BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Rahajoe (1996) dalam Paembonan (2013) menyatakan bahwa peranan dan fungsi air minum sangat vital bagi hidup dan kehidupan manusia. Penyediaan air minum yang memadai bagi penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pemerintah untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia. Melekat dan mendasarnya kebutuhan air itu semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, modernnya kehidupan dan tingkat kemajuan ekonomi masyarakat itu sendiri. Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air (Suriawiria,1996). Departemen PU (1998) dalam Paembonan (2013) menyatakan bahwa suatu sistem penyediaan air bersih pada prinsipnya harus direncanakan dan dibangun sedemikian rupa agar dalam pembangunannya dapat memenuhi tujuan antara lain : tersedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi persyaratan air minum, dan tersedianya air sepanjang waktu atau secara berkesinambungan, tersedianya air dengan harga terjangkau oleh masyarkat sebagai konsumen. Menurut Selintung (2011) dalam Ismail (2013) menyatakan bahwa air merupakan sumber daya alam yang diperlukan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Air memiliki peran yang sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung kehidupan dimasa kini maupun masa yang akan datang. 1
Eksistensi air bersih sangat krusial dalam kehidupan makhluk hidup, khususnya manusia dalam menjaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu air bersih merupakan kebutuhan primer manusia, artinya kehidupan manusia akan terganggu kelangsungannya jika air bersih tidak tersedia untuk dikonsumsi. Kebutuhan pada air bersih bukan hanya untuk minum, tetapi juga untuk memasak, mandi, mencuci dan lain-lain. Akibatnya manusia tidak terlepas dari kebutuhan air dalam kehidupannya sehari-hari. Kebutuhan pada air bersih tidak hanya diperlukan oleh rumah tangga, tetapi juga di sektor lain, seperti; rumah makan atau restoran, perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan, perusahaan, dan lainlain. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 Persyaratan Kualitas Air Minum dinyatakan bahwa persyaratan fisik air adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna (maksimal 15 TCU), suhu udara maksimum ± 3 0 C dan tidak keruh (maksimum 5 NTU). Tidak mengandung bahan kimiawi melebih ambang batas yang telah ditetapkan. Sudah lazim dimaklumi bahwa salah satu sumber air yang diandalkan dari dahulu adalah sungai, namun kondisi air sungai sudah tercemar, baik tercemar oleh limbah pabrik atau perusahaan yang membuang residunya ke sungai, juga tercemar oleh sampah yang dibuang oleh warga masyarakat yang kurang peduli dengan pentingnya air bersih dan kebersihan lingkungan. Kondisi lainnya diperparah oleh debit air sungai yang semakin menurun akibat deforestrasi yang mengakibatkan erosi pada sungai sehingga sungai semakin dangkal. Kondisi ini bermuara pada turunnya volume ketersediaan air di sungai. Disisi lain adanya penambangan emas ilegal, pengambilan tanah dan pasir sungai yang tidak 2
terkendali. Akibatnya tidak saja sungai semakin dangkal, tetapi juga higenitas air berkurang dan debitnya menurun. Sumber air lainnya adalah dari dalam tanah, yaitu sumur galian ataupun sumur bor. Namun, baik sumur galian maupun sumur bor sangat tergantung dengan kondisi geografis suatu wilayah. Daerah yang lahannya gambut tidak memproduksi air bersih, tetapi airnya berwarna merah kecoklatan. Masyarakat yang berdomisili di wilayah lahan gambut tentu tidak bisa mendapatkan air dari aliran sungai yang ada ataupun dari sumur bor karena persyaratan fisik air bersih tidak terpenuhi. Daerah yang tanahnya mengandung kapur sehingga air yang dihasilkan tidak bening, namun berwarna keputih-putihan sehingga tidak layak dipergunakan untuk kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Faktor geografis lainnya adalah wilayah-wilayah yang dekat jaraknya dengan laut dan wilayah pegunugan. Menyadari pentingnya kebutuhan air bersih oleh manusia, khususnya masyarakat Kota Pekanbaru, maka perusahaan air bersih yang bernama PDAM Tirta Siak telah beroperasi semenjak tahun 1972. PDAM Tirta Siak melakukan sistem pengelolaan air oleh PDAM Tirta Siak melalui instalasi pengelolaan lengkap yang mampu menghasilkan air bersih sesuai standar yang berlaku. Kapasitas desain instalasi pengelolaan air bersih yang dimiliki oleh PDAM Tirta Siak telah mampu mengolah air sampai 620 l/d. Artinya PDAM Tirta Siak mampu melayani kebutuhan pelanggan sebanyak 40.000 sambungan. Berdasarkan hasil wawancara pada saat pra penelitian analisis kualitas pelayanan air bersih oleh PDAM Tirta Siak di lapangan dengan pihak PDAM Tirta Siak diketahui bahwa jaringan pipa PDAM Tirta Siak sudah terpasang 3
sepanjang 360.000 meter dengan berbagai ukuran. Kawasan layanannya meliputi wilayah Rumbai di sebelah Utara, Sungai Sail di sebelah Timur, Bandara Sultan Syarif Kasim II di sebelah Selatan dan Kecamatan Sail di bagian Barat. Melalui program investasi, sebagian besar jaringan pipa utama sudah dilakukan peremajaan guna memberikan pelayanan yang prima pada konsumen. PDAM Tirta Siak melakukan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat maka layanan administrasinya sudah menggunakan program komputerasi. PDAM ini telah memiliki program Customer Information System (CIS) untuk mengelola data pelanggan sekaligus rekeningnya. Disamping itu ada juga program Geographical Information System (GIS) untuk mengelola jaringan pipa dan juga untuk mengetahui lokasi pelanggan. (https://www.scribd.com) Visi PDAM Tirta Siak adalah: Tirta Siak Sahabat Keluarga, Mitra Usaha Anda. Sedangkan misinya adalah sebagai berikut: (1) memberikan layanan air minum pada masyarakat secara kontinuitas, kuantitas dan kualitas; (2) Meningkatkan fungsi manajemen perusahaan agar tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga mampu berperan sebagai BUMD yang turut mendorong susksesnya pembangunan Kota Pekanbaru dan pembangunan nasional; (3) Membangun profesionalisme sumber daya yang berdedikasi serta memilik pola pikir kewirausahaan; dan (4) Turut melesatarikan sumber daya air dan lingkungan. (www.pdampekanbaru.blogspot.com) 4
1.2 Rumusan Masalah Untuk kepentingan penelitian, penulis melakukan pra penelitian analisis kualitas pelayanan air bersih ke lapangan dengan melakukan observasi dan wawancara guna menggali berbagai informasi yang berkaitan dengan kualitas pelayanan air bersih oleh PDAM Tirta Siak di Kecamatan Rumbai. Hasil kegiatan pra penelitian tersebut, penulis menemukan berbagai masalah sebagai berikut: (a) kurangnya pipa sambungan aliran air ke rumah-rumah warga terutama di wilayah Palas, Rumbai Bukit dan Sri Meranti. Hal ini menyebabkan masyarakat di wilayah tersebut kesulitan mendapatkan aliran air bersih dari PDAM tersebut; (b) kurangnya volume air PDAM yang dialirkan ke rumah-rumah warga, terutama di wilayah Rumbai Bukit dan Umban Sari. Hal ini menyebabkan masyarakat mesti menunggu lama agar debit air terpenuhi; (c) kurangnya kualitas air PDAM yang dialirkan ke rumah-rumah-rumah warga karena berwarna kecoklatan, terutama di Umban Sari dan Muara Fajar. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak bisa menggunakan air untuk masak, mencuci dan mandi; (d) kurangnya kualitas pelayanan petugas PDAM untuk menangani pipa yang bocor, seperti yang terjadi di Palas. Hal ini menyebabkan air keluar dari pipa dan hanya sedikit yang mengalir ke rumah warga; (e) masih adanya pipa tua yang masih digunakan oleh PDAM, yaitu sejak tahun 1975 di Muara Fajar. Hal ini tentu mempengaruhi kelancaran aliran air serta kualitas air yang mengalir ke rumahrumah warga; dan (f) pelayanan loket pembayaran PDAM kurang maksimal karena loket itu hanya membuka layanan dari jam 08.00 Wib sampai jam 14.00 Wib saja. 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat yang diharapkan dari kegiatan penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: a. Untuk mengetahui kualitas pelayanan air bersih oleh PDAM Tirta Siak di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. b. Untuk mengetahui kualitas air bersih yang diberikan PDAM Tirta Siak yang dialirkan ke rumah-rumah warga dalam menggunakan air untuk masak, cuci dan mandi (MCK). 1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada: a. Pihak PDAM Tirta Siak; agar memberikan layanan yang berkualitas dalam penyediaan air bersih pada masyarakat Rumbai khususnya dan masyarakat Kota Pekanbaru umumnya sehingga mereka bisa menggunakan air bersih itu untuk kebutuhan seharihari, baik untuk mencuci, minum, memasak dan lain-lain. Juga untuk memberikan informasi yang berguna bagi pihak manajemen PDAM tentang perlunya melakukan pengecekan pipa dan kualitas air secara reguler. Disamping itu pihak manajemen PDAM Tirta Siak memperpanjang waktu untuk pembayaran tagihannya pada masyarakat sehingga mereka bisa membayarnya tepat waktu dan tidak kena sanksi denda. 6
b. Akademis; kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang tata cara melakukan penelitian dan sistematika karya ilmiah. Hasil penelitian ini nantinya diharapan dapat menambah pengetahuan penulis tentang teknik sumber daya air, pengelolaan sumber air dan tata cara pendistribusian air bersih bagi warga masyarakat. c. Peneliti Lanjutan; agar penelitian ini dapat dijadikan acuan dan perbandingan bagi peneliti lanjutan yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang yang serupa. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.4.1 Ruang Lingkup Materi Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan air bersih, kualitas air bersihnya. Disamping itu untuk mengetahui kebutuhan air domestik, non domestik, keakuratan meteran air, ketersediaan pipa penyambung, pipa pengaliran ke rumah warga, tingkat kebocoran dan uji labor tentang kondisi air yang digunakan warga di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. 1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah Kota Pekanbaru terdiri dari 12 kecamatan dengan dengan 58 kelurahan. Secara geografis, luas Kota Pekanbaru yaitu 632.26 km2. Letak geografis Kota Pekanbaru berbatasan dengan beberapa kabupaten, yaitu sebagai berikut: a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kampar b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan 7
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar Tingkat fertilitas tanahnya di beberapa wilayah baik untuk berbagai macam tanaman, baik tanaman palawija, antara lain; jagung dan berbagai macam sayur-sayuran juga sangat cocok di tanam di beberapa daerah, seperti di Kecamatan Marpoyan Damai dan Tenayan Raya. Ruang lingkup wilayah studi (kegiatan penelitian) ini, yaitu di Kecamatan Rumbai yang merupakan salah satu kecamatan yang ada dalam wilayah administratif Kota Pekanbaru. Secara geografis, luas wilayah Kecamatan Rumbai, yaitu 128, 85 km2 yang terdiri atas 50 RW dan 204 RT. Kecamatan Rumbai terdiri atas 5 kelurahan dengan uraian sebagai berikut: a. Kelurahan Umban Sari dengan luas wilayah, yaitu 8,68 km 2 b. Kelurahan Muara Fajar dengan luas wilayah, yaitu 48,29 km 2 c. Kelurahan Palas dengan luas wilayah, yaitu 34, 32 km 2 d. Kelurahan Sri Meranti dengan luas wilayah, yaitu 8,59 km 2 Adapun batas-batas wilayah di Kecamatan Rumbai adalah sebagai berikut : Sebelah Timur Sebelah Barat Sebelah Utara Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Rumbai Pesisir : Berbatasan dengan Kabupaten Kampar : Berbatasan dengan Kabupaten Siak : Berbatasan dengan Kecamatan Senapelan dan Kecamatan Payung Sekaki Untuk mengetahui ruang lingkup wilayah penelitian, yaitu Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini 8
1.5 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini : Latar Belakang Menurut Rahajoe (1996), peranan dan fungsi air minum sangat vital bagi hidup dan kehidupan manusia. Penyediaan air minum yang memadai bagi penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pemerintah untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia. Rumusan Masalah Kuranganya kualitas pelayanan air bersih oleh PDAM Tirta Siak untuk menangani pipa yang bocor sehingga air yang keluar dari pipa hanya sedikit yang mengalir ke rumah warga Kurangnya kualitas air PDAM Tirta Siak yang dialirkan ke rumah-rumah warga karena berwarna sehingga pelanggan tidak bisa menggunakan air untuk masak, cuci dan mandi (MCK) Untuk mengetahui kualitas pelayanan air bersih oleh PDAM Tirta Siak di Kecamatan Rumbai Tujuan Untuk mengetahui kualitas air bersih yang diberikan PDAM Tirta Siak dalam memenuhi kepuasan pelanggan di Kecamatan Rumbai Kualitas Pelayanan PDAM Variabel Kualitas Air Bersih Indikator kualitas pelayanan : Ketepatan waktu, Akurasi pelayanan, Kesopanan dan keramahtamahan, Kemudahan, Kenyamanan, Atribut Pendukung Pelayanan Data diolah secara deskriptif kuantitatif dengan penyebaran kuisioner menggunakan skala Likert Indikator Kualitas Air : Bau, Warna, Rasa, Suhu, kekeruhan Data diolah secara deskriptif kuantitatif dengan penyebaran kuisioner menggunakan skala Likert Hasil Penelitian Kualitas prlayanan di Kecamatan Rumbai tergolong sedang Kualitas air bersih di Keacamatan Rumbai tergolong tidak baik Kesimpulan dan Saran 9
10
11
1.6 Sistematika Penulisan Penyajian penelitian tentang pelayanan penyediaan air bersih dalam pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru ini secara sistematika akan dibagi dalam beberapa bagian, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan membahas latar belakang secara singkat sebagai dasar penelitian ini dilakukan. Selain itu pada bab ini akan membahas hal yang mencakup masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup penelitian, kerangka berpikir dan terakhir adalah sistematika penulisan dari penelitian ini. BAB II KAJIAN LITERATUR Untuk bab kedua ini akan menguraikan kajian teoritis yang terdiri dari pengertian umum pelayanan penyediaan air bersih, tingkat permasalahan, jangkauan pelayanan air bersih untuk masyrakat, hubungan antara pertumbuhan penduduk terhadap kebutuhan air bersih,pemanfatan air bersih,pengertian dan persyaratan air, kualitas air dan kebutuhan air serta defenisi tingkat kehilangan atau kebocoran air di Kecamatan Rumbai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas secara rinci waktu dan tempat penelitian,populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, pengumpulan data, metode analisis data untuk menjawab permasalahan yang akan diteliti dan kerangka pembahasan. 12
BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran umum wilayah penelitian ini berisikan deskripsi wilayah penelitian yaitu gambaran umum Kota Pekanbaru dan gambaran umum Kecamatan Rumbai antara lain topografi, hidrologi, geologi, kependudukan, sarana dan prasarana, profil PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru berisikan sejarah perusahaan, visi, misi dan moto PDAM Tirta Siak, gambaran kondisi air bersih PDAM Tirta Siak yang berisikan tentang pelayanan air bersih, sistem air bersih dan sumber air bersih, produksi dan kualitas air baku dan jumlah pelanggan PDAM Tirta Siak. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab hasil penelitian dan pembahasan ini membahas tentang analisis pelayanan air bersih PDAM Tirta Siak di Kecamatan Rumbai, mengetahui kualitas air seperti bau, rasa, warna, suhu dan kekeruhannya dengan menggunakan kuisioner, mengetahui tingkat kebocoran dan ketelitian meteran air serta mengetahui kualitas pelayanan PDAM Tirta Siak Cabang Rumbai dengan indikator : (1) ketepatan waktu; (2) akurasi pelayanan; (3) kesopanan dan keramahtamahan dalam memberikan pelayanan; (4) kemudahan mendapatkan pelayanan; (5) kenyamanan dalam memperoleh pelayanan; (6) atribut pendukung pelayanan lainnya. BAB VI PENUTUP Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil dan analisis yang telah digunakan. 13