Mahasiswa STT-PLN Kongres Mahasiswa STT-PLN merupakan forum musyawarah wakil-wakil mahasiswa yang duduk dalam Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan, perwakilan Legislatif Mahasiswa Jurusan, perwakilan Departemen, dan perwakilan Unit Kegiatan Pasal 63 Persidangan Kongres Mahasiswa STT-PLN (1) Kongres Mahasiswa STT-PLN diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan (2) Kongres Mahasiswa STT-PLN bersidang minimal 1 (satu) kali dalam setahun. (3) Segala putusan Kongres Mahasiswa STT-PLN ditetapkan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Pasal 64 Tugas dan Wewenang Kongres Mahasiswa STT-PLN (1) Kongres Mahasiswa STT-PLN berwenang mengamandemen Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. (2) Kongres Mahasiswa STT-PLN berwenang memberhentikan Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Keorganisasian. (3) Kongres Mahasiswa STT-PLN berwenang memberhentikan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Keorganisasian setelah melalui mekanisme kongres tingkat jurusan dan lebih lanjut diatur dalam Undang-Undang. (4) Menetapkan Rancangan Anggaran Biaya dan Rancangan Anggaran Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. (5) Melantik Presiden dan Wakil Presiden untuk kepengurusan selanjutnya. (6) Melantik Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa untuk kepengurusan selanjutnya. (7) Meminta pertanggungjawaban terhadap kinerja Presiden (8) Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu. Pasal 65 Kepesertaan Kongres Mahasiswa STT-PLN (1) Peserta Kongres terdiri dari peserta penuh, peserta peninjau, dan undangan. (2) Peserta penuh terdiri dari : a. Seluruh Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa yang tidak dapat diwakilkan. b. Presiden Mahasiswa yang dapat diwakilkan oleh Wakil Presiden c. Ketua Legislatif Himpunan Jurusan atau perwakilannya. d. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan atau perwakilannya. e. Ketua Departemen atau perwakilannya. f. Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa atau perwakilannya. (3) Peserta peninjau dan undangan diatur dalam tata tertib Kongres

BAB VIII TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN Pasal 66 Tata urutan perundang-undangan yang berlaku di Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ialah : a. Undang-Undang Keorganisasian b. Ketetapan Kongres Mahasiswa STT-PLN. c. Undang-Undang. d. Keputusan Presiden dan Peraturan Organisasi Pasal 67 Tata urutan peraturan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN merupakan sistem hukum yang berjenjang. Pasal 68 (1) Kewenangan untuk mengamandemen Undang-Undang Keorganisasian, kecuali Mukadimah Undang-Undang Keorganisasian berada pada Kongres Mahasiswa STT-PLN. (2) Kewenangan untuk mengamandemen Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa termasuk Mukadimah Undang-Undang Keorganisasian ada di Musyawarah Besar. (3) Undang-Undang Keorganisasian yang diamandemen tidak melebihi 50% (lima puluh persen) dari seluruh isi Undang-Undang Keorganisasian. BAB IX KEANGGOTAAN KELUARGA BESAR MAHASISWA STT-PLN Pasal 69 Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ialah mahasiswa yang terdaftar secara akademik di STT-PLN. Pasal 70 Penjelasan Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN (1) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terdiri dari Anggota Aktif dan Anggota Biasa seperti : a. Anggota Aktif adalah mahasiswa yang telah mengikuti prosedur penerimaan Anggota Aktif dan rekomendasi Himpunan Mahasiswa Jurusan. b. Anggota Biasa adalah mahasiswa yang terdaftar aktif secara akademik. (2) Prosedur penerimaan Anggota Aktif adalah mahasiswa yang telah mengikuti proses pengkaderan secara bertahap : a. Tingkat kampus yang di laksanakan Badan Eksekutif b. Tingkat jurusan yang di laksanakan Himpunan Mahasiswa Jurusan. (3) Anggota Biasa berhak memilih dalam Pemilihan Umum Raya. (4) Anggota Aktif berhak memilih dan dipilih dalam Pemilihan Umum Raya, serta berpartisipasi sebagai pengurus Organisasi Mahasiswa di Keluarga Besar Pasal 71 Hak dan Kewajiban Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN (1) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berhak berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat baik secara lisan dan tulisan yang diatur dalam perundang-undangan. (2) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN wajib mengamalkan Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa dan Perundang-undangan. (3) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berhak melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dan peraturan pelaksana dibawahnya. (4) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berhak dan wajib memahami, menghayati, serta melaksanakan segala sesuatu yang telah diputuskan sebagai perundang-undangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN

(5) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN wajib menjaga nama baik Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. (6) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berhak mendapatkan pelayanan dan fasilitas Kemahasiswaan. (7) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berhak untuk berpartisipasi dalam kegiatankegiatan Keluarga Besar Mahasiswa sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pasal 72 Hilangnya Status Keanggotaan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN gugur status keanggotaannya apabila yang bersangkutan kehilangan status kemahasiswaannya secara akademik. BAB X PERBENDAHARAAN KELUARGA BESAR MAHASISWA STT-PLN Pasal 73 Keuangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN (1) Keuangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dapat diperoleh dari uang kemahasiswaan, sumbangan yang tidak mengikat serta usaha-usaha yang dianggap sah dan halal. (2) Seluruh kegiatan Organisasi Mahasiswa tidak diperkenankan menerima dana dari partai politik, minuman keras, dan alat kontrasepsi. Pasal 74 Rancangan Anggaran Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN (1) Rancangan anggaran Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ditetapkan setiap 1 (satu) periode, melalui Kongres Mahasiswa dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk kepentingan mahasiswa. (2) Rancangan anggaran diajukan kepada Kongres Mahasiswa oleh Presiden Mahasiswa dengan berkoordinasi bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan, Departemen, dan Unit Kegiatan (3) Apabila Kongres Mahasiswa tidak menyetujui rancangan anggaran yang diusulkan oleh Presiden Mahasiswa, maka menjalankan anggaran tahun lalu. BAB XI LAMBANG DAN ATRIBUT KELUARGA BESAR MAHASISWA STT-PLN Pasal 75 Hal Lambang dan Atribut akan diatur dalam Undang-Undang. BAB XII AMANDEMEN UNDANG-UNDANG KEORGANISASIAN Pasal 76 (1) Usul amandemen Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN diagendakan dalam sidang Kongres Mahasiswa STT-PLN. (2) Setiap usul amandemen Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah peserta Kongres Mahasiswa, diajukan secara tertulis dan lisan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diamandemen serta alasannya. (3) Untuk mengamandemen Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN, sidang Kongres Mahasiswa harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah peserta Kongres Mahasiswa, dan disetujui lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah peserta Kongres

BAB XIII ATURAN TAMBAHAN Pasal 77 Pembubaran Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN (1) Hal pembubaran Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ditetapkan melalui Musyawarah Besar Mahasiswa STT-PLN setelah didahului referendum yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan (2) Hasil referendum untuk pembubaran Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dapat dianggap sah apabila sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah mahasiswa STT-PLN menggunakan hak pilihnya dan 2/3 dari jumlah tersebut menyatakan setuju. Pasal 78 Aturan Eksternal Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN (1) Setiap Elemen Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN melakukan koordinasi Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dengan elemen lain di luar lingkup Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dalam rangka menjaga nama baik STT-PLN. (2) Segala bentuk organisasi ekstra kampus dan/atau partai politik dilarang berkegiatan dalam lingkup kampus STT-PLN. BAB XIV ATURAN PERALIHAN Pasal I Sejak Undang-Undang Keorganisasian ini disahkan, maka Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN Tahun 2009 dinyatakan tidak berlaku. Pasal II Dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah Musyawarah Besar II STT-PLN berakhir, Organisasi Mahasiswa dimulai dari periode 2016/2017 bertanggung jawab mengatur, menyesuaikan dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Musyawarah Besar II STT-PLN. Pasal III Sebelumnya pengamandemenan Undang-Undang Keorganisasian hanya dilaksanakan di Musyawarah Besar Mahasiswa STT-PLN dan setelah Undang-Undang Keorganisasian ini disahkan, kewenangan pengamandemenan ada di Kongres Mahasiswa STT-PLN. Pasal IV Mahkamah Konstitusi Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN periode 2015/2016 masih tetap berlaku sampai akhir periode kepengurusannya, dan dimulai dari periode 2016/2017 berganti nama menjadi Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. Pasal V Legislatif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN periode 2015/2016 masih tetap berlaku sampai akhir periode kepengurusannya, dan dimulai dari periode 2016/2017 berganti nama menjadi Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN. Pimpinan Sidang 2 Pimpinan Sidang Pimpinan Sidang 3 ( ) ( ) ( )

Notulensi : 1.Muhammad Ridhwan 2.Devi Rizki Putri 3. Noufal Syihan