FPIC. berlangsung dalam tanah adat mereka.

dokumen-dokumen yang mirip
FPIC DAN REDD. Oleh : Ahmad Zazali

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

DEKLARASI PERSERIKATAN BANGSA BANGSA TENTANG HAK HAK MASYARAKAT ADAT

HAK MASYARAKAT ADAT. Materi Perkuliahan HUKUM & HAM (Tematik ke-5) Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

Strategi Nasional REDD+

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin

perkebunan kelapa sawit di Indonesia

MAKALAH. Kebutuhan Pendampingan Hukum Penyandang Disabilitas

Kedaulatan dan Kemandirian Masyarakat Adat Melalui Pencapaian Pengelolaan Hutan Adat Lestari

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon

Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,

Masyarakat Hukum Adat dan Konservasi Kertas Posisi WWF Indonesia. Februari 2012

KONSEP DASAR HAM. Standar Kompetensi: 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

PENGARUSUTAMAAN HAK HAK ANAK: TINJAUAN HUKUM HAM

PERLINDUNGAN HAK-HAK MINORITAS DAN DEMOKRASI

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

PROPOSAL STUDI KEARIFAN LOKAL PULAU WANGI-WANGI DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN LAUT

ATAU BERKEPERCAYAAN. Nicola Colbran Norwegian Centre for Human Rights. Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat

PERSPEKTIF PEMERINTAH ATAS HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT HUKUM ADAT

Lampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum

Kode Etik Pemasok 1/11

MEKANISME PENGADUAN DAN PELAPORAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS A. Perbedaan Antara Masyarakat dan Masyarakat Adat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 99/PUU-XIV/2016 Korelasi Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu dan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

2013, No.73.

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

HAK KEBEBASAN BERAGAMA

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA

TFD IMPF III Ringkasan Co-chairs. Pekanbaru 5 8 Maret 2007

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

RechtsVinding Online. Aktor Non-Negara

STANDARD OPERATING PROCEDURE PENYELESAIAN KONFLIK EKSTERNAL

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

BAB VI IMPLIKASI PENERAPAN STANDAR PENGELOLAAN DI LAPANGAN

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. TENTANG

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

HELP A B C. PRINSIP CRITERIA INDIKATOR Prinsip 1. Kepatuhan hukum dan konsistensi dengan program kehutanan nasional

Hak dan Kewajiban Warga Negara

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

Lembar Klarifikasi Kebijakan Daerah Untuk Pemenuhan Hak Konstitusional Perempuan (Masukan Komnas Perempuan)

POTENSI PELANGGARAN HAM DALAM BERBAGAI KEBIJAKAN NEGARA YANG BERHUBUNGAN DENGAN HAK MASYARAKAT ADAT DALAM BIDANG HAK SIPOL

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

PELUANG DAN KENDALA MEMASUKKAN RUU KKG DALAM PROLEGNAS Oleh : Dra. Hj. Soemientarsi Muntoro M.Si

Forest Stewardship Council

DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA

Indorama Ventures Public Company Limited

INDEKS KINERJA PENEGAKAN HAM 2011

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN. TENTANG PERLINDUNGAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

PASAL-PASAL BERMASALAH PADA NASKAH RUU PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME NO. 15/2003

BAB I PENDAHULUAN. Tanah adalah sumber daya alam terpenting bagi bangsa Indonesia untuk

Standard Operating Procedure

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...

8 KESIMPULAN DAN SARAN

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 005/PUU-I/2003

Situasi dan Perkembangan Gerakan Masyarakat Adat di Maluku

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 T E N T A N G

MAKALAH HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI

Mengarusutamakan Masyarakat Adat dalam Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

KOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 85/PUU-XV/2017 Akses Informasi Keuangan Untuk Kepentingan Perpajakan

Peran Dan Tanggung Jawab Masyarakat Pelaksanaan Sistem Monitoring Karbon Hutan di Provinsi Maluku

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II.

Komisi Nasional HAM kerangka hukum dan mekanisme penegakan hukum HAM. Dr. Herlambang P Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga 26 Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan orang merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KONFLIK SOSIAL

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

KEPASTIAN HUKUM HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT ATAS TANAH DAN SUMBERDAYA ALAM

-1- PENJELASAN ATAS QANUN ACEH NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI ACEH

2017, No kewajiban negara untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses terhadap keadilan dan bebas dari diskriminasi dalam sistem peradilan

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

MAKALAH. Hak Sipil & Politik: Sebuah Sketsa. Oleh: Ifdhal Kasim (Ketua KOMNAS HAM RI)

KONVENSI HAK ANAK (HAK-HAK ANAK)

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perdagangan perempuan dan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka

BAB II. ASAS- ASAS PERLINDUNGAN MASYARAKAT dan MASYARAKAT ADAT

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

Dukungan Masyarakat Sipil Menuju Kota HAM

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

MAKALAH. HAM dan Kebebasan Beragama. Oleh: M. syafi ie, S.H., M.H.

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

KENALI HAK ANDA. Kompilasi oleh Komnas Perempuan. Hak Konstitusional SETIAP WARGA NEGARA INDONESIA. dalam. Rumpun

Hak Beribadah di Indonesia Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 4 Agustus 2015; disetujui: 6 Agustus 2015

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Transkripsi:

FPIC Per definisi: Hak masyarakat untuk mendapatkan informasi (Informed) sebelum (Prior) sebuah program atau proyek investasi dilaksanakan dalam wilayah mereka, dan berdasarkan informasi tersebut, mereka secara bebas tanpa tekanan (Free) menyatakan setuju (consent) atau menolak. Dengan rumusan lain FPIC adalah hak komunitas masyarakat (adat) untuk memutuskan jenis kegiatan pembangunan macam apa yang mereka perbolehkan untuk berlangsung dalam tanah adat mereka.

FPIC Itu berarti mengakui hak masyarakat adat untuk mengatakan YA atau TIDAK kepada berbagai proyek pembangunan yang direncanakan akan berlangsung dalam wilayah adat mereka Itu berarti pula: Menghormati sistem pengambilan keputusan dalam komunitas masyarakat adat dan penentuan perwakilan yang mereka lakukan sendiri; Juga berarti bahwa jika pihak luar ingin mengakses wilayah masyarakat adat maka mereka harus menjelaskan apa yang akan mereka lakukan, bernegosiasi dengan kepentingan masyarakat adat, dan mengetahui bahwa masyarakat adat dapat saja setuju atau menolak rencana mereka sebagai pihak luar; Karena itu semua kata dalam FPIC sama pentingnya

Free atau Bebas berarti: Keputusan mesti dicapai melalui proses proses yang saling menghormati kepentingan masingmasing pihak, tanpa ada kekerasan, intimidasi ancaman, penyuapan dan pemaksaan; Tidak boleh ada hasil yang bersifat pura pura p atau tipuan

Prior atau Didahulukan berarti: Informasi didahulukan sebelum proses dialog atau negosiasi berlangsung. Dan proses tadi harus berlangsung sebelum pemerintah atau perusahaan memutuskan yang akan mereka laksanakan di wilayah kelola masyarakat adat atau lokal.

Informed atau diberitahukan berarti: Pihak luar harus menyajikan semua informasi yang mereka miliki tentang rencana investasi atau proyek kepada masyarakat, terkait dengan intervensi yang akan mereka lakukan, dalam bentuk yang mudah dipahami masyarakat; Hal ini berarti memberikan kepada komunitas waktu untuk membaca dan mempelajari, menilai dan mendiskusikan tentang rencana pihak luar tersebut; Hal itu juga berarti bahwa memberikan mereka waktu untuk mengumpulkan informasi informasi i i f i penting yang terkait, sehingga masyarakat mengetahui apa dampak dari proposal pihak luar ini.

Consent atau persetujuan Setiap keputusan atau kesepakatan yang dicapai semestinya dilakukan melalui sebuah proses yang terbuka dan bertahap yang menghormati hukum adat dan otoritas otoritas masyarakat yang telah dipilih; Hal ini juga berarti sebuah akhir dari keputusan keputusan yang ditanda tangani tangani oleh para pemimpin masyarakat yang terkena dampak tanpa harus merujuk lagi kepada seluruh anggota komunitas; karena proses dengan anggota komunitas sudah dilaksanakan sebelum penandatanganan kesepakatan berlangsung;

Keseluruhan ini berarti: Pengakuan bahwa setiap pihak punya hak Hak tiap pihak tidak boleh dipaksakan kepada pihak lain Perlu kesepakatan untuk mempertemukan batasan hak masing masing pihak Agar tidak perlu terjadi lagi adanya pembangunan dan rencana rencana konservasi dl dilakukan k tanpa konsultasi, partisipasi, dan negosiasi atau dengan kata lain tanpa penghormatan terhadap hak hak masyarakat adat;

Jika diterapkan dengan benar, maka: Free, Prior and Informed Consent (FPIC) dapat meminimalisir semua pengabaian terhadap hak hak masyarakat adat. FPIC juga dapat menyeimbangkan hubungan antara komunitas dengan pihak pihak luar, karena FPIC mendorong penghormatan terhadap hak masyarakat adat atas wilayahnya dan apa yang mau mereka lakukan dalam wilayah adat mereka.

Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh komunitas masyarakat adat: Harus terorganisir dengan baik sebagai sebuah komunitas masyarakat adat, Dapat mencapai dan mempertahankan kesepakatan k di antara mereka sendiri; Dapat menjelaskan secara masuk akal usulan usulan atau proposal mereka dan mampu menegaskan pandangan mereka dalam pertemuan, dialog atau negosisasi dengan pihak luar;

FPIC dan Kewajiban Pemerintah Indonesia dalam Hukum Internasional CERD (Konvensi penghapusan diskriminasi rasial) ICCPR (Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik) ik) ICESCR (Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, sosial dan budaya) CBD (Konvensi Keanekaragaman Hayati) pasal 8j; 10c Ini berarti FPIC harus dihormati di Indonesia

Mengapa FPIC sangat mengemuka saat ini? HAM menguat dan makin luas diterima Hak menentukan nasib sendiri dan hak kolektif makin kuat wacananya dan beberapa sudah diakui Komunitas komunitas menguat dan mendesak adanya kontrol langsung oleh mereka atas urusan mereka sendiri. Negara melemah (liberalisasi i dan penyesuaian struktural) Globalisasi telah membawa sektor swasta berkontak langsung gdengan komunitas Pihak swasta menginginkan adanya aturan main yang dapat mengamankan investasi mereka dari resiko resiko

FPIC dalam Hukum Nasional PasaI 18B (2) Amandemen II UUD 45. Negara mengakui dan menghormati kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang undang. Pasal 28 I (3) Amandemen II UUD 45. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban. Pasal 2 (4) UUPA. Hak menguasai dari Negara tersebut di atas pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada daerah daerah Swatantra dan masyarakat hukum adat, sekedar diperlukan dan tidak bertentangan dengan kepentingan nasional, menurut ketentuan ketentuan peraturan pemerintah. Pasal 6 UU HAM No 39/1999: Dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan dan kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh hukum, masyarakat, dan Pemerintah. Identitas budaya masyarakat hukum adat, termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dengan perkembangan zaman. Pasal 10 (c) CBD. Melindungi dan mendorong pemanfaatan sumber daya alam hayati yang sesuai dengan praktik praktik budaya tradisional, yang cocok dengan persyaratan konservasi atau pemanfaatan secara berkelanjutan;

FPIC = Hak Selaras dengan prinsip HAM Selaras dengan hak hak dasar: bebas mendapatkan informasi, i bebas b menyatakan persetujuan atau menolak Tidak bertentangan secara prinsip dengan Hukum Internasional dan Hukum nasional Bersifat kolektif Dapat digunakan (aplikatif dan bukan melulu normatif)untuk membangun kesepakatan terhadap pihak luar

FPIC Meminimalkan konflik Konflik timbul terutama karena hak masyarakat adat untuk menyatakan setuju atau menolak dihambat/dihapus/tidak diakui dan dihormati oleh pihak lain (Negara) Upaya py masyarakat adat membangun kesepakatan dengan pihak lain tidak disertai dengan kapasitas yang memadai dalam memahami hak hak, peraturan perundangan terkait, dan penjelasan yang memadai tentang hak secara detail sehingga perimbangan kekuatan tidak terjadi pada tataran konsep dan strategi;

FPIC PENTING sebab: Negara lemah dalam perlindungan hak masyarakat, maka masyarakat pasti menjadi korban dalam benturan konsep hak yang beragam (adat vs hukum positif; aparat vs lembaga adat; uang vs loyalitas). Tidak cukupnya perlindungan oleh negara membuat masyarakat memilih jalan bertahan hidup dengan caranya masing masing; Pihak luar tidak cukup memahami struktur hak dan otoritas otoritas di dalam masyarakat adat. Sebaliknya masyarakat adat kurang paham tentang berbagai hukum negara yang menjadi jdi acuan pihak pihak k luar

Tantangan Masyarakat Adat Struktur adat yang umum dipahami atau dibayangkan sampai saat ini adalah sebuah kenangan sejarah, dan hanya sedikit yang mampu melakukan transformasi struktural dalam komunitasnya;.persoalan ekonomi adalah yang paling banyak mencuat sebagai motif masyarakat, namun ada pula motif kesatuan sosial budaya sebagai sebuah masyarakat upaya mendapat pengakuan sebagai sebuah legal entity.