Kedelai PUSAT IPTEK UNGGULAN

dokumen-dokumen yang mirip
Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

V. VARIETAS UNGGUL UBI KAYU

6 Hasil Utama Penelitian Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2016

Uji Adaptasi Galur Harapan Kedelai Tahan Pecah Polong dan Toleran Hama Pengisap Polong

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI KAYU UK-1

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBIKAYU UK-1

VARIETAS UNGGUL UBIKAYU UNTUK BAHAN PANGAN DAN BAHAN INDUSTRI

Teknologi Produksi Ubi Jalar

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

Deskripsi Ubikayu Varietas Adira 1

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

Lampiran 1. Deskripsi Varetas Adira-1

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

VARIETAS UNGGUL KOMODITAS TANAMAN PANGAN HASIL PELEPASAN VARIETAS PADA TAHUN 2016

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar

IV. PLASMA NUTFAH KEDELAI Rejuvenasi SDG Kedelai Evaluasi Ketahanan SDG Kedelai terhadap Cekaman Salinitas

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL

V. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

I. TANTANGAN KETAHANAN PANGANP

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

Lampiran 1. Sidik Ragam Parameter Jumlah Sulur (Buah Sulur) pada Umur Tanaman 20, 30, 40, 50 dan 60 HST. Sumber Keragaman db KT

UBI JALAR. Seleksi Gulud Tunggal Klon-klon Ubi jalar. Berkadar Betakarotin Tinggi

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Ubi Kayu

KACANG HIJAU. 16 Hasil Utama Penelitian Tahun 2013 PERBAIKAN GENETIK

II. PLASMA NUTFAH. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 3

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

IV. PLASMA NUTFAH KEDELAI

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

Lampiran 2 Pengaruh kombinasi varietas, aplikasi mulsa, serta aplikasi PGPR terhadap insidensi penyakit busuk pangkal

Pedoman Umum. PTT Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang Hijau ( Vigna radiata L.) merupakan salah satu tanaman legum

Teknologi Produksi Kedelai

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB

KACANG TUNGGAK

Varietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima

Laporan Tahunan 2014 Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

HYPOMA1 DAN HYPOMA2 VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH TAHAN PENYAKIT DAUN DAN KEKERINGAN

INOVASI TEKNOLOGI KOMODITAS ANEKA KACANG DAN UMBI DALAM SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN

KACANG TUNGGAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

DAFTAR GAMBAR. optimal, dan yang tidak dipupuk

III. KEDELAI. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 5

Pengantar. Malang, Juli 2005 Kepala Balai, Dr. Yusdar Hilman

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2013

II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI

Teknologi Produksi Benih Kacang Hijau

V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1

VI. UBI KAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 41

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DAN KEDELAI

Petunjuk Teknis Teknologi Produksi Benih Kacang Hijau. Oleh : Rudi Iswanto Titik Sundari Didik Harnowo

BAB I PENDAHULUAN. familiar, selain familiar dodol juga terasa enak dan banyak macamnya. Di

PENDAHULUAN. Pedoman Umum Produksi Benih Sumber Kedelai 1

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG TANAH KT-1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

AgroinovasI. Edisi 3-9 Januari 2012 No.3476 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

KACANG TANAH. Galur Harapan Kacang Tanah Tahan Penyakit Layu Bakteri PERBAIKAN GENETIK TANAMAN

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan enzim,yaitu α-amilase, β-

I. PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan, yaitu kaya karbohidrat. Oleh karena itu, ubi jalar dapat

RENCANA STRATEGIS BALAI PENELITIAN TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN Edisi ke-3. Akhir Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

Lampiran 1. Deskripsi Kedelai Varietas Grobogan

Varietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan

Pedoman Umum. PTT Kedelai. Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Hama Kedelai dan Kacang Hijau

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

III. BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Lampung mulai bulan September 2012 sampai Juni 2013.

BAB I PENDAHULUAN. dan jagung, dan ubi kayu. Namun, perkembangan produksinya dari tahun ke tahun

No. Publikasi Jumlah judul Eksemplar

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

Universitas Sumatera Utara

Pedoman Umum. PTT Ubi Kayu. Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian AGRO INOVASI

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBIJALAR UJ-1

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1

IX.. DISEMINASI PENGELOLAAN PUBLIKASI

Ketergantungan kebutuhan karbohidrat pada padi seperti yang terjadi saat ini sangat tidak menguntungkan bagi kelangsungan ketahanan pangan nasional.

LAMPIRAN. : seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan wilis

UBI JALAR. 32 Laporan Tahun 2011 Penelitian Aneka Kacang dan Umbi PERBAIKAN GENETIK

BAB 1 PENDAHULUAN. tempe, tahu, tauco, kecap dan lain-lain (Ginting dkk, 2009)

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI JALAR UJ -1

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubikayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

KERAGAAN KACANG TANAH VARIETAS KANCIL DAN JERAPAH DI LAHAN GAMBUT KALIMANTAN TENGAH

Pada umumnya sebagai sumber pangan karbohidrat, pakan ternak dan bahan baku industri olahan pangan. Ke depan peranannya semakin penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal

Laporan Tahunan 2013 Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah

TANAMAN PENGHASIL PATI

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

LAMPIRAN. Vatietas Kedelai Grobogan

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai

Teknologi Budidaya Kedelai

Hama penghisap daun Aphis craccivora

VARIETAS UNGGUL DAN KLON-KLON HARAPAN UBIKAYU UNTUK BAHAN BAKU BIOETANOL

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

UNGGULAN PUSAT IPTEK Kedelai ARGO MULYO (1998) Potensi hasil 3,1 t/ha Rata-rata hasil 1,75 t/ha Umur panen 80 82 hari Biji besar (16,0 g/100 biji) Kandungan protein 39% Rendemen tahu 171,21% Sesuai untuk susu kedelai ANJASMORO (2001) Potensi hasil 3,7 t/ha Rata-rata hasil 2,14 t/ha Umur panen 82,5 92,5 hari Biji besar (16,0 g/100 biji) Kandungan protein 42% Rendemen tahu 245% Sesuai untuk susu kedelai Adaptif berbagai ekosistem TANGGAMUS (2001) Potensi hasil 2,6 t/ha Rata-rata hasil 1,22 t/ha Umur panen 88 hari Biji sedang (11,0 g/100 biji) Kandungan protein 38% Adaptif lahan kering masam GROBOGAN (2008) Potensi hasil 3,4 ton/ha Rata-rata hasil 2,77 t/ha Umur panen 76 hari Biji besar (18 g/100 biji) Kandungan protein 40% Rendemen tahu 156% Sesuai ditanam di lahan kering pada awal musim hujan GEPAK IJO (2008) Potensi hasil 2,68 t/ha Rata-rata hasil 2,20 t/ha Umur panen 76 hari Biji kecil (6,8 g/100 biji) Kandungan protein 35,18% Rendemen tahu tinggi Rendemen taoge tinggi GEMA (2011) Genjah, umur panen 73 hari Potensi hasil 3,0 t/ha Rata-rata hasil 2,47 t/ha Biji sedang (12 g/100 biji) Kandungan protein 39% Biji bulat dan kuning mengkilat

DERING 1 (2012) Potensi hasil 2,8 t/ha Rata-rata hasil 2,0 t/ha Umur panen 81 hari Biji sedang (10,7 g/100 biji) Kandungan protein 34% Toleran kekeringan pada fase reproduktif DETAM 3 Prida (2013) Kedelai Hitam Potensi hasil 3,2 t/ha Rata-rata hasil 2,9 t/ha Umur panen 75 hari Biji sedang (11,8 g/100 biji) Kandungan protein 36% BK DETAM 4 Prida (2013) Kedelai Hitam Potensi hasil 2,9 t/ha Rata-rata hasil 2,5 t/ha Umur panen 76 hari Biji sedang (11 g/100 biji) Kandungan protein 40% BK DEVON 1 (2015) Potensi hasil 3,09 t/ha Rata-rata hasil 2,75 t/ha Umur panen 83 hari Biji besar (15,3 g/biji) Kandungan protein 35% Isoflavon tinggi (2.200 µg/g) DEGA 1 (2016) Potensi hasil 3,5 t/ha Rata-rata hasil 2,78 t/ha Umur masak 71 hari Biji besar (21 g/100 biji) Berumur genjah dan berbiji besar DEJA 1 (2017) Potensi hasil 2,87 t/ha Rata-rata hasil 2,39 t/ha Umur masak 79 hari Biji sedang (12,9 g/100 biji) Sangat toleran jenuh air Tahan hama penghisap dan penggerek polong DENA 1(2014) Potensi hasil 2,9 t/ha Rata-rata hasil 1,7 t/ha Umur panen 78 hari Biji besar (14,33 g/100 biji) Kandungan protein 37% BK Toleran naungan 50% sesuai untuk tumpangsari DEJA 2 (2017) Potensi hasil 2,75 t/ha Rata-rata hasil 2,38 t/ha Umur masak 80 hari Biji sedang (14,8 g/100 biji) Toleran cekaman jenuh air Agak tahan hama penghisap dan penggerek polong DENA 2 (2014) Potensi hasil 2,82 t/ha Rata-rata hasil 1,3 t/ha Umur panen 81 hari Biji sedang (12,99 g/100 biji) Kandungan protein 37% BK Toleran naungan 50% DETAP 1 (2017) Potensi hasil 3,58 t/ha Rata-rata hasil 2,70 t/ha Umur masak 78 hari Biji besar (15,37 g/100 biji) Kandungan protein 40,11% Tahan pecah polong DEMAS 1 (2014) Potensi hasil 2,5 t/ha Rata-rata hasil 1,7 t/ha Umur panen ±84 hari Biji sedang (13 g/100 biji) Kandungan protein 36% Adaptif pada lahan kering masam DEVON 2 (2017) Potensi hasil 2,90 t/ha Rata-rata hasil 2,67 t/ha Umur masak 77 hari Biji besar (17,03 g/100 biji) Kandungan protein 37,97% Kaya Isoflavon (303,70 µg/g)

Kacang Hijau BETET (1983) Rata-rata hasil 1,5 t/ha Umur panen 58 60 hari Biji sedang (5,8 g/100 biji) Tahan lalat kacang Toleran penyakit kudis SRITI (1992) Potensi hasil 1,9 t/ha Rata-rata hasil 1,58 t/ha Umur panen 60 65 hari Biji besar (6,0 6,5 g/100 biji) Toleran penyakit embun tepung dan bercak daun NURI (1993) Rata-rata hasil 1,6 t/ha Umur panen 58 65 hari Biji kecil (3,6 g/100 biji) Sesuai untuk kecambah Tahan penyakit bercak daun dan karat daun KENARI (1998) Potensi hasil 2,0 t/ha Rata-rata 1,38 t/ha Umur panen 60 65 hari Biji besar (6,7 g/100 biji) Agak tahan penyakit bercak daun dan toleran karat MURAI (2001) Potensi hasil 2,0 t/ha Rata-rata hasil 1,5 t/ha Umur panen 63 hari Biji besar (6,0 g/100 biji) Tahan bercak daun PERKUTUT (2001) Potensi hasil 1,8 t/ha Rata-rata hasil 1,5 t/ha Umur panen 60 hari Biji sedang (5,0 g/100 biji) Tahan penyakit embun tepung Agak tahan bercak daun SAMPEONG (2003) Potensi hasil 1,8 t/ha Rata-rata hasil 1,0 t/ha Umur panen 70 75 hari Biji sangat kecil (2,5 3,0 g/100 biji) Sesuai untuk kecambah. Agak tahan embun tepung dan bercak daun KUTILANG (2004) Potensi hasil 1,96 t/ha Rata-rata hasil 1,13 t/ha Umur panen 60 67 hari Biji hijau mengkilat Biji besar (6,0 g/100 biji) Tahan penyakit embun tepung VIMA 1 (2008) Potensi hasil 1,76 t/ha Rata-rata hasil 1,38 t/ha Umur panen 57 hari Biji besar (6,3 g/100 biji) Tahan penyakit embun tepung Toleran lahan salin VIMA 2 (2014) Potensi hasil 2,44 t/ha Rata-rata hasil 1,8 t/ha Genjah; Umur panen 56 hari Biji besar (6,6 g/100 biji) Toleran hama Thrips dan penyakit tular tanah (Phytoptora sp dan Sclerotium sp) VIMA 3 (2014) Potensi hasil 2,11 t/ha Rata-rata hasil 1,8 t/ha Genjah; Umur panen 60 hari Biji besar (5,9 g/100 biji) Toleran penyakit tular tanah (Phytoptora sp dan Sclerotium sp) sesuai untuk kecambah VIMA 4 (2018) Potensi hasil 2,32 t/ha Rata-rata hasil 1,91 t/ha Genjah; Umur panen 56 hari Biji besar (6,62 g/100 biji) Agak tahan hama Thrips dan penyakit embun tepung VIMA 5 (2018) Potensi hasil 2,34 t/ha Rata-rata hasil 1,84 t/ha Genjah; Umur panen 56 hari Warna polong coklat, biji hijau kusam Biji besar (6,57 g/100 biji) Agak tahan hama Thrips dan penyakit embun tepung

Kacang Tanah KELINCI (1987) Empat biji per polong Potensi hasil 4,3 t/ha polong kering Rata-rata hasil 2,3 t/ha polong kering Umur panen ± 95 hari Biji sedang (45 g/100 biji) Agak tahan penyakit layu bakteri Tahan karat daun, Toleran bercak daun JERAPAH (1998) Potensi hasil 4 t/ha polong kering Rata-rata hasil 1,92 t/ha polong kering Biji sedang (45 50 g/100 biji) Toleran masam; Tahan layu bakteri; Toleran bercak dan karat daun KANCIL (2001) Potensi hasil 3,5 t/ha polong kering Rata-rata hasil 1,7 t/ha polong kering Biji kecil (35 40 g/100 biji) Toleran klorosis, tahan bakteri layu Agak tahan bercak daun, karat, dan jamur Aspergillus flavus TUBAN (2003) Potensi hasil 3,2 t/ha polong kering Rata-rata hasil 2,0 t/ha polong kering Biji kecil (35 38 g/100 biji) Adaptif di lahan kering Alfisol Agak toleran kekeringan, tahan penyakit layu, Agak peka penyakit daun Toleran lahan salin TALAM 1 (2010) Potensi hasil 3,2 t/ha polong kering Rata-rata hasil 2,3 t/ha polong kering Biji sedang (50,3 g/100 biji) Toleran jamur Aspergillus flavus, agak tahan layu, karat dan bercak daun Adaptif lahan kering masam HYPOMA 1 (2012) Potensi hasil 3,7 t/ha polong kering Rata-rata hasil 2,3 t/ha polong kering Umur panen 91 hari Biji kecil (36,4 g/100 biji) Tahan penyakit layu, agak tahan karat daun dan bercak daun HYPOMA 2 (2012) Potensi hasil 3,5 t/ha polong kering Rata-rata hasil 2,4 t/ha polong kering Umur panen 90 hari Biji kecil (31,2 g/100 biji) Toleran kekeringan, Agak tahan layu, karat, dan bercak daun TAKAR 1 (2012) Potensi hasil 4,25 t/ha polong kering Rata-rata hasil 3,0 t/ha polong kering Biji besar 65,5 g/100 biji Tahan karat daun, tahan kutu kebul (Bemisia tabaci), agak tahan layu bakteri TAKAR 2 (2012) Potensi hasil 3,8 t/ha polong kering Rata-rata hasil 3,0 t/ha polong kering Umur panen 85 90 hari Biji sedang (47,6 g/100 biji) Tahan karat daun, kutu kebul (Bemisia tabaci), dan layu bakteri LITBANG GARUDA 5 (2013) Potensi hasil 3,5 t/ha polong kering Rata-rata hasil 2,84 t/ha polong kering Umur panen 85-96 hari Biji sedang (36,4 g/100 biji) Tahan jamur Aspergillus flavus dan aflatoksin TALAM 2 (2014) Potensi hasil 4,0 t/ha polong kering Rata-rata hasil 2,5 t/ha polong kering Biji sedang (43,4 g/100 biji) Agak tahan layu bakteri karat dan bercak daun Adaptif lahan masam TALAM 3 (2014) Potensi hasil 3,7 t/ha polong kering Rata-rata hasil 2,6 t/ha polong kering Biji kecil (38,0 g/100 biji) Agak tahan penyakit layu bakteri, karat dan bercak daun Adaptif lahan masam TALA 1 (2016) Potensi hasil 3,23 t/ha polong kering Rata-rata hasil 2,62 t/ha polong kering Umur masak 85 hari Biji kecil (35,0 g/100 biji) Tahan penyakit layu bakteri serangan Aspergillus flavus Adaptif lahan endemik layu bakteri TALA 2 (2016) Potensi hasil 3,11 t/ha polong kering Rata-rata hasil 2,61 t/ha polong kering Umur masak 90-95 hari Biji sedang (42,7 g/100 biji) Tahan penyakit layu bakteri serangan Aspergillus flavus Adaptif lahan endemik layu bakteri

Ubi Jalar SUKUH (2001) Potensi hasil umbi 30 t/ha Rata-rata hasil umbi 27,5 t/ha Warna Daging umbi putih, sesuai untuk tepung dan pati ubi jalar Kadar bahan kering 35,0% SARI (2001) Potensi hasil umbi 35 t/ha Rata-rata hasil umbi 32 t/ha Umur panen 3,5 4 bulan, Warna Daging umbi kuning Betakaroten 380,9 µg/100g (bb) Kadar bahan kering 28% Agak tahan boleng, tahan penyakit kudis PAPUA SOLOSSA (2006) Potensi hasil umbi 30 t/ha (dataran tinggi) Rata-rata hasil umbi 24,2 t/ha Umur panen 4,5 bulan (dataran rendah) Umur panen 6 bulan (dataran tinggi) Daging umbi kuning tua betakaroten 533,80 µg/100g (bb) Kadar bahan kering 32,8% Agak tahan boleng, tahan penyakit kudis, cocok untuk dataran tinggi SAWENTAR (2006) Potensi hasil umbi 30 t/ha (dataran tinggi) Rata-rata hasil umbi 24,8 t/ha Umur panen 4,5 bulan (dataran rendah) Umur panen 6 bulan (dataran tinggi) Daging umbi krem Betakaroten 350,12 µg/100 g (bb) Kadar bahan kering 33,5% Tahan penyakit kudis Cocok untuk dataran tinggi BETA 1 (2009) Potensi hasil umbi 35,7 t/ha, Rata-rata hasil umbi 25,6 t/ha Warna daging oranye tua Betakaroten 12.032 µg/100 g (bb) Kadar bahan kering 25,3% BETA 2 (2009) Potensi hasil umbi 34,7 t/ha Rata-rata hasil umbi 28,6 t/ha Warna daging oranye muda Betakaroten 4.629 µg/100 g (bb) Kadar bahan kering 28,1% ANTIN 1 (2013) Potensi hasil umbi 33,2 t/ha Rata-rata hasil umbi 25,8 t/ha Warna daging umbi ungu putih cocok untuk keripik Antosianin 33,9 mg/100 g (bb) Kadar bahan kering 31,5% ANTIN 2 (2013) Potensi hasil umbi 37,1 t/ha Rata-rata hasil umbi 24,5 t/ha Warna daging umbi ungu Antosianin 130,2 mg/100g (bb) Kadar bahan kering 32,6% ANTIN 3 (2013) Potensi hasil umbi 30,6 t/ha Rata-rata hasil umbi 23,4 t/ha Warna daging umbi ungu tua Antosianin 150,7 mg/100g (bb) Kadar bahan kering 31,3% BENINDO (2014) Potensi hasil umbi 30 t/ha Rata-rata hasil umbi 24,8 t/ha Umur panen 4,5 5 bulan Warna daging umbi kuning tua Betakaroten 544 µg/100 g (bb) Kadar bahan kering 35,2% Tahan penyakit kudis, agak tahan boleng BETA 3 (2016) Potensi hasil 34 t/ha Rata-rata hasil umbi 29,4 t/ha Warna daging umbi oranye Betakaroten 9.630 µg/100 g (bb) Kadar bahan kering 32,5% Tahan penyakit kudis, agak tahan boleng PATTING 1 (2018) Potensi hasil 29,9 t/ha Rata-rata hasil umbi 26,8 t/ha Warna daging umbi putih Kadar bahan kering 36,9% Kadar pati 24,83% (bb) Agak tahan boleng, dan penyakit kudis PATTING 2 (2018) Potensi hasil 31,8 t/ha Rata-rata hasil umbi 28,7 t/ha Warna daging umbi kuning Kadar bahan kering 35,7% Kadar pati 23,3% (bb) Agak tahan boleng, dan penyakit kudis

Ubi Kayu ADIRA-4 (1987) Hasil umbi rata-rata 40 t/ha Umur panen 10 bulan Kandungan pati 80,31% Konversi Bioetanol 4,45 kg/liter Kadar bahan kering 41,04% Rasa agak pahit, daging umbi putih sesuai untuk pati atau tepung Agak tahan tungau merah dan penyakit hawar daun Adaptasi luas UJ-3 (2000) Hasil umbi rata-rata 30 t/ha; Umur panen 8 10 bulan. Kandungan pati 17,30% Kadar bahan kering 40,16% Rasa pahit, warna umbi putih kekuningan, Agak tahan Cassava Bacterial Blight (CBB) Sesuai untuk tanah bertekstur ringan ADIRA 1 (1978) Hasil umbi rata-rata 25 t/ha Umur panen 7 10 bulan Kadar bahan kering 42,04% Rasa enak, daging umbi kuning; sesuai untuk kripik, tape, dan konsumsi langsung. Agak tahan hama tungau merah dan tahan penyakit bakteri hawar daun MALANG-1 (1992) Hasil umbi rata-rata 36 t/ha. Umur panen 9 10 bulan Rasa enak dan manis, kualitas rebus baik daging umbi putih kekuningan Toleran hama tungau merah dan penyakit bercak daun UJ-5 (2000) Hasil umbi rata-rata 36 t/ha. Umur panen 8 10 bulan. Kadar berat kering 36,75% Rasa pahit; daging umbi putih, Agak tahan penyakit CBB. Sesuai untuk tanah bertekstur ringan LITBANG UK 2 (2012) Potensi hasil 89 t/ha (10 bulan) Hasil umbi rata-rata 42 t/ha (10 bulan) Umur panen 9 10 bulan. Rasa tidak pahit (HCN 31,02 ppm bb) Warna daging umbi putih Sesuai untuk pati dan untuk bioetanol (4,52 kg/liter bioetanol) CMM 99008-3 (Calon Varietas) Hasil umbi rata-rata 32 t/ha Umur panen 9 10 bulan Kandungan pati 82,13 % Konversi Bioetanol 3,77 kg/liter Kadar bahan kering 49,36 % Rasa enak, warna daging umbi putih, sesuai untuk bahan pangan dan industri MALANG 6 (2001) Hasil umbi rata-rata 40 t/ha; Umur panen 9 bulan. Kandungan pati 80,46 % Konversi Bioetanol 4,68 kg/liter. Kadar bahan kering 43,07 %. Rasa pahit; warna umbi putih; sesuai untuk pati dan tepung. Agak tahan hama tungau merah. Adaptasi luas UK 1 AGRITAN (2016) Potensi hasil 75 t/ha (10 bulan) Hasil umbi rata-rata 31 t/ha (7 bulan) Umur panen 7 10 bulan. Rasa tidak pahit (HCN 18,87 ppm bb) Warna umbi putih Sesuai untuk pangan dan industri. Agak tahan hama tungau dan penyakit busuk akar/umbi CMM 02048-6 (Calon Varietas) Hasil umbi rata-rata 32 t/ha. Genjah, Umur panen 7 8 bulan. Rasa enak, warna umbi agak kuning (kaya vitamin A), sesuai untuk pangan dan industri. Toleran hama tungau merah MALANG-4 (2001) Hasil umbi rata-rata 40 t/ha; Umur panen 9 bulan. Rasa pahit, daging umbi putih; sesuai untuk pati dan tepung. Agak tahan tungau merah Juni 2017