HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TM III DI PUSKESMAS JATINOM

dokumen-dokumen yang mirip
KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI BPS T YOHAN WAY HALIM BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

HUBUNGAN KEPATUHAN IBU MENGKONSUMSI MULTI MIKRO NUTRIENT DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JUWIRING KLATEN

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :

DAFTAR PUSTAKA. Andarmoyo, S Keperawatan Keluarga Konsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III PADA KUNJUNGAN ANC DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa ibu hamil dengan status gizi kurang dapat melahirkan

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

KADAR HAEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA TRIMESTER III DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: VINA FEBRI ASTAMI NIM:

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

HUBUNGAN ANEMIA SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEMUH 01 KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang menerangkan derajat kesehatan didalam suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah

Transkripsi:

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TM III DI PUSKESMAS JATINOM Lilik Hartati¹, Sri Wahyuni² Prodi DIII Kebidanan, STIKES Muhammadiyah Klaten Prodi DIII Kebidanan, STIKES Muhammadiyah Klaten Abstrak Sosial ekonomi berpengaruh terhadap anemia karena kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan berkurangnya lokasi dan untuk pembelian makanan sehari-hari sehingga mengurangi jumlah dan kualitas makanan ibu perhari yang berdampak pada penurunan status gizi. Sumber makanan yang diperlukan untuk mencegah anemia umumnya berasal dari sumber protein yang lebih mahal, dan sulit terjangkau oleh mereka yang berpenghasilan rendah. Kekurangan tersebut memperbesar risiko anemia pada ibu hamil serta memperberat risiko kesakitan pada ibu dan bayi baru lahir (Purwanto, 2012). Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Hubungan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil TM III di PUSKESMAS Jatinom. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil TM III yang berkunjung ke PUSKESMAS Jatinom yang mengalami anemia. Pengambilan sampel dengan kriteria inklusi, dengan jumlah sampel 32 ibu hamil. Instrumen yang digunakan data primer. Data analisa menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosial ekonomi rendah sebanyak 23 (71,9), sosial ekonomi menengah sebanyak 7 (21,9) dan sosial ekonomi tinggi sebanyak 2 (6,3), ibu hamil yang mengalami anemia ringan sebanyak 17 (53,1) dan anemia sedang sebanyak 15 (46,9). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara Sosial Ekonomi dengan Kejadian Anemia pada Ibu HamilTM III yang ditunjukkan dengan nilai p=0,038 karena nilai p<0,05 (0,038<0,05). Saran bagi Puskesmas diharapkan agar membuat program monitoring PMO kepada ibu dan keluarga agar keluarga bisa mengawasi dan mengingatkan ibu untuk selalu minum tablet fe, agar bisa bekerja sama dengan dinas sosial untuk pelatihan tentang kewirausahaan kepada ibu hamil. Bagi ibu hamil agar bisa menambah penghasilan dengan cara membuka usaha di rumah seperti toko kelontong, dll, mengikuti pelatihan kewirausahaan supaya bisa diterapkan dan sebagai pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan. Kata Kunci : Sosial Ekonomi, Anemia

Lilik Hartati, Sri Wahyuni* Hubungan Sosial Ekonomi 101 PENDAHULUAN Ibu hamil mengalami perubahan fisiologis sistem hematologi pada kehamilan yaitu tekanan darah atau nadi cenderung menurun kemudian meningkat lagi sehingga terjadi pengenceran darah yang menyebabkan volume darah meningkat. Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah (hemodilusi), dengan puncak pada usia kehamilan 32 minggu. Serum darah atau volume darah bertambah sebesar 25% sampai 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 40,1%. Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016). Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 cakupan pemberian Fe3 (90 tablet) pada tahun 2015 sebanyak 92,19% di Kabupaten Klaten. Data Puskesmas Jatinom pada tahun 2015 masuk nomor urut 22 menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Klaten dengan jumlah ibu hamil sebanyak 432 ibu dan yang mendapat tablet Fe3 (90 tablet) sebanyak 402 ibu hamil dengan presentase 93,06% dan ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 30,02% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015). Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 602 kasus, mengalami penurunan dibandingkan dengan jumlah kasus kematian ibu tahun 2015 yang sebanyak 61 kasus. Dengan demikian angka kematian ibu mengalami penurunan dari 111,16 per 100.000 kelahiran hidup dari tahun 2015 menjadi 109,65 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016). Berdasarkan survey di Puskesmas Jatinom tahun 2017 didapatkan data ibu hamil yang berkunjung dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2017 sebanyak 325 ibu hamil, dan mengalami anemia sebanyak 120 ibu hamil. Pada TM I sebanyak 35 ibu hamil, TM II sebanyak 45 ibu hamil dan TM III sebanyak 40 ibu hamil, berdasarkan hasil wawancara responden di Puskesmas Jatinom, di dapatkan ibu hamil yang mengalami anemia disebabkan karena sosial ekonomi yang rendah.

102 MOTORIK, VOL. 13 NOMOR 27, SEPTEMBER 2018 Sosial ekonomi berpengaruh terhadap anemia karena kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan berkurangnya lokasi dan untuk pembelian makanan sehari-hari sehingga mengurangi jumlah dan kualitas makanan ibu perhari yang berdampak pada penurunan status gizi. Sumber makanan yang diperlukan untuk mencegah anemia umumnya berasal dari sumber protein yang lebih mahal, dan sulit terjangkau oleh mereka yang berpenghasilan rendah. Kekurangan tersebut memperbesar risiko anemia pada ibu hamil serta memperberat risiko kesakitan pada ibu dan bayi baru lahir (Purwanto, 2012). Sosial ekonomi yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologi yang baik. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir (Purwanto, 2012). Untuk itu penulis tertarik mengambil judul tentang Hubungan sosial dalam penelitian ini sebanyak 32 ibu hamil. ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil TM III di Puskesmas Jatinom. Jumlah sampel untuk penelitian ini sebanyak 32 responden. Pada penelitian ini peneliti menggunakan lembar kuisioner dan cek HB digital (Touch) yaitu Kuisioner Sosial Ekonomi menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada ibu, kemudian di isi dan di jawab sesuai dengan keadaan keluarga ibu. Instrumen Kadar Hemoglobin Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam penelitian ini di dapat dari pengukuran kadar HB dengan menggunakan alat cek HB digital (TOUCH) dan lembar rekapitulasi kadar Hb. Setiap responden dicatat identitasnya lalu di cek kadar HB nya. Analisis data yang dilakukan diantaranya analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat dengan menyajikan distribusi frekuensi tiap variabel, sedangkan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square dengan taraf signifikan 0,05. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitik. Pendekatan waktu yang digunakan adalah crosssectional. Populasi

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Sosial Ekonomi pada Ibu Lilik Hartati, Sri Wahyuni* Hubungan Sosial Ekonomi 103 No Kategori Sosial Ekonomi Frekuensi (%) 1 Rendah 23 71,9 2 Menengah 7 21,9 3 Tinggi 2 6,3 Jumlah 32 100,0 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa ibu hamil TM III dengan sosial ekonomi rendah sebanyak23 (71,9%), ibu hamil dengan sosial ekonomi menengah sebanyak 7 (21,9%) ibu hamil, dan ibu hamil dengan sosial ekonomi tinggi sebanyak 2 (6,3%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil TM III di Puskesmas Jatinom. No Kejadian Anemia Frekuensi (%) 1 Ringan 17 53,1 2 Sedang 15 46,9 3 Berat 0 0,0 Jumlah 32 100,0 Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui bahwa ibu hamil TM III yang mengalami anemia ringan sebanyak 17 ibu hamil (53,1%), ibu hamil yang mengalami anemia sedang sebanyak 15 ibu hamil (46,9%). Tabel 3. Hubungan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil TM III di Puskesmas Jatinom Sosial Ekono mi Anemi a Ringa n Sedan g Berat Total X 2 P F % F % F % F % Rendah 14 43,8 9 28,1 0 0 23 71,9 6,55 9 Meneng 1 3,1 6 18,8 0 0 7 21,9 ah Tinggi 2 6,3 0 0 0 0 2 6,3 Jumlah 17 53,1 15 46,9 0 0 100 100 0,03 8

104 MOTORIK, VOL. 13 NOMOR 27, SEPTEMBER 2018 Berdasarkan tabel 4.3. di atas diketahui dari 32 responden, ibu hamil yang sosial ekonominya rendah mengalami anemia ringan 1 (3,1%), dan ibu hamil yang sosial ekonominya tinggi mengalami anemia ringan sebanyak 2 ibu hamil (6,3%). X 2 hitung 6,599 dan nilai p value yaitu 0,038 yangberarti p value 0,038 < 0,05 sehingga H O ditolak dan H a diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan ada hubungan sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil TM III di Puskesmas Jatinom. PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Jatinom, ibu hamil yang mengalami anemia pada TM III yang berkunjung di Puskesmas jatinom rata-rata mempunyai sosial ekonomi yang rendah, karena sebagian besar bekerja sebagai buruh ataupun petani dan penghasilan yang dihasilkan rendah yaitu <1.662.000, sehingga sumber makanan yang mahal sulit terjangkau bagi mereka yang berpenghasilan rendah, sehingga pemenuhan gizi sehari-hari pada ibu hamil kurang memadahi dan kurang terpenuhi. Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas hidangan. Semakin banyak mempunyai uang berarti semakin baik makanan yang diperoleh. Sosial ekonomi yang tinggi atau semakin tinggi penghasilan yang diperoleh sebanyak 14 (43,8%), Ibu hamil yang sosial ekonominya menengah mengalami anemia ringan sebanyak Dari hasil analisis bivariat diperoleh maka semakin besar pula persentase dari penghasilan tersebut untuk membeli daging, buah, sayuran dan beberapa jenis bahan makanan lainnya, sehingga pemenuhan gizi ibu hamil sehari-hari dapat terpenuhi (Siagian, 2014; h.74). Sedangkan sosial ekonomi yang rendah akan mempengaruhi ibu hamil terkena anemia. Disamping penghasilan yang diperoleh rendah, kemungkinan tidak dapat terpenuhinya status gizi yang memadahi. Status gizi ibu hamil yang kurang akan berdampak bagi dirinya dalam masa kehamilan dan bagi janinnya, status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungannya, jika status gizi ibu hamil dalam seharihari tidak terpenuhi akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan otak janin dan dapat mengakibatkan anemia pada ibu hamil. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Jatinom ibu hamil TM III rata-rata mengalami anemia ringan, yang disebabkan karena konsumsi tablet tambah darah (fe) yang tidak teratur dan kebutuhan gizi ibu hamil seharihari sebagian besar cukup dan kurang baik. Sedangkan ibu hamil yang mengalami anemia sedang disebabkan karena konsumsi tablet

Lilik Hartati, Sri Wahyuni* Hubungan Sosial Ekonomi 105 tambah darah (fe) yang tidak teratur atau bahkan ibu tidak mau meminum tablet tambah darah (fe), dan kebutuhan gizi ibu hamil sehari-hari sebagian besar kurang baik. Berdasarkan hasil statistik dapat disimpulkan bahwa sosial ekonomi memiliki pengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil, sosial ekonomi yang rendah akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi sehari-hari pada ibu hamil dan berkurangnya untuk pembelian makanan sehari-hari sehingga mengurangi jumlah dan kualitas makan ibu perhari yang berdampak pada penurunan status gizi. Menurut Ana Mariza (2015) di BPS Yohan Way Halim Bandar Lampung tentang Hubungan Pendidikan dan Sosial Ekonomi dengan kejadian anemia pada Ibu Hamil, Sosial ekonomi berpengaruh terhadap terjadinya anemia pada ibu hamil. Hal ini di dukung oleh Marni 2011 bahwa tingkat sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Ibu hamil yang tingkat sosial ekonominya baik, otomatis akan mendapatkan tingkat kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik, status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapat berkualitas, selain itu ibu tidak terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan gizi sehari-hari setelah bayinya lahir. Menurut Saras Vati 2015 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil salah satunya adalah status sosial ekonomi, karena status sosial ekonomi seseorang berpengaruh dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-hari. Ibu hamil dengan sosial ekonomi tingga akan terpenuhi kebutuhan gizi nya, ditambah lagi dengan pemeriksaan (ANC) membuat gizi ibu semakin terpantau, dan kurangnya pendapatan akan bedampak pada penurunan status gizi ibu hamil. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil TM III dipuskesmas Jatinom dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Ibu hamil TM III dengan sosial ekonomi rendah sebanyak 23 (71,9) ibu hamil. 2. Ibu hamil TM III yang mengalami anemia ringan sebanyak 17 (53,1%) ibu hamil. 3. Ada hubungan sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil TM III di Puskesmas Jatinom dengan nilai p 0,038 < 0,05. DAFTAR PUSTAKA Abidah, S. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil. Makasar; 2013

106 MOTORIK, VOL. 13 NOMOR 27, SEPTEMBER 2018 Asyrirah, S. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Anemia Ibu Hamil. Depok: FKM UI; 2012 Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.2010 Depkes RI Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012. Didapat dari www.depkes.go.id. Diakses tanggal 13 November 2013 Dinkes, Jateng. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Klaten: Dinkes Jateng; 2015 Dinkes, Jateng. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Klaten: Dinkes Jateng; 2016 Fathonah Siti. Gizi dan Kesehatan Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Erlangga; 2016.h 53-62 Guyton A.C and J.E. Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC; 2007.h 74 Mansjoer A. kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius; 2008 Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC; 2010 Marmi. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2011 Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta 2010 Nugroho, Taufan. Patologi kebidanan, cetakan III, Yogyakarta: Nuha Medika; 2017.h.13-17 Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta 2012 Proverawati A. Anemia dan Anemia dalam Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011 Purwanto, R.H. Bahan Ajar Managemen, Yogyakarta: Program Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.2012 Proverawati A. Buku ajar Gizi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012 Siagian P. Management Sumber Daya Manusia. Edisi I, Jakarta: Bina Aksara; 2011.h. 70-76 Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta; 2015 Winjosastro H. ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2007.h 450 451 Winjosastro H. ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010 World Health Organization ( WHO ) 2014.Haemoglobin Concentrations for the diagnosis of anemia and assessment of severity. Geneva. World health organization, department of noncommunicable sisease surveillance